Pertemuan keempat Bon Odori ( 盆踊り) Matakuliah : <<Kebudayaan Praktis>> Tahun : <<2008-2009>> Pertemuan keempat Bon Odori ( 盆踊り)
Sejarah Bon Odori Asal kata OBon berarti nampan, yang di dalamnya dihias berbagai macam makanan untuk dikirim kepada orang-orang yang berjasa dalam kegiatan sehari-hari di kampung. Yang kemudian menjadi sebuah upacara untuk berterimakasih kepada para dewa. Tarian dalam upacara OBon sendiri berkembang pada pertengahan jaman Kamakura, dengan makna tariannya adalah untuk berterimakasih pada dewata. Tetapi sejak jaman Edo, maknanya berubah menjadi satu persembahan lagu dan tarian yang digunakan untuk mengantarkan dewa, kembali ke tempatnya bersemayam, setelah mereka selelai diundang untuk hadir dalam upacara Obon. Upacara Obon biasanya dilaksanakan pada bulan Agustus antara tanggal 13-16. Bina Nusantara University
Jenis-Jenis tarian upacara OBon Jenis tarian yang ada di dalam upacara OBon ada dua yaitu: Nagashi Odori, yang bermakna mengantarkan kepulangan dewa kembali ke tempatnya bersemayam Bina Nusantara University
Jenis tarian di Upacara Obon 2. Wa Odori, yang bermakna sebagai persembahan untuk para dewa. Bina Nusantara University
Unsur-unsur upacara OBon Yagura Musik ( Taiko, Shamisen ) Tarian Penari Bina Nusantara University
Obon Tarian di dalam upacara Obon, disebut Bon odori, yang sekarang ini telah mengalami pergeseran makna, menjadi sebuah bagian dalam festival musim panas. Yagura ( panggung tinggi ) di tengah-tengah para penari yang mengelilinginya masih tetap didirikan. Orang pertama di dalam barisan tari mengambil inisiatif untuk memulai tarian ( ondo wo toru )mengikuti lagu, yang sekarang ini diiringi oleh pukulan taiko secara berkesinambungan. Tarian yang sering ditarikan dalam festival Obon sekarang ini adalah jenis wa odori. Akan tetapi, Nagashi Odori tetap ditampilkan biasanya di jalan – jalan besar, atau jalan yang mempunyai nilai historis tertentu. Bina Nusantara University
Hubungan antara Upacara OBon dan Shinto Tarian dalam upacara keagamaan mempunyai 2 fungsi: Untuk menghibur dan menyambut para dewa yang datang ke upacara tersebut. Para dewa dalam kepercayaan Shinto adalah masuk para leluhur yang telah masuk ke dunia kematian Untuk mengantarkan mereka kembali ke dunia kematian. Karena itulah dalam ajaran yang menganduung unsur animisme, panggung pemujaan selalu diletakkan lebih tinggi dari sekelilingnya, dengan maksud untuk lebih mendekatkan manusia ke dunia para dewa Bina Nusantara University
Yagura Tempat pemujaan dewa berupa panggung, yang dalam upacara OBon ditempatkan di tempat tinggi tengah-tengah tempat upacara. Bina Nusantara University
Fungsi Yagura jaman dahulu Yagura bermakna pula sebagai sebuah menara yang mempunyai alat untuk memberi tahu penduduk apabila terjadi sesuatu yang darurat di sekitarnya. Alat yang dipakai biasanya taiko atau alat kentongan yang biasa ada di Indonesia. Jaman dahulu Yagura digunakan oleh para penjaga benteng untuk memberitahu pasukan daimyo, apabila kedatangan musuh. Bina Nusantara University
Fungsi Yagura jaman dahulu Bina Nusantara University