RELEVANSI PENDIDIKAN Nurhafifah Siregar 14120158 GRUP IV Nurhafifah Siregar 14120158 Geovani A. B Purba 14120159 Jaka Andrian 14120178 Irwan P Purba 14120181 Puji Rahayu 14120401 Angela F. W Sinaga 14120403 Destriana Panjaitan 14120409 Putri L. Siahaan 14120413
LATAR BELAKANG Ada beberapa tujuan pendidikan. Pertama bersifat mendasar, yaitu untuk mempersiapkan manusia menghadapi masa depan agar hidup lebih sejahtera, baik sebagai individu maupun secara kolektif sebagai masyarakat, bangsa maupun antarbangsa. Tujuan atau fungsi pendidikan lainnya adalah peradaban, artinya pendidikan bermanfaat untuk mencapai suatu tingkat peradaban. Tujuan pendidikan berikutnya adalah pada gilirannya menyiapkan individu untuk dapat beradaptasi atau memenuhi tuntutan-tuntutan sesuai wilayah tertentu (nasional, regional, ataupun global) yang senantiasa berubah. Terkait dengan hal tersebut dengan mengamati kondisi pendidikan di Indonesia, Abdul Malik Fadjar (Mendiknas tahun 2001) mengakui kebenaran penilaian bahwa sistem pendidikan di Indonesia adalah yang terburuk di kawasan Asia. Hasil survei Political andEconomic Risk Consultancy (PERC) menyebutkan bahwa sistem pendidikan di Indonesia terburuk di kawasan Asia, yaitu dari 12 negara yang disurvei oleh lembaga yang berkantor pusat di Hongkong itu, Korea Selatan dinilai memiliki sistem pendidikan terbaik, disusul Singapura, Jepang dan Taiwan, India, Cina, serta Malaysia. Sedangkan Indonesia menduduki urutan ke- 12, setingkat di bawah Vietnam. Masalah relevansi lebih terlihat saat banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu yang tidak siap secara kemampuan kognitif dan teknikal untuk melanjutkan ke satuan pendidikan di atasnya. Selain itu juga dari banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu, yaitu sekolah kejuruan (SMK) dan pendidikan tinggi yang belum atau bahkan tidak siap untuk bekerja.
RUMUSAN MASALAH Apa yang di maksud dengan relevansi pendidikan? Apa sajakah kriteria relevansi pendidikan? Bagaimana tingkat relevansi pendidikan yang ada di Indonesia ? Apa sajakah Faktor-faktor penyebab tidak relevannya pendidikan di Indonesia? Jelaskan dampak dari tidak relevannya pendidikan yang ada di Indonesia ? Bagaimana upaya untuk meningkatkan relevansi pendidikan ?
TUJUAN MAKALAH Untuk menjelaskan apa sebenarnya itu relevansi pendidikan. Untuk memperlihatkan rendahnya tingkat relevansi pendidikan di Indonesia. Untuk memberikan penjelasan akan dampak yang ditimbulkan oleh relevansi pendidikan. Untuk menunjukkan cara meningkatkan relevansi pendidikan.
Pengertian Relevansi Pendidikan Relevansi Pendidikan adalah masalah pendidikan yang mencangkup sejauh mana sistem pendidikan dapat menghasilkan luaran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan, yaitu masalah-masalah seperti yang di gambarkan dalam rumusan tujuan pendidikan nasional. Relevansi berkenaan dengan rasio antara tamatan yang dihasilkan satuan pendidikan dengan yang diharapkan satuan pendidikan di atasnya atau institusi yang membutuhkan tenaga kerja, baik secara kuantitatif maupun secara kualitatif.
Relevansi pendidikan dapat dilihat dengan mengikuti alur INPUT PENDIDIKAN Kurikulum, Siswa/Peserta Didik, Guru/Tenaga Pendidik, Sarana-Prasarana, Dana, dan Masukan lain. Hasil pendidikan (output) kemampuan peserta didik, yang dapat diukur melalui prestasi belajar siswa. Hasil Jangka Panjang Pendidikan (Outcome) 1 Mutu lulusan, yang dapat dilihat melalui jumlah lulusan yang melanjutkan ke jenjang pendidikan berikutnya dan jumlah lulusan yang dapat bekerja. Dengan demikian, mutu input dan mutu proses merupakan faktor penentu mutu hasil, baik yang berupa hasil jangka pendek maupun hasil jangka panjang.
