Jenis data penentuan lokasi pabrik : Data kualitatif, seperti kualitas sarana transportasi, iklim dan kebijakan pemerintah. Data kuantitatif, seperti.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Manajemen Industri.
Advertisements

MODEL TRANSPORTASI & MODEL PENUGASAN
Pertemuan 6– Transportasi
MODEL TRANSPORTASI.


Perencanaan Fasilitas
TEORI PGB. KEPUTUSAN TRANSPORTASI Ari Darmawan, Dr. SAB. MAB.
PERTEMUAN PERSOALAN TRANSPORTASI OLEH Ir. Indrawani Sinoem, MS.
Model Transportasi 2 Mei 2011 Rahma Fitriani, S.Si., M.Sc,
Pemrograman Linier Semester Ganjil 2012/2013
METODE TRANSPORTASI Komoditas tunggal
E. Susy Suhendra Gunadarma University, Indonesia
DISUSUN OLEH : IPHOV KUMALA SRIWANA
VAM (Vogel’s Approximation Method) NWCR (North West Corner Rule)

TRANSPORTATION PROBLEM
Model Transportasi.
METODE TRANSPORTASI Konsep Metode Transportasi:
MODEL TRANSPORTASI Metode Stepping Stone Kelompok 10 Friska Nahuway
MATERI - 3 TRANSPORTASI.
Dosen : Wawan Hari Subagyo
Solusi Optimal – MODI Riset Operasi I.
Pertemuan 6 dan 7 MODEL TRANSPORTASI & MODEL PENUGASAN.
MODEL TRANSPORTASI.
MODEL PENUGASAN (HUNGARIAN METHOD)
Arta Rusidarma Putra, ST., MM
MODEL TRANSPORTASI.
2. MASALAH TRANSPORTASI TAK SEIMBANG
Transport Sapta Candra Miarsa, ST.,MT.
MODEL TRANSPORTASI.
Model untuk merancang jaringan supply chain
MODEL TRANSPORTASI Modul 10. PENELITIAN OPERASIONAL Oleh : Eliyani
KULIAH 5: MERANCANG JARINGAN SUPPLY CHAIN (LANJUTAN)
MODEL TRANSPORTASI.
MODEL TRANSPORTASI Pertemuan 09
Mata Kuliah Penelitian Operasional II ALGORITMA TRANSPORTASI
Modul IV. Metoda Transportasi
MODEL TRANSPORTASI.
Operations Management
Operations Management
Metode Transportasi 1.
METODE TRANSPORTASI Suplemen 3.
Kuliah Riset Operasional
MODEL TRANSPORTASI MATERI 10.
RISET OPERASIONAL 1 RISET OPERASI
Operations Management
STRATEGI LOKASI Manajemen Operasional, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas islam Malang (unisma) oleh: Fauziah, SE., MM.
Operational Research 1 (IE G2M3)
TEKNIK RISET OPERASIONAL
T R A N S P O R T A S I NWC, LC dan VAM.
METODE TRANSPORTASI Membahas masalah pendistribusian suatu komoditas dari sejumlah komoditas atau produk dari sejumlah sumber (supply) kepada sejumlah.
SOLUSI OPTIMUM M O D I Oleh Ir. Dra. Wartini Rohati, S.Pd.
Kuliah Riset Operasional
TRANSPORTASI Menentukan Solusi Optimum dengan Metode Alokasi MODI
Masalah Transportasi (Optimisasi)
CONTOH SOAL LAND USE.
RISET OPERASI METODE TRANSPORTASI 1.
Learning Outcomes Mahasiswa dapat menghitung solusi awal model transportasi dengan metode yg standard/North West Corner, minimum cost dan Vogels..
Persoalan Transportasi
TEKNIK RISET OPERASI MUH.AFDAN SYARUR CHAPTER.6
Operations Management
Operations Management
03 PENGHANTAR TEKNIK INDUSTRI Perancangan tata Letak Pabrik
PERENCANAAN LOKASI PABRIK
MODEL TRANSPORTASI.
Operations Management
Penentuan Lokasi Pabrik
6s-1Linear Programming William J. Stevenson Operations Management 8 th edition OPERATIONS RESEARCH Rosihan Asmara
METODE TRANSPORTASI Metode transportasi adalah suatu metode dalam Riset Operasi yang digunakan utk me-ngatur distribusi dari sumber-sumber yg me-nyediakan.
Transcript presentasi:

