PEMBANGUNAN KARAKTER DAN PEMBANGUNAN BANGSA : Menengok Kembali Peran Perguruan Tinggi Indonesia Oleh: Gede Raka Email: igaraka@yahoo.com 3 Juni 2009
The Nightmare of Losing ( Lukisan A.D. Pirous) You lose your wealth, you lose nothing You lose your health, you lose something You lose your character, you lose everything
Kecemasan & Optimisme
Kecemasan Indonesia kehilanganbanyak hal. Kehilanga Intergritas: Indonesia masih salah satu negara terkorup di Asia, kita kehilangan kejujuran dan rasa malu Kehilangan daya saing: Indonesia sebagai salah satu negara yang daya saingnya sangat rendah ( tahun 2007 World Competitiveness Scoreboard, Indonesia nomor 54 dari 55 negara, turun dari peringkat 52 pada tahun 2006))
Kita kehilangan ke Indonesiaan: pemuda Indonesia lebih mengidentifikasikan diri dengan dan menonjolkan kepentingan daerah daripada kepentingan bangsa Indonesia. Kita kehilangan daya tahan terhadap serangan Narkoba: pemakain narkoba di Indonesia meningkat terus Kita kehilangan kemauan untuk mentaati hukum dan peraturan, bahkan peraturan yang paling sedehana: peraturan lalu lintas
Kita kehilangan hutan, kehilangan kekayaan laut, kehilangan tanah subur. Sebagian besar anak-anak Indonesia yang lahir di pedesaan dan kota-kota kecil kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu. Dan seterusnya
Harapan Kita pernah memunculkan kualitas mental atau karakter terbaik bangsa, khususnya dalam perjuangan kemerdekaan. Sifat-sifat itu masih ada sekarang? Saya berjumpa dengan banyak orang baik di berbagai profesi dan juga di kampus.
karakter : ‘distinctive trait, distinctive quality, moral strength, the pattern of behavior found in an individual or group’ . Character: Good Habit of mind, good habit of heart, good habit of action –(Bohlin) Karakter: ’apa yang anda lakukan ketika tak seorangpun melihat atau memperhatikan anda’
Kebutuhan Nyata, Dulu dan Sekarang Permasalahan Lama yang Tetap Aktual Karakter dan Kohesivitas Bangsa sebagai Kekuatan Karakter dan Dunia Kerja
Within character of the citizen lies the welfare of a nation ( Cicero) What make the difference between a nation that is truly great and one that is merely rich and powerful? It is the simple things that make the difference. Honesty, knowing right from wrong, openness, self-respect, and the courage of conviction –David L. Boren Out of twenty-one notable civilizations, nineteen perished not by conquest from without but by moral decay from within ( Toynbee)
Beberapa Penyebab Melemahnya Karakter & Kohesivitas Bangga Berhutang Pembangunan Ekonomi yang Terlalu Bertumpu pada Sumber Daya Alam Menikmati Dapat Uang Tanpa Kerja
Hanya Melihat di Permukaan Hilangnya Musuh Bersama dan kaburnya Cita-cita Bersama Kesenjangan dan Ketimpangan
Esensi Pembangunan Karakter dan Pembangunan Bangsa
Perspektif Kemampuan Integrasi Internal dan Adaptasi Eksternal Kemampuan Intergrasi Internal Kemampuan Adaptasi Eksternal Pembaruan Kemampuan secara Terus menerus
Peran Perguruan Tinggi Mahasiswa dalam Perjuangan Kemerdekaan Peran Strategik Perguruan Tinggi Kini
Hal-hal yang Perlu Dilakukan Mencermati Perbedaan antara Pendidikan dan Pelatihan. Melihat Perguruan Tinggi Sebagai Komunitas, bukan Sebagai Pabrik. Perilaku Komunitas Kampus yang Dihela Tata-Nilai
Investasi Pada Peningkatan Mutu Guru Lebih Memperhatikan Iklim dan Proses Pembelajaran Perguruan Tinggi sebagai Pusat Pengembangan Kebudayaan Menggugah Kesadaran dan Tanggung Jawab Sosial.
Menengok Kembali Posisi ITB Menapak Torehan Sejarah ITB yang Ada di Pikiran Saya Pentingnya Peran Akumni
PENUTUP Menyalakan api idealisme dalam pendidikan Mendekatkan pendidikan dengan kehidupan.
SERANGKUM SALAM jadilah engkau seperti pohon di puncak bukit yang tumbuh tegak dan rimbun; kalau engkau tidak bisa seperti pohon di puncak bukit, jadilah engkau seperti pohon yang tumbuh di tepi jalan untuk menaungi pejalan kaki dari teriknya matahari; kalau engkau tidak bisa seperti pohon yang tumbuh di tepi jalan, jadilah engkau seperti semak belukar yang tumbuh di tanggul sungai untuk menahan lajunya air;
kalau engkau tidak bisa seperti semak belukar yang tumbuh di tanggul sungai, jadilah engkau seperti bunga bakung yang diam-diam berbunga di musim kemarau dan penghujan; kalau engkau tidak bisa seperti bunga bakung, jadilah engkau seperti rumput manis yang tumbuh di jalan setapak, yang membawa orang pada mata air kehidupan, sebab tidak semua orang harus menjadi besar, kuat dan perkasa, tetapi sejauh mana engkau membuat hidupmu bermakna. (Khalil Gibran)
Terima Kasih