Kuliah ke 6. KEWIRAUSAHAAN Topik : MANAJEMEN KEUANGAN
Mjn Keuangan Equity Sumber dana Debt Cost of Capital Venture Kinerja Usaha 1. L/R 2. BEP 3. Analisa Aktiva Lancar Kontrol dana Ratio 1. kas/bank Cash bgt Penggunaan 2. Srt berharga dana 3. Piutang R. collection bgt 4. Persediaan EOQ Aktiva Tetap Kontrol Dana Kelayakan 1. Tanah Investasi 2. Gedung Cash Flow Payback 3. Pabrik B/C ratio 4. Peralatan NPV IRR Mjn Keuangan
II. SUMBER & PENGGUNAAN DANA SUMBER DANA RENCANA DANA PENGGUNAAN DANA Equity capital (modal sendiri) 2. Debt Capital (Pinjaman) 3. Venture Capital (org lain investasi) Jangka Pendek Jangka Panjang Aktiva Lancar Kas Srt berharga Piutang Persedian Aktiva Tetap Tanah Gedung Pabrik Peralatan 3
Neraca Awal (per 1Januari) III. LAPORAN KEUANGAN 1. NERACA Menggambarkan posisi harta, hutang & modal pd tgl tertentu. 2. Laba Rugi Menunjukkan kondisi pendapatan, biaya2, keuntungan atau kerugian dalam jangka waktu tertentu Neraca Awal (per 1Januari) Aktiva Kas Rp. 100 juta Bank Rp. 900 Juta Total Rp. 1 milyar Hutang/Modal Hutang Rp. 200 juta Modal Rp. 800 juta Total Rp 1 milyar
IV. Perhitungan Cash flow Didasarkan Pada: Perhitungan L/R (income Statement) Data Penerimaan & Pengeluaran Umum dari Laba bersih (Net Income): Ada Unsur Pinjaman NI + Penyusutan + (bunga)(1-T) 2. Tidak ada unsur pinjaman NI + Penyusutan
PERBEDAAN RUGI/LABA & ARUS KAS Tabel 1 : Laba Akuntansi Arus Kas 1. Situasi Th 2000 Penjualan Rp 100.000.000 Rp 100.000.000 Biaya tanpa penyusutan Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 Penyusutan Rp 30.000.000 Rp - - - Laba operasi Rp. 20.000.000 Rp. 50.000.000 Pajak 40% Rp 8.000.000 Rp 8.000.000 - Laba Bersih/Arus kas Bersih Rp 12.000.000 Rp 42.000.000 2. Situasi Th 2001 Penjualan Rp 100.000.000 Rp 100.000.000 Penyusutan Rp 10.000.000 Rp - - - Laba operasi Rp 40.000.000 Rp 50.000.000 Pajak 40% Rp 16 .000.000 Rp 16 .000.000 - - Laba Bersih/Arus kas Bersih Rp 24.000.000 Rp 34.000.000
PERBEDAAN PERHITUNGAN ARUS KAS, ANTARA PENGGUNAAN PINJAMAN & Tanpa Pinjaman Tabel 2 : PERHITUNGAN ARUS KAS (CASH FLOW) Rugi Laba Rugi laba ( Tanpa Pinjaman) ( Ada Pinjaman) Penjualan Rp 100.000.000 Rp 100.000.000 Biaya tanpa penyusutan Rp 50.000.000 Rp 50.000.000 Penyusutan Rp 30.000.000 Rp 30.000.000 Bunga Rp - Rp. 10.000.000 - - Laba operasi Rp. 20.000.000 Rp. 10.000.000 Pajak 40% Rp 8.000.000 Rp 4.000.000 - Laba Bersih Rp 12.000.000 6.000.000 Arus Kas (Tanpa Pinjaman) = 12.000.000 + 30.000.000 = 42.000.000 Arus kas (Ada Pinjaman) = NI + PENYUSUTAN + (BUNGA) (1-T) = 6.000.000 + 30.000.000 + (10.000.000) (1-0,40) = 36.000.000 + (10.000.000) (0,60) = 36.000.000 + 6.000.000 = 42.000.000
Time Value Of Money Future Value (Nilai Kemudian) a. compound Value (Nilai Majemuk) b. Multiple Periode (Waktu ganda) c. Majemuk dari annuitas Present Value ( Nilai Tunai Sekarang) a. Nilai tunai dari 1 Rp. b. Nilai tunai dari anuitas
