POLA PENDEKATAN PEMBELAJARAN Kelompok 6 Navila Camalia Resti Muliani Istikomatulaeli Isma Nurfitri
Pengertian Pendekatan Pembelajaran Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu.
Pola Pendekatan Pembelajaran dari Segi Interaksi Edukasi Teacher Centered Student Centered Expository Discovery-Inquiry
Teacher Centered Menurut Smith, dalam Sanjaya, 2008: 96). Teacher centered adalah suatu pendekatan belajar yang berdasar pada pandangan bahwa mengajar adalah menanamkan pengetahuan dan keterampilan. Di sini ilmu di transfer secara cepat dari dosen kepada mahasiswa secara rill sehingga daya serap dari mahasiswa lemah karena hanya mendengarkan dari dosen.
Student Centered Student Centered adalah instruksi dan perencanaan kelas yang menekankan pembelajaran dan pelajar yang aktif dan reflektif. Dimana dalam prinsip pembelajaran student centered muridlah yang dituntut untuk berperan aktif dalam pembelajaran dikelas. Guru hanya sebagai fasilitator yang bertugas mengarahkan murid, selebihnya murid yang melakukan pembelajaran sendiri, memahami dan menemukan pengetahuan secara mandiri.
Expository Pendekatan Expository adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Melalui metode ini guru menyampaikan materi pembelajaran secara terstruktur dengan harapan materi pelajaran yang disampaikan itu dapat dikuasai siswa dengan baik.
Discovery-Inquiry Metode penemuan adalah cara penyajian pelajaran yang banyak melibatkan siswa dalam proses- proses mental dalam rangka penemuannya. Menurut Sund (Sudirman N, 1992 ), discovery adalah proses mental, dan dalam proses itu individu mengasimilasi konsep dan prinsip-prinsip. Istilah asing yang sering digunakan untuk metode ini ialah discovery yang berarti penemuan, atau inquiry yang berarti mencari.
Pola Pendekatan Pembelajaran dari Segi Pengorganisasian Materi Deduktif Induktif Regresif Progresif Saintific
Pendekatan Deduktif Pembelajaran dengan pendekatan deduktif terkadang sering disebut pembelajaran tradisional yaitu guru memulai dengan teori-teori dan meningkat ke penerapan teori. Dalam bidang ilmu sains dijumpai upaya mencoba pembelajaran dan topik baru yang menyajikan kerangka pengetahuan, menyajikan teori-teori dan rumus dengan sedikit memperhatikan pengetahuan utama siswa, dan kurang atau tidak mengkaitkan dengan pengalaman mereka. Pembelajaran dengan pendekatan deduktif menekankan pada guru mentransfer informasi atau pengetahuan.
Pendekatan Induktif Pendekatan induktif adalah pendekatan pengajaran yang berawal dengan menyajikan sejumlah keadaan khusus kemudian dapat disimpulkan menjadi suatu kesimpulan, prinsip atau aturan. Pendekatan induktif dimulai dengan pemberian kasus, fakta, contoh, atau sebab yang mencerminkan suatu konsep atau prinsip. Kemudian siswa dibimbing untuk berusaha keras mensintesiskan, menemukan, atau menyimpulkan prinsip dasar dari pelajaran tersebut.
Pendekatan Regresif Model ini dapat dipakai dalam pembelajaran sejarah karena asumsi dasarnya bahwa apa yang terjadi sekarang hakikatnya sudah ada di masa lampau dan menjadi pelajaran di masa sekarang. model ini digunakan dalam pembelajaran dengan mengambil gejala di masa sekarang kemudian diruntut materinya ke belakang dengan persoalan yang sama.
Pendekatan Progresif Peserta didik dipandang sebagai manusia utuh yang pertumbuhan emosi dan cara bermasyarakatnya dijadikan cara belajar dalam mengembangkan intelektualnya. bahan ajar disusun berdasarkan pemahaman mereka atas pengalaman spontannya yang dipelajari bagi keuntungan masa depan sendiri.
Pendekatan Saintific Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan menggunakan pendekatan saintifik. Proses pembelajaran harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang ‘mengapa’.