Pertemuan IV oleh : Ilham Martadona S.P M.Si. Klasifikasi usaha tani menurut awal perkembangannya Pengumpulan hasil tanaman (Collecting) –Sebagai awal.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
CECEP KUSMANA FAKULTAS KEHUTANAN IPB
Advertisements

Ekonomi Pertanian di Indonesia
SAINS DAN PERTANIAN Tujuan Instruksional Khusus :
Oleh: Cecep Kusmana Dept. Silvikultur Fakultas Kehutanan IPB 2010
KULIAH PEMBEKALAN KULIAH KERJA PROFESI DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 TANAH SAWAH.
BAHAN AJAR KELOMPOK 3.
3. FUNDAMENTAL OF PLANTS CULTIVATION Reddy, K. R. and H. F. Hodges
USAHATANI DI iNDONESIA
BAB V PEMBANGUNAN PERTANIAN DAN USAHATANI Dalam pembangunan pertanian, masalah penting tentang usahatani adalah merombak usahatani dalam arti luas dan.
Sistem Tiga Strata (STS)
DAYA DUKUNG SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN ( DDSAL )
Universitas Brawijaya
Klasifikasi tata guna lahan
SISTEM BERLADANG BERPINDAH (shifting cultivation)
Kegiatan ekonomi masyarakat
TBT TAHUNAN & SEMUSIM.
KULIAH 3 SOSIOLOGI PERTANIAN
Rosanna Christiningsih
Materi 1. Ruang Lingkup & Sejarah Usaha tani
Anita Sisilia Silitonga Hilda Oktavia Simbolon Febri Firsandi Putra
Ilmu Usaha tani.
Pertemuan 1 PENGANTAR ILMU USAHA TANI
MANAJEMEN BUDIDAYA TANAMAN PAKAN
`SOSIOLOGI PERTANIAN` Dr. Ir. F. DIDIET HERU SWASONO, M.P.
EKONOMI PERTANIAN INDONESIA
KEANEKARAGAMAN HAYATI
Definisi dan Klasifikasi Usahatani
Ilmu Usaha tani Oleh : ASY SYAUKANI, SP..
Oleh : Astuti Setyowati
SEJARAH PERTANIAN.
TOPIK 3 SEJARAH PERTANIAN DAN PERTANIAN USAHA
SISTEM PERTANIAN BERSIFAT BUDI DAYA TANAMAN
SISTEM PERTANIAN BERSIFAT BUDI DAYA TANAMAN
KLASIFIKASI AGROFORESTRI
SISTEM PERTANIAN INDONESIA (TROPIS)
AGROFORESTRY (1) Bahan Kuliah Pertanian Terpadu
Sistem agroforestri.
SUKSESI.
Definisi dan Klasifikasi Usahatani
By Siti Nurul Chotimah, S. Pd
DASAR ILMU TANAMAN KLASIFIKASI TANAMAN.
SISTEM PERTANIAN INDONESIA
SEKOLAH TINGGI ILMU KEHUTANAN YAYASAN TEUKU CHIK PANTE KULU 2014
EIS MARLIA NINGRUM K / 5B PGSD UNS SURAKARTA
Kesuburan Tanah.
Infrastruktur.
PENGENDALIAN GULMA TANPA HERBISIDA
SUMBERDAYA DI DESA : A. Sumber Daya Alam (SDA) 1. Lahan (Sawah, Tegal, Kebun dll) 2. Air 3. Iklim (Basah, Kering) 4. Hutan atau tumbuhan (groves) 5. Mineral.
KENDALA PADA PELAKSANAAN STS :
SISTEM PERTANIAN INDONESIA (TROPIS)
(MIXED FARMING SYSTEMS)
KLASIFIKASI AGROFORESTRI Agroforestry Agroforestree Agroforesthree Agroforesty Agroforestried and true (pover)ty.
PARAGRAF DALAM WACANA BAHASA INDONESIA
Konsep Pertanian dari berbagai sudut pandang
TANAMAN LEGUMINOSA POHON Potensi, Penanaman dan Manfaatnya
III. TANAMAN PENTING PERTANIAN
Perhitungan Erosi Halim Akbar.
KESEIMBANGAN EKOSISTEM
Definisi dan Klasifikasi Usahatani
PENGERTIAN DAN SEJARAH PERKEMBANGAN PERTANIAN
EKOSISTEM TERESTRIAL.
Rek.irigasi SKS 2 oleh Jurusan Sipil FT UNDIP S a l a m u n
Alat Pengolahan Tanah Sawah
MANAJEMEN PASTURA PTN 3202, SKS 2/1, WAJIB
WEED AND WEEDING OLEH : AKHMAD HADI FAQIH S. DESI KURNIA SARI
ILMU HIJAUAN Putri Awaliya Dughita, S.Pt., M.Sc. LINGKUNGAN TROPIK  Komponen Penyusun Lingkungan Tropik Iklim : sinar matahari, ► suhu, ► tekanan udara.
SISTEM PERTANIAN TERPADU (INTEGRATED FARMING SYSTEM) PADA EKOSISTEM PERKEBUNAN AGROPASTURAL - 2 Ade Wachjar Adiwirman DEPARTEMEN AGRONOMI DAN HORTIKULTURA.
Pertanian di Indonesia
LUAS LAHAN PERTANIAN INDONESIA LAHAN SEMENTARA TDK DIGUNAKAN
Faktor Alam dalam Usahatani Oleh : Angelia Leovita, SP, MSi.
Transcript presentasi:

