Ketrampilan Keguruan Islam

Pendahuluan Islam diwahyukan untuk mencapai tujuan risalah melalui perubahan tingkah laku. Proses pengubahan perilaku melalui usaha sadar adalah inti pendidikan. Dengan demikian, pendidikan adalah unsur inti pelaksanaan agama. Capaian kegiatan pendidikan menyatu dengan proses tujuan risalah

Keguruan Islam Salah satu unsur penting pendidikan Islam adalah masalah keguruan. Keguruan Islam memiliki kekhususan karena berbasis agama Islam. Keguruan berada dalam posisi mengantar peserta didik mencapai tujuan. Sebagai basis kegiatan, agama Islam berada dalam posisi sumber petunjuk. Oleh karena itu, membaca keguruan dan Islam adalah keharusan mutlak

Membaca Islam Keberhasilan membaca dan “membaca” Islam menentukan kadar capaian tujuannya. Islam harus dibaca sesuai karakternya sebagai wahyu yang dipraktekkan oleh Rasulullah dan umatnya. Kualifikasi ini terpenuhi jika seluruh unsur, susunan unsur dan desain serta produk yang dihasilkan sudah selesai terbaca. Kaidah dalam kualifikasi ini merupakan kaidah ilmu yang harus diikuti dalam proses membaca itu

Agama & Keberagamaan Rasulullah Agama menunjuk pada wahyu Allah SWT, baik di dalam al-Qur’an atau Sunnah. Keberagamaan menunjuk pada wujud pelaksanaan agama yang dilakukan oleh manusia sesuai dengan karakter pelaksanaannya yang disebut Tadayyun. Keberagamaan Rasulullah juga wujud pelaksanaan agama dalam bentuk pengalaman, kemanusiaan yang meliputi lapis transdental, rasional, intuity dan indrawi dalam praktis kehidupan beragama. Islam Rasulullah Muhammad saw adalah praktek keberagamaan menurut ajaran Islam. Dalam praktek Islam beliau terdapat unsur universal yang berlaku umum, dan unsur sesaat yang merupakan prosedur spesifik sesuai dengan konteks. Unsur praktek yang merupakan prosedur spesifik keberagamaan beliau membentuk formasi teknis pelaksanaan sehingga menghasilkan manhaj tertentu. Teknis beragama yang dilakukan Rasulullah menjadi petunjuk bagi umat di kemudian hari

Agama & Keberagamaan Umat Agama sepenuhnya menjadi kewenangan Allah SWT dan Rasul-Nya sedang umat sebagai pelaksananya. Sebagai pelaksana, keberagamaan umat juga merupakan praktek dalam lapis pengalaman yang dicontohkan oleh Rasullullah. Agama yang dipraktekkan oleh umat identik dengan agama yang diwahyukan sebagai unsur universal keberagamaan. Perbedaan medan pelaksanaan memerlukan formasi teknis yang relevan agar menghasilkan produktifitas untuk merespons kebutuhan umat. Formasi teknik beragama ini memerlukan ragam manhaj tadayyun yang sesuai. Varian manhaj tadayyun umat berkembang menurut konteks kehidupan yang dihadapi

Teknologi Keberagamaan Kajian tentang ragam teknik beragama disebut teknologi keberagamaan. Setiap teknik pelaksanaan keberagamaan dibangun oleh unsur, struktur dan prosedur yang menentukan peringkat produktifitasnya. Unsur teknik beragama meliputi keseluruhan isi atau muatan yang terkait dengan pelaksanaan unit keberagamaannya. Jika diukur dari posisi, peran dan porsinya, unsur-unsur pelaksanaan tersebut membentuk struktur dengan formasi tertentu. Karakter struktur ini menentukan prosedur melaksanakan unit keberagamaan dimaksud. Pada akhirnya struktur dan prosedur tersebut menghasilkan produktivitas tertentu untuk mencapai produk atau tujuan yang dikehendaki

Ragam Teknik Keberagamaan Ragam teknik beragama dibedakan menjadi kegiatan kejiwaan, perorangan dan sosial. Teknik kejiwaan misalnya : hudhurul qolbi, dzikir, petakognitit, khawathir qulub dan lain-lain. Teknik perorangan misalnya : sholat, puasa, haji, guru, pedagang, dan lain-lain. Teknik beragama kelompok masyarakat misalnya : masyarakat pluralis, jamiyah keagamaan, negara pancasila, masyarakat madany dan lain-lain. Setiap teknik beragama mengalami fluktuasi produktivitas yang mempengaruhi capaian produknya

Lingkup Keguruan Sebagai komponen keberagamaan, lingkup keguruan dalam Islam adalah praktek hidup di seluruh dimensi kehidupan alam semesta. Pendidikan umum, kejuruan dan keagamaan hanya dapat dibedakan tidak dapat dipisahkan. Mata pelajaran keagamaan memerlukan terapan teknis dalam praktis kehidupan, dan mata pelajaran umum memerlukan basis keberagamaan. Muatan tujuan pendidikan mencakup keseluruhan aspek kehidupan, namun berbasis satu keberagamaan. Untuk mencapai tujuan ini diperlukan standar pendidikan memadai bagi semua unsurnya

Standar & Kompetensi Pembelajaran Lingkup materi pembelajaran memenuhi standar jika mengacu pada agama Islam yang dipraktekan Rasulullah agar menghasilkan kompetensi keberagamaan yang memadai. Kompetensi keberagamaan tersebut terdiri atas kompetensi dasar dan standar kompetensi. Kompetensi dasar menunjuk pada kecakapan dasar keberagamaan yang dimiliki semua jenis pendidikan. Standar kompetensi menunjuk pada kualifikasi minimal yang akan dituju dengan unsur pengetahuan, sikap dan ketrampilan

Kompetensi Keberagamaan Kompetensi beragama merupakan produk konkret praktek beragam untuk memenuhi kebutuhan atau menyelesaikan masalah dalam praktis kehidupan. Produk ini dapat diperoleh jika agama dilaksanakan sesuai dengan kaidah teknik beragama. Sebagai salah satu ketrampilan hidup, kompetensi beragama, dipandang mampu memenuhi kebutuhan dan menyelesaikan masalah secara konkret. Dalam struktur ini, keguruan Islam dapat bersifat akademik atau profesional

Ketrampilan Keguruan Islam Sebagai pendidik profesional, guru agama Islam memenuhi kualifikasi standar pendidikan dan berbasis keberagamaan. Lingkup keguruan Islam meliputi seluruh aspek kehidupan di alam semesta. Keterampilan keguruan Islam terpenuhi jika memiliki kompetensi pedagogik, kepribadian, profesional dan sosial. Sebagai kompetensi keberagamaan, ketrampilan guru berbasis teknologi beragama. Basis teknis tersebut mengantar pada pemenuhan kebutuhan dan pemecahan masalah sebagai wujud pelaksanaan agama. Keunggulan keberagamaan ini menjadi kelebihan keguruan Islam jika dibanding dengan yang lain.

Penutup Makna keguruan Islam bergantung pada ketrampilannya. Ketrampilan tersebut bergantung pada kompetensi keberagamaan dan kompetensi keguruannya. Semoga sentuhan makalah masih ada manfaatnya