Rosanita Nisviasari  Menyusun koefisien-koefisien binomial kedalam bentuk segitiga.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FUNGSI KUADRAT.
Advertisements

MATHEMATICS INDUCTION AND BINOM THEOREM
SISTEM KOORDINAT.
Koefisien Binomial.
Koefisien Binomial Teorema Binomial Bukti
Adam Vrileuis, dimas h. marutha, dimas p.
Teorema Pythagoras hanya berlaku untuk segitiga siku-siku.
Perluasan permutasi dan kombinasi
R E D O K S.
TRIGONOMETRI DI SUSUN OLEH : BEKTI OKTAVIANA
7. INDUKSI MATEMATIKA.
Bab 4 vektor.
Instruktur : Ferry Wahyu Wibowo, S.Si., M.Cs.
BAB VII KOMBINATORIAL & PELUANG DISKRIT.
BAB VI KOMBINATORIL DAN PELUANG DISKRIT.
FUNGSI KUADRAT.
KOMBINATORIAL & PELUANG DISKRIT waniwatining.
BY : ERVI COFRIYANTI, S.Si
HIMPUNAN.
FUNGSI KUADRAT.
DETERMINAN Fungsi Determinan
ASSALAMU’ALAIKUM Wr. Wb.
ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB.
Dosen Pembimbing Gisoesilo Abudi
Kelompok 2 Rizki Resti Ari ( ) Naviul Hasanah ( )
BARISAN GEOMETRI.
MATRIKS.
Obaja Frando Dasuha MEDIAN MEDIAN :  Median adalah nilai tengah dari data- data yang terurut.
MATRIKS & TRANSFORMASI LINIER
BILANGAN BULAT.
BILANGAN BULAT.
Fungsi non linier SRI NURMI LUBIS, S.Si.
NILAI MUTLAK PERSAMAAN GARIS FUNGSI
SISTEM PERSAMAAN LINEAR
BAB 2 LOGARITMA.
JENIS- JENIS PERTIDAKSAMAAN
BAB 4 INDUKSI MATEMATIKA.
Sistem Bilangan Riil.
Pertemuan 1 Sistem Bilangan Real Irayanti Adriant, S.Si, MT.
BARISAN & DERET.
MANAJEMEN SAINS METODE SIMPLEKS.
BILANGAN CACAH, BILANGAN GENAP, BILANGAN GANJIL
BILANGAN CACAH, BILANGAN GENAP, BILANGAN GANJIL
Induksi Matematik  .
POLA DAN BARISAN BILANGAN
JENIS - JENIS BILANGAN BULAT
GRUP BAGIAN.
BARISAN BILANGAN a = U1 = suku ke-1 Un = suku ke-n +2 b = beda
PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN KUADRAT
Barisan dan Deret Miftahul Sakinah.
2. Dengan garis bilangan Ketentuan : Ketentuan : –Operasi Penjumlahan dan Pengurangan adalah operasi 2 atau lebih bilangan yang di operasikan dengan tanda.
BENTUK - BENTUK SIMETRIS AKAR- AKAR
Matematika Diskrit TIF (4 sks) 3/9/ /5/2010.
TEORI BILANGAN INDUKSI MATEMATIKA
FUNGSI KUADRAT PERTEMUAN VIII
maka . sehingga titik Q adalah (-x,y). Perbandingan trigonometrinya:
POLA BILANGAN … … Pola bilangan genap
SISTEM BILANGAN REAL.
BAB 1 Bentuk Pangkat, Akar, dan Logaritma
2. FUNGSI.
FUNGSI DAN GRAFIKNYA.
Peta Konsep. Peta Konsep C. Barisan dan Deret Geometri.
Peta Konsep. Peta Konsep A. Barisan dan Deret Geometri.
02 BILANGAN BENTUK PANGKAT DAN LOGARITMA Drs. Sapto Prayogo. M.Kom
POLA BILANGAN Pada Bilangan Bulat.
C. Barisan dan Deret Geometri
DIAGRAM HISTOGRAM. Kelompok 1 1.DESSY DWI CAHYANI 2. MARYAM SEYASKI FITRIA 3. RAHMAIDA SARI.
KALKULUS II TEKNIK INTEGRASI
Umi Qulsum, S.Pd BARISAN DAN DERET. Perhatikan gambar di bawah ini.
Selamat pagi apa kabar hari ini? Apakah kalian sudah siap belajar matematika??
Transcript presentasi:

Rosanita Nisviasari

 Menyusun koefisien-koefisien binomial kedalam bentuk segitiga

 Mengubah setiap koefisien binomial menjadi hasil hitungan untuk mendapatkan Segitiga Pascal

 Setiap angka didalam barisan Segitiga Pascal (selain angka pertama dan terakhir) merupakan penjumlahan dari kedua bilangan diatasnya.

 Identitas  Ubah dalam bentuk rumus sebelumnya sama dengan 0

 Ketika hanya sampai k  Ubah dalam bentuk rumus sebelumnya

 Menghitung jumlah kuadrat dari setiap elemen dalam setiap baris

 Jumlah kuadrat dari setiap elemen dalam setiap baris sama dengan elemen pada tengah kolom Segitiga Pascal

 Segitiga Pascal adalah simetri dengan garis vertikal hingga puncak  Setiap baris, elemen-elemennya akan bertambah hingga tengah, kemudian akan berkurang  Jika baris ke-n genap, maka elemen yang ditengah adalah elemen dengan nilai terbesar  Jika baris ke-n ganjil, maka terdapat dua elemen yang ditengah dengan nilai yang sama dan terbesar

 Membandingkan dua nilai:  Gunakan teorema berikut:  Sehingga diperoleh:

 Setelah disederhanakan:  Menjadi:  Dapat digunakan untuk menghitung dan menjelaskan besarnya elemen yang berkurang atau bertambah

 Elemen terbesar dari baris ke-n (genap) Segitiga Pascal.  Batas atas:  Batas bawah:  Misal, n = 500.  Diperoleh bahwa

 Diketahui bahwa:  Rumus Stirling:  dan

 Misal, baris ke-57. Beberapa elemennya yaitu  Dan ratio setiap elemennya  Ketika elemen-elemennya bertambah pesat, rationya semakin kecil dan ketika sampai ditengah, rationya akan kurang dari 1.

 Mencari setengah dari elemen terbesar dalam suatu baris koefisien binomial  Misal, n genap maka dapat ditulis n = 2m, dimana m bil. bulat positif  Elemen terbesar, yang berada di tengah baris ke-n adalah  Anggap koefisien binomial tersebut berada di langkah ke-t dari tengah, maka  Bandingkan dengan elemen terbesar, sehingga

 Besar kemungkinan error:  Misal,  Ratio …

 Diubah agar hasilnya lebih dari 1, sehingga:  Kemudian nilai t agar rationya lebih dari 2,  Pisahkan setiap faktor,

 Gunakan logaritma,  Gunakan Lemma 2.5.1,  Dan

 Ubah setiap penyebut dengan m – t + 1 yang nilainya paling kecil,  Hasil dari batas atas logaritma dari ratio

 Misal, C > 1  Ruas kanan,  Diperoleh