03 FILSAFAT UMUM CABANG-CABANG FILSAFAT Psikologi 2015 PSIKOLOGI

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Pardjono, Ph.D Program Pascasarjana UNY
Advertisements

TUGAS FILSAFAT ILMU.
PANCASILA 10 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA PENGANTAR
FILSAFAT ILMU.
Filsafat Ilmu: administrasi
Filsafat Ilmu (Manajemen)
RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
Metodologi Penelitian
KARAKTERISTIK FILSAFAT DAN PENDEKATANNYA
dan mengapa belajar LOGIKA itu penting?
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
MK Filsafat dan Etika Kesejahteraan Sosial Arif Wibowo
Metodologi Penelitian
Konsep Etika Ilmu dan Metode Ilmiah
FILSAFAT SEBAGAI KERANGKA BERFIKIR
Pertemuan ke III (FILSAFAT PANCASILA)
MODUL I FILSAFAT KOMUNIKASI KONSEP FILSAFAT
Pengertian Filsafat Dalam wacana ilmu pengetahuan filsafat adalah merupakan bidang ilmu yang rumit, kompleks dan sulit dipahami secara definitif. Pengetahuan.
FILSAFAT – PENGETAHUAN - ILMU
FILSAFAT, ILMU, & PENGETAHUAN
KE ARAH PEMIKIRAN FILSAFAT
F I L S A F A T Oleh: DEDY WIJAYA KUSUMA, ST., M.Pd.
PARADIGMA ILMU PENGETAHUAN
Filsafat, Ilmu dan Filsafat Ilmu
Oleh : dedy wijaya kusuma, st., M.Pd.
Oleh: RUSDIANTO UNIVERSITAS NAROTAMA SURABAYA 2012
PANCASILA SEBAGAI FILSAFAT DAN FALSAFAH
MENGAPA PENELITIAN ITU PERLU ???
EPISTEMOLOGI SEBAGAI LANDASAN PENGEMBANGAN ILMU
FILSAFAT ILMU CABANG DAN ALIRAN FILSAFAT
BAB II RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU Pertemuan 02
PENGERTIAN ETIKA, MORAL, DAN AHLAK
UNIVERSITAS PAKUAN PROGRAM PASCA SARJANA JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN 2015 Hakikat Ilmu Filsafat Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah : FILSAFAT.
RUANG LINGKUP FILSAFAT
FILSAFAT DAN PARADIGMA ILMU
Hubungan Etika dan Ilmu
BHP FILSAFAT ILMU KELOMPOK A
PEMIKIRAN FILSAFAT KOMUNIKASI
HIMPUNAN MAHASISWA ISLAM KOMISARIAT IM TELKOM
MENGAPA PENELITIAN ITU PERLU ???
ONTOLOGI (HAKIKAT APA YANG DIKAJI)
Berfikir Filsafat Menyeluruh, artinya seorang ilmuwan mengenal ilmu tidak hanya dari sudut pandang ilmu itu sendiri, tetapi melihat hakekat ilmu dalam.
RUANG LINGKUP FILSAFAT ILMU
Pancasila sebagai sistem filsafat, perbandingan filsafat pancasila dengan sistem filsafat lainnya didunia.
TUGAS FILSAFAT ILMU.
PANCASILA SEBAGAI SISTEM FILSAFAT
KONSEP ETIKA DAN ETIKET
Memahami hakikat ilmu pengetahuan
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
MATERI KULIAH PENDIDIKAN PANCASILA
I. FILSAFAT ILMU DAN METODE PENELITIAN
ILMU PENGETAHUAN DAN SAINS
Oleh SYUKUR program pascasarjana pai iain salatiga 2015
PENGENALAN FILSAFAT A. Arti Filsafat a. Dari segi etimologi FALSAFAH
PANCASILA 10 PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA PENGANTAR
FILSAFAT KOMUNIKASI DAN ILMU KOMUNIKASI
Tujuan: Mahasiswa dapat mengetahui dan menjelaskan konsep, objek, cakupan, problematika dan manfaat belajar Filsafat Ilmu dalam kehidupannya sebagai seorang.
Pengetahuan yang Benar
FILSAFAT ILMU Dosen Pembimbing : Subhan Kelompok 1 Wulan Anggraini Rahmah hidayati Faradhiba Dosen Pembimbing : Subhan Kelompok 1 Wulan Anggraini Rahmah.
PENGANTAR FILSAFAT Oleh: AHMAD TAUFIQ MA. Belajar Filsafat 1. Dari Sejarah Perkembangan Pemikiran: Yunani Kuno – Filsafat Timur Abad Pertengahan Filsafat.
ETIKA KEILMUAN Ilmu : berupaya mengungkapkan realitas sebagaimana adanya Moral adalah petunjuk tentang apa yg seharusnya dilakukan manusia Seorang ilmuwan.
EPISTEMOLOGI Setelah mengkaji Ontologi, maka sampailah pada hakekat cara (teori) memperoleh pengetahuan (dan ilmu) atau pada Epistemologi. Bagaimana agar.
Ruang Lingkup Filsafat Ilmu
Pengantar Filsafat Ilmu
FILSAFAT – PENGETAHUAN - ILMU
FILOSOFI.
METODE RISET (Research Method)
PANCASILA SEBAGAI SISTEM ETIKA
TUGAS FILSAFAT ILMU 1 APA ILMU ITU? 2 Cabang-cabang Filsafat 3 Pokok Permasalahan yang dikaji Filasafat: 1.Apa yang disebut benar dan apa yang disebut.
Transcript presentasi:

03 FILSAFAT UMUM CABANG-CABANG FILSAFAT Psikologi 2015 PSIKOLOGI Tauhid Hudini, M.Soc.Sc. PSIKOLOGI Psikologi 2015

Pembagian Filsafat Epistemologi Metafisika, yaitu: Logika Etika Ontology Kosmologi Teologi matafisik Antropologi Logika Etika Sejarah Filsafat Filsafat Ilmu

1. Epistemologi Epistemologi : suatu cabang filsafat yang bersangkut paut dengan teori pengetahuan. Epistemologi berasal dari kata "episteme (Pengetahuan)" . Jadi, epistemologi berarti kata, pikiran, percakapan tentang pengetahuan atau ilmu pengetahuan. Epistemologi lazim disebut sebagai teori pengetahuan yang secara umum membicarakan tentang sumber-sumber, karakteristik dan kebenaran pengetahuan.

2. Metafisika Filsafat Metafisika berasal dari bahasa Yunani "meta physika" (sesudah fisika). Suatu pengetahuan yang berusaha menyelidiki alam yang berada diluar pengalaman apakah hakikat yang berada dibalik realitas. Suatu pembahasan filsafati yang komprehensif mengenai seluruh realitas atau tentang segala sesuatu yang ada.

Tipologi Metafisika Metafisika umum (ontologi) membahas segala sesuatu yang ada secara menyeluruh. Pertanyaan ontologism seperti: Apakah realitas atau ada yang begitu beraