PROLAPSUS DISKUS INTERVERTEBRALIS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Praktek Profesi Keperawatan KMB 1
Advertisements

BLOK SISTEM NEUROMUSKULOSKELETAL
MANUAL HANDLING Manual Handling :
Assalamualaikum Wr. Wb.
Posterior Interosseous Neuropathy: Electrodiagnostic Evaluation
Jempolku Cedera Gara-Gara Gadget
Penderita Asam Urat Lebih Banyak Lelaki
William Fleksion Exercise
NERI PUNGGUNG BAWAH Perasaan nyeri di dh Lumbosakral→menjalar ketunkai.
Disampaikan pada: pelatihan menualterapi spine
“FRAKTUR COSTA” LUKY DWIANTORO.
Crohn’s Disease. Definisi Merupakan inflamasi pada saluran cerna mulai dari mulut hingga anus di sepanjang traktus GI.
Selamat Siang...
Patologi Umum.
Nyeri Punggung Bawah (Low Back Pain)
Oleh : Sarti Rahayu P Program Studi Diploma III Fisioterapi
SPONDYLOLISTHESIS.
PENYAKIT GINJAL Kelompok 10 : Nisatin Asila (D )
Rematik (Arthritis).
Asuhan Keperawatan CONGENITAL HIPJOINT DISLOCATION
Cidera Olahraga Pada Regio Lutut
William Fleksion Exercise
ASKEP KLIEN DENGAN MASTOIDITIS
Jenis, Penyebab, Patofisiologi dan gambaran klinis pada ibu MASTITIS
MUTIA RACHMI TUGAS JURNAL.
William Fleksion Exercise
PROLAPSUS UTERI BAGIAN ILMU OBSTETRI DAN GINEKOLOGI
Penyakit Tulang dan Sendi Pada Usia lanjut
Perasaan nyeri di dh Lumbosakral→menjalar ketunkai
Latar Belakang Low back pain merupakan salah satu gangguan muskuloskletal yang disebabkan oleh aktivitas tubuh yang kurang baik (Maher, Salmond & Pellino,
Myoma Uteri Arruhul Amini Inten Nur Rasadina Nazarrudin Nur Rien Esty Toto Marzuki Welly Elvandari Wandri Okta Mahyudi Yogi Ersandi.
Peran Farmasis dalam Penatalaksanaan Osteoatritis dan aplikasinya
PEMERIKSAAN PENUNJANG AREA BEDAH Tintin Sukartini, SKp, M.Kes, Dr. Kep.
LATIHAN PENGUATAN OTOT DASAR PANGGUL
Sindrom Guillain–Barré
PENANGANAN FISIOTERAPI PADA PENDERITA GANGGUAN HERNIA DISKUS
Pleno ANATOMI.
Nama kelompok : 1. Berliana Nugraheni 2. Beatrico Lyo 3
Kelompok 13 Skenario Jatuh.
TRAUMA 2.
PRESENTASI KASUS CLOSED FRACTURE
BARTOLINITIS DAN KISTA BARTOLIN
TRAUMA KEPALA.
Carpal Tunnel Syndrome
Artritis Reumatoid Juvenil
Nyeri Ekstremitas Kelompok 7 : dr. Mukhlis
GOUT Oleh Dr. Sri Utami, B.R. MS.
OLEH : WITRI HASTUTI, S.Kep, Ns STIKES KARYA HUSADA SEMARANG 2008
HNP Cervicalis by Grace Fidia Pembimbing : dr
ANESTESI pada trauma medulla spinalis
Ileus Obstruktif et causa Hernia Inguinalis Inkaserata
TEHNIK MENGATUR DAN MEMINDAHKAN PASIEN
Baiq Reski Setiagarini
DISUSUN OLEH : Khusnul Dwinita PEMBIMBING : Dr. Haidar Nasution
ANATOMI Tubuh kita terdiri dari: 206 tulang 230 sendi
KELOMPOK 4 : NADILA RIANA PUTRI .S K PUTRI YANTI K TRIA HARYUNI .D K
By : Revi Anggita. Definisi Perforasi atau hilangnya sebagian jaringan dari membrane timpani yang menyebabkan hilanggnya sebagian atau seluruh fungsi.
Prolapse Intervertebral Disc (PID)
JOURNAL READING Sacralization and Herniated Nucleus Pulposus
CEDERA SISTEM OTOT RANGKA
POLIOMIELITIS (PENYAKIT POLIO)
Epidemiologi Penyakit tidak Menular “REMATIK”
POSISI DAN POSTUR TUBUH YANG BAIK UNTUK MENCEGAH NYERI PINGGANG BAWAH
PENYAKIT DEGENERATIF. Apa itu PENYAKIT DEGENERATIF?  Merupakan suatu penyakit yang muncul akibat proses kemunduran fungsi sel tubuh yaitu dari keadaan.
Pembimbing: dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, MSc Disusun Oleh:
Pembimbing: dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp.S, MSc Disusun Oleh:
Stroke Fira Azkiya ( ) Nur Rohmawati ( ) Qurrota Aini ( )
BY : FITRIA OKTARINA.  suatu kondisi dimana tubuh dapat melakukan kegiatan dengan bebas (kosier,1989).  kemampuan seseorang untuk berjalan bangkit berdiri.
MODUL 2 Sistem Saraf Perifer dan Otonom Skenario 2 : Kaki Kananku Dokter sedang memeriksa seorang laki-laki yang dibawa kerumah sakit karena terjatuh dari.
Transcript presentasi:

