Degradasi Ampas dan Serai Wangi Segar (Cymbopogon nardus L Degradasi Ampas dan Serai Wangi Segar (Cymbopogon nardus L.) Dengan Metode In Sacco pada Fistula Kerbau Arina Findo Sari1 Wibowo Mangunwardoyo1 Irawan Sugoro3 1 Departemen Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia 16424 2 Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Jakarta, Indonesia JKSK
LATAR BELAKANG SERAI WANGI PRODUKSI MINYAK ATSIRI PEMANFAATAN AMPAS SERAI WANGI SEBAGAI PAKAN SERAI WANGI PRODUKSI MINYAK ATSIRI DESTILASI SERAI WANGI HASILKAN AMPAS UJI IN SACCO: AMPAS SERAI WANGI & SERAI WANGI SEGAR
PERBANDINGAN KANDUNGAN GIZI AMPAS SERAI WANGI (10% KADAR AIR), RUMPUT GAJAH DAN JERAMI. No Gizi Ampas Serai wangi Rumput Gajah Jerami 1. Protein 7,00% 10,19% 3,93% 2. Lemak 2,35% 1,64% 0,87% 3. Energi 3353,00 kkg/GE/kg 4031,00 3167,00 kkg/GE/kg 4. Serat kasar 25,73% 34,15% 32,99% 5. Ca 0,35% 0,48% 1,2% 6. P 0,14% 0,23% 7. Kadar abu 7,91% 11,73% 22,44% Sumber : (Sukamto et al 2011)
TUJUAN PENELITIAN Meneliti komposisi pakan ampas dan serai wangi segar secara in sacco yang tepat, guna mengetahui degradasi pada rumen kerbau yang mungkin dapat digunakan sebagai pakan ruminansia.
Perlakuan Uji In Sacco Sampel Serai Wangi Segar (g) Ampas Serai Wangi (g) A 2 - B Keterangan : (-) : tidak ditambahkan sampel (Widiawati & Winugroho 2008)
METODE KERJA MAKALAH 1 : Uji In Sacco Persiapan alat dan bahan Uji Proksimat: Penentuan Protein Kasar (Plummer 1971), Penentuan Serat Kasar (Sitompul & Martini 2005), Pengukuran Lemak Kasar (Sudarmadji 1997) dan NDF Persiapan sampel Evaluasi kualitas pakan secara In Sacco (Ørskov & McDonald (1979) Parameter Uji: Degradasi Bahan Kering (DBK), Degradasi Bahan Organik (DBO) & DNDF Analisis data
Neutral detergent fiber (NDF) HASIL DAN PEMBAHASAN ANALISIS PROKSIMAT Kandungan Serai Wangi (%) Segar Ampas Lemak kasar 1,96 2,79 Neutral detergent fiber (NDF) 70,17 73,67 Serat kasar 36,00 35,03 Protein kasar 7,15 5,82
DEGRADASI BAHAN KERING (DBK) PERSENTASE DEGRADASI SAMPEL DEGRADASI BAHAN KERING (DBK) Despal (2007) semakin rendah serat kasar maka degradasi makin tinggi Hanafi (2004) semakin tinggi lignin, maka daya cerna rendah. Sehingga adanya perbedaan tingkat degradasi
DEGRADASI BAHAN ORGANIK (DBO) PERSENTASE DEGRADASI SAMPEL DEGRADASI BAHAN ORGANIK (DBO) Lestari et al. (2012) semakin tinggi kandungan bahan organik di pakan, maka tinggi pula komponen bahan organik pakan yang terdegradasi
DEGRADASI NEUTRAL DETERGENT FIBER (DNDF) PERSENTASE DEGRADASI SAMPEL DEGRADASI NEUTRAL DETERGENT FIBER (DNDF) Wati et al. (2012), DNDF dipengaruhi serat % DNDF lambat karena hemiselulosa dan selulosa tidak dapat dicerna sempurna, akibat adanya lignin
KESIMPULAN Degradasi bahan kering (DBK), degradasi bahan organik (DBO) dan degradasi neutral detergent fiber (DNDF) mengalami kenaikan degradasi sampai inkubasi 48 jam. Tingkat degradasi ampas (49,90%) lebih tinggi dari serai wangi segar (44,10%) untuk DBK, sedangkan DBO masing-masingnya adalah 52,10% dan 45,70%. Nilai DNDF paling tinggi pada ampas (35,74%), dibandingkan serai wangi (31,17%) di jam ke-48.