MENINGKATKAN ETOS KERJA PELAYAN PUBLIK Roby Irzal Maulana, SIP, MM
RENUNGAN Bangkit itu bukan kemarahan Bangkit itu bukan saling menyalahkan Bangkit itu bukan anarkhis Bangkit itu bukan deskriminatif Bangit itu bukan keserakahan Bangkit itu melayani dengan otak dan hati Bangkit itu melayani dengan etos kerja yang terpuji ……
RENDAHNYA KUALITAS SDM INDONESIA Beberapa indikator : Lulusan dari sekolah atau perguruan tinggi yang belum siap memasuki dunia kerja karena minimnya kompetensi yang dimiliki. Peringkat Human Development Index (HDI) Indonesia yang masih rendah Kemampuan membaca siswa SD Indonesia berada di urutan 38 dari 39 negara yang disurvei.
RENDAHNYA KUALITAS SDM INDONESIA (2) Mutu akademik antarbangsa melalui Programme for International Student (PISA) 2003 menunjukkan rangking yang rendah. Laporan World Competitiveness Yearbook tahun 2000, daya saing SDM Indonesia berada pada posisi 46 dari 47 negara yang disurvei. posisi Perguruan Tinggi Indonesia yang dianggap pavorit seperti Universitas Indonesia dan Universitas Gajah Mada hanya berada pada posisi ke-61 dan ke-68 dari 77 Perguruan Tinggi di Asia. Ketertinggalan Indonesia dalam bidang IPTEK dibandingkan negara Malaysia, Singapura, dan Thailand.
ASAS-ASAS PELAYANAN PUBLIK Pasal 3 Undang-undang No.28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme menyebutkan asas-asas pelayanan publik, yaitu: 1. asas kepastian hukum, 2. asas tertib penyelenggaraan Negara, 3. asas kepentingan umum, 4. asas keterbukaan, 5. asas proporsionalitas, 6. asas profesionalitas, dan 7. asas akuntabilitas.
PERILAKU BIROKRASI Dua prinsip penting : 1. Akuntabilitas 2. Transparansi
MENINGKATKAN ETHOS KERJA (1) PENGERTIAN ETHOS Aristoteles: Ethos = kredibilitas Ethos terdiri dari: * pikiran yang baik (good sense) * Akhlak yang baik (good moral character) * Maksud yang baik (dalam Rakhmat,2003:256). Hovland & Weiss, ethos adalah credibility yang terdiri dari unsur: expertise (keahlian) dan trustworthiness (dapat dipercaya).
8 ETHOS KERJA PROFESIONAL (Disarikan dari: Sinamo, 2005) Kerja adalah rahmat Kerja adalah amanah Kerja adalah panggilan Kerja adalah aktualisasi Kerja adalah ibadah Kerja adalah seni Kerja adalah kehormatan Kerja adalah pelayanan
Ethos kerja 1: Kerja Adalah Rahmat Bekerja dg penuh syukur, tulus & ihklas Memiliki mental mengabdi & berkorban sehingga mampu memberi dg murah hati & rela menolong dg tanpa pamrih. “Bila kita baik & menjadi rahmat bagi sesama, maka kebaikan & rahmat akan selalu bersama kita, (Konosuke Matsushita, Pendiri Electric Industrial).
Ethos 2: Kerja adalah Amanah Bekerja benar penuh tanggung jawab Amanah adalah titpan berharga yg dipercayakan pada kita Semakin besar tanggungjawab kita semakin besar kualitas & kredibilitas kita. Kompetensi & integritas adalah kualitas utama agar orang mampu mengemban amanah.
Ethos 3: Kerja adalah panggilan Profesi, darma, ladang untuk menunaikan tugas suci, & misi kehidupan. Kita semua mempunyai darma, panggilan & kewajiban dalam hidup, baik sbg anggota keluarga, warga organisasi, warga negara, atau hamba Allah. Agar panggilan berhasil terselesaikan sampai tuntas, diperlukan integritas yg kuat: komitmen, kejujuran, keberanian mendengarkan nurani, & memenuhi tuntutan profesi dengan segenap hati, pikiran & tenaga.