PROLAPSUS DISKUS INTERVERTEBRALIS

Pendahuluan Prolapsus Diskus Intervertebralis (PDI) : Salah satu penyebab NPB Nama lain: Hernia diskus intervertebralis, ruptur diskus intervertebralis, slipped disc, hernia nukleus pulposus (HNP) Paling sering : daerah lumbal Gejala klinis : bervariasi Diagnosis : Anamnesis, pemeriksaan neurologis, pemeriksaan penunjang

Epidemiologi Prevalensi : 1-2% populasi Laki-laki : perempuan = 1:1 Usia paling sering : 30-50 tahun Paling sering (90%) : level L5-S1 & L4-L5 Arah tersering : posterolateral Level lain (berturut-turut) :L3-L4, L2-L3, paling jarang : L1-L2

Anatomi & Patofisiologi Diskus intervertebralis : Antara 2 korpus vertebra Fungsi : penyangga beban tubuh peredam kejut (shock absorber) 2 bagian : nukleus pulposus annulus fibrosus

Nukleus pulposus : Di bagian dalam & tengah diskus, bagian lunak Hidrofilik (afinitas tinggi terhadap molekul air) Kemampuan menahan air : << progresif dengan >> usia mempengaruhi sifat fisik nukleus << kadar air nukleus  <<fungsi sebagai bantalan  gaya tekan disalurkan ke annulus secara asimetris  annulus robek

Annulus fibrosus Fungsi : 2 lapis: Mengelilingi nukleus pulposus Menjaga nukleus pulposus tetap pada tempatnya Pelekat korpus vertebra atas & bawah 2 lapis: Lapisan luar Lamela fibro kolagen, menyilang mengelilingi nukleus pulposus Bentuk : gulungan per (coiled spring) Lapisan dalam Jaringan fibrokartilagenus

Diskus intervertebralis

2 ligamen longitudinalis : Lig longitudinalis anterior : menahan gaya ekstensi Lig longitudinalis posterior : menahan gaya fleksi Lig. longitudinalis anterior >> kuat dari posterior  PDI lebih sering arah posterior

Penyebab : Faktor resiko : Cedera posisi fleksi Degenerasi nukleus pulposus, lig. longitudinalis posterior, annulus fibrosus Faktor resiko : Obesitas Batuk lama Duduk terlalu lama Mengangkat / menarik benda berat Membungkuk/gerakan memutar pada punggung Latihan fisik terlalu berat Paparan vibrasi konstan

Aktivitas fisik dan beratnya beban pada diskus

Sebagian besar L5-S1 : Daerah lumbal, khususnya L5-S1 fungsi: penyangga tubuh (75% BB disangga oleh L5-S1) Mobilitas, terutama fleksi & ekstensi sangat tinggi (57% pada sendi L5-S1) Daerah rawan : ligamentum longitudinalis posterior hanya menutupi separuh permukaan posterior diskus  paling sering :posterolateral

4 Stadium : Bulging Protrusi Ekstrusi Sekuesterasi

Bulging Stadium paling awal Diskus menonjol ke ruang epidural anterior, tanpa terbentuk kantung Annulus posterior terganggu, material nukleus pulposus mengiritasi jaringan ikat luar diskus Lig long posterior intak Mungkin nyeri : iritasi saraf sinuvertebral

Protrusi Stadium kedua Diskus terdorong ke arah tertentu ke dalam ruang epidural anterior Dapat menyebabkan kompresi radiks saraf & thecal sac Lig long posterior intak Dapat ditemukan NPB & nyeri radikular Pada 30% populasi non-simtomatik

