Abdushamad PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR MAKASSAR 2017
Tanaman jeruk merupakan tanaman buah tahunan yang sering di tanam di kebun sert. Jeruk juga merupakan salah satu buah yang memiliki kandungan vitamin C yang cukup tinggi khususnya jeruk manis. Namun disisi lain petani menghadapi kendala yang cukup berat, yaitu melawan hama yang tiap saat menghantui tanaman mereka. Penggunaan insektisida atau pestisida anorganik di bidang pertanian merupakan salah satu cara jitu yang selalu dilakukan untuk membasmi hama-hama tersebut, namun hal ini kurang baik karena berbahan dasar zat kimia. Penggunaan pestisida ini tidak akan menimbulkan masalah apabila sesuai dengan aturan yang diperbolehkan. Penggunaan pestisida yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku dapat membahayakan kesehatan masyarakat dan lingkungan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Banyak tanaman di sekitar kita yang dapat kita manfaatkan sebagai bioinsektisida dengan harapan lebih ramah lingkungan dan tidak menimbulkan resiko atau bahaya besar. Kecubung (Datura metel) merupakan salah satu tanaman yang dapat di manfaatkan sebagai bioinsektisida. Tanaman Kecubung (Datura metel) memiliki kandungan zat yang bisa berperan untuk mematikan larva seperti ulat dan kutu tanaman. Kecubung mengandung 0,3 % - 0,4% semyawa alkaloid (sekitar 85 % skoplamio dan 15 % hyoscyamine, hycoscin dan atropine).
Bagaimana pengaruh ekstak tanaman kecubung (Datura metel) sebagai BioinsektisidaTerhadap Hama kepik hijau (Nezara viridula)? Bagaimana Evektivitas ekstak tanaman kecubung (Datura metel) sebagai BioinsektisidaTerhadap Hama kepik hijau (Nezara viridula)?
Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan memiliki manfaat sebagai berikut : Bersifat Teoritis Dapat memberikan pengetahuan dan wawasan tentang pestisida organic kepada petani. Dapat dijadikan untuk pengembangan penelitian selanjutnya. Bersifat Praktis Bagi masyarakat Penelitian ini bermanfaat sebagai salah satu wahana dalam penerapan teori-teori yang diperoleh selama menjalani studi di Universitas Negeri Makassar. Selain itu penelitian ini bermanfaat untuk memperluas pengetahuan dan wawasan baru sebagai bekal masa depan yang lebih baik. Bagi pemerintah Memberi masukan mengenai berbagai kendala yang dihadapi oleh petani dalam pengembangan pestisida organik Sawangan dan Kabupaten Magelang secara umum. Bagi jurusan Dapat memberikan sugesti kepada pelajar agar dapat menjaga kelestarian terhadap lingkungan, dapat sebagai masukkan di kurikulum pada smk pertanian yang ada pada daerah tersebut
1. Jeruk a. Klasifikasi Backer dan Bakhhuizen (1965), mengklasifikasikan tanaman jeruk sebagai berikut: Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Kelas : Dicotyledonae Ordo : Rutales Keluarga : Rutaceae Genus : Citrus Spesies : Citrus Sp. Morfologi Secara morfologi bagian atau organ-organ penting dari jeruk adalah sebagai berikut: 2. Kecubung Klasifikasi kecubung Kingdom : Plantae Filum : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Solanales Familia : Solanaceae Genus : Datura Spesies : Datura metel Nama umum : Kecubung Sinonim : Datura fastuosa, Linn. D. alba, Ness. D. fastuosa, Linn. Var alba C.B.Clarke. Daturae folium, Hindu datura, Datura sauveolens, Datura stramonium, Hyoscyamus niger,Black Henbane, Devil's Trumpet, Metel, Downy Thorn-Apple. Kecubung juga terdapat di Cina, Inggris, dan Belanda Nama Melayu : Kechubung, Terung pengar, Terung pungak. Sifat khas : pahit, pedas, menghangatkan, dan sangat beracun. Bagian yang digunakan: bunga, daun, dan buah(Vadlapudi and Kaladhar 2012)
kepik hijau (Nezara viridula) Klasifikasi kepik hijau (Nezara viridula) : Kingdom : Animalia Filum : Arthropoda Kelas : Insecta Ordo : Hemiptera Famili : Pentatomidae Genus : Nezara Spesies : Nezara viridula Gambar 2.2 kepik hijau (Nezara viridula) Di Indonesia kepik hijau merupakan hama potensial yang pada waktu-waktu tertentu menjadi hama penting dan dapat menyebabkan kehilangan hasil mencapai 50%. Diduga bahwa populasi ekor per hektar dapat menurunkan hasil sampai 25%. Hasil penelitian menunjukkan populasi walang sangit 5 ekor per 9 rumpun padi akan menurunkan hasil 15%. Hubungan antara kepadatan populasi walang sangit dengan penurunan hasil menunjukkan bahwa serangan satu ekor walang sangit per malai dalam satu minggu dapat menurunkan hasil 27%(Afrinda 2014).
