Didik Suwarsono Lahir: Pemalang, 11 Desember 1966 (menikah, 1 anak)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
SELAYANG PANDANG KEWASPADAAN UNIVERSAL DI YANKES
Advertisements

dr Roslaili Rasyid M.Biomed
PRINSIP DASAR PENCEGAHAN
Anita Istiningtyas, S.Kep., Ns
ASEPTIK DAN ANTISEPTIK
PEENCEGAHAN INFEKSI ASKEB II.
Market chain cleaning and disinfection training
SUATU PROSES PEMBERIAN BANTUAN YANG DILAKUKAN SESEORANG KPD ORANG LAIN DALAM MENENTUKAN/MEMBUAT KEPUTUSAN ATAU PEMECAHAN MASALAH MELALUI PEMAHAMAN BERDASAR.
SOP Penggunaan dan Perawatan Alat Semprot Bertekanan Tinggi
PAKIAN KERJA DI RUANG PRODUKSI By : Solucinum
Personal Protective Equipment (PPE) Alat Pelindung Diri
Pertolongan Persalinan Normal
AKTIFITAS KEHIDUPAN SEHARI-HARI
STANDAR OPERASIONAL PROSEDURAL PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI RS
Oleh : Ns. Lili Fajria, S.Kep, M.Biomed
PENCEGAHAN INFEKSI Mencegah transmisi silang penyakit berbahaya dan menjaga kualitas pelayanan Depending on the amount of time available and on the MAQ.
Prosedur Memandikan Bayi By. MILA MAWARNI, SST
UNIVERSAL PRECAUTIONS
Hindari Kontak Hindari kontak dengan orang yang sakit. Jika anda sakit, jaga jarak dengan orang lain guna menghindari penularan. Aerosol dapat membasmi.
Laboratorium Farmasetika Jurusan Farmasi FKIK Unsoed
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Infection Control Oleh : YESSY PUSPASARY.
PENANGANAN IBU HAMIL DENGAN HIV AIDS
KEBUTUHAN DASAR BAYI OLEH:RENA DWI WAHYUNI (151380)
PRINSIP SANITASI, HYGIENE DAN K3
Konsep Kebutuhan Personal Hygiene
Etika batuk RS PTPN VIII SUBANG. Pengertian Batuk adalah respons alami dari tubuh sebagai sistem pertahanan saluran napas jika terdapat gangguan dari.
PAKIAN KERJA DI RUANG PRODUKSI Suratman Training CPOB Tingkat Lanjut
Keperawatan Dasar I Memandikan Pasien
Infeksi Nosokomial.
TERAPI LINTAH (Hirudotherapy)
KEBERSIHAN PERORANGAN
PERAWATAN LUKA PADA BEDAH KEBIDANAN
Rangkaian Produk Perawatan
UNIVERSAL PRECAUTION Sutanta,S.Kep., Ns., M.Kes.
PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI
Asuhan Bayi baru lahir normal
MEMANDIKAN BAYI Disusun Oleh: Alvira Dwi Verdiana
MEMANDIKAN BAYI Disusun Oleh : Astri Susi Sulastri Ayu Indriyani Nabila Rafida Rozita Sasa Maylani Tria Indah.
Tata Cara Pengemasan Dahak
Vulva Higiene.
Akper Pemkab Cianjur tahun 2015
KONSEP DASAR PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT INFEKSI TERPADU
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR KEBUTUHAN RASA AMAN DAN NYAMAN
TEHNIK PEMBERSIHAN dan PRINSIP TEHNIK STREIL DI KAMAR OPERASI
PENCEGAHAN & PENGENDALIAN INFEKSI
The Member of Group: Angga Maulana Darmanto Dea Novia Lista
PERAWATAN NEONATAL ESENSIAL SAAT BAYI LAHIR Oleh dr Retno Purwati Rahayu.
- FIRST AID - PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN
PERAWATAN JENAZAH OLEH: Fajar Ibnu Sabil Asfin Novia Rahmadhani
PENCEGAHAN LUKA DIABETES DAN PERAWATAN LUKA DIABETES.
PEMPROSESAN ALAT.
Dekontaminasi Alat – Alat Kesehatan/ Instrument dan Cleaning di CSSD oleh : MM Wisni Suryandari,SKp 13/11/2018.
MANAJEMEN PELAYANAN KAMAR BEDAH, PEMELIHARAAN ALKES YANG BERHUBUNGAN DENGAN CSSD Disampaikan Oleh: Ns. Muji Rahayu, S.Kep BY : Ns. Muji Rahayu, SKep.
Lab MAK III Baridah.
STRATEGI PERAWAT Pencegahan Pengendalian infeksi HIV AIDS
Aspek Mikrobiologi dalam Pencegahan dan Penanggulangan Infeksi Nosokomial.
Memakai dan Melepaskan Alat Pelindung Diri (APD).
-FIRST AID- PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN dr. Margaretha.
Ns. Heny Suryanti, S.Kep, MARS.  Linen adalah bahan atau alat yang terbuat dari kain, tenun (Pedoman Manajemen Linen di RS, 2004)  Linen adalah bahan/kain.
PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN KERJA
Pemulasaraan Jenazah Dengan PENYAKIT INFEKSI Bagor, Juli 2019 By : Edy Suyitno,S.Kep.Ners.
KOMITE PPI RSUP Soeradji Tirtonegoro Klaten
PERMENKES RI NO. 37 TAHUN 2012 dr. Melinda Wilma Dinas Kesehatan Kota Padang 17 Oktober 2019 KEBIJAKAN PELAYANAN KESEHATAN DI LABORATORIUM PUSKESMAS.
LIMBAH MEDIS PROSES PENGELOLAAN By Masayu Delta,SST.M.Kes.
6-1 PENCEGAHAN INFEKSI Mencegah transmisi silang penyakit berbahaya dan menjaga kualitas pelayanan Dr. Ritha Tahitu, SKM, M. Kes Kabid P2P Dinas Kesehatan.
Transcript presentasi:

