KEPRIBADIAN PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU
ANGGOTA KELOMPOK II Duwan Prangga Raynaldo (2011-12- 171) Indra Satria Galang (2011-12-222) Selvi Dwi Kurnia (2011-12-165) Mery Zona Marbun (2011-12-162) Junita (2011-12-200) Herman Pelani (2011-12-090)
KEPERIBADIAN Kepribadian adalah keseluruhan cara seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yang bisa diukur yang ditunjukkan oleh seseorang.
Faktor yang mempengaruhi Kepribadian Faktor keturunan Ada tiga dasar yang menjelaskan bahwa faktor keturunan menentukan kepribadian seseorang Berfokus pada penyokong genetis dari perilaku dan temperamen anak-anak. Berfokus pada anak-anak kembar yang dipisahkan sejak lahir. Meneliti konsistensi kepuasan kerja dari waktu ke waktu dan dalam berbagai situasi.
LANJUTAN Faktor lingkungan Lingkungan adalah dimana tempat kita tumbuh dan dibesarkan; norma dalam keluarga, teman-teman, dan kelompok social; dan pengaruh-pengaruh lain yang kita alami.
Macam-Macam Karakteristik Kepribadian Ekstraver vs Introver Sensitive vs Intuitif Pemikir vs Perasa Memahami vs Menilai
5 Dimensi dasar dalam kepribadian Ekstraversi (exstraversion) Mudah akur dan bersepakat (Agreeblesness) Sifat berhati-hati (Conscientiousness) Stabilitas emosi (Emotional Stability) Terbuka terhadap hal-hal baru (Openess to Experience)
MENILAI KEPRIBADIAN Alasan kenapa seorang menejerial perlu mengetahui bagaimana cara menilai pekerjaan adalah karena penelitian menunjukkan bahwa tes-tes kepribadian sangat berguna salam membuat keputusan perekrutan.
. Ada 3 cara utama untuk menilai kepribadian: Survei Mandiri adalah survey yang umum digunakan yaitu dengan mengisi sendiri form pengisian. Survey peringkat oleh pengamat Survey peringkat bisa dilakukan dengan melakukan penilaian yang dilakukan teman sejawat. Ukuran proyeksi (Rorschach Inkbolt test dan Thematic Apperception test-TAT) Rorschach Inkbolt test
KEPRIBADIAN DAN KULTUR NASIONAL Tidak ada tipe kepribadian umum untuk suatu Negara tertentu, Menemukan pengambil resiko yang tinggi dan rendah hampir setiap kultur.
PERSEPSI Persepsi adalah suatu proses yang ditempuh individu-individu untuk mengorganisasikan dan menafsirkan kesan indera mereka agar memberi makna kepada lingkungan. Namun apa yang merupakan persepsi seseorang dapat berbeda dari kenyataan yang objektif. Karena perilaku orang didasarkan pada persepsi mereka akan realitas, dan bukan pada realitas itu sendiri, maka persepsi sangat penting pula dipelajari dalam perilaku organisasi
Faktor yang mempengaruhi Persepsi Pelaku persepsi : penafsiran seorang individu pada suatu objek yang dilihatnya akan sangat dipengaruhi oleh karakteristik pribadinya sendiri, diantaranya sikap, motif, kepentingan atau minat, pengalaman masa lalu, dan pengharapan. Target : Gerakan, bunyi, ukuran, dan atribut-atribut lain dari target akan membentuk cara kita memandangnya. Situasi : Situasi juga berpengaruh bagi persepsi kita.
PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU Menurut Driscoll (1978), partisipasi dalam pengambilan keputusan berhubungan dengan efficacy. Efficacy sendiri didefinisikan sebagai perasan atau anggapan bahwa seseorang mampu untuk mempengaruhi pembuatan keputsan dalam organisasi. Partisipasi seorang individu dalam proses pengambilan keputusan yang tinggi apabila ia memiliki efficacy yang tinggi, ia memiliki keyakinan bahwa ia bisa ikut mempengaruhi sistem, proses, dan isi dari keputusan yang dibuat.
PENERAPAN KHUSUS DALAM ORGANISASI Penilaian memiliki banyak konsekuensi bagi organisasi. Didalamnya orang-orang selalu saling menilai. Berikut ini adalah beberapa penerapannya yang lebih jelas : Wawancara karyawan Pengharapan kinerja Evaluasi kinerja Upaya karyawan Kesetiaan karyawan
HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDUAL Pengambilan kuputusan individual, baik ditingkat bawah maupun atas, merupakan suatu bagian yang penting dari perilaku organisasi. Tetapi bagaimana individu dalam organisasi mengambil keputusan dan kualitas dari pilihan mereka sebagiah besar dipengaruhi oleh persepsi mereka. Pengambilan keputusan terjadi sebagai suatu reaksi terhadap suatu masalah. Terdapat suatu penyimpangan antara suatu keadaan dewasa ini dan sesuatu keadaan yang diinginkan, yang menuntut pertimbangan arah tindakan alternatif.
Model pengambilan keputusan yang rasional mengandung sejumlah asumsi, yaitu : Kejelasan masalah : pengambil keputusan memiliki informasi lengkap sehubungan dengan situasi keputusan. Pilihan-pilihan diketahui : pengambil keputusan dapat mengidentifikasi semua kriteria yang relevan dan dapat mendaftarkan semua alternatif yang dilihat. Pilihan yang jelas : kriteria dan alternatif dapat diperingkatkan sesuai pentingnya.
Lanjutan… Pilihan yang konstan : kriteria keputusan konstan dan beban yang ditugaskan pada mereka stabil sepanjang waktu. Tidak ada batasan waktu dan biaya : sehingga informasi lengkap dapat diperoleh tentang kriteria dan alternatif. Pelunasan maksimum : alternatif yang dirasakan paling tinggi akan dipilih