Jenis data penentuan lokasi pabrik : Data kualitatif, seperti kualitas sarana transportasi, iklim dan kebijakan pemerintah. Data kuantitatif, seperti jumlah dan biaya bahan baku, bahan tambahan, tenaga kerja, transportasi, listrik, air, alat komunikasi, bangunan dan peralatan.

METODE-METODE PENENTUAN ALTERNATIF LOKASI PABRIK 1. Metode Kualitatif (Ranking Procedure) 2. Metode Kuantitatif: a) Metode Analisa Pusat Gravitasi (Centre of Gravity Approach) b) Metode Analisa Transportasi

PEMILIHAN LOKASI PABRIK DENGAN METODE KUALITATIF 1. Langkah-langkah analisa metode kualitatif: Mengidentifikasi faktor-faktor yang relevan dan memiliki signifikasi yang berkaitan dengan proses pemilihan lokasi pabrik, seperti: Lokasi pemasaran Lokasi pensuplai bahan baku Lokasi tenaga kerja Kondisi iklim UU dan peraturan lainnya Factory utilities & service

2. Pemberian bobot dari masing-masing faktor yang telah diidentifikasi berdasarkan derajat kepentingan, contoh : Lokasi pemasaran: 40% (X2) Lokasi pensuplai bahan baku: 20% (X1) Lokasi tenaga kerja: 10% (X3) Kondisi iklim: 5% (X4) UU dan peraturan lainnya: 5% (X5) Factory utilities & service : 20% (X6)

3. Memberi skor (nilai) untuk masing-masing faktor yang diidentifikasikan sesuai skala angka (range 0 s/d 10) dari masing-masing alternatif lokasi yang dianalisa 4. Mengalikan bobot dari masing-masing faktor dengan skor dari tiap alternatif yang ada dan menghitung total perkalian antar skor dan bobot : Zj = ΣXi x Yij Lokasi yang dianggap paling baik adalah alternatif lokasi yang memiliki Zj terbesar

Ranking Procedure Metode kualitatif & subyektif Untuk analisa & evaluasi untuk problem yang sulit untuk bisa di”kuantitatif”kan

Contoh : PT. “X” ingin melakukan ekspansi pabrik dengan beberapa alternatif lokasi sbb : Alternatif lokasi 1 = Sidoarjo Alternatif lokasi 2 = Pasuruan Alternatif lokasi 3 = Krian Faktor penentu yaitu Ketersedian bahan baku, Tenaga Kerja, dan Transportasi

Sehingga Sidoarjo dipilih sebagai lokasi pendirian pabrik sebagai alternatif terbaik.

PEMILIHAN LOKASI PABRIK DENGAN METODE KUANTITATIF PEMILIHAN LOKASI PABRIK DENGAN METODE ANALISA PUSAT GRAVITASI Analisa pusat gravitasi dibuat dengan memperhitungkan jarak masing-masing lokasi sumber (j) atau daerah pemasaran (j) dengan alternatif lokasi (i), Pada metode ini terdapat asumsi bahwa biaya produksi dan distribusi untuk masing-masing lokasi adalah sama

Rumus umum yang dipergunakan adalah :

Formula analisa pusat gravitasi: m = banyaknya alternatif lokasi pabrik n = banyaknya daerah pemasaran/sumber material (Xi, Yi) = koordinat lokasi dari alternatif pabrik yang akan didirikan, i= 1,2,3,….m (aj,bj) = koordinat lokasi dari daerah pemasaran yang akan didistribusikan atau lokasi sumber material dimana pabrik akan sangat tergantung, j =1,2,3,…n Wj= kebutuhan (demand) akan produk/material dari daerah pemasaran atau jumlah kapasitas suplai dari lokasi sumber