Didik Suwarsono Lahir: Pemalang, 11 Desember 1966 (menikah, 1 anak) Alamat : Tmn Karonsih I/ 1098 Ngaliyan Semarang Pendidikan: S1 Kesehatan Masyarakat UNIMUS (1999) S2 Magister Hukum Kesehatan UNIKA (2009) Kontak : 085865215152 didikkbm@gmail.com Riwayat Pekerjaan: BKPM Semarang – Fungsional PKM Pengalaman lain : Ketua FKMKS Kota Semarang Ketua PKVHI Wilayah Jateng Dewan Japeti Pusat Jakarta Trainer : Konseling&Tes HIV/ PITC Konseling TB-HIV Perawatan Jenazah ODHA Konselor Klinik berhenti Merokok Pengajar : Unimus, Udinus, Unisula, Undip, Unnes

PEMULASARAN JENAZAH ODHA Oleh : H. Didik Suwarsono SKM .MH.Kes Ketua Perhimpunan Konselor VCT HIV AIDS Indonesia Wilayah Jawa Tengah

PEMULASARAAN JENAZAH ODHA

PEMULASARAAN JENAZAH PRINSIP : Selalu menerapkan Kewaspadaan Universal ( memperlakukan setiap cairan tubuh, darah dan jaringan tubuh manusia sebagai bahan yang infeksius ) Tanpa mengabaikan Budaya dan Agama yang dianut keluarga Tindakan petugas mampu mencegah penularan

PERAWATAN JENAZAH Di Sarana Kesehatan : • Ruang perawatan • Pengangkutan ke kamar jenazah • Pengelolaan di kamar jenazah • Persiapan pemakaman Kerahasiaan tentang penyakit sebelumnya harus dijaga Keluarga ada yang mendampingi selama perawatan jenazah

KETENTUAN UMUM PENANGANAN JENAZAH Semua petugas/ keluarga/ masyarakat yang menangani jenazah sbaiknya telah mendapatkan vaksinasi sebelum melaksanakan pemulasaraan jenazah . Hepatitis-B (catatan : efektivitas vaksinasi Hepatitis-B selama 5 tahun). Hindari kontak langsung dengan darah atau cairan tubuh lainnya Luka dan bekas suntikan pada jenazah diberikan desinfektan Semua lubang-lubang tubuh, ditutup dengan kasa absorben dan diplester kedap air Badan jenazah harus bersih dan kering. Jenazah HIV AIDS yang sudah dibungkus tidak boleh di buka lagi. Jenazah HIV AIDS tidak boleh dibalsem atau disuntik untuk pengawetan atau autopsi, kecuali oleh petugas khusus (yang sudah dilatih). Dalam hal tertentu autopsi hanya dapat dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pimpinan Rumah Sakit.

Ruang Perawatan dan pemindahan jenazah Persiapan : Sarung tangan latex Gaun pelindung Kain bersih penutup jenazah Klem dan gunting Plester kedap air Kapas, kasa absorben dan pembalut Kantong jenazah kedap air Wadah bahan infeksius Wadah barang berharga Brankart jenazah

Prosedur di Ruang Perawatan dan pemindahan jenazah Beritahu petugas KM, bahwa pasien meninggal adalah penderita penyakit menular Mencuci tangan Yang menangani jenazah memakai sarung tangan, gaun, masker

Lepas selang infus dll, buang pada wadah infeksius Bekas luka di plester kedap air Lepaskan pakaian tampung pada wadah khusus Kasa pembalut pada perineum dilekatkan dengan plester kedap air Letakkan jenazah pada posisi terlentang Letakkan handuk kecil di belakang kepala Tutup kelopak mata dengan kapas lembab, tutup telinga dan mulut dengan kapas / kasa 11. Lepaskan baju, celana dan Bersihkan jenazah dengan alkohol 70%.

Prosedur di Ruang Perawatan dan pemindahan jenazah Tutup jenazah dg kain bersih disaksikan keluarga Masukkan jenazah ke dalam kantong jenazah dengan ketebalan tertentu Tempatkan jenazah ke dalam brankart tertutup dan dibawa ke KM Cuci tangan dan lepas gaun untuk direndam pada tempatnya, buang bahan yang sekali pakai pada tempat khusus

PERAWATAN JENAZAH DI KAMAR JENAZAH PERSIAPAN : Alat pelindung petugas : Sarung tangan karet sampai siku Sepatu boot Gaun Celemek platstik Masker Tempat memandikan jenazah Waslaf, handuk, Waskom berisi air , desinfektan (larutan klorin 0,5%) dan sabun Plester kedap air, kapas pembalut, sisir, pewangi Wadah barang berharga Kantong jenazah/ plastik Brankart jenazah Kacamata pelindung

Tata cara

1. Siapkan tempat untuk memandikan jenazah. Pencahayaan yang cukup (terang) Sirkulasi udara yang baik. Sebaiknya berlantai semen. Air bersih yang mengalir Dipan beserta alas kepala Sabun mandi dan handuk kering. SPAL yang jauh dari sumber air. bisa juga dialirkan ke septic tank.

2. Siapkan larutan klorin 0,5%. 25 liter air bersih. 200 gram ( 10 sdm munjung) kaporit Letakkan kaporit di atas selembar kain Bungkus dengan kain tersebut Haluskan kaporit dengan pemukul. Masukkan kaporit terbungkus kain tersebut dalam air, remas-remas untuk melarutkannya hingga larut rata.

25 Liter Air Dibagi dalam 2 ember

Larutan klorin 0,5% dibuat dengan melarutkan: 8 g kaporit 60% + 1 L air 7 g kaporit 70% + 1 L air 1 sdm munjung kaporit = 20 g Kaporit 60% Dijual bebas 25 L air bersih + 10 sdm munjung kaporit 22,5 L air bersih + 2,5 L Bayclin

12,5 liter air 100 gram = 5 sdm munjung Bungkus dengan kain tipis

Remas dalam air Buat 2 bak (12,5 liter) larutan klorin 0.5% 1 ember untuk desinfeksi jenazah 1 ember untuk dekontaminasi alat bekas pakai

125 g Kaporit 100% + 25 Liter Air Kaporit 100%

Larutan klorin 0,5% juga bisa dibuat dengan cara mencampur 22,5 liter air dengan 2,5 liter “bayclin”.

Tidak membunuh semua Virus dan Kuman

PROSEDUR PEMBUATAN LARUTAN KLORIN 0,5% Kenakan sarung tangan karet yang tebal Siapkan 25 liter air dalam bak besar Siapkan 175 gram kaporit 70% atau 200 gram kaporit 60% Letakkan kaporit di atas selembar kain berukuran 40x40 cm , bungkus dengan kain tersebut dengan mengikat keempat ujung ujungnya Haluskan kaporit dengan pemukul Masukkan kaporit terbungkus kain tersebut dalam air, remas remas untuk melarutkan hingga larut rata Bagi larutan klorin menjadi dua bak, satu bak untuk memandikan jenazah dan satu bak untuk dekontaminasi alat

3. Kenakan pakaian yang memenuhi standar Universal Precaution. Tujuan UP Petugas : Agar prosedur pemulasaran jenazah dengan HIV AIDS berjalan dengan baik, dan teratur Menghilangkan resiko penularan HIV AIDS dari jenazah ke petugas Memberikan rasa aman pada petugas Memberikan rasa aman pada lingkungan tempat dirawatnya jenazah Tidak boleh ada luka terbuka pada tangan atau kaki. Kenakan sepatu dari boot dari karet. Kenakan celemek plastik. Kenakan masker pelindung mulut dan hidung Kenakan kacamata pelindung. Kenakan sarung tangan karet.