Penelitian yang dilakukan oleh Diana Ulva et al (2014), tentang Efektivitas Ekstrak Daun Kecubung (Datura metel L.) terhadap Imago Wereng Batang Coklat (Nilaparvata lugens Stal.) (Hemiptera: Delphacidae) dan Pemanfaatannya sebagai Buku Non Teks yang bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak daun D. metel L.terhadap mortalitas imago N. lugens Stal. Dari penilitian tersebut di peroleh Hasil perhitungan tingkat efektivitas ekstrak daun D. metel L. terhadap mortalitas imago N. lugens Stal. Berdasarkan penelitian tersebut menunjukkan perlakuan control hingga perlakuan yang menggunakan ekstrak daun D. metel L. dengan konsentrasi 750 ppm menunjukkan hasil yang tidak efektif. Pada perlakuan yang menggunakan ekstrak daun D. metel L. dengan konsentrasi 1000 ppm menunjukkan hasil yang cukup efektif. Hasil perhitungan mortalitas imago N. lugens Stal. Selama 24 jam dengan serial konsentrasi 1000 ppm menyebabkan kematian imago sebesar 56%, sedangkan 48 jam menyebabkan kematian 78%. Dengan demikian, hasil uji akhir ini belum mencapai kematian imago N. lugens Stal. sebesar 100%. Hasil analisis probabilitas unit (probit) menunjukkan bahwa dalam waktu dedah 24 jam untuk mematikan imago uji 50% dibutuhkan ekstrak daun D. metel L. dengan konsentrasi 752, 699 ppm, sedangkan waktu dedah 48 jam untuk mematikan imago uji 50% dibutuhkan ekstrak daun D. metel L. dengan konsentrasi 331, 532 ppm. Uji beda nyata dibandingkan berdasarkan nilai 95% selang kepercayaan. Pada penelitian yang dilakukan oleh Lia Ayu Wijaya( 2009), tentang Daya Bunuh Ekstrak Biji Kecubung (Datura Metel) Terhadap Larva Aedes aegypty yang bertujuan untuk mengetahui daya bunuh ekstrak daun kecubung terhadap larva Aedes aegepty dan mengetahui konsentrasi efektif sebagai larvasida. Hasil penelitian pendahuluan diperoleh ekstra biji kecubung memiliki efek larvasida terhadap larva Aedes Aegyti dengan LC50 pada konsentrasi 0,08% dan LC99 pada konsentrasi 0,286%. Semakin ringgi konsentrasi ekstrak iji kecubung yang digunakan maka semakin tinggi tingkat kematian larva Aedes agypti. Pada penelitian yang dilakukan oleh Herwita Idris (2015), tentang Kecubung Sebagai Bahan Baku Insektisida Botanis Untuk Mengendalikan Hama Aspidomorpha Milliaris F. yang bertujuan untuk mengetahui potensi tanaman kecubung sebagai bahan insektisida botanis terhadap Aspidomorpha Milliaris F. Hasil penelitian pendahuluan diperoleh ekstrak dun kecubung bersifat inseksida terhadap A. milliaris dengan konsentrasi 3500 ppm.. Pada aplikasi kontak, angka kematian larva instar III,IV,V dan VI 28,46-39,51 %, sedangkan pada aplikasi non kontak 26,66-237,84. Pada konsentrasi yang leih rendah, kematian lebih kecil tetapi masih menunjukkan perbedaan nyata di banding control (0 ppm) kecuali pada konsentrasi ppm. Semakin tinggi konsentrasi yang di gunakan maka semaki tinggi aktivitas insektisidalnya sehingga semaki tinggi pula tingkat krmatian A. milliaris.
H0 : Ada pengaruh ekstrak tanaman kecubung (Datura metel L) terhadaphama kepik hijau (Nezara viridula). H1 : Tidak ada pengaruh ekstrak tanaman kecubung (Datura metel L) terhadaphama kepik hijau (Nezara viridula).
Penelitian ini termasuk jenis penelitian eksperimental laboratorium, yaitu penelitian dengan memberikan perlakuan atau manipulasi kepada subjek penelitiannya dan observasi dilakukan untuk membuktikan adanya efek dari perlakuan yang dilakukan di laboratorium
Penelitian dilakukan di Laboratorium Biologi FAkultas MIPA Universitas Negeri makassar. Penelitian ini dilakukan pada saat penelitian ini di setujui oleh Kepala Program Studi Pendidikan Tekhnologi Pertanian.
Data yang diperoleh dari penelitian ini dianalisis secara statistik menggunakan: Uji Analisis Varians (Analysis of Variance/ ANOVA) Untuk mengetahui ada atau tidak perbedaan jumlah kematian kepik hijau (Nezara viridula). antar kelompok uji. Uji Least Significance Difference (LSD) Untuk mengetahui pasangan nilai mean yang perbedaannya signifikan. Analisis Probit Untuk mengetahui daya bunuh ekstrak biji kecubung terhadap kepik hijau (Nezara viridula).