TEKNOLOGI PEMANASAN TEKNOLOGI PEMANASAN MaLANG, 20 MEI 2010

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
ISTILAH-ISTILAH DALAM PROSESING DAN PRA PERLAKUAN BAHAN PAKAN
Advertisements

ISTILAH-ISTILAH DALAM PROSESING DAN PRA PERLAKUAN BAHAN PAKAN
PROSESING PAKAN.
PENGERINGAN A. Prinsip Pertumbuhan mikrobia & reaksi kimia hanya terjadi bila cukup air menurunkan kadar air sampai batas ttt  kerusakan dapat dicegah.
PROSES EKSTRUSI.
PENGERINGAN.
Pembekuan.
PENANGANAN BAHAN BAKU.
TEKNOLOGI PROSES Ada tiga kata kunci dalam mengartikan proses, yaitu input, perubahan dan output. Dengan demikian “teknologi proses” merupakan aplikasi.
PANEN, PASCA PANEN, DAN PEMASARAN
Pendinginan.
Teknologi Biobriket.
TRANSFER PANAS PADA PEMASAKAN (modul 4)
LOGO Drying Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc. March 2012 Drying  One of the most ancient method of food preservation known to.
Penggaraman dan Pengeringan
TEKNOLOGI UMBI-UMBIAN
Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc
PENGOLAHAN DENGAN SUHU RENDAH
Prinsip-prinsip Penanganan dan Pengolahan Bahan Agroindustri
KOPI INSTANT.
PENGERINGAN.
Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc
Teknik Pengeringan dan Penyimpanan
(sayuran dan hasil ikan air tawar)
DASAR TEORI dan Petunjuk praktek Kuliah lapang I (2014) VCO dan Nektar buah Astuti Setyowati.
PENANGANAN PASCA-PANEN, PENGOLAHAN DAN MUTU PANGAN
PENGOLAHAN KELAPA.
VOLUME, DENSITAS BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS
limbah udang menjadi beberapa produk
EKSTRUSI.
METODE PENGOLAHAN BUTIRAN/ KONSENTRAT
PENGERINGAN BEKU (FREEZE DRYING)
PENGERINGAN BEKU (FREEZE DRYING)
PENGERINGAN BEKU (FREEZE DRYING)
VI. PENGERINGAN A. Prinsip
METODE PENGOLAHAN BUTIRAN/ KONSENTRAT
Teknologi Pengolahan Konsentrat Secara Kimiawi
TEKNOLOGI PKN KONSENTRAT
VOLUME, DENSITAS, BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS
Kelompok 2 Yurika Diana Novita Inka Sari W Daning Eka S Intan Ratri P
PENGAWETAN DAGING DENGAN METODE PENGERINGAN
ISTILAH-ISTILAH DALAM PROSESING DAN PRA PERLAKUAN BAHAN PAKAN
TEPUNG TELUR.
PENGERINGAN By: Chatarina Sonya.
Teknologi Pengolahan Konsentrat Secara Fisik
Dr. Ir. Kartini Zaelanie, MS
TEKNOLOGI PKN KONSENTRAT
TEKNOLOGI PEMANASAN MaLANG, 17 MEI 2009 emhanatsir Fapet UB 2009.
Hidangan dari sayuran, telur, dan pasta
Widelia Ika Putri, S.T.P., M.Sc
VOLUME, DENSITAS BAHAN PADAT DAN CAIR SERTA POROSITAS
TEKNOLOGI HASIL TERNAK KULIT DAN SISA GELATIN
INSTRUMENTASI PENGOLAHAN PAKAN HIJAUAN DAN KONSENTRAT
ISTILAH-ISTILAH DALAM PROSESING DAN PRA PERLAKUAN BAHAN PAKAN
Teknologi Hidrolisis emhanatsir Fapet UB 2015.
(Matakuliah: Teknologi Hasil Perikanan 1)
PENGOLAHAN DENGAN PENGERINGAN
INDUSTRI PANGAN NABATI SAYUR DAN BUAH
PENDINGINAN & PEMBEKUAN.
TRANSFER PANAS PADA PEMASAKAN (modul 4)
PASCA PANEN Luh Putu Suciati.
PROSESING PAKAN.
Pengolahan Limbah Isi Rumen
PENANGANAN PASCA PANEN
Pengolahan Buah Nangka Menjadi Keripik dengan Teknik Pengeringan
PENGUAPAN DAN PENGERINGAN
IPTEK BAHAN PAKAN Kuliah II
ISTILAH-ISTILAH DALAM PROSESING DAN PRA PERLAKUAN BAHAN PAKAN
PENANGANAN HASIL PERIKANAN (PENDINGINAN)
PROSES CLEANING PADA SATUAN OPERASI Desi Salmah (G )
Transcript presentasi:

TEKNOLOGI PEMANASAN TEKNOLOGI PEMANASAN MaLANG, 20 MEI 2010 emhanatsir Fapet UB 2015

Perubahan kerapatan jenis Peningkatan Palatabilitas TUJUAN PEMANASAN Perubahan kerapatan jenis Peningkatan Palatabilitas Penurunan / Penghilangan Anti Nutrisi /racun Peningkatan nilai nutrisi (ketersediaan zat makanan, AA dan energi) emhanatsir Fapet UB 2015

Macam-macam Teknologi Pemanasan Pemanasan basah Pemanasan kering Extruksi Pemanasan dengan sinar infra merah emhanatsir Fapet UB 2015

Pemanasan Basah Pemanasan dengan cara di masak Pemanasan dengan cara dikukus Pemanasan dengan steam (Pressure Cooked (Dimasak di bawah tekanan)) Penggilingan / Pemotongan dengan pemanas basah Soaking (perendaman) merupakan salah satu metode sederhana untuk mengembangan berat molekul bahan pakan dan dapat mengurangi zat anti nutrisi yang larut air emhanatsir Fapet UB 2015

Pemanasan Basah d. Penggilingan / Pemotongan dengan pemanas basah : 1. Steam Flaked (Dibuat lempeng dan diuap) Disiapkan dengan metode menggunakan uap panas selama 12-14 menit, ditekan dan dipipihkan melalui dua roda menjadi lempeng emhanatsir Fapet UB 2015

2. Steam Rolled (Dipipihkan dan diuap) Pemanasan Basah 2. Steam Rolled (Dipipihkan dan diuap) Diperlakukan dengan tekanan uap untuk periode yang pendek dan dipipihkan diantara dua roda 3. Wet Milled (Giling Basah) Direndam dalam air, mungkin mengan-dung SO2 untuk memisahkan bagian-bagiannya. Misal pada butiran jagung emhanatsir Fapet UB 2015

4. Pelleting dan crumbling Pemanasan Basah 4. Pelleting dan crumbling Tujuan Efisiensi penanganan mekanisasi facilitas menghilangkan debu dan kotoran dan meningkatkan palatabel Menurunkan/menghilangkan anti nutrisi meningkatkan kerapatan jenis pakan. meningkatkan ketersediaan zat-zat makanan pada bahan pakan melalui pemanasan seketika itu juga dan tekanan. emhanatsir Fapet UB 2015

4. Pelleting dan crumbling Pemanasan Basah 4. Pelleting dan crumbling emhanatsir Fapet UB 2015

Pemanasan dengan Roasting (penggorengan) Pemanasan Kering Pemanasan dengan oven Pemanasan dengan Roasting (penggorengan) Pemanasan dengan Micronizing perlakuan panas kering pada butiran melalui microweves dipancarkan sinar infra merah dalam membakar. butiran dipanaskan pada 300 oF melalui gas api infra merah generator melalui sepanjang oscalatting steel plate atau skilled emhanatsir Fapet UB 2015

d. Pemanasan dengan Popping (jet-sploding) Pemanasan Kering d. Pemanasan dengan Popping (jet-sploding) Popping adalah exploding atau puffing butriran yang menghasilkan butiran dari penerapan cepat panas kering. Popping butiran untuk ternak termasuk yang mempunyai prinsip sama pada pengolahan popcorn Secara prinsip butiran dipanaskan secara cepat pada 300- 310 oF selama 15 - 20 detik emhanatsir Fapet UB 2015

