PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN
BAB 4. MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN Pendahuluan Peranan Model Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Model Keputusan Macam – Macam Model Pengambilan Keputusan
1. Pendahuluan Model dalam pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memberikan gambaran secara teoritis dan realistis, bagaimana para manajer dan praktisi membuat suatu keputusan. Model secara definitif menurut A.S. Hornby adalah percontohan yang mengandung unsur yang bersifat menyederhanakan, untuk ditiru. Dari pengertian itu sebenarnya dapat diartikan bahwa keadaan masyarakat sangatlah kompleks sehingga tidak mudah untuk diketahui dengan pasti. Keadaan demikian perlu disederhanakan melalui model. Model sendiri tetap mendasarkan diri pada unsur-unsur yang relevan dan dominan sehingga dalam penyajiannya tetap representatif.
Model ini memang tersedia untuk persoalan-persoalan yang rutin dan kuantitatif. Untuk persoalan yang bersifat sosial pengambil keputusan perlu hati-hati dalam menerapkan suatu model. Dalam kasus sosial maka model yang dipilih harus sederhana, mudah dimengerti, serta mencakup semua aspek. Untuk lebih mempertajam suatu tiruan yang digambarkan dalam sebuah model maka pengambil keputusan harus menghindari penggunaan banyak asumsi, sebab akan memperlemah penggunaan suatu model.
Peranan Model Model-model dibuat dengan maksud untuk menggambarkan secara teoritis dan realistis, bagaimana para manajer ataupun praktisi membuat keputusan. Menurut E.S. Quade, model mempunyai peran sebagai berikut : Untuk mengetahui apakah hubungan yang bersifat tunggal dari unsur-unsur itu ada relevansinya terhadap masalah yang akan dipecahkan. Untuk memperjelas (secara eksplisit) hubungan yang signifikan di antara unsurunsur yang ada. Untuk merumuskan hipotesis tentang hakikat hubungan-hubungan antarvariabel.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Model Keputusan Pengambilan keputusan merupakan proses interaksi antara input-input sebagai bahan dasar pembentukan suatu model keputusan, yang terdiri atas : Tujuan organisasi, Kendala-kendala intern, Kriteria pelaksanaan dan Berbagai alternatif pemecahan masalah. Interaksi tersebut diharapkan akan menghasilkan output yang baik yang berupa pelaksanaan keputusan, pengendalian, dan umpan baliknya.
Pengambilan keputusan baik keputusan pribadi maupun keputusan kelompok dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : Keadaan lingkungan dan nilai-nilai yang kerap kali bertentangan Pengaruh politik Emosionalisme Tingkat pendidikan Model keputusan faktual. Lima faktor tersebut akan berpengaruh terhadap pembentukan suatu model keputusan.
Macam-macam Model Pengambilan Keputusan Menurut B.A. Fisher Menurut E.S. Quade Menurut Herbert G. Hicks dan C. Ray Gullet Menurut Robert D. Speck
1. Menurut B.A. Fisher Menurut pendapat ini, model dalam pengambilan keputusan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu : Model Preskriptif Model yang menerangkan bagaimana kelompok seharusnya mengambil keputusan dengan cara memberikan pedoman dasar, agenda, jadwal dan urut-urutan yang membantu kelompok mencapai konsensus. Model ini disebut juga sebagai model normatif.
Penerapan model preskriptif atau model normatif meliputi lima langkah, yaitu : Orientasi, yaitu menentukan bagaimana situasi yang dihadapi. Evaluasi, yaitu menentukan sikap yang perlu diambil. Pengawasan, yaitu menentukan apa yang harus dilakukan untuk menghadapi situasi tersebut. Pengambilan keputusan, yaitu menentukan pilihan atas berbagai alternatif yang telah dievaluasi. Pengendalian, yaitu melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan hasil keputusan.
Model Deskriptif Model yang menerangkan bagaimana kelompok mengambil keputusan. Model ini juga menerangkan (menggambarkan) segala sesuatu sebagaimana apa adanya. Model ini juga memberikan kepada manajer informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan-keputusan, dan tidak menawarkan penyelesaian masalah, tetapi saran apa yang akan terjadi bila variabel-variabel masalah diubah.
2. Menurut E.S. Quade Menurut pendapat ini model dapat diklasifikasikan menjadi model kuantitatif dan model kualitatif. Model kuantitatif Merupakan serangkaian asumsi yang tepat, dinyatakan dalam serangkaian hubungan matematis yang pasti. Model ini dapat berupa persamaan atau analisis lainnya, atau merupakan instruksi bagi komputer, yang berupa program-program. Ciri-ciri pokok model ini adalah ditetapkan secara lengkap melalui asumsi-asumsi, dan kesimpulannya berupa konsekuensi logic dari asumsi-asumsi tanpa menggunakan pertimbangan intuisi tentang praktik dunia nyata.
Model kualitatif Model ini didasarkan atas asumsi-asumsi yang tingkat ketepatannya masih kurang dibandingkan dengan model kuantitatif, karena model ini dibuat berdasarkan pertimbangan subjek pengambil keputusan. Kita tahu bahwa setiap orang mempunyai kemampuan dan daya nalar tersendiri terhadap setiap persoalan yang dihadapi. Model ini lebih tepat apabila digunakan untuk mengatasi masalah-masalah social.