Pertemuan IV oleh : Ilham Martadona S.P M.Si

Klasifikasi usaha tani menurut awal perkembangannya Pengumpulan hasil tanaman (Collecting) –Sebagai awal munculnya peradaban –Pengumpulan dan perburuan ini dikenal dengan istilah pertanian peramu dan pemburu atau peradaban peramu dan pemburu. Pembudidayaan tanaman (Cultivation) –Lebih tepat dijadikan definisi sistem pertanian (farming system)

a. Klassifikasi berdasarkan tipe rotasinya:  Rotasi dg vegetasi alami: 1.Forest fallow (sesudah diusahakan lahan diberakan kemudian lahan didominasi oleh tumbuhnya pohon besar) 2.Bush fallow (sesudah diusahakan lahan diberakan kemudian lahan didominasi oleh tumbuhnya semak-semak) 3.Savana fallow (sesudah diusahakan lahan diberakan kemudian lahan didominasi oleh campuran rumput dan pohon tahan api) 4.Grass fallow (sesudah diusahakan lahan diberakan kemudian lahan didominasi oleh rumput tanpa vegetasi pohon)

 Rotasi dg ley systems: rumput makanan ternak ditanam sesudah tanaman semusim selama beberapa tahun  Field systems: Sesudah ditanam dg tanaman semusim selama beberapa tahun dirotasi dg rumput padang penggembalaan  Systems with perennial crops: sesudah ditanami dg tanaman semusim beberapa tahun lahan ditanami dg tanaman tahunan, seperti kopi, lada, cengkeh, kelapa sawit dsb.

Klassifikasi berdasarkan suplai air (Systems with arable irrigation farming):  Dry farming  Irrigated farming  Rainfed farming Klasifikasi lain yang juga didapat berdasarkan suplai air adalah sistem pertanian lahan sawah (lahan basah), (misal sawah tadah hujan). sistem pertanian lahan sawah (lowland) adalah pertanian lahan darat (upland farming) atau pertanian lahan kering,

Klassifikasi berdasarkan pola tanam dan aktivitas ternak Aspek terpenting untuk mendefinisikan sistem pertanian biasanya berdasarkan tanaman utama dan aktivitas peternakan dari suatu keluarga tani. Setiap aktivitas berbeda-beda kebutuhannya, seperti iklim, tanah, pasar, dan asupan usaha tani. Usaha tani dapat dikelompokkan menjadi satu berdasarkan penghasilan kotornya, yaitu hasil untuk dijual ditambah dengan hasil untuk dikonsumsi keluarga petani sendiri.

Klassifikasi berdasarkan alat yang digunakan Sistem pertanian pra-teknis yaitu sistem pertanian dimana hanya digunakan alat-alat sangat sederhana atau tanpa alat-alat sama sekali, seperti pertanian bakar, perladangan tebang-bakar, sistem pelepasan ternak untuk menginjak-injak lahan sebagai persiapan tanah atau pengolahan tanah dan sebagainya. Sistem pertanian dengan cangkul dan sekop Sistem pertanian dengan bajak-garu yang ditarik hewan Sistem pertanian dengan bajak-garu yang ditarik traktor

Klassifikasi berdasarkan tingkat komersialisasi Dalam hal ini terdapat sistem yang berbeda, dan sesuai dengan hasil kotor (gross return) yang dijual terdapat penggolongan sebagai berikut: subsistence farming; partly commercialized farming, commercialized farming

Sambungan Pertanian subsisten : yaitu dimana hampir tidak ada penjualan ( < 20 % dari produksi pertaniannya dijual). Setengah komersial = bila +/- 50 % dari nilai hasil pertaniannya dikonsumsi oleh keluarga, dan selebihnya dipasarkan. Pertanian komersial, yaitu bila lebih dari 50 % dari hasil pertaniannya dipasarkan