Pemanasan Kering d. Extruder emhanatsir Fapet UB 2015

Proses Pembuatan Tepung Ikan Penanganan Bahan Baku Perebusan Pengepresan Bagian Padat Bagian Cair Pengeringan Pemisahan Minyak Penggilingan Cairan Berprotein Minyak Tepung Ikan emhanatsir Fapet UB 2015

Jemur Goreng Ikan Segar Masak emhanatsir Fapet UB 2015

Kualitas Tepung Ikan berdsrk Prosessing 45 % Ikan Segar 51 % Ikan Segar Masak Jemur 58 % Digiling Ikan Segar Goreng Press Drying M 62 % Ikan Segar Steam emhanatsir Fapet UB 2015

Proses Pembuatan Tepung Bekicot Perendaman Pada Air Garam dan Cuka Pembilasan Tepung Daging Bekicot Tepung Kera- bang Bekicot Perebusan Pemisahan Daging dan Kerabang Pengeringan Penggilingan emhanatsir Fapet UB 2015

Proses Pembuatan Bungkil Biji Pembersihan Pemecahan Pemasakan Pemipihan Ekstraksi dengan Pelarut Pengepresan secara Mekanik Bungkil Minyak emhanatsir Fapet UB 2015

Kualitas B-Kopra berdasarkan Prosessing 20 % Kopra Mekanis Protein 23 % Kopra Ekstraksi B-Kopra 18 % Kelapa Diparut Minyak emhanatsir Fapet UB 2015

Hidrolisis Air Abu Sekam Isi Rumen Air 50 l Abu Sekam 5 kg Isi Rumen 10 kg Didiamkan 21 jam Isi Rumen Terhidrolisis Filtrat isi Rumen Saringan Ditiriskan hingga air habis Bahan Pakan emhanatsir Fapet UB 2015

PENGERINGAN

DEFINISI Pengeringan merupakan metode pengawetan dengan cara pengurangan kadar air dari bahan sehingga daya simpan dapat diperpanjang Perpanjangan daya simpan terjadi karena aktivitas m.o. dan enzim menurun sebagai akibat jumlah air yang dibutuhkan untuk aktivitasnya tidak cukup Proses pengeringan bukan merupakan proses sterilisasi Produk yang sudah dikeringkan harus dijaga supaya kadar airnya tetap rendah

TUJUAN PENGERINGAN Pengawetan Mengurangi volume dan berat produk: transportasi dan penyimpanan Penganekaragaman produk

PRINSIP PENGERINGAN Pengeringan terdiri dari pindah panas dan difusi air (pindah massa) Perubahan cairan (atau padatan pada freeze drying) menjadi uap memerlukan panas laten produk

Faktor mempengaruhi laju pengeringan Suhu Tekanan Laju aliran udara Luas permukaan bahan Kadar air bahan Komposisi kimia bahan

DASAR PEMILIHAN METODE Kualitas yang diinginkan Sifat bahan dasar Biaya

PEMILIHAN JENIS ALAT PENGERING Bentuk bahan yang akan dikeringkan: cair, pasta, pulp, cairan kental, agregat besar atau kecil Sifat bahan: sensitif terhadap oksidasi, peka terhadap suhu, dll Sifat produk yang diinginkan: bubuk, instan, bentuk tidak berubah Harga produk akhir: murah, sedang, mahal

3 TIPE DASAR PROSES PENGERINGAN Pengeringan matahari Proses pengeringan atmosferik Batch: kiln, tower, cabinet dryers Kontinyu: tunnel, belt through conveyorm fluidized bed, spraym drum/roller dryers Pengeringan sub atmosferik: pengeringan vakum, pengeringan beku

JENIS-JENIS PENGERINGAN

1. SUN DRYING Menggunakan sinar matahari Terbatas pada iklim panas dan kelembaban rendah Umur simpan terbatas Pengeringan lambat, tidak cocok untuk produk dengan mutu tinggi Produk akhir sering terkontaminasi debu, kotoran, serangga

