Study Kasus Pemberantasan Hama Lalat Buah Dengan Teknik Serangga Mandul di PATIR BATAN
Nama Anggota Kelompok 4 1. Muhammad Ibrahim ( ) 2. Muhammad Muslich ( ) 3. Dwi Saraswati ( ) 4. Sukarno Sigit ( )
Pendahuluan Bactrocera spp. merupakan spesies-spesies lalat buah yang berasal dari daerah tropika. Lalat buah ini menyerang tanaman komersial seperti sayuran dan buah buahan berdaging antara lain mangga, jeruk, nangka, melon, kluwih, cabai dan sebagainya. Kerusakan yang ditimbulkan dapat menjadi ancaman pengembangan bagi sentra-sentra produksi buah di berbagai propinsi. Serangan lalat buah mengakibatkan kerugian kualitatif dan kuantitatif yang sangat besar.
Kerugian Yang Ditimbulkan Lalat Buah Gugurnya Buah Sebelum Matang Terdapat larva lalat di dalam buah yang akan di panen
Contoh Kasus Gagal Panen Karena Lalat Buah Sidikalang (SIB)- Sejumlah warga Dairi mengeluhkan hama lalat buah yang terus menyerang tanaman jeruk. Akibat serangan lalat buah, petani jeruk terancam gagal panen. Berbagai cara pengobatan telah dilakukan namun tidak berhasil. (Februari 2016) ( -Petani-Jeruk-di-Dairi-Terancam-Gagal-Panen.html) -Petani-Jeruk-di-Dairi-Terancam-Gagal-Panen.html PATI – Para petani jeruk pamelo di Desa Bageng, Kecamatan Gembong, Pati, kini kehabisan cara untuk memberantas hama yang menyerang tanaman perkebunan tersebut. Serangan hama itu menjadi ancaman serius, karena mereka terancam gagal panen.( panen/) panen/ TOMO – Petani mangga di Desa Jembarwangi, Kecamatan Tomo, menjerit. Panen buah mangga di lahannya, kini terserang hama Entod Longong (lalat buah).( entod-longong/
Teknik Pecegahan Lalat Buah 1. Teknik Kimiawi Penggunaan pestisida 2. Teknik Alami penggunaan minyak sereh wangi, daun selalsih, pembungkusan buah 3. Teknik Serangga Mandul Menggunakan radiasi untuk menciptakan serangga mandul
Kelemahan Teknik Kimiawi 1. Hama menjadi resisten (kebal). 2. Peledakan hama akibat tidak efektifnya pemakaian pestisida. 3. Penumpukan residu yang dapat membahayakan. petani/pengguna dan konsumen 4. Ikut terbunuhnya musuh alami. 5. Terjadinya polusi lingkungan. 6. Perubahan status hama dari hama minor menjadi hama utama.
Kelemahan Teknik Alami 1. Memerlukan biaya yang tinggi 2. Tidak efektive untuk lahan pertanian yang luas
Pengertian Teknik Serangga Mandul Teknik Serangga Mandul (TSM) adalah suatu teknik pengendalian hama yang relatif baru, potensial, dan kompatibel dengan teknik lain. Teknik ini meliputi iradiasi koloni serangga di laboratorium dengan sinar γ, n atau x, kemudian secara periodik dilepas di lapang sehingga tingkat kebolehjadian perkawinan antara serangga mandul dan serangga fertil makin menjadi bertambah besar dari generasi pertama ke generasi berikutnya akibat makin menurunnya persentase fertilitas populasi serangga di lapang
Alat dan Bahan Bahan: Lalat buah yang digunakan dalam penelitian adalah koloni Bactrocera carambo/ae laboratorium dari kelompok Hama di Pusat Aplikasi teknologi Isotop dan Radiasi (PATIR) BATAN Jakarta. Koloni tersebut telah dipelihara selama kurang lebih 30 generasi dengan makanan buatan. Alat: Gamma cell, Kurungan ukuran 15 x 15 x 15 em, dan Kurungan ukuran 30 x 30 x 30 em.
