EKSTERNALITAS INDUSTRI TEKSTIL By : YUSNIA RISANTI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PEMANFAATAN LIMBAH PETERNAKAN dan PENANGANANNYA
Advertisements

DAMPAK POLUSI AIR.
SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH CAIR “LIMBAH DAPUR” PT. PP – DSLNG PROJECT ” GREEN INOVATION.
Prinsip dasar pengolahan air.
AIR BUANGAN DAN KESEHATAN
Jurusan Pendidikan Kimia
Mikrobiologi Lingkungan & Pertanian
PENGELOLAAN LIMBAH AGROINDUSTRI
TIPS MERESUME.
LIMBAH IPA Created by : Franki Nova H, ST.
SANITASI BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
Program Magister Ilmu Lingkungan Universitas Mulawarman
Pelayanan Publik pada PDAM Tirta Mayang Jambi
PAM dan SANITASI MAKANAN
Modul 4: Pengolahan Limbah cair
Rekayasa pengolahan limbah
PENGELOLAAN AIR LIMBAH INDUSTRI
DIAGRAM ALIR PROSES INDUSTRI
Penyelamatan dan pelestarian sumber daya air
Teknik Lingkungan Kuliah 4 Pengolahan Air Bersih.
Definisi Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu prsoses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga)
Komunikasi Dan Penyuluhan Pertanian Putri Lestari C
Penanganan limbah Limbah :
MODUL- 2 Lajutan………..
PENGELOLAAN LIMBAH MAKANAN
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG
PROGRAM STUDI ARSITEKTUR UNIVERSITAS TRIDINANTI PALEMBANG
Sanitasi bahan baku dan bahan pembantu
PENGOLAHAN AIR LIMBAH RUDY KRISTIANTO.
Air untuk: proses pencucian alat dan bahan, pengolahan dan sebagai bahan baku. Sumber air: PAM, sumur bor dan sungai harus memenuhi syarat air minum (potable.
BIOREMEDIASI AIR LIMBAH
PENGOLAHAN AIR LIMBAH Tempat Pengamatan: Lab Kimia Organik ITB
MENGOLAH LIMBAH TUMBUHAN DAN HEWAN
AIR – H2O Jagat raya – tidak mungkin ada kehidupan tanpa air
Pengolahan AIR BUANGAN (WASTE WATER TREATMENT)
Merkuria Karyantina,SP.,MP.
SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH RUMAH SAKIT
Air Buangan / limbah dan kesehatan
Oleh : Abdul Jabbar Afif Firmansyah Amirul Mu’minin M. Reza Fauzi
AIR BUANGAN DAN KESEHATAN
PENGELOLAAN LIMBAH PADA INDUSTRI PERTAMBANGAN
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR KIMIA INDUSTRI BATIK CETAK
Teknologi Pengolahan Limbah
Pengamatan Air Larian Tambang (Run Off Water Monitoring) study Kasus Settling Pond Pit 3 Pada PT. Tanjung Alam Jaya Kecamatan Pengaron Kabupaten Banjar.
Prodi Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat
Limbah Domestik Limbah Industri non B3
Oleh : Hery Kuswanto 02/156323/PN/09314
KELOMPOK : NAMA : Fitria Alfi R ( ) 2. Eka Fitriyani (123200)
LIMBAH.
Elginda Yusa Arniezca Ririn Putri Fania
PENCEMARAN AIR next.
Pencemaran Laut Dan Pesisir “Limbah Industri Tahu” Di susun oleh: Mansur Rumata , Juni, 2016.
Pengolahan Limbah Fisik-Kimia PERTEMUAN 6 Nayla Kamilia Fithri
Manajemen Farmasi Industri Apotik dan Obat
PENGOLAHAN LIMBAH INDUSTRI KARET
Pengolahan Air Bersih secara Fisik PERTEMUAN 14 Nayla Kamilia Fithri
Perencanaan dan Strategi Pengolahan Air Minum dan Air Bersih
SANITASI BAHAN BAKU DAN BAHAN PEMBANTU
LIMBAH.
Pengolahan Limbah Cair
BIOTEKNOLOGI.
PENGELOLAAN LIMBAH CAIR DOMESTIK
PROSES PENGOLAHAN AIR.
TEKNIK PENGOLAHAN LIMBAH PENGOLAHAN LIMBAH CAIR SECARA BIOLOGI Oleh : KELOMPOK 9 Felisia Hanura Ridha Lutpiyyah Pili Dosen Pembimbing.
UNIT AIR BAKU DAN UNIT PRODUKSI ADRIAN HAFIZ FAJAR RAMADHAN DINI NURHIDAYAH MUHAMMAD DANIAL HADI RATIH DEWI RODIAH
PEMCEMARA N LINGKUNGA N. Perhatikan gambar dibawah ini.
1. BOD (Biochemical Oxygen Demand) BOD atau Biochemical Oxygen Demand adalah suatu karakteristik yang menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang diperlukan.
8/6/2019 KELOMPOK MATERI PRESENTASI 4. BIDANG INDUSTRI BIDANG KESEHATAN BIDANG KEBUTUHAN RUMAH TANGGA PENERAPAN SIFAT KOLOID.
DAMPAK LIMBAH RUMAH TANGGA TERHADAP DRAINASE KOTA Aulia Rahman Zulmi SMK – SMTI Padang.
PROGRAM KESEHATAN LINGKUNGAN PUSKESMAS SUWAWA TENGAH.
Transcript presentasi:

EKSTERNALITAS INDUSTRI TEKSTIL By : YUSNIA RISANTI 130231100082

EKSTERNALITAS YANG DISEBABKAN OLEH INDUSTRI TEKSTIL Kegiatan sektor industri bisa dipastikan menimbulkan dampak terhadap lingkungan atau eksternalitas. Eksternalitas dapat bersifat positif maupun negatif. Sektor industri merupakan salah satu sektor yang menjadi tulang punggung perekonomian Indonesia. Perkembangan sektor industri memiliki peran penting dalam memberikan dampak positif terhadap perekonomian seperti memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat, meningkatkan devisa negara dari ekspor, dan sebagai penyumbang yang cukup besar terhadap pendapatan nasional. Di sisi lain pertumbuhan sektor industri juga membawa efek negatif terhadap lingkungan yaitu semakin meningkatnya jumlah limbah industri yang berpotensi menimbulkan pencemaran sehingga dapat menyebabkan penurunan kualitas lingkungan.