2. SOLAR DRYING Menggunakan energi matahari secara tidak langsung Bisa hanya menggunakan energi matahari saja atau energi matahari merupakan energi tambahan Pengeringan lebih cepat dibandinkan sun drying

3. KILN DRYING Menggunakan udara panas Pemanas/pembakar gas pada bagian bawah Udara panas dialirkan pada bagian atas tempat produk dikeringkan

4. CABINET DRYING Batch Suhu dijaga konstan Kelembaban menurun selama proses pengeringan Terdiri dari ruang tertutup dengan alat pemanas, fan untuk menghembuskan udara, outlet udara, inlet udara Biasa digunakan untuk uji coba produk sebelum scale up

5. TUNNEL DRYING Seperti cabinet drying tetapi bersifat kontinyu Pengeringan dalam suatu tunnel dimana produk yang dikeringakn dilewatkan Pengaringan bersifat cepat, seragam tanpa menyebabkan kerusakan bahan Biasa digunakan untuk buah-buahan Bahan dimasukkan ke dalam baki dalam kereta yang bergerak

6. CONVEYOR DRYING Kontinyu Bahan dilewatkan ke dalam tunnel yang mengandung uadara panas yang bersirkulasi Bahan diletakkan dalam conveyor belt/ban berjalan Proses terkontrol Faktor yang dikontrol Kecepatan aliran bahan Suhu kelembaban

Proses otomatis Keuntungan: Sedikit tenaga kerja Pengeringan dalam skala besar Kelemahan: Satu komoditas Tidak cocok untuk produk yang harus mengalami kondisi pengeringan berubah-ubah

7. SPRAY DRYING Cocok untuk pembuatan produk bubuk Pengeringan terjadi ketika dispersi cairan atau sluri dikeringkan oleh aliran udara panas Partikel yang telah kering dipisahkan kemudian dikumpulkan Biasa digunakan untuk mengeringkan susu, jus buah

Bagian dari spray dryer Pemanas dan fan untuk menghasilkan udara panas pada suhu dan kecepatan tertentu Atomizer atau jet untuk menghasilkan partikel-partikel cair dengan ukuran tertentu Chamber dimana partikel cair kontak dengan udara panas Tempat produk kering

8. DRUM DRYING Cocok untuk produk cair, sluri, atau puree Lapisan tipis bahan dipanaskan pada permukaan drum yang panas Lapisan tipis yang sudah kering dilepaskan dari drum dengan blade Lama kontak bahan dengan permukaan drum sekitar beberapa menit Serpihan bahan yang telah kering kemudian digiling

Hanya cocok untuk bahan yang kurang sensitif terhadap panas Suhu yang digunakan tinggi, yaitu >120°C Menyebabkan off flavor (cooked flavor) dan off color Kadar gula yang tinggi menyebabkan produk sulit diambil dari permukaan drum

9. VACUUM DRYING Keuntungan: suhu lebih rendah Kerusakan karena panas dapat dikurangi Tidak terjadi oksidasi selama pengeringan Bahan yang dikeringkan: cairan, pasta, tepung, produk dalam bentuk irisan

10. FREEZE DRYING Air dihilangkan dari bahan melalui proses sublimasi Tidak terjadi perpindahan cairan dari bagian dalam produk ke permukaan Pada proses pengeringan kristal es menguap menyebabkan rongga di dalam produk Tidak terjadi pengerutan produk Struktur porous: mudah rehidrasi

Suhu yang rendah dan pengeringan cepat menye-babkan kerusakan karena pengeringan seperti pencoklatan non enzimatis dapat dihindari Dapat mempertahankan flavor Dua tahap utama: Pembekuan bahan Pengeringan dari bahan beku sampai k.a <2%

Kelemahan: Mahal Perlu pengemasan khusus Cocok untuk produk-produk yang mahal

Produk ringan, bentuk dan ukuran dapat dipertahankan Pengerutan minimal Aplikasi: teh instan, kopi, udang, buah-buhaan tertentu seperti berry, sayuran Produk yang dikeringkan yaitu produk dimana flavor dan daya rekonstitusi merupakan parameter mutu yang penting