Ethos 4 Kerja adalah Aktualisasi Siapapun bisa selamat di laut yg tenang, ttp pemenang hnyalah mereka yg bertahan ketika gelombang badai menerjang. Kerja keras adalah usaha luhur untuk menggali potensi maksimum diri & lingkungan kita. Dia adalah jalan yg patut kita lalui bukan tujuan itu sendiri. Kerja keras, keyakinan & fokus dalah tiga serangkai kunci keberhasilan. Bekerja keras mendaki gunung keberhasilan akan memperluas cakrawala pandang & memperkaya pengalaman. Orang2 luarbiasa memp persamaan: memiliki misi yg jelas komitmen kuat untuk mewujudkannya shg kerja keras merpk kenikmatan.
Ethos 5 Kerja adalah ibadah Intinya, tindakan memberi, membaktikan harta, waktu, jiwa & pikiran kpd sang Khalik yg kita abdi. Beribadah berarti berbakti dg segenap hati, mengabdi tuntas penuh totalitas, & berserah diri, pasrah dg penuh cita. Ibadah yg benar hrs dilakukan dg khusuk, serius & sungguh2. Begitu juga dg kerja yg benar. Ibadah memerlukan pengorbanan, pengorbanan untuk idealisme adalah suatu kebahagiaan. Pengorbanan yg didorong rasa cinta adalah suka cita. Dengan cinta, kita mampu memberika yg terbaik, terindah, terelok, atau yg termulia dlm diri kita.
Ethos 6 Kerja adalah seni Bekerja cerdas penuh kreativitas. Bekerja dipahami sbg aktivitas berkesenian penuh daya cipta shg buah pekerjaan kita disukai orang lain. Seni adalah ekspresi jiwa manusia yg merefleksikan realitas hidup yg ditangkapnya sbg sebuah pengalaman bathin. meningkatkan kualitas manusia pekerja itu, baik secara kuantitatif maupun motivatif. Seni adalah energi estetika & sukacita di dalam hati manusia yg memicu lahirnya ide2 & karya2 kreatif.
Ethos 7 Kerja adalah kehormatan Berkarya dg kemampuan sendiri ad suatu kebajikan sosial di mana kita diakui sbg manusia produktif & kontributif. Mencari kehormatan merpk salah satu motivasi terkuat dlm struktur nurani manusia yg adalah ekspresi langsung spiritualitas terbaik kita. Dalam konteks kerja, kehormatan berarti potensi unggul karena berprestasi tinggi mengundang rasa hormat orang. Secara intrinsik pekerjaan menyediakan rasa hormat (self respect) yg tumbuh dari kesadaran bhw kitamandiri, kompeten & berguna. Orang yg mampu menjaga kehormatan, terutama secara moral & pofesional, biasanya akan diberi kehormatan yg lebih tinggi lagi dlm bentuk pangkat/jabatan yg lebih tinggi.
Ethos 8 Kerja adalah pelayanan Kerja adalah untuk melayani. Secara sosial, pelayanan adalah hal yg mulia. Orang yg bekerja untuk diri sendiri ad normal. Namun orang yg dg pekerjaanya mengabdi pd sesuatu yg lebih besar drpd dirinya, apakah itu masyarakat, bangsa, lingk hidup & kemanusiaan merpk hal yg mulia. Derajat pelayanan kita akan bertambah mulia bila kita bersikap tulus, rendah hati, ramah & hormat. Bila orang bekerja sesuai dg hakikat profesi & pekerjaannya, melayani dg sempurna penuh kerendahan hati, maka setiap orang - dan pada gilirannyaseluruh masyarakat – akan bergerak ke tingkat kemuliaan yg lebih tinggi.
TERIMA KASIH SAMPAI JUMPA LAGI