3. Menurut Herbert G. Hicks dan C. Ray Gullet Mereka berdua membedakan model-model keputusan ke dalam model probabilitas dan model matriks. Model Probabilitas Model ini membahas tentang kemungkinan yang terjadi pada masa yang akan datang terhadap suatu peristiwa tertentu, dan nilai harapan atas terjadinya peristiwa tersebut. Nilai dari sesuatu yang diharapkan pada setiap peristiwa adalah kemungkinan terjadinya peristiwa dikalikan dengan nilai kondisional.
Model Matriks Penerapan model matriks ini dimaksudkan untuk menyajikan secara khusus kombinasi antara berbagai strategi atau beberapa alternatif yang digunakan dan nilai atau hasil yang diharapkan pada masing-masing strategi atau alternatif. Model ini terdiri atas dua hal pokok yaitu baris yang menggambarkan berbagai strategi atau alternatif dipakai sebagai dasar pengambilan keputusan, dan lajur yang menggambarkan kondisi dan nilai harapan dalam kondisi dan situasi yang berlainan pada masing-masing alternatif strategi.
Menurut pendapat ini, model dikelompokkan menjadi 5 kategori, yaitu : 4. Menurut Robert D. Speck Menurut pendapat ini, model dikelompokkan menjadi 5 kategori, yaitu : Model matematis Model simulasi komputer Model permainan operasional Model verbal Model fisik.
Model Matematis Model ini merupakan penyederhanaan dari suatu masalah ke dalam rumusan-rumusan atau formula matematis. Dalam analisisnya dapat menggunakan alat bantu berupa kalkulator ataupun komputer. Namun perlu disadari bahwa kedua alat bantu tersebut hanya sebatas sebagai perhitungan saia. Peran terpenting tetap pada model yang tertuang dalam rumusan-rumusan matematis tersebut.
Model Simulasi Komputer Simulasi berarti kegiatan pelaksanaan percobaan-percobaan dengan suatu model dalam berbagai cara yang teratur dan direncanakan. Model simulasi komputer berarti pengambilan keputusan dengan menggunakan peralaian komputer untuk keperluan rancang bangun yang mampu menirukan apa-apa yang dilakukan oleh suatu organisasi. Model ini digunakan karena banyaknya variabel yang mempengaruhi suatu keputusan, sehingga apabila dilakukan secara manual akan banyak menyita waktu dan biaya. Dengan menggunakan komputer jangkauan perkiraan dan pemikiran pengambil keputusan secara operasional menjadi lebih luas dan panjang serta mampu memecahkan persoalan-persoalan yang kompleks.
Model permainan Operasional Model permainan operasional melibatkan manusia ikut berperan sebagai salah satu unsur yang akan dijadikan objek dan dia harus dapat mengambil suatu keputusan dalam permainan tersebut. Prosedur permainan dapat dilakukan dengan bantuan komputer atau alas peraga lain. Misalnya, kita dapat informasi dari komputer yang menyajikan berbagai masalah, manusia (kita) kemudian harus mampu menyelesaikan masalah tersebut. Contoh kasus ini sering menggunakan model tersebut, yaitu war games, business games), dan lain sebagainya.
Model Verbal Model pengambilan keputusan verbal berarti keputusan dibuat didasarkan atas analogi-analogi tertentu, yang lebih bersifat non-kuantitatif. Analogi yang telah dibuat kemudian dibuatkan dalil-dalilnya (hukumhukum), pada tahapan berikutnya diterapkan untuk dibuatkan kesimpulan dan pengambilan keputusan yang bersifat non kuantitatif. Model ini dalam penerapannya seringkali diikuti oleh model-model yang lainnya, seperti model matematis, model simulasi dan atau model permainan operasional.
Model Fisik Model ini merupakan serangkaian keputusan dalam program pembangunan dan pengembangan yang cukup kompleks sehingga dalam proses pengerjaan (pengambilan keputusan) harus dapat memilah-milah, mana yang dapat dilakukan secara serentak dalam arti tidak perlu berurutan, dan bagian mana yang memerlukan proses berurutan dan berkesinambungan.
Model dapat juga diklasifikasikan berdasarkan atas pertimbanganpertimbangan tertentu, misalnya : Tujuan yang hendak dicapai Model dibuat berdasarkan atas tujuan penggunaan, seperti model latihan, model penelitian, model perencanaan, dan lain sebagainya. Bidang penerapannya Model dibuat dengan maksud dapat diterapkan pada bidang-bidang yang sesuai dengan kebutuhan, model ini sering dipakai pada model transportasi, model persediaan barang, model pendidikan, dan lain-lain.
Tingkatannya Dalam suatu organisasi paling tidak ada 4 tingkatan yaitu top leader, middle leader, lower leader dan karyawan Keputusan dapat diterapkan dan dibuat berdasarkan atas tingkatan dalam organisasi tersebut. Demikian pula dalam suatu negara, terbagi berdasarkan berbagai kebijakan-kebijakan yang berbeda, misalnya kebijakan nasional, kebijakan regional, kebijakan lokal, dan lain sebagainya.
Karakter waktu Model ini dibedakan atas dua macam. Pertama, model stasis yang berarti satu kali dibuatkan, model keputusan dapat diterapkan pada situasi dan kondisi yang berbeda tanpa ada perubahan atau penyempurnaan model. Kedua, yaitu model dinamis, model yang senantiasa berubah menyesuaikan situasi dan kondisi yang berbeda. Perubahan akan berhenti sampai pada saat model tidak dipakai lagi. Kompleksitas Model yang dibuat dan digunakan berdasarkan atas rumit atau tidaknya suatu masalah yang dihadapi sehingga memerlukan tahapan dan suatu perencanaan yang akan dibuat, seperti model sangat terperinci, model sederhana, model global, dan lain-lain.