Faktor Penyebab Tidak Relevannya Pendidikan di Indonesia Proses pembelajaran yang belum mampu menciptakan proses pembelajaran yang berkualitas proses pelaksanaan pendidikan baik serta nyaman untuk pelajar. Sarana dan prasarana dalam pendidikan. Kurikulum sekolah yang selalu berubah dan tidak terstruktur, sarat dengan beban menjadikan proses belajar menjadi kaku dan tidak menarik. Sistem yang berlaku pada saat sekarang ini juga tidak mampu membawa guru dan dosen untuk melakukan pembelajaran serta pengelolaan belajar menjadi lebih inovatif. Tenaga pengajar yang kurang handal, bila dibandingkan dengan tenaga pengajar negara lain. Tenaga kependidikan sebagai figur utama proses pendidikan. Masalah pendidikan dan kualitas manajemen pendidikan. Anggaran - anggaran yang digunakan untuk menjalankan pendidikan tersebut. Belum didukungnya Hasil-hasil pendidikan oleh sistem pengujian dan penilaian yang melembaga dan independen sehingga mutu pendidikan tidak dapat dimonitor secara objektif dan teratur.
Dampak Tidak Relevannya Pendidikan Bagi perusahaan-perusahaan yang masih harus mengeluarkan dana untuk pendidikan atau pelatihan bagi calon karyawannya, karena mereka dinilai belum memiliki keterampilan kerja seperti yang diharapkan. Banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu yang tidak siap secara kemampuan kognitif dan teknikal untuk melanjutkan ke satuan pendidikan di atasnya. Banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu, yaitu sekolah kejuruan dan pendidikan tinggi yang belum atau bahkan tidak siap untuk bekerja. Jumlah angka pengangguran yang semakin meningkat di Indonesia.
KRITERIA RELEVANSI Relevansi metode dengan situasi Pada umumnya sistem pendidikan didasarkan pada asumsi bahwa sejumlah jenis tingkah laku tertentu dapat diperolah dalam situasi sosial. Setiap guru senantiasa berada dalam situasi yang terdiri dari sejumlah faktor yaitu faktor murid (keadaan dan latar belakangnya) dan sekolah (suasana , staf, fasilitas, dan perlengkapannya). Analisis terhadap factor-faktor ini akan dapat memberi petunjuk bagi guru-guru mengenai langkah-langkah apa yang harus ditempuh dalam menyusun kegiatan belajar mengajar yang efisien dan efektif. Gambaran relevansi metode dengan situasi Pada umumnya sistem pendidikan didasarkan pada asumsi bahwa sejumlah jenis tingkah laku tertentu dapat diperolah dalam situasi sosial. Setiap guru senantiasa berada dalam situasi yang terdiri dari sejumlah faktor yaitu faktor murid (keadaan dan latar belakangnya) dan sekolah (suasana , staf, fasilitas, dan perlengkapannya). Analisis terhadap factor-faktor ini akan dapat memberi petunjuk bagi guru-guru mengenai langkah-langkah apa yang harus ditempuh dalam menyusun kegiatan belaja mengajar yang efisien dan efektif.