1. Future Value Compound Value 1 ? Rp. 50 jt Rp. 60 jt Kalau, r = 20% ? Rp. 50 jt Rp. 60 jt Kalau, r = 20% Vt = P0 (1+r) Vt = 50.000.000 (1+0,20) = Rp. 60.000.000
1. Future Value b. Multiple Periode Rp 50 jt 1 2 3 4 5 Rp. 124.416.000 1 2 3 4 5 Rp. 124.416.000 1 + r (1,20) (1.20) Vt 60.000.000 72.000.000 86.400.000 103.680.000 124.416.000 PO 50.000.000 60.000.000 72.000.000 86.400.000 5. 103.680.000 Atau dgn Rumus: Vt = ( P0 + r ) = Rp. 50.000.000 (1+0,20) = Rp. 50.000.000 (2.488) = Rp. 124.411.000 ( selisih krn ada Pembulatan di tabel) t 5 Lihat table nilai kemudian bunga majemuk
1. Future Value c. Nilai kemudian arus dana berbeda Rp 50 jt Rp 20 jt = Rp 15 jt 1 2 3 r = 20% PO 20.000.000 15.000.000 1 + r (1,20) (1.20) Vt 24.000.000 21.600.000 25.920.000 71.520.000 1 2 3
1. Future Value d. Nilai kemudian arus dana sama (annuity) Rp 50 jt = 1 2 3 4 ? ? ? r = 20% ? PO 12.500.000 1 + r (1,00) (1.20) (1,20) Vt 12.500.000 15.000.000 18.000.000 21.600.000 67.100.000 1.00 1 1.20 2 1.44 3 1.728 Atau St = a x CVIFA tabel bunga nilai annuitet S4 = Rp. 12.500.000 x 5.3680 = Rp. 67.100.000
2. Present Value Nilai tunai dari 1 Rp. Ilustrasi 1: 1 Rp. 50 jt Rp. 50 jt Rp. 60 jt Kalau, r = 20% Vt 1 P0 = Vt (1+r) t (1+r) t 1 = 60.000.000 1 (1+0,20) = 60.000.000 x 0,83333 = 49.999.800 Selisih krn pembulatan di tabel
2. Present Value Ilustrasi 2: r = 20% 1 2 3 Vt 1/(1+r)t P0 Rp. 24 jt Rp. 21,6 jt Rp. 25,920 1 2 3 Rp. 20 jt Rp. 15 jt Rp. 15 jt Vt 1/(1+r)t P0 1. 24.000.000 0,83333 20.000.000 21.600.000 0,69444 15.000.000 25.920.000 0,57870 15.000.000 Rp. 50.000.000,-
2. Present Value b. Nilai Tunai dari Anuitas r = 20% 1 2 3 4 Rp. 25 jt Rp. 25 jt Rp. 25 jt Rp. 25 jt 1 2 3 4 Rp. ? Rp. ? Rp. ? Rp. ? Rp. ? PV at = a x PVIFA ( Lihat table PV annuitas ) PV a4 = 25.000.000 x 2,5887 = Rp. 64.717.500
KRETERIA INVESTASI Untuk melihat layak atau tidaknya suatu Investasi yg akan dijalankan oleh seorang wirausaha digunakan 4 kreteria secara Keuangan berupa Kreteria Investasi yaitu: Payback Periode Benefit Cost Ratio (B/C ratio) Net Present Value (NPV) Internal Rate Of Return (IRR)
1. Payback Periode Payback period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi. Contoh: Th 0. Pengeluaran Investasi (Rp. 700.000.000) Th 1. Arus Kas masuk bersih 1 Rp. 167.360.000 Th 2. Arus Kas masuk bersih 2 Rp. 281.306.000 Th 3. Arus kas masuk bersih 3 Rp. 336.826.850 Th 4. Arus Kas masuk bersih 4 Rp. 262.489.640 Th 5. Arus Kas masuk bersih 5 Rp. 550.768.000