Ekstrusi Stadium ketiga Lig long posterior ruptur Migrasi nukleus pulposus ke dalam ruang epidural anterior Dapat menyebabkan radikulopati Tidak ditemukan pada orang asimtomatik Sebagian besar membutuhkan operasi dekompresi bila terapi konservatif tidak berhasil

Sekuesterasi Stadium paling akhir Fragmen bebas nukleus pulposus pada ruang epidural Dapat menyebabkan kompresi hebat  nyeri hebat Dapat < besarnya secara alamiah Biasanya membutuhkan operasi dekompresi segera

Gejala klinis Bervariasi : stadium & radiks saraf terkena Stadium awal : biasanya asimtomatik Gejala klinis paling sering : iskialgia Kasus berat : parestesi, kelemahan otot, KPR & APR (-) Konus / kauda ekuina :gangguan miksi, defekasi, fungsi seksual Nyeri >> : kenaikan intratekal / intradiskal mengejan, batuk, bersin, mengangkat benda berat, membungkuk

Iritasi radiks saraf L3 – S1 Diskus Nyeri Radikuler Gangguan Sensorik Laseque KPR APR Otot L3 L2-3 Bokong Paha belakang Lutut depan Lutut Biasa-nya (-) (+) kuadriseps L4 L3-4 Tungkai bawah medial Mungkin (+) (-) L5 L4-5 Bokong dorsum pedis  ibu jari kaki Dorsum pedis dan ibu jari kaki Tibialis anterior, ekstensor ibu jari S1 L5-S1 Bokong telapak kaki dan tumit Tumit dan bagian lateral kaki Gastrok-nemius, gluteus maksimus

Diagnosis Anamnesis, pemeriksaan fisis neurologis, pemeriksaan penunjang Anamnesis Mulai timbulnya nyeri :bangkit dari duduk, mendorong mobil, mengangkat benda berat, jatuh terduduk/terpeleset Umumnya onset mendadak, dapat juga tidak jelas Lokasi nyeri : terlokalisir / menjalar ke tungkai/jari kaki Sifat, kualitas, faktor memperberat/memperingan Riwayat trauma sebelumnya Nyeri radikuler, kesemutan lama, kelemahan tungkai, gangguan miksi/defekasi/fungsi seksual

Pemeriksaan fisis neurologis: Pemeriksaan sensoris Motoris & refleks Kelainan bervariasi, sesuai radiks saraf yang terkena Tes Laseque, Laseque silang, Bragard, Sicard, Naffziger, Valsava : (+)

Tes Laseque

Tes Laseque

Bragard Test

Pemeriksaan penunjang : Neurofisiologi EMG jarum, kecepatan hantar saraf tepi, H-refleks Ditentukan radiks mana yang terkena Sejauh mana gangguannya : iritasi / kompresi Radiologi Foto polos, mielografi, CT-scan, diskografi, MRI

Diagnosis Banding Penyebab lain NPB & radikulopati, akut / kronik : Tumor medulla spinalis Infeksi Hematom epidural

Penatalaksanaan Terapi konservatif Terapi bedah Medikamentosa : Analgetik, obat pelemas otot, opioid, kortikosteroid oral, analgetik adjuvan, suntikan pada titik picu Rehabilitasi medik Terapi bedah Tujuan : menghilangkan penekanan & iritasi saraf Bila terapi konservatif tidak berhasil & gejala klinis sangat berat

Terapi fisik : traksi pelvis, ultra sound wave (USW) diatermi, kompres panas/dingin, Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation (TENS), korset lumbal, latihan, modifikasi hidup, akupunktur Terapi bedah Tujuan : menghilangkan penekanan & iritasi saraf Bila terapi konservatif tidak berhasil & gejala klinis sangat berat

Prognosis Sebagian besar : membaik dalam 6 minggu dengan terapi konservatif Sebagian kecil : menjadi kronis Operasi : 90% perbaikan  terutama berkurangnya nyeri tungkai Angka kekambuhan : 5%

Penutup Diagnosis PDI: anamnesis, pemeriksaan fisis neurologis, pemeriksaan penunjang Pemeriksaan radiologis : membantu penegakkan diagnosis (penentuan stadium) Pemeriksaan radiologis paling baik untuk PDI : MRI  menilai keadaan diskus intervertebralis lebih baik,non invasif Diagnosis lebih tepat penatalaksanaan lebih cepat & tepat pula