KESULITAN DALAM ANALISA PUSAT GRAVITASI?  Perbedaan biaya distribusi dan produksi untuk setiap lokasi dimana dalam formula tidak diperhitungkan.  Untuk itu, dalam mencari optimalisasi lokasi perlu memasukkan biaya produksi dan/atau dalam analisa

Contoh Soal : Dalam suatu analisa kelayakan pendirian pabrik “Y” terdapat permasalahan dalam penentuan lokasi pabrik dengan beberapa alternatif lokasi seperti gambar dibawah ini.

Sumber A memiliki kemampuan supplai sebanyak 10 Ton/hari Sumber B memiliki kemampuan supplai sebanyak 8 Ton/hari Sumber C memiliki kemampuan supplai sebanyak 12 Ton/hari Sumber D memiliki kemampuan supplai sebanyak 4 Ton/hari Permasalahan dari pabrik “Y” tersebut adalah menentukan alternatif yang terbaik dari 3 alternatif yang ada dengan mempertimbangkan 4 lokasi sumber bahan baku !!! Permasalahan dari pabrik “Y” tersebut adalah menentukan alternatif yang terbaik dari 3 alternatif yang ada dengan mempertimbangkan 4 lokasi sumber bahan baku !!! Dari gambar diatas diketahui koordinat dari masing-masing alternatif lokasi dan sumber bahan baku yang ada, Sehingga dapat ditentukan titik berat dari masing-masing alternatif lokasi.

Alternatif 1: SOLUSI PERMASALAHAN Alternatif 2: Z alternatif 2 = {(34.205)+(34.525)+(43.405)+(18.439) = Z alternatif 1 = {(34.058)+(52.154)+(24.495)+(22.804) = Alternatif 3: Z alternatif 3 = {(38.079)+(18.111)+(63.592)+(24.739) = Sehingga dari total nilai diatas, alternatif 2 dapat dipilih sebagai alternatif terbaik karena memiliki nilai Z yang terkecil (minimum)

S ton/minggu S ton/minggu S34400 ton/minggu D ton/minggu D ton/minggu D ton/minggu D ton/minggu SUPPLY DEMAND Besarnya jumlah permintaan yang mengakibatkan terbatasnya supplai yang dapat diberikan oleh sumber-sumber pemasok, merupakan permasalahan utama dalam analisa alokasi ini. Seperti yang dideskripsikan pada gambar dibawah ini, jumlah supplai sebesar 9900 ton/minggu sedangkan jumlah pemintaan lebih banyak yaitu sebesar ton/bulan. Sehingga diperlukan suatu analisa pengalokasiaan supplai tersebut ke beberapa demand, sehingga menimbulkan total biaya yang paling minimal. PERMASALAHAN ALOKASI

METODE ANALISA TRANSPORTASI PROGRAM LINIER Aplikasi metode transportasi meliputi pemecahan permasalahan - permasalahan seperti : Penetapan suplai yang cukup untuk beberapa lokasi tujuan dari beberapa sumber tertentu pada tingkat biaya yang minimal Pemilihan lokasi untuk fasilitas-fasilitas baru untuk memenuhi kebutuhan pasar yang akan datang Penetapan berbagai macam bentuk/sumber produksi guna memenuhi kapasitas produksi sesuai dengan demand yang akan datang dan biaya produksi yang minimal, khususnya yang berkaitan dengan proses subkontrak

METODE PROGRAM LINIER Metode ini mempresentatifkan permasalahan ke dalam bentuk tabel yang terdiri dari beberapa variabel perhitungan sbb: a. Sumber (Source) ditunjukkan dengan kapasitas supplai dari masing-masing sumber tersebut untuk periode waktu tertentu. sumber ditunjukkan dengan notasi Fi. kapasitas sumber dinotasikan dengan Si. b. Tujuan alokasi (Destination) menunjukkan lokasi dimana supplai akan didistribusikan. Tujuan alokasi dinotasikan sebagai Aj jumlah permintaan dari masing-masing tujuan alokasi dinotasikan dengan Dj.

c. Biaya Transportasi per unit (Unit shipping cost). Biaya pengiriman untuk 1 unit produk (bisa juga dimasukkan sebagai biaya produksi per unit) dari sumber i ke tujuan j, dinotasikan sebagai Cij. d. Alokasi supplai (distribusi) Besarnya jumlah pengiriman barang (alokasi) per route/sel adalah variabel yang akan ditentukan dalam analisa ini. dinotasikan sebagai Xij. e. Total biaya transportasi. Total biaya transportasi merupakan kriteria pokok dalam analisa alokasi ini, Total biaya transportasi diformulasikan sebagai : Z =  Cij x Xij

Untuk lebih memperjelas notasi-notasi variabel diatas, dibawah ini ditampilkan sel matrik untuk penyelesaian permasalahan alokasi dengan programa linear. Z min =  C ij x X ij SEL MATRIK

Untuk penyelesaian awal dapat dilakukan dengan aplikasi salah satu metode, yaitu: 1. Metode Heuristic 2. Northwest corner rule method (NCR) 3. Vogel’s approximation method (VAM)

3 kondisi tahap awal yang harus dipenuhi dalam metode program linier : Penyelesaian dalam bentuk pengalokasian harus memenuhi kelayakan, yaitu sesuai dengan batasan suplai dan demand yang ada Alokasi harus menempati seluruh matriks sel yang ada dan memenuhi persyaratan m + n -1 Alokasi sel matriks pada posisi yang tidak membentuk lintasan tertutup (closed path)

Aplikasi metode-metode program linear dapat digunakan untuk permasalahan sbb: 1. Distribusi supply dari beberapa sumber untuk beberapa lokasi tujuan (permintaan) 2. Pemilihan lokasi atau penempatan fasilitas 3. Penentuan pemenuhan demand (estimasi) terhadap kapasitas produksi.

Metode Heuristic (The Least Cost Assigment Routine Method) Bertujuan untuk meminimumkan total cost untuk alokasi/distribusi suplai produk untuk setiap lokasi tujuan. Dengan mengalokasikan demand sebesar-besarnya pada lokasi sumber yang memberikan biaya transportasi yang sekecil-kecilnya secara berturut- turut. Sederhana, cepat, namun hasil tidak selalu optimal

Contoh :

Total biaya yang diperoleh adalah : Z = ($2,-) ($3,-) ($4,-) ($6,-) ($9,-) ($10,-) = $ Jawaban :

Northwest - Corner Rule (NCR) Prinsip : “alokasi pertama pada sel kiri atas, kemudian alokasi horizontal ke sel kanan dan kemudian vertikal kebawah, dst....”

Contoh (soal sama dengan contoh Heuristic no 2) :

Vogel’s Approximation Method Prinsip : “alokasi ditentukan berdasarkan selisih terbesar antara 2 unit biaya (Cij) terkecil dalam satu kolom atau satu baris, Perhitungan selisih biaya terbesar berlanjut sebanyak iterasi yang dilakukan, Alokasi suplai maksimal pada sel yg terpilih” Lebih panjang prosesnya namun hasil lebih optimal dibanding dua metode sebelumnya

Contoh (soal sama) : Langkah 1

Langkah 2

Langkah 3

Langkah 4

Langkah 5

Hasil Akhir

Perbandingan Hasil Akhir

Stepping Stone Method Langkah Optimalisasi Prinsip : Alokasikan kembali supply pada sel yang kosong (belum teralokasikan) dengan perbedaan biaya transportasi tiap sel yang terkecil Semua sel kosong dihitung indeks cost sebagai indeks penyesuaian dan dipilih sel yang negatif nilainya Alokasi dilakukan pada rangkaian sel-sel dalam suatu “unique closed path” Iterasi dilakukan sampai semua indeks penyesuaian bernilai positif

TERIMA KASIH