Tahapan Tahapan Teknik Serangga Mandul 1. Perlakuan Iradiasi 2. Pengamatan kemampuan kawin 3. Pengamatan fekunditas imago betina 4. Pengamatan fertilitas Imago
1. Perlakuan Iradiasi Kepompong umur 9 hari Dibagi 4 kelompok Diiradiasi 0,30,60,90,120 gy Dimasukan ke dalam kurungan Dimasukan ke dalam kurungan 30x30x30 cm Dipisah Antara jantan dan betina, setelah 2 hari
2. Pengamatan kemampuan kawin
2. Pengamatan kemampuan kawin. Untuk pengamatan kemampuan kawin serangga dalam teknik serangga mandul dilakukan tahap tahap seperti di bawah ini Buatlah perlakuan seperti table 1 No Perlakuan Pasangan Lalat Jumlah Pasang JantanBetina 10 gy gy gy gy gy
Pengamatan kemampuan kawin (lanjutan) Larva Umur 3 hari Larva yang akan dikawinkan dimasukan ke dalam kurungan 15x15x15 cm Setiap perlakukan seperti table 1 diulang 3 kali Diamati dari pukul sd Selama 7 hari Diamati jumlah pasangan yang melakukan perkawian dan lamanya kawin Lalat yang telah melakukan perkawinan di pindah dan dipasangkan dengan serangga normal Diamati Re-mating atau perkawinan ulang
3. Pengamatan fekunditas imago betina. Fekunditas adalah kemampuan serangga betina untuk bertelur, untuk betina radiasi yang dipasangkan dengan jantan normal dan betina normal yang dipasangkan dengan jantan radiasi.Tahapannya adalah sebagai berikut Masukan Imago kedalam sangkar 15x15x15 cm Masukan Botol Film yang dilubangi kecil- kecil untuk tempat bertelur Amati 24 jam ada telor atau tidak Ganti Botol Film setiap 3 hari selama 2 minggu
4. Pengamatan Fertilitas Imago Pengamatan fertilitas imago. Adalah pengamatan kesuburan dari serangga yang telah diradiasi, diketahui dengan mengamati telur yang dapat menetas.Tahapannya adalah sebagai berikut : Letakan kapas jenuh air untuk menjaga kelembaban Ambil 100 telor Amati selama 48 jam Amati dengan lup telur yan menetas
Hasil Percobaan dan Pembahasan
1. Kemampuan Kawin Lalat Buah Radiasi Tabel 2 (Kemampuan Kawin Lalat) No Perlakuan Pasangan Lalat Jumlah Pasang Rata Rata Kawin (%) BETINAJANTAN 1Normal 10 : gyNormal10: gyNormal10: gyNormal10: gyNormal10: Normal3010:1090 7Normal6010: Normal9010: Normal12010:1020
Kemampuan Kawin Lalat Buah Radiasi (re-mating) Tabel 3 (Re-Mating) No Perlakuan Pasangan Lalat Jumlah Pasang Rata Rata Kawin (%) BETINAJANTAN 1Normal 10 : gyNormal10: gyNormal10: gyNormal10: gyNormal10:100 6Normal3010:1090 7Normal6010: Normal9010: Normal12010:1080
2. Fekunditas Lalat Radiasi Fekunditas adalah jumlah telur yang dihasilkan oleh imago betina. Tabel 4 (Fekunditas Lalat Radiasi) No Perlakuan Pasangan Lalat Jumlah Pasang Jumlah Telur (%) BETINAJANTAN 1Normal 10 : gyNormal10: gyNormal10: gyNormal10: gyNormal10:100 6Normal3010: Normal6010: Normal9010: Normal12010:10880
3. Fertilitas Latat Radiasi Fertilitas adalah kemampuan dalam menghasilkan keturunan yang dapat dilihat dengan cara menghitung jumlah telur yang menetas menjadi larva. Hasil Analisis Ragam menunjukkan bahwa radiasi sinar gamma memberikan pengaruh nyata terhadap fertilitas telur imago betina lalat buah B. carambo/ae. Rata· rata persentase fertilitas telur pada imago betina lalat buah B. carambo/ae dapat dilihat dalam Tabel di slide selanjutnya
Fertilitas Latat Radiasi No Perlakuan Pasangan Lalat Jumlah Pasang Rata Rata Telur Menetas (%) BETINAJANTAN 1Normal 10 : gyNormal10: gyNormal10: gyNormal10: gyNormal10:100 6Normal3010: Normal6010: Normal9010:100 9Normal12010:100 Tabel 5 (Fertilitas lalat Radiasi)
Kesimpulan Pemberian radiasi kepada lalat buah akan berpengaruh terhadap kemampuan kawin lalat jantan pada dosis 120 gray, karena adanya Ini mungkin disebabkan karena terjadi kelainan somatis yaitu kerusakan pada sayap yang mengakibatkan kemampuan terbang lalat jantan radiasi berkurang sehingga lalat tersebut tidak memiliki kemampuan untuk menarik perhatian betina. Pemberian radiasi pada kepompong lalat buat akan mengakibatkan menurunnya fekunditas (jumlah telur yang dihasilkan), terutama telur dari betina teriradiasi Pemberinan radiasi pada lalat buah juga sangat berpengaruh terhadap fertilitas (jumlah telur yang menetas), baik itu telur hasil perkawinan jantan teriradiasi dengan betina normal maupun dari hasil perkawinan betina teriradiasi dengan jantan normal
Terimakasih