EKSTERNALITAS YANG DISEBABKAN OLEH INDUSTRI TEKSTIL Industri tekstil dapat menimbulkan eksternalitas positif dan eksternalitas negatif bagi lingkungan. Eksternalitas positif dari limbah industri tekstil bagi lingkungan, apabila dilakukan pemanfaatan kembali dari sisa buangan atau limbah oleh pihak lain misal limbah padat yang dihasilkan oleh industri tekstil berupa lumpur (sludge) dapat dimanfaatkan kembali menjadi pupuk organik, bahan campuran pembuatan conblok, dan batako. Eksternalitas negatif dari limbah industri tekstil bagi lingkungan : 1. Biasanya limbah akan dibuang kesungai. 2. Sungai menjadi tercemar, airnya menjadi bau dan kotor. 3.Jika warga ada yang menggunakan air sungai untuk kebutuhan sehari-hari, akan terjangkitnya penyakit seperti gatal-gatal pada kulit dan sebagainya.  

Karakteristik utama dari limbah industri tekstil adalah tingginya kandungan zat warna sintetik, yang apabila dibuang ke lingkungan tentunya akan membahayakan ekosistem perairan. Zat warna ini memiliki struktur kimia yang berupa gugus kromofor dan terbuat dari beraneka bahan sintetis, yang membuatnya resisten terhadap degradasi saat nantinya sudah memasuki perairan. Meningkatnya kekeruhan air karena adanya polusi zat warna, nantinya akan menghalangi masuknya cahaya matahari ke dasar perairan dan mengganggu keseimbangan proses fotosintesis, ditambah lagi adanya efek mutagenik dan karsinogen dari zat warna tersebut, membuatnya menjadi masalah yang serius. Limbah cair industri tekstil dapat diamati dengan mudah, karena limbah cairnya memiliki warna yang pekat. Warna ini berasal dari sisa-sisa zat warna yang merupakan suatu senyawa kompleks aromatik yang biasanya sukar untuk diuraikan oleh mikroba. Beberapa penelitian mengenai perombakan zat warna dari limbah cair industri tekstil secara anerobik dilaporkan telah berhasil mengurangi warna, khususnya zat warna azo ini umumnya resistan untuk dioksidasi oleh mikoorganisme aerobik.

Metode Pengolahan Limbah Industri Tekstil Dalam mengolah air limbah tekstil, dilakukan 3 proses, yaitu: 1. Proses Pre-Treatment : Proses ini bertujuan mengkondisikan karakteristik air limbah yang akan diolah, mulai dari : penyaringan partikel kasar, penghilangan warna (decolouring), equalisasi (penyeimbangan debit), penyaringan halus, dan penyesuaian suhu. a)      Penyaringan partikel kasar Tujuan dari tahap penyaringan partikel kasar ini adalah menahan sisa benang dan kain yang memungkinkan ada dalam aliran air limbah.  Saringan kasar ini berdiameter 20-50 mm.   Air limbah yang tidak berwarna bisa lanjut ke tanki berikutnya, sementara air limbah yang berwarna spesifik harus melalui proses decolouring terlebih dahulu b)      Penghilangan warna (decolouring), Fitriani(2012) mengatakan bahwa “Air limbah yang berwarna akan mengalami koagulasi dengan koagulan khusus (biasanya FeSO4 – Ferro sulphate, konsentrasi = 600-700 ppm) untuk mengikat warna,  lalu air limbah mengalami penyesuaian pH dengan penambahan kapur (lime, konsentrasi = 150-300 ppm) akibat pencampuran koagulan Ferro Sulphate sebelumnya. Dan kemudian air limbah masuk ke tangki flokulasi dengan penambahan polymer (konsentrasi = 0,5-0,2 ppm) sehingga terbentuk flok-flok yang dapat mengendap dalam tangki sedimentasi.” c)       Penyesuaian suhu Penyesuaian suhu air limbah dari pencelupan/pencapan mutlak dilakukan dalam Cooling Tower.  Karakteristik limbah produksi tekstil umumnya bersuhu 350-400oC, sehingga Cooling Tower dibutuhkan untuk menurunkan suhu agar kerja bakteri (proses biologis) dapat optimal.

Metode Pengolahan Limbah Industri Tekstil 2. Proses Primer : Dalam proses ini dilakukan main treatment (pengolahan utama), bisa secara biologis dan diikuti proses pengendapan (sedimentasi). a). Proses Biologis Apabila digunakan proses biologis sebagai proses primer pengolahannya, beberapa proses yang terbukti efektif antara lain : lumpur aktif, laguna aerob, dan parit oksidasi. b)      Proses Sedimentasi Merupakan proses pengendapan partikel dalam air.

Metode Pengolahan Limbah Industri Tekstil 3. Proses Sekunder : Proses ini merupakan tahap lanjutan proses biologi dan sedimentasi dalam rangka mempersiapkan air limbah olahan memasuki badan air penerima, sesuai dengan baku mutu yang ditetapkan.