Film dan Perkembangannya Kelompok 4 : Hilaria Katya Utama /5862 Merryska Devi / 5875 Stella Dinda / 5896 Julio Fallen / 5902
Sejarah Perkembangan Film
The Edison Lab Thomas Edison dan asistennya William Dickson mengembangkan apa mungkin fotografi telah menjadi yang pertama dalam praktek film dalam kamera dan melihat alat. Pada tahun 1889, Dickson menyempurnakan sebuah mesin yang disebut kinetsocope dan memberi penjelasan lalu menunjukan bagaimana alat itu bekerja.
The Nickelodeons Nickelodeons mempercayai penonton untuk mendapat keuntungan. Penonton diperlukan untuk kembali menarik perhatian penggemar dan mengetahui bahwa film dapat mengalami perubahan.
Zukor and Griffith Adolph Zuckor memutuskan untuk meniru pembuat film dari Eropa yang membuat film dengan durasi yang lebih panjang, film yang lebih mahal yang disasarkan pada penonton kelas menegah.
Birth of the MPPC Pembuatan film terjadi selama decade antara tahun 1908-1918 telah memiliki efek jangka panjang untuk dunia perfilman di masa yang akan datang. Permintaan-permintaan besar mengenai gambar baru dibawa kompetisi. Dalam upaya untuk membawa bisnis dan megurangi biaya hukum, produsen film dan peralatan film terkemuka bersatu mengumpulkan pola mereka dan membentuk MPPC (Motion Pictures Patent Company).
The Star System Aura glamor sekitar Hollywood dan bintang-bintangnya mungkin tidak akan muncul jika MPPC tidak terlalu keras kepala. Sedangkan perusahaan tetap menolak untuk mempublikasikan penyanyi, sehingga pihak independen menyatakan bahwa minat penggemar di actor dan aktris dapat digunakan untuk menarik perhatian orang banyak jauh dari film yang ditawarkan oleh MPPC.
Consolidation and Growth Kenaikan biaya pembuatan film manjadi hal yang penting bagi para produser film untuk memastikan keuntungan yang didapat. Di bawah tekanan ekonomi ini, produksi film berada dalam posisi konsolidasi. Setiap pemilik studio teater harus mengatur para independen melalu kebijakan yang dikenal sebagai block booking. Untuk menerima dua atau tiga toplight film dari sebuah studio, pemilik teater harus menyetujui untuk menampilkan lima atau enam film dalam kualitas rendah. Meskipun peraturan ini dianggap kurang bermanfaat namun perusahaan mendapat pendapatan yang stabil.
The Roaring Twenties Antara tahun 1914 sampai 1924, biaya untuk sebuah fitur film meningkat hingga 1500%. Pada 1927, rata-rata produksi film membutuhkan biaya sekitar $200.000 USD dan beberapa film mengeluarkan biaya lebih dari itu. Upah yang besar membuat pertumbuhan yang cepat di Hollywood karena kemakmuran yang datang secara tiba-tiba. Setelah beberapa lama, banyak koran yang melaporkan cerita tentang pesta-pesta, penyelundupan minum-minuman keras, prostitusi, narkoba.
The Coming of Sound Bisnis perfilman berjalan dengan lancar pada tahun 1920- an dan studio-studio besar tidak mau mencoba bereksperimen lewat tehnik-tehnik baru. Pada 1929, rata- rata hadirin dari film mingguan adalah 80 juta dan pada 1930, telah mencapai 90 juta. Industri film memulai inovasi mereka untuk memikat penonton.
The Studio Years Tahun 1930 sampai 1950 merupakan tahunnya perusahaan- perusahaan perfilman. MGM, 20th Century Fox, RKO, Warner Brothers, Paramount, Universal, Columbia, and United Artist mendominasi industri perfilman. Tahun 1939 sampai 1941, adalah periode yang sangat penting karena film banyak diberi penghargaan. Penonton dan keuntungan yang didapat mulai meningkat pada tahun 1934. Pada tahun 1940- an, menonton film sama saja seperti bagian dari kehidupan orang Amerika. Faktanya, pada tahun 1946 merupakan puncak minat orang-orang untuk menonton film.
The Film Industry Reacts to TV Ketika televisi mulai membangun penonton yang cukup besar selama tahun 1940-an, kemudian muncul industri film yang memotong perkembangan televisi menjadi keuntungan pada industri film. Reaksi pertama dari industry film ini adalah untuk melawan balik. Studio menolak keras untuk mengiklankan film mereka di televisi, dan mereka tidak akan merilis film-film lama untuk ditayangkan pada media yang lebih baru.
Realigments : The Film Industry From 1960 to 1990 Tahun 1960 ditandai oleh kekuatan memudarnya studio besar dan afiliasi dekat dengan persaingan lama mereka, televisi. Kenaikan lanjutan dari produser independen menyebabkan hilangnya kekuasaan bersamaan dengan studio. Sebagai rumah produksi yang utama menekan biaya, mereka melepas banyak aktor, penulis, dan sutradara yang tentu cukup dibentuk kecil, perusahaan produksi independen menggunakan studio besar untuk pembiayaan dan distribusi, independen ini dan para seniman mereka dipekerjakan dengan gaji yang kecil dalam pertukaran untuk persentasi keuntungan dalam film. Pada pertengahan 1960-an, sekitar 80 persen dari film-film Amerika di produksi secara independen.
Film pada Era Digital
Making Movies Digital Distribution Digital Projection Preventing Piracy Movielink
Pengorganisasi pada Industri Film Production Distribution Exhibition
Sejarah Perkembangan di Indonesia
Tahun 1900 : Film pertama kali diperkenalkan Tahun 1905: Film impor pertma kali dari Amerika Tahun 1954 : PFFI Tahun 1955 : FFI
Studi Kasus