1. Payback Periode Perhitungan: Investasi Semula Rp. 700.000.000 Arus Kas masuk Th 1 Rp. 167.360.000 - 1 Tahun Saldo Investasi Rp. 532.640.000 Arus kas masuk Th 2 Rp. 281.306.000 - 2 Tahun Saldo Investasi Rp. 251.334.000 Arus Kas masuk Th 3 Rp. 336.826.850 - 3 Tahun Saldo Investasi (Rp. 85.492.850) Karena arus dana Tahun Ke 3 Rp. 336.826.850 lebih besar dari saldo investasi yang belum kembali, maka pengembalian investasi berada diantara tahun ke 2 dan tahun ke 3 tepatnya sebagai berikut: = 2 Tahun + ( 251.334.000/336.826.850 x 1 Tahun) = 2,75 Tahun atau 2 tahun 9 bulan
Cah in & Cash Out Tahun Biaya Total (Ct) (Jutaan rupiah) Penerimaan Total (Bt) (Jutaan rupiah) 1 2 3 4 5 40 10 15 20 5 20 25 80 60 40
2. Net Present Value (NPV) 1/(1+r)t Intrest 18% Tahun (1) (PF) (2) (Ct) (3) (Bt) (4) PF (Ct) (5)=(2)(3) PF (Bt) (6)=(2)(4) NPV (7)=(6)–(5) 1 0,8475 0,7182 0,6086 0,5158 0,4371 40 10 15 20 5 20 25 80 60 40 40 8,47 10,77 24,34 10,32 2,19 16,95 17,95 46,69 30,95 17,48 -40 8,48 7,18 22,35 20,63 15,29 1 2 3 4 5 NPV(i=0,18) = NPVt = 33,93
3. Benefit Cost Ratio (B/C Ratio) (Bt/(1+I)t) BCR (i) = (Co + (Ct/ (1 + i)t ) Manfaat ekonomis diperoleh apabila BCR>1. Dari kasus diatas maka besarnya BCR adalah sebagai berikut : PFt(Bt) = 16,95 + 17,95 + 16,96 +30,95 + 17,48 = 130,02 PFt(Ct) = 40 + 8,47 + 10,77 +24,34 +10,32 + 2,19 = 96,09 PFt(Bt) 130,02 B/C R (i) = = = 1,35 PFt(Ct) 96,09
4. Internal Rate Of Return (IRR) Intrest 24% Tahun (1) (PF) (2) (Ct) (3) (Bt) (4) PF (Ct) (5)=(2)(3) PF (Bt) (6)=(2)(4) NPV (7)=(6)–(5) 1 0,7353 0,5407 0,3975 0,2923 0,2149 40 10 15 20 5 20 25 80 60 40 40 7,35 8,11 15,90 5,85 1,01 14,71 13,51 31,80 17,54 8,59 -40 7,36 5,40 15,90 11,69 7,58 1 2 3 4 5 NPV(i=0,18) = NPVt = 7,94
4. Internal Rate Of Return (IRR) Intrest 40% Tahun (1) (PF) (2) (Ct) (3) (Bt) (4) PF (Ct) (5)=(2)(3) PF (Bt) (6)=(2)(4) NPV (7)=(6)–(5) 1 2 3 4 5 1 0,7143 0,5102 0,3644 0,2603 0,1859 40 10 15 20 5 20 25 80 60 40 40,00 7,14 7,65 14,58 5,20 0,93 14,28 12,76 29,15 15,62 7,43 -40 7,14 5,11 14,57 10,42 6,50 NPV(i=0,18) = NPVt = 3,74
4. Internal Rate Of Return (IRR) Intrest 48% Tahun (1) (PF) (2) (Ct) (3) (Bt) (4) PF (Ct) (5)=(2)(3) PF (Bt) (6)=(2)(4) NPV (7)=(6)–(5) 40 6,76 6,85 12,34 4,17 0,70 13,51 11,41 24,68 12,50 5,63 -40 6,75 4,56 12,34 8,33 4,93 1 2 3 4 5 1 0,6757 0,4565 0,3085 0,2084 0,1408 40 10 15 20 5 20 25 80 60 40 NPV(i=0,18) = NPVt = -3,09
4. Internal Rate Of Return (IRR) Setelah dicoba dengan tingkat bunga 48 persen ternyata nilai NPV < 0. Dengan cara dicoba-coba seperti diatas, maka diperoleh : NPV (i=0,18) = 33,93 > 0 NPV (i=0,36) = 7,94 > 0 NPV (i=0,40) = 3,74 > 0 NPV (i=0,48) = -3,09 < 0 NPV = 0 terletak antara interes 40 dan 48, selain diantara angka-angka itu NPV tidak sama dengan nol. Dengan menggunakan interpolasi ; i = 0,40 - - > NPV = 3,74 i = 0,48 - - > NPV = -3,09 maka, IRR = 0,40 + ( 3,74 – 0 ) / ( 3,74 – ( -3,09 ) ( 0,48 – 0,40 ) IRR = 0,4438 atau 44,38 % Karena pada tingkat interest rate 44,38 %, nilai NPV = 0, maka proyek tersebut layak secara ekonomis.