11. PNEUMATIC DRYING Merupakan metode pengeringan yang memisahkan bahan selama proses pengeringan Bahan dikeringkan dengan cara melewatkan ban berjalan pada aliran udara panas Selama pengeringan partikel yang berukuran kecil akan cepat mengering dan terpisah lebih dulu

12. FLUIDIZED BED DRYING Pada proses penegringan ini udara panas di-hembuskan pada partikel-partikel makanan sehingga partikel tersebut tersuspensi de-ngan gerakan lambat Partikel semi kering secara bertahap masuk ke bagian alat pengering yang berfungsi mengeringkan sampai kering (bin dryer) Contoh produk yang dikeringkan dengan metode ini adalah granula pati kentang dan kacang kapri

13. BIN DRYING Digunakan sebagai tahap akhir pengeringan dari fluidized bed dryer atau berfungsi menyempurnakan proses pengeringan setelah sebagian besar air menguap dari proses pengeringan lain Biasanya kadar air menurun dari 10-15% menjadi 3-6% atau lebih rendah lagi

grain bin dryer

PERLAKUAN SEBELUM PENGERINGAN

1. INAKTIVASI ENZIM Produk yang akan dikeringkan seperti bahan pakan mengandung enzim seperti katalase, peroksidase, polifenolase dan enzim lain Pada saat pengupasan dan pemotongan reaksi enzimatis menjadi cepat dan terjadi perubahan warna

1. INAKTIVASI ENZIM Inaktivasi enzim dapat dilakukan dengan cara: Asidifikasi Blansing Jika blansing tidak sempurna: Perubahan flavor Browning

2. SULFURING Bertujuan inaktivasi enzim polifenolase yang menyebabkan reaksi pencoklatan Cara: Penyemprotan dengan gas SO2: tidak praktis Perendaman dalam larutan Na-sulfit, Na-bisulfit, Na-metabisulfit Penyemprotan dengan larutan Penggunaan: Cabe 750-1500 ppm Kentang dan wortel 200-500 ppm

PERLAKUAN SETELAH PENGERINGAN

Bervariasi tergantung dari jenis produk Penambahan anti penggumpalan Pengayakan Pemisahan benda-benda asing dan warna menyimpang

Pengemasan: Produk kering sangat dipengaruhi jenis pengemas Fungsi melindungi dari kelembaban, cahaya, udara, kotoran, m.o., bau asing, dll Produk hasil pengeringan beku harus dikemas dalam gas inert seperti N2, volume headspace 1-2%

PENGOLAHAN KONSENTRAT SECARA MEKANIK 1. Dehulling proses menghilangkan lapisan luar (kulit) dari butir-butiran, kacang, dan beberapa buah-buahan. Hull mempunyai kandungan serat kasar tinggi 2. Extruding (Gelatinization) proses pengolahan bahan pakan dengan cara ditekan, didorong atau pemutaran melalui penciutan dibawah kondisi tekanan + pemanasan. emhanatsir Fapet UB 2015

PENGOLAHAN KONSENTRAT SECARA MEKANIK 3. Grinding (penggilingan) proses pengolahan bahan pakan ternak dengan cara menurunkan ukuran partikelnya secara tumbukan, memotong dan menggosok a. Hammer mill b. Rolling (penggulungan) c. Dry Rolling (Cracking, Crushing) d. Steam rolling (Crimping, Steam Crimping) e. Disk Mill emhanatsir Fapet UB 2015

Jenis Mesin Penghancur / Penghalus Disk Mill Copper Mesin Chip Copper Hammer Mill Crusser

Mesin Grinding Diperhatikan ukuran partikel, karena berpengaruh terhadap: Kualitas pellet Palatabilitas Efisiensi Homogenitas

Faktor yang mempengaruhi Penggilingan ukuran screen ukuran hammer mill tenaga dan kecepatan tipe butiran kandungan air dari bahan.

SEKIAN TERIMA KASIH emhanatsir Fapet UB 2015