Penganggaran modal & kriteria investasi Manajemen keuangan Penganggaran modal & kriteria investasi Siti Hailatul Fikriyah S.Ikom., MM hailafikri@gmail.com
Pengertian capital budgeting Capital budgeting atau penganggaran modal yaitu proses pengambilan keputusan yang berkaitan dengan investasi dalam aktiva tetap. Menurut James C. Van Horne (2004:324) penganggaran modal adalah proses mengidentifikasi, menganalisa, dan memilih proyek investasi yang pengembaliannya (arus kas) diharapkan lebih dari satu tahun. Menurut Keown Arthur (2005:306) penganggaran modal adalah proses pembuatan keputusan investasi pada aset tetap. Penganggaran modal merupakan proses dimana perusahaan memperbarui dan menemukan dirinya kembali – mengadaptasikan proyek lama dan menemukan proyek yang baru. Ini melibatkan perbandingan penerimaan kas yang dapat ditampilkan lebih dari beberapa tahun dengan pengeluaran kas yang secara umum terjadi dalam waktu dekat. hailafikri@gmail.com
Pentingnya Capital Budgeting Menurut Dr. Darmawan Sjahrial (2008:19) capital budgeting memiliki beberapa peranan penting bagi suatu perusahaan, diantaranya adalah : Dana yang dikeluarkan untuk penganggaran modal akan terikat untuk jangka waktu yang lama dan secara berangsur-angsur melalui penyusutan dapat dicairkan sesuai jangka waktu penyusutan aktiva tetap tersebut. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap hasil penjualan di masa yang akan datang. Pengeluaran dana untuk kepentingan tersebut biasanya meliputi jumlah yang besar dan sulit untuk menjual kembali aktiva tetap yang sudah dipakai. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran pembelian barang modal tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat. hailafikri@gmail.com
Manfaat Penyusunan Capital Budgeting Bidang perencanaan yaitu merencanakan penanaman modal sendiri. Bidang koordinasi yaitu mengkoordinir penanaman modal yang ada kaitannya dengan : - Kebutuhan pembelanjaan yaitu kebutuhan kas. - Pelaksanaan investasi pada berbagai aktivitas operasional - Potensi penjualan - Potensi keuntungan - Potensi return on investment Bidang pengendalian yaitu mengendalikan perubahan modal hailafikri@gmail.com
Periode pengembalian (payback period) Periode pengembalian merupakan banyaknya tahun yang dibutuhkan untuk mengembalikan pengeluaran kas yang pertama dari proyek penganggaran modal. Kriteria ini mengukur seberapa cepat proyek itu akan mengembalikan biaya investasi awalnya, ini berkaitan dengan arus kas bebas, yang mengukur waktu yang sebenarnya dari suatu manfaat, bukan keuntungan akuntansi. Kriteria terima – tolak berpusat pada apakah periode pengembalian modal lebih kecil atau sama dengan periode pengembalian maksimum yang dikehendaki perusahaan. hailafikri@gmail.com
KEUNTUNGAN & KERUGIAN DARI ATURAN PAYBACK PERIOD 1. Mudah dimengerti 1. Tidak mempertimbangkan nilai waktu dari uang 2. Menyesuaikan dengan ketidakpastian dari arus kas di masa yang akan datang 2. Memerlukan sebuah titik potong (cutoff point) arbitrer 3. Bias terhadap likuiditas 3. Tidak mempertimbangkan arus kas setelah titik potong. 4. Bias terhadap proyek jangka panjang, seperti penelitian dan pengembangan, dan proyek-proyek baru. hailafikri@gmail.com
ARUS KAS BEBAS SETELAH PAJAK Contoh kasus Jika masa maksimum yang diinginkan perusahaan adalah 3 tahun dan proposal investasi membutuhkan pengeluaran arus awal sebesar $10.000 dan hasilnya mengikuti serangkaian arus kas tahunan, berapa masa pengembaliannya? Haruskah proyek tersebut diterima? TAHUN ARUS KAS BEBAS SETELAH PAJAK 1 $ 2.000 2 $ 4.000 3 $ 3.000 4 5 $ 10.000 hailafikri@gmail.com
Pembahasan kasus Pada kasus ini, setelah 3 tahun perusahaan akan memperoleh sebesar $ 9.000 dari investasi awal sebesar $ 10.000, menyisakan investasi awal $ 1.000 akan dihasilkan dari investasi. Selama tahun ke-4, total uang sebanyak $ 3.000 akan dihasilkan dari investasi ini. Asumsikan bahwa kas akan mengalir ke perusahaan dengan tingkat yang konstan sepanjang tahun, ini akan membutuhkan sepertiga tahun ($ 1.000 / $ 3.000) untuk mendapatkan kembali sisanya $ 1.000. Dengan demikian, periode pengembalian untuk proyek ini adalah 3 1/3 tahun, yang melebihi periode pengembalian yang diinginkan. Dengan menggunakan kriteria periode pengembalian, perusahan akan menolak proyek ini, tanpa harus mempertimbangkan arus kas sebesar $ 10.000 pada arus kas tahun ke-5. hailafikri@gmail.com
Periode Pengembalian Diskonto Yaitu variasi dari kriteria keputusan masa pengembalian yang digambarkan sebagai jumlah tahun yang diperlukan untuk mengembalikan pengeluaran kas awal dari arus kas bersih yang didiskontokan. Metode ini menekankan pengembalian yang lebih awal, dimana semua kemungkinan adalah kecil ketidakpastiannya, dan menyedikan kebutuhan likuiditas perusahaan. Meskipun keunggulan metode-metode ini signifikan, kelemahannyasangat membatasi nilai mereka sebagai kriteria penganggaran modal. hailafikri@gmail.com
KELEBIHAN & KEKURANGAN DARI ATURAN DISCOUNTED PAYBACK PERIOD 1. Memperhitungkan nilai waktu dari uang 1. Mungkin menolak investasi NPV yang positif 2. Mudah dimengerti 2. Memerlukan suatu titik potong yang acak 3. Tidak menerima perkiraan investasi NPV yang negatif 3. Menghiraukan arus kas setelah tanggal titik potong 4. Bias terhadap likuiditas Bias terhadap proyek jangka panjang, seperti penelitian dan pengembangan, dan proyek-proyek baru. hailafikri@gmail.com
Nilai BERSIH SEKARANG (NET PRESENT VALUE – NPV) hailafikri@gmail.com
Contoh kasus Sebuah proyek diperkirakan memiliki arus kas (cash flow = CF) sebagai berikut (yang bertanda negative berarti arus kas keluar / pengeluaran kas sedangkan yang bertanda positif berarti arus kas masuk / penerimaan kas) : Tahun 0 : CF = -Rp 165 miliar Tahun 1 : CF = Rp 63,12 miliar ; NI = Rp 13,62 miliar Tahun 2 : CF = Rp 70,80 miliar ; NI = Rp 3,30 miliar Tahun 3 : CF = Rp 91,08 miliar ; NI = Rp 29,10 miliar Nilai Buku Rata-rata (average) = Rp 72 miliar Hasil yang diharapkan dari proyek tersebut pada tingkat resiko yang dihadapi sebesar 15%. Diharapkan proyek tersebut akan balik modal dalam waktu 2 tahun. hailafikri@gmail.com
Indeks profitabilitas (rasio manfaat/biaya) hailafikri@gmail.com
Tingkat pengembalian internal (internal rate of return - irr) Yaitu tingkat diskonto yang menyamai NPV arus kas bersih masa depan proyek dengan pengeluaran kas awal proyek, dengan persamaan sebagai berikut: Dimana FCF =arus kas tahunan bebas pada waktu periode t (ini dapat diterima baik positif maupun negatif) IO = pengeluaran kas awal n = usia yang diharapkan dari sebuah proyek IRR = tingkat pengembalian internal suatu proyek Kriteria keputusan adalah IRR > tingkat pengembalian yang diinginkan: Diterima IRR < tingkat pengembalian yang diinginkan: Ditolak hailafikri@gmail.com
referensi Financial Management, Keown, Martin Myer & Scott, 2005. Corporate Finance, Ross, Westerfield, 2005. hailafikri@gmail.com