SEMINAR DAN WORKSHOP PROFESIONALISME GURU SMA AL ASHRIYYAH NURUL IMAN dengan tema RANCANGAN PENILAIAN HASIL BELAJAR narasumber Farhan, S.Pd.I Ahad, 27 Desember 2015
Penilaian Kelas Hakikat Penilaian Penilaian merupakan rangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan. Penilaian dalam KTSP adalah penilaian berbasis kompetensi, yaitu bagian dari kegiatan pembelajaran yang dilakukan untuk mengetahui pencapaian kompetensi peserta didik yang meliputi pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Penilaian dilakukan selama proses pembelajaran dan/atau pada akhir pembelajaran.
Pengertian Penilaian Penilaian adalah proses sistematis meliputi pengumpulan informasi (angka, deskripsi verbal), analisis, interpretasi informasi untuk membuat keputusan.[3] Penilaian atau evaluasi juga dapat diartikan sebagai serangkaian kegiatan untuk memperoleh data tentang proses dan hasil belajar siswa secara sistematis dan berkesinambungan.
Pengertian Penilaian Kelas Penilaian kelas dalah proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan anak didik melalui berbagai teknik yang mampu mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kemampuan (kompetensi) telah benar-benar dikuasai dan dicapai.[4] Menurut Departemen Pendidikan Nasional, penilaian kelas adalah proses pengumpulan dan penggunaan informasi oleh guru melalui sejumlah bukti untuk membuat keputusan tentang pencapaian hasil belajar/kompetensi siswa.
Ciri-ciri Penilaian Kelas 1. Belajar tuntas John B. Carrol dalam bukunya A Model of School Learning, menjabarkan bahwa “Jika peserta didik dikelompokkan berdasarkan tingkat kemampuannya untuk beberapa mata pelajaran dan diajarkan sesuai dengan karakteristik mereka, maka sebagian besar dari mereka akan mencapai ketuntasan”.
2. Otentik Penilaian otentik dalam penilaian kelas memiliki prinsip sebagai berikut[6]: Ø Penilaian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari proses pembelajaran. Ø Penilaian mencerminkan masalah dunia nyata. Ø Penilaian harus menggunakan berbagai ukuran, metode, dan kriteria yang sesuai dengan karakteristik dan esensi pengalaman belajar. Ø Penilaian harus bersifat holistik (mencakup semua aspek kognitif, afektif, sensomotorik).
3. Berkesinambungan Penilaian yang terus menerus (continue) melalui serangkaian aktifitas guru terhadap siswanya seperti: pemberian tugas, PR, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester dan ulangan akhir tahun ajaran.
4. Berdasarkan acuan kriteria/patokan Penilaian harus berdasarkan acuan kriteria, yaitu membandingkan hasil belajar siswa/ kemampuan yang dimiliki dengan patokan yang telah ditentukan.dan tidak membandingkan dengan hasil siswa yang lain.
5. Menggunakan berbagai cara dan alat penilaian Menggunakan penilaian yang bervariasi: tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja, proyek, jurnal, pengamatan, dan penilaian diri.
Tujuan dan Fungsi Penilaian a. Fungsi Selektif - Untuk memilih siswa yang dapat diterima di sekolah tertentu - Untuk memilih siswa yang dapat naik kelas atau tinggal kelas - Untuk memilih siswa yang seharusnya mendapatkan beasiswa - Untuk memilih siswa yang sudah berhak meninggalkan sekolah
c. Berfungsi sebagai penempatan b. Fugsi Diagnostik Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan siswa, sehingga diketahui sebab- musababnya. c. Berfungsi sebagai penempatan Untuk menempatkan siswa dalam kelompok yang mana ia ditempatkan dalam proses pembelajaran. Sebab dari sebuah penilaian dapat diketahui perbedaan kemampuan siswa.
d. Berfungsi sebagai pengukur keberhasilan Untuk mengetahui sejauh mana suatu program berhasil diterapkan. Keberhasilan sebuah program ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: guru, metode mengajar, kurikulum, sarana, dan sistem administras
Penilaian Terpadu dan Berkesinambungan Penilaian terpadu adalah penilaian yang komponennya tidak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran. Sedangkan penilaian menyeluruh dan berkesinambungan adalah penilaian yang mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta didik.
Penilaian Proses dan Hasil Pembelajaran 1. Penilaian Proses Pembelajaran Penilaian proses adalah penilaian yang dilaksanakan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam penilaian ini terdapat langkah-langkah sebagai berikut: perencanaan, pengumpulan informasi, pengolahan, dan penggunaan informasi. 2. Penilaian Hasil Pembelajaran Penilaian hasil adalah penilaian yang dilakukan oleh guru untuk memantau proses, kemajuan, perkembangan hasil belajar peserta didik sesuai dengan potensi yang dimiliki dan kemampuan yang diharapkan secara berkesinambungan
Beberapa Pendekatan Dalam Penilaian 1. Penilaian Acuan Norma (PAN) Penilaian acuan norma secara singkat dapat dikatakan bahwa PAN ialah penilaian yang membandingkan hasil belajar siswa terhadap hasil siswa lain dalam kelompoknya. Merujuk terhadap pengertian tersebut, maka bisa kita ambil kesimpulan bahwa penilaian tersebut berakhir dengan adanya sebuah rangking atau peringkat di dalam kelas dari hasil perbandingan tadi. Atau juga bisa diperoleh sebuah nilai rata-rata suatu kelas yang menjadi acuan dari hasil pembelajaran.
2. Penilaian Acuan Patokan (PAP) PAP pada dasarnya berarti penilaian yang membandingkan hasil belajar siswa terhadap suatu patokan yang telah ditetapkan sebelumnya. Patokan yang telah ditetapkan terlebih dahulu itu biasanya disebut “batas lulus” atau “tingkat penguasaan minimum”. Siswa yang dapat mencapai atau bahkan melampaui batas ini dinilai “lulus” dan yang belum mencapainya dinilai “tidak lulus”
Penilaian Formatif dan Sumatif Penilaian formatif adalah biasa yang diberikan kepada murid-murid pada setiap akhir program satuan pelajaran, biasanya berbentuk harian. Penilaian ini dilaksanakan supaya bisa mencapai hasil yang maksimal. Kegunaan penilaian ini adalah untuk memperoleh nilai harian, mengetahui hasil belajar secara berkala dalam setiap pertemuan, dan mengetahui seberapa jauh pemahaman yang bisa diserap siswa saat proses pembelajaran. Sedangkan tes sumatif adalah penilaian yang biasa diadakan setiap catur wulan sekali atau setiap semester. Fungsi tes sumatif adalah untuk menilai prestasi siswa, sampai dimana penguasaan siswa terhadap bahan pelajaran yang telah diajarkan selama jangka waktu tertentu. Kegunaannya adalah untuk pengisian raport, penentuan kenaikan kelas, dan penentuan lulus tidaknya siswa pada ujian akhir sekolah. Penilaian sumatif berhubungan dengan pencapaian suatu hasil yang dicapai suatu program.
H. Pengolahan Hasil Tes Formatif dan Sumatif Pengolahan hasil tes formatif dapat di lakukan dengan dua cara yaitu: Ø Pengolahan untuk mendapatkan angka presentasi murid yang gagal dalam setiap soal. Ø Pengolahan untuk mendapatkan hasil yang dicapai setiap murid dalam tes secara keseluruhan, ditinjau dari persentase jawaban yang benar.
pelaksanaan pengolahan evaluasi sumatif dengan menggunakan dua standar (PAN dan PAP) sebagi berikut: a. Pengolahan evaluasi sumatif dengan standar mutlak, melalui dua cara: - Pengolahan angka mentah ke dalam nilai berskla 1-10. Misalnya: 75:100x10=7,5 - Pengolahan angka mentah ke dalam nilai berskla 1-100 Misalnya:70:100x100=70
b. Pengolahan Hasil Evaluasi Sumatif dengan menggunakan standar Norma Relatif (PAN) Untuk mengolah hasil tes dengan menggunakan standar norma relatif dipergunakan nilai-nilai ”standar”, misalnya nilai berskla 1-10.
c. Penentuan Nilai Rapor Pendidikan Agama Dalam menentukan nilai rapor pendidikan agama adalah sebagai berikut: - Mencari nilai rata-rata masing-masing aspek. - Mencari nilai rapor gabungan. d. Menentukan Kedudukan Kecakapan Murid - Pengunaan Rangking Rangking adalah penyusunan nilai-nilai secara berurutan dari yang tertinggi sampai yang terendah. - Jumlah murid harus selalu dicantumkan, karena makna suatu rangking hanya dapat dipahami dalam rangka jumlah seluruh murid. - Rangking terakhir harus sama dengan jumlah murid. - Murid-murid yang dapat nilai yang sama mempunyai rangking yang sama pula (perhatian murid B, E, dan N, D dan L).
e. Penggunaan Persentase Teknik persentase digunakan untuk menentukan posisi atau kedudukan kecakapan seorang murid. - Menentukan persen (%) - Menentukan percentile rank
Terima kasih