Sarung Tangan Karet

Sarung Tangan Karet

Sarung Tangan Karet

Sarung Tangan Karet

4. Pindahkan jenazah ke dipan 5 4. Pindahkan jenazah ke dipan 5. Lepaskan semua baju yang dikenakan jenazah. tidak boleh memangku jenazah

6. Siram jenazah dengan larutan klorin 0,5% Biarkan 10 menit

7. Mandikan dgn sabun dan air mengalir

8. Bilas dgn air bersih yang mengalir

9. Keringkan jenazah dengan handuk. 10 9. Keringkan jenazah dengan handuk. 10. Sumbat lubang-lubang tubuh dgn kapas

11. Bungkus dgn plastik sebelum dikafani

12. Pindahkan jenazah langsung ke keranda Pindahkan jenazah langsung ke keranda sedemikian hingga tidak perlu mengangkat lagi jika akan diberangkatkan ke pemakaman.

13. Bersihkan bekas tempat memandikan dgn larutan klorin 0,5%. Siram dipan dengan larutan klorin 0,5%. Siram lantai dengan larutan klorin 0,5%. Bilas dengan air bersih yang mengalir.

14. Lepaskan perlengkapan Universal Precaution. Rendam tangan yang masih mengenakan sarung tangan dalam larutan klorin 0,5%, lalu bilas dengan sabun dan air mengalir. Lepas kacamata pelindung, rendam dalam larutan klorin 0,5% Lepas masker pelindung, rendam dalam larutan klorin 0,5% Lepas celemek plastic, rendam larutan klorin 0,5%. Celupkan bagian luar sepatu pada larutan klorin 0,5%, bilas dengan air bersih lalu lepaskan sepatu dan letakkan di tempat semula. Terakhir lepaskan sarung tangan.

15. Universal Precaution di Pemakaman Kenakan sarung tangan karet waktu menurunkan dan membuka kain kafan Lepas dan tinggalkan sarung tangan terkubur bersama jenazah

Peralatan

PEMULASARAN JENAZAH DI LUAR SARANA KESEHATAN Tata cara perawatan jenazah dengan HIV AIDS di luar sarana kesehatan sebaiknya tetap dilakukan oleh petugas RS / tenaga terlatih dengan tetap memperhatikan faktor faktor penularan penyakit yang mungkin terdapat pada jenazah. Prinsip : Sama dengan di Sarana Kesehatan Tujuanya : Menghilangkan resiko penularan penyakit khususnya HIV AIDS dan Hepatitis Virus dari jenazah Memberikan rasa aman pada lingkungan tempat dirawatnya jenazah

PROSEDUR PEMULASARAN JENAZAH DI LUAR SARANA KESEHATAN Siapkan lautan Klorin 0,5% Kenakan pakaian yang memenuhi standar Universal Precaution Pindahkan jenazah ke meja tempat memandikan jenazah, tidak diperbolehkan memandikan jenazah di pangku Lepaskan semua baju yang dikenakan janazah Siram seluruh tubuh jenazah dengan larutan klorin 0,5% secara merata keseluruh tubuh mulai dari sela sela rambut, lobang telinga, lobang hidung, mulut, tubuh dan kaki. Lalu tunggu hingga 10 menit Mandikan jenazah dengan sabun dan air mengalir Bilas jenazah dengan air bersih mengalir Keringkan jenazah dengan handuk Sumbat dengan kapas lubang lubang tubuh jenazah yang mengeluarkan cairan

PROSEDUR PEMULASARAN JENAZAH DI LUAR SARANA KESEHATAN Bungkus jenazah dengan kain kafan atau pembungkus lain sesuai dg agama / kepercayaannya Selesai ritual keagamaan, jenazah dimasukkan ke dalam kantong plastik dengan ketebalan tertentu Pindahkan jenazah langsung ke peti jenazah disaksikan pihak keluarga, peti ditutup kembali Jenazah diangkut ke dalam mobil jenazah untuk Pemakaman Siram meja tempat memandikan jenazah dengan larutan klorin 0,5% , bilas dengan air mengalir Lepaskan perlengkapan Universal Precaution (protap pemakaian UP)

YANG HARUS DIPERHATIKAN !! Jenazah HIV AIDS tidak boleh di balsem atau diawetkan. Otopsi terhadap jenazah HIV AIDS hanya dapat dilakukan oleh petugas khusus yang sudah terlatih dan sudah mendapatkan ijin dari keluarga dan Direktur RS. Jenazah HIV AIDS yang sudah dibungkus tidak boleh di buka lagi.

REFERENSI Dr Arif Rahman Sadat Sp.F SH . Pelatihan pemulasaran jenasah 2009 Forum Konselor dan Manajer Kasus HIV Semarang (FKMKS). Dokumen kegiatan pelatihan pemulasaran jenazah odha. 2009 Didik Suwarsono, Kerangka acuan pelatihan pemulasaran jenazah pada odha, 2009 RS Dr Soetomo Surabaya, Standar Operasional Prosedur pemulasaran jenazah Odha , 2010 RS Dr Kariadi Semarang, Standar Operasional Prosedur pemulasaran jenazah Odha , 2010

TERIMA KASIH