2. Relevansi Metode dengan murid Semua guru mengetahui bahwa murid-murid berbeda satu dari yang lainnya. Kemungkinan perbedaan itu cukup besar dan tidak ada dua orang anak yang identik. Terdapat beberapa kecenderungan umum yang dapat diamati, tetapi pada dasarnya setiap anak adalah individu. Masalah perbedaan individu ini mendapat perhatian secara teoritis dalamlembaga pendidikan guru pada umumnya. Beberapa perbedaan murid cukup jelas dan dengan segera dapat diamati dan diketahui oleh guru pada saat pertama kali memasuki kelas, perbedaan itu terutama mengenai fisik. maka metode yang relevan untuk memenuhi perbedaan-perbedaan individual (walaupun tidak seluruhnya) ialah dengan metode proyek, pemberiaan tugas-tugas tambahan dan pengelompokan berdasarkan kemampuan
Analisis Masalah Relevansi Pendidikan Masalah relevansi pendidikan mencakup sejauh mana sistem pendidikan dapat menghasilkan luaran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan, yaitu masalah-masalah seperti yang digambarkan dalam rumusan tujuan pendidikan nasional. Dalam hal ini, Pemerintah menginstruksikan melalui menteri pendidikan nasional untuk lebih mengoptimalakan SMK, sebab SMK dinilai tepat sebagai wadah kreatif pelajar yang ingin berwirausaha atau yang siap kerja, karena sesuai dengan jurusan keinginannya. Kaitannya dengan masalah relevansi pendidikan, apakah pengeluaran SMK dapat di katakana telah sesuai dengan kebutuhan pembangunan yang menjadi tujuan pendidikan nasional? Dan survei membuktikan, lulusan SMK banyak terserap di berbagai perusahaan, baik yang bergerak di bidang teknik maupun retail serta tidak sedikit pula lulusan SMK yang mampu berwirausaha sendiri yang mampu menyerap tenaga kerja seperti membuka bengkel motor, servis komputer, salon, kerajinan keramik, membuat kue dan lain-lain.
Tingkat Relevansi Pendidikan di Indonesia
Masalah Pendidikan berdasarkan Peringkat Human Development Index
Upaya Meningkatkan/Memperkuat Partisipasi Pendidikan penyediaan sarana dan prasarana pendidikan dengan memberikan perhatian lebih besar pada daerah tertinggal. Menciptakan lapangan kerja baik untuk para pengangguran maupun lulusan-lulusan baru yang sesuai dengan kebutuhan mereka. Membuka pelatihan-pelatihan baik pelatihan keterampilan maupun kursus bagi pengangguran agar mereka dapat melakukan kegiatan. Bagi pemerintah sebaiknya menentukan kembali kurikulum berdasarkan kebutuhan manusia ketika akan memasuki dunia kerja. Memperluas dunia kerja dari berbagai aspek kehidupan yang menjadi kebutuhan manusia.
Penanggulangan Relevansi Pendidikan Dapat menyediakan kesempatan pemerataan belajar artinya semua warga negara yang butuh pendidikan dapat ditampung dalam suatu satuan pendidikan. Dapat mencapai hasil yang bermutu artinya: perencanaan, pemrosesan pendidikan dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstrakurikuler dilakukan dengan penuh kesungguhan dan diperhitungkan dalam penentuan nilai akhir ataupun kelulusan. Memberi perhatian terhadap tenaga kependidikan (prajabatan dan jabatan) Pendidikan efektif perlu ditingkatkan secara terprogram. Melakukan penyusunan yang mantap terhadap potensi siswa melalui keragaman jenis program studi.
KESIMPULAN Dampak yang di sebut dampak tidak relevannya pendidikan, yaitu: 1. Bagi perusahaan-perusahaan yang masih harus mengeluarkan dana untuk pendidikan atau pelatihan bagi calon karyawannya, karena mereka dinilai belum memiliki keterampilan kerja seperti yang diharapkan. 2. Banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu yang tidak siap secara kemampuan kognitif dan teknikal untuk melanjutkan ke satuan pendidikan di atasnya. 3. Banyaknya lulusan dari satuan pendidikan tertentu, yaitu sekolah kejuruan dan pendidikan tinggi yang belum atau bahkan tidak siap untuk bekerja. 4. Jumlah angka pengangguran yang semakin meningkat di Indonesia. Penanggulangan relevansi pendidikan ini antara lain: Dapat menyediakan kesempatan pemerataan belajar artinya semua warga negara yang butuh pendidikan dapat ditampung dalam suatu satuan pendidikan. Dapat mencapai hasil yang bermutu artinya: perencanaan, pemrosesan pendidikan dapat mencapai hasil sesuai dengan tujuan yang telah dirumuskan. Pendidikan efektif perlu ditingkatkan secara terprogram.
SARAN Ada baiknya kurikulum tidak terlalu sering di rubah Tingkatkan peran serta guru dalam memantau peserta didik. Pemerintah hendaknya membuka lapangan pekerjaan yang sesuai dengan lulusan yang banyak menganggur. Perlunya peran masyarakat dalam pengembangan Pendidikan
TERIMAKASIH TERIMAKASIH