Perkembangan Kebijakan dan Skim Riset dan Pengabdian Masyarakat

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Advertisements

RAPAT : RENCANA KEGIATAN PENELITIAN & PENGABDIAN MASYARAKAT 2017
Insentif Riset Sistem Inovasi Nasional Tahun 2017
PENGUKURAN DAN PENETAPAN TINGKAT KESIAPTERAPAN TEKNOLOGI
BUKU PEDOMAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT KE XI
DRPM Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan
DRPM Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan
PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DRPM Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan
STANDAR BIAYA KELUARAN (SUB-OUTPUT PENELITIAN)
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI
Workshop Pengabdian Masyarakat
PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan
DRPM Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan
PENGUKURAN DAN PENETAPAN TINGKAT KESIAPTERAPAN TEKNOLOGI
PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Monev Penelitian UT September 2016 LPPM-UT.
Panduan Pelaksanaan Penelitian dan PPM Edisi X 2016
DATA HIBAH PENELITIAN PTS KOPERTIS WILAYAH VI
Skema Program pengabdian kepada masyarakat melalui DRPM meliputi:
18 Februari 2016 Be Brave to Dream and Make it Happens 18 Februari 2016.
KEBIJAKAN RISET DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI PERGURUAN TINGGI
(Rencana Induk Riset Nasional) Riset dan Pengembangan
Prosedur Teknis Pengisian Aplikasi Pengukuran TKT Offline
Evaluasi Proposal.
HIBAH PENELITIAN PASCA SARJANA (PPS)
STANDAR BIAYA KELUARAN UMUM - SUB OUTPUT PENELITIAN
IbTEK bagi Desa Mitra ( IbDM)
Prosedur Teknis Pengukuran Tingkat Kesiapterapan Teknologi (TKT)
Pengisian Aplikasi Pengukuran TKT
Prosedur Teknis Pengisian Aplikasi Pengukuran TKT Offline
EVALUASI KINERJA PENELITIAN
STANDAR BIAYA KELUARAN (SUB-OUTPUT PENELITIAN)
TIPS AND TRICK Imas Soemaryani
PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA
Tata Cara Penyusunan RAB dan Laporan Keuangan Penelitian dan PKM
PERMENKEU No. 106/PMK.02/2016 TENTANG STANDAR BIAYA KELUARAN
DRPM Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan
Penyusunan Kegiatan dan Anggaran Tahun 2019
PROF. DR. IR. DIDIK SULISTYANTO Reviewer Penelitian Nasional
SOSIALISASI PANDUAN XI PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT KEMENRISTEK DIKTI HERU SULISTYO.
STANDAR BIAYA KELUARAN (SUB-OUTPUT PENELITIAN)
TOPIK PENDUKUNG (SINTA, TKT DAN RAB)
PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT EDISI XII
Tata Cara Penyusunan RAB dan Laporan Keuangan Penelitian dan PKM
KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
Oleh: Khudzaifah Dimyati
PANDUAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Strategi Peningkatan Kinerja../UNIGAL
DRPM Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan
Divisi Bidang Riset, Pengbdian Masyarakat dan Publikasi
DRPM Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan
INTEGRASI LEMBAGA PENELITIAN K/L TERKAIT RUU SINAS IPTEK
TOPIK PENDUKUNG (SINTA, TKT DAN RAB)
TOPIK PENDUKUNG (SINTA, TKT DAN RAB)
Dasar-dasar penulisan proposal penelitian dan pengabdian masyarakat
Kebijakan Riset dan Pengabdian Masyarakat
Kebijakan Riset Dalam Mendorong Daya Saing Nasional
Penelitian dan Pengabdian
PENELITIAN PENCIPTAAN DAN PENYAJIAN SENI (P3S)
Pengabdian Masyarakat Dikti Panduan Edisi XII Tahun 2018
EVALUASI KINERJA PENELITIAN
Perkembangan Perubahan Regulasi Riset
BIMBINGAN TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSAL PENELITIAN BAGI DOSEN PEMULA
DRPM Ditjen Penguatan Riset dan Pengembangan
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Kebijakan Penugasan Riset dan Pengabdian Masyarakat
Transcript presentasi:

Perkembangan Kebijakan dan Skim Riset dan Pengabdian Masyarakat Ocky Karna Radjasa Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan Kemenristek Dikti Surakarta, 10 Nopember 2017

HILIRISASI dan KOMERSIALISASI Tri Dharma PT dan Kemenristek Dikti Pendidikan HILIRISASI dan KOMERSIALISASI KINERJA PT Penelitian Pengabdian CORE

MENINGKATKAN PELIBATAN DOSEN DALAM PPM 2030 2015 2020 2025 30% 20% 10% 5%

Mengurangi ketimpangan rasio penelitian dengan PPM dosen   TAHUN Jumlah judul Jumlah dana Penelitian Pengabdian 2013 13,378 2.134 743.886.541.463 116,711.645.000 2014 7.411 2.431 390.233.510.780 134.413.000.000 2015 12.604 2,922 897.905.500.000 158.725.000.000 2016 15,330 3.307 1.015.835.450.000 182.649.800.000 T O T A L 48.723 10.794 3.047.861.002.243 592.499.445.000 Rasio Penelitian terhadap PkM 4.5 1 5.7

STANDAR HASIL PENELITIAN Mendukung Pengembangan IPTEK Menyelesaikan masalah di masyarakat Mendukung daya saing bangsa PENELITIAN

Daya Saing Indonesia (2007-2016) 2016: Swiss :1; Singapura : 2; Jepang : 8; Malaysia : 25; Korea : 26; Thailand : 34; Vietnam : 60; Yaman: 138

Daya Saing Indonesia (2016) Sumber: WEF (2016)

I. EDUCATION IN SOME COUNTRIES COMPARATION AMONG OF THEM High Medium Low High Medium Low High Medium Low Source: KP3EI, 2013 HUMAN RESOURCES IS ONE OF KEY INDICATORS FOR GLOBAL COMPETITION AND INDUSTRIALIZATION. IF COMPARED TO OTHER OECD COUNTRY, INDONESIA CONSISTS OF PEOPLE WITH LOWER HIGH EDUCATION BACKGROUND (7.20%), OR LESS THAN 32% POPULATION ONLY HAVE MEDIUM-HIGH EDUCATION. BUT THE GOVERNMENT IS ALWAYS IMPROVING THIS SITUATION SO WE EXPECT MORE NUMBER OF INDONESIAN PEOPLE WILL BE MORE EDUCATED IN THE FUTURE RATIO OF INDONESIAN RESEARCHERS IS 544 RESEARCHERS PER 1 MILLION POPULATION (YEAR 2014). TURKEY = 1.730, PR CHINA = 1.285, JAPAN = 7.021, MALAYSIA 2.384, SINGAPURA 7.199, AND BRAZIL 1203 (http://data.uis.unesco.org; 11 July 2014) HUMAN RESOURCES IS ONE OF KEY INDICATORS FOR GLOBAL COMPETITION AND INDUSTRIALIZATION. IF COMPARED TO OTHER OECD COUNTRY, INDONESIA CONSISTS OF PEOPLE WITH LOWER HIGH EDUCATION BACKGROUND (7.20%), OR LESS THAN 32% POPULATION ONLY HAVE MEDIUM-HIGH EDUCATION. BUT THE GOVERNMENT IS ALWAYS IMPROVING THIS SITUATION SO WE EXPECT MORE NUMBER OF INDONESIAN PEOPLE WILL BE MORE EDUCATED IN THE FUTURE RATIO OF INDONESIAN RESEARCHERS IS 544 RESEARCHERS PER 1 MILLION POPULATION (YEAR 2014). TURKEY = 1.730, PR CHINA = 1.285, JAPAN = 7.021, MALAYSIA 2.384, SINGAPURA 7.199, AND BRAZIL 1203 (http://data.uis.unesco.org; 11 July 2014)

GLOBAL INNOVATION INDEX – INDONESIA 2016 (WIPO) Ranked 88 of 128 Countries

R&D IN INDONESIA Medium-High Tech menurun Low Tech meningkat Sumber: OECD Medium-High Tech menurun Low Tech meningkat

INDIKATOR R&D –TRL-- 9 TINGKAT TRL/TKT (BARU AKAN DIMULAI 2017) 9 Sistem benar-benar teruji/terbukti melalui keberhasilan pengoperasian HANYA + 6% (DARI 15.480 DIBEAYAI) HASIL RISET SIMLITABMAS YANG >= TRL 7 (DATA 2016) 8 Sistem telah lengkap dan handal melalui pengujian dan demonstrasi dalam lingkungan sebenarnya Riset Pengembangan 7 Demonstrasi prototipe sistem dalam lingkungan sebenarnya 6 Demonstrasi model atau prototipe sistem/ subsistem dalam suatu lingkungan yang relevan 5 Validasi komponen/subsistem dalam suatu lingkungan yang relevan Riset Terapan 3 Pembuktian konsep fungsi dan/atau karakteristik penting secara analitis dan eksperimental 4 Validasi komponen/ subsistem dalam lingkungan laboratorium 2 Formulasi konsep dan/ atau aplikasi formulasi. Riset Dasar 1 Prinsip dasar dari teknologi diteliti dan dilaporkan.

Hulu Hilir Ilustrasi Hilirisasi Hasil Riset dan Pengembangan TKT 1 TKT 4 TKT 3 TKT 5 TKT 6 TKT 7 TKT 8 TKT 9 TKT 2 KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI RISET DASAR RISET TERAPAN RISET PENGEMBANGAN

Keterkaitan Pendidikan, R&D dan Inovasi PENGUATAN INOVASI SISTEM PRODUK PPBT Inovasi Industri Sistem Inovasi DUNIA USAHA AKADEMISI + R&D Penguatan R&D Penguatan Inovasi Pembelajaran Kelembagaan Sumber Daya TRL 1,2,3,4 TRL 5 TRL 6 TRL 7 TRL 8 TRL 9 Pengguna Teknologi Penghasil Teknologi “LEMBAH KEMATIAN” Sinergi consulting Kesenjangan

Peningkatan Hasil Penelitian – HKI, Publikasi, Prototipe KEKAYAAN INTELEKTUAL, PUBLIKASI, PROTOTIPE PROGRAM Penguatan riset dan pengembangan OUTCOME Peningkatan relevansi dan produktifitas riset dan pengembangan INDIKATOR PROGRAM TARGET 2015 2016 2017 2018 2019 KPI 1 Jumlah kekayaan Intelektual terdaftar 1.580 1.735 1.910 2.100 2.305 KPI 2 Jumlah Publikasi Internasional 5.008 6.229 7.769 9.689 12.089 KPI 3 Jumlah Prototipe Laboratorium (TRL hingga 6) 530 632 783 930 1.081 KPI 4 Jumlah Prototipe Industri (TRL 7) 5 15 20

EVALUASI KINERJA R&D PERGURUAN TINGGI INDONESIA SUMBER DAYA PENELITIAN MANAGEMEN PENELITIAN LUARAN PENELITIAN REVENUE GENERATING Peneliti http://forlap.dikti.go.id Kelembagaan Standar prosedur Pemakalah HKI dan Luaran lainnya Kontrak kegiatan Dana dari DRPM dan Non-DRPM Fasilitas Penunjang Forum Ilmiah Publikasi di jurnal Buku Ajar Unit Bisnis 30% 15% 50% 5% KOMPONEN EVALUASI HASIL KONTIBUTOR 1.447 PT DARI TOTAL 3.246 NO PENDIDIKAN TINGGI NEGERI SWASTA TOTAL 1 DIBAWAH RISTEKDIKTI 122 3.124 3.246 2 MAHASISWA 1.962.250 4.156.483 6.118.733 3 DOSEN 68.122 145.798 213.920 No Periode Evaluasi (Thn) Plattinum (Mandiri) Gold (Utama) Silver (Madya) Brown (Binaan) Total Kontrbutor 1 2007-2009 10 22 71 291 394 2 2010-2012 14 36 79 772 901 3 2013-2015 25 73 160 1.219 1.447 Sumber: Ditjen Penguatan Risbang, 2016

Mengurangi ketimpangan rasio penelitian dengan PPM dosen   TAHUN Jumlah judul Jumlah dana Penelitian Pengabdian 2013 13,378 2.134 743.886.541.463 116,711.645.000 2014 7.411 2.431 390.233.510.780 134.413.000.000 2015 12.604 2,922 897.905.500.000 158.725.000.000 2016 15,330 3.307 1.015.835.450.000 182.649.800.000 T O T A L 48.723 10.794 3.047.861.002.243 592.499.445.000 Rasio Penelitian terhadap PkM 4.5 1 5.7

PROSES PENILAIAN KINERJA

Klaster Perguruan Tinggi berbasis Kinerja Pengabdian kepada Masyarakat Periode 2013-2015 Kelompok Unggul (1-15) dicirikan dengan kekuatan utama yang seimbang pada Sumber Daya (SD), Manajemen (M), dan Luaran (L), yang jauh lebih tinggi dibandingkan universitas lainnya (catatan : Revenue Generating (R) tidak tampak karena tertutup oleh data universitas) Kelompok Sangat Bagus (16-66) dicirikan dengan kekuatan yang seimbang pada SD, M, dan L dimana minimal 2 komponen lebih tinggi dibandingkan dibandingkan universitas lain (tapi masih dibawah kelompok I) Kelompok Memuaskan(67-198) memiliki satu komponen dari SD, M, atau L lebih tinggi dengan mendekati rata-rata nasional dibandingkan universitas lain (tapi masih dibawah kelompok I dan II) Kelompok Kurang Memuaskan (199-808) memiliki nilai SD, M, dan L dibawah rata-rata nasional

PENGERTIAN Standar Biaya Keluaran (SBK): besaran biaya yang ditetapkan untuk menghasilkan keluaran (output)/sub keluaran (sub output). SBK SBK yang berlaku untuk beberapa/ seluruh kementerian negara/lembaga SBK yang berlaku untuk satu kementerian negara/lembaga tertentu a. Sub Keluaran (Sub Output) Perencanaan, Pemeriksaan, Pendidikan, dan Pelatihan; b. Sub Keluaran (Sub Output) Penelitian. batas tertinggi yang besarannya tidak dapat dilampaui dalam penyusunan dan dalam pelaksanaan rencana kerja dan anggaran kementerian negara/lembaga Tahun Anggaran 2017; Peraturan Menteri Keuangan Nomor 106/PMK.02/2016

BESARAN SBK 2017 - SUB OUTPUT PENELITIAN TABEL BIAYA DASAR PENELITIAN Merupakan biaya penelitian maksimal berdasarkan jenis dan bidang fokus penelitian Pendanaan disesuaikan dengan ketersediaan alokasi anggaran

BESARAN SBK 2017 - SUB OUTPUT PENELITIAN BIAYA TAMBAHAN Merupakan biaya tambahan maksimal yang dapat diberikan untuk mencapai targert ouput seperti tersebut pada tabel

BESARAN ANGGARAN BATAS TERTINGGI ANGGARAN TAMBAHAN OUTPUT PERHITUNGAN BIAYA PENELITIAN BERBASIS SBK BESARAN ANGGARAN BATAS TERTINGGI CONTOH PERHITUNGAN: Untuk Penelitian Dasar di Bidang TIK (Bea dasar Rp 93,9 Jt), dengan target Publikasi Internasional terindeks (Anggaran tambahan Rp 50 Jt) di berikan anggaran Penelitian Maksimal sebesar: Rp. 93.900.000 + Rp. 50.000.000 = Rp. 143.900.000. ANGGARAN TAMBAHAN OUTPUT

Permenristekdikti No. 69/2016 TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN KOMITE PENILAIAN DAN/ATAU REVIEWER DAN TATACARA PELAKSANAAN PENILAIAN PENELITIAN MENGGUNAAN STANDAR BIAYA KELUARAN TAHUN 2017 Beberapa poin penting: PASAL 1  Definisi SBK dan Penyelenggara PASAL 2 Penetapan besaran biaya oleh Komite Penilai dan/atau Reviewer PASAL 3 Jenis dan Penetapan Komite Penilai/ reviewer dan anggotanya PASAL 4  Persyaratan Komite Penilai PASAL 5  Persyaratan Reviewer PASAL 6  Tugas Komite Penilai/ Reviewer PASAL 7  Pembiayaan tim komite Penilaian PASAL 8  Tahapan Pelaksanaan penelitian

KOMITE PENILAIAN / REVIEWER Komite Penilaian/Reviewer --> Komite Penilaian/Reviewer Proposal dan Komite Penilaian/Reviewer Keluaran Penelitian (Pasal 1) Komite Penilaian/Reviewer dibentuk oleh Penyelenggara Penelitian (Pasal 3)

TATA CARA PENILAIAN PROSES PENJAMINAN MUTU Penyelenggara dan Pelaksana Penelitian menandatangani kontrak kerja penelitian berbasis keluaran/output yang berupa kontrak penelitian. Dalam pelaksanaan anggaran, besaran penggunaan satuan biaya untuk Sub Keluaran (Sub Output) Penelitian didasarkan pada hasil penilaian komite penilaian dan/atau reviewer, Pedoman pembentukan komite penilaian dan/atau reviewer, dan tata cara pelaksanaan penilaian penelitian mengacu pada peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang riset dan teknologi. PENYELENGGARA PENELITI KOMITE PENILAI DAN/ REVIEWER PROPOSAL DAN/ REVIEWER KELUARAN PENELITIAN Pengajuan Proposal Berbasis SBK Output Proposal Pedoman Teknis Pengajuan Biaya Penelitian Penilaian Kelayakan Proposal Penetapan Penilaian Proposal Biaya Penelitian Hasil Penelitian Penetapan Penilaian Penelitian Proses Pencairan Proses Penelitian Proses Penilaian Kelayakan Penelitian PROSES PENJAMINAN MUTU

PROSES PENGELOLAAN PENELITIAN Pedoman Pengelolaan Penelitian merupakan undangan untuk para peneliti/kelompok peneliti untuk seleksi berisikan gambaran program, jadwal / mekanisme, dll Pelaksana Penelitian bisa dari individu/kelompok individu; K/L/SKPD; perguruan tinggi; organisasi kemasyarakatan; dan badan usaha sesuai dengan Jenis Program Penelitian Proses 1 – 6 dilakukan pada tahun N-1, mulai dari penerbitan petunjuk teknis hingga penetapan Proses 7-11 pada tahun N

2017 -2045

“Indonesia Berdaya Saing dan Berdaulat Berbasis Iptek” VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN RENCANA INDUK RISET NASIONAL 2017-2045 VISI “Indonesia Berdaya Saing dan Berdaulat Berbasis Iptek” MISI 1. Menciptakan masyarakat Indonesia yang inovatif berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi 2. Menciptakan keunggulan kompetitif bangsa secara global berbasis riset "Indonesia Berdaya Saing" Riset menjadi motor utama untuk menghasilkan invensi dan inovasi yang pada akhirnya berdampak pada peningkatan daya saing bangsa. “Berdaulat berbasis iptek” RIRN menjadi titik awal membentuk Indonesia yang mandiri secara sosial ekonomi melalui penguasaan dan keunggulan komparatif iptek yang tinggi secara global. TUJUAN: Meningkatkan literasi ilmu pengetahuan dan teknologi; Meningkatkan kapasitas, kompetensi, dan sinergi riset Indonesia; dan Memajukan perekonomian nasional berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi. SASARAN: Meningkatnya kapasitas Riset Nasional yang mencakup kuantitas dan kualitas Sumber Daya Iptek; Meningkatnya relevansi dan produktivitas Riset serta peran pemangku kepentingan dalam kegiatan Riset; & Meningkatnya kontribusi Riset terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. SASARAN: Meningkatnya kapasitas Riset Nasional yang mencakup kuantitas dan kualitas Sumber Daya Iptek; Meningkatnya relevansi dan produktivitas Riset serta peran pemangku kepentingan dalam kegiatan Riset; & Meningkatnya kontribusi Riset terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. BERKONTRIBUSI DALAM PERTUMBUHAN EKONOMI NASIONAL & PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Rencana Induk Nasional 2017 -2045 Rencana Induk Riset Nasional 2017 -2045

FOKUS PERMENRISTEKDIKTI PRN: PENETAPAN FOKUS RISET FOKUS RISET PRN 2017 -- 2019 BIDANG RISET RIRN Pangan - Pertanian Energi - Energi Baru dan Terbarukan Kesehatan - Obat Transportasi Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Pertahanan dan Keamanan Material Maju Kemaritiman Kebencanaan Sosial Humaniora – Seni Budaya – Pendidikan PANGAN ENERGI KESEHATAN TRANSPORTASI PRODUK REKAYASA KETEKNIKAN HANKAM KEMARITIMAN SOSIAL HUMANIORA Ditetapkan tiap 5 tahun Rencana Induk Riset Nasional 2017 -2045 R-Pepres Rencana Induk Nasional 2017 -2045

FR KESEHATAN - OBAT sd 2019 Rencana Induk Riset Nasional 2017 -2045 Pengembangan in vivo diagnostic (IVD) untuk deteksi penyakit infeksi Pengembangan in vivo diagnostic (IVD) untuk penyakit degenerative Pengembangan alat elektromedik Pengembangan fitofarmaka berbasis sumber daya local Bahan baku obat kimia Saintifikasi jamu & herbal, teknologi produksi pigmen alami Penguasaan produksi vaksin utama (hepatitis, dengue) Penguasaan sel punca (stem cell) Penguasaan produk biosimilar dan produk darah Rencana Induk Riset Nasional 2017 -2045 R-Pepres Rencana Induk Nasional 2017 -2045

FR TRANSPORTASI sd 2019 Rencana Induk Riset Nasional 2017 -2045 Moda air Moda jalan dan rel Moda udara Sistem cerdas manajemen transportasi Kajian kebijakan, social dan ekonomi transportasi Riset dasar pendukung teknologi dan system transportasi Manajemen keselamatan Sarana prasarana pendukung keselamatan Rencana Induk Riset Nasional 2017 -2045 R-Pepres Rencana Induk Nasional 2017 -2045

FR ENERGI-ENERGI BARU DAN TERBARUKAN sd 2019 Rancang bangun PLT panas bumi Rancang bangun PLT mikro hidro darat dan marine PLT bioenergy (biomasa, biogas, biofuel) massif Teknologi pendukung konversi ke bahan bakar gas (BBG) Dimethyl ether untuk energy rumah tangga dan transportasi Pengembangan komponen converter kit Bangunan hemat dan mandiri energy Sistem smart grid dan manajemen konversi energy Teknologi komponen listrik hemat energi Teknologi pendukung EOR Penyiapan infrastruktur PLTN Teknologi pendukung clean coal R-Pepres Rencana Induk Nasional 2017 -2045 Rencana Induk Riset Nasional 2017 -2045

FR TIK sd 2019 Rencana Induk Riset Nasional 2017 -2045 Teknologi 5G (broadband) Telekomunikasi berbasis Internet Protocol (IP) Penyiaran multimedia berbasis digital IT Security Sistem TIK e-Government Sistem TIK e-Business Framework/Platform penunjang industry kreatif dan kontrol Piranti TIK untuk system jaringan Piranti TIK untuk customer premises equipment (CPE) Kebijakan dan social humaniora pendukung TIK Teknologi dan konten untuk data informasi geospatial dan inderaja Pengembangan teknologi big data R-Pepres Rencana Induk Nasional 2017 -2045 Rencana Induk Riset Nasional 2017 -2045

FR MATERIAL MAJU sd 2019 Rencana Induk Riset Nasional 2017 -2045 Ekstraksi dan rancang bangun pabrik logam tanah jarang Pengembangan sel surya berbasis non silicon Pengolahan bijih mineral strategis lokal Produksi polimer untuk aplikasi separasi di industry Material pendukung biosensor dan kemosensor Pengembangan membrane Pengembangan katalisator dan biokatalisator (enzim) untuk aplikasi di industri Karakteristik material berbasis laser dan optic Karakteristik material biokompatibel Kemandirian bahan baku magnet kuat Desain dan eksplorasi material pigmen absorber Pendukung transformasi material sampah dan pengolahan limbah Pendukung material struktur R-Pepres Rencana Induk Nasional 2017 -2045 Rencana Induk Riset Nasional 2017 -2045

Kelompok Perguruan Tinggi Pengusul Kewenangan Pengelolaan dan Pengusulan Penelitian Berdasarkan Kelompok Perguruan Tinggi Kategori Penelitian Skema Pengelolaan Kelompok Perguruan Tinggi Pengusul Kompetitif Nasional Desentralisasi Mandiri Utama Madya Binaan SKEMA KOMPETITIF NASIONAL Penelitian Dasar Penelitian Kerja Sama Luar Negeri (PKLN)  - Penelitian Berbasis Kompetensi (PBK) Penelitian Terapan Penelitian Strategis Nasiona (PSN) Penelitian Penciptaan dan Penyajian Seni (P3S) Penelitian Unggulan Strategis Nasional (PUSN) Penelitian Peningkatan Kapasitas Penelitian Dosen Pemula (PDP) Penelitian Kerja Sama Antar Perguruan Tinggi (PKPT) Penelitian Tim Pascasarjana (PTP) Penelitian Disertasi Doktor (PDD) Penelitian Pendidikan Magister menuju Doktor untuk Sarjana Unggul (PMSDU) Penelitian Pascadoktor (PPD) B. SKEMA DESENTRALISASI PUPT Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT) Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT) Penelitian Pengembangan Unggulan Perguruan Tinggi (PPUPT)

PERUBAHAN NAMA SKEMA PENGABDIAN No Skema Edisi X Skema Edisi XI 1 Iptek bagi Masyarakat (IbM) Program Kemitraan Masyarakat (PKM) 2 Iptek bagi Kewirausahaan (IbK) Program Pengembangan Kewirausahaan (PPK) 3 Iptek bagi Produk Ekspor (IbPE) Program Pengembangan Produk Eksport (P3E) 4 Iptek bagi Produk Unggulan Daerah (IbPUD) Program Pengembangan Produk Unggulan Daerah (P3UD) 5 Iptek bagi Inovasi Kreativitas Kampus (IbKIK) Program Pengembangan Unit Produk Intelektual Kampus (P2UPIK) 6 Iptek bagi Wilayah (IbW) Program Kemitraan Wilayah (PKW) 7 Iptek bagi Wilayahantara PT-CSR atau PT-Pemda-CSR Program Kemitraan Wilayah (PKW-CSR) 8 Iptek bagi Desa Mitra (IbDM) Program Pengembangan Desa Mitra (P2DM) 9 Program Hi-Link Tetap 10 Program Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)

(Bidang prioritas & isu strategis)

Kemana harus mencari?

PARAMETER PEMETAAN RISET PT 1 4 2 3 5 7 8 6 BUKU AJAR/TEKS Data 2015, Sumber: www.simlitabmas.dikti.go.id per 31 Januari 2016 dan www.sciencedirect.com

KEUNGGULAN RISET NASIONAL BERDASAR TOTAL 8 PARAMETER

Indeks Klaster Riset Nasional OUTPUT RISET BOBOT (%) Jurnal internasional terindeks scopus 17,2 Jurnal internasional (yang terindeks selain scopus) 14,4 Jurnal nasional terakreditasi 10,6 Buku ajar 12,8 Teknologi Tepat Guna 13,2 Kekayaan Intelektual 18 Prototype

HASIL KLASTERISASI RISET ENERGI

HASIL KLASTERISASI RISET TRANSPORTASI

HASIL KLASTERISASI RISET TIK

HASIL KLASTERISASI RISET MATERIAL MAJU

Terima Kasih atas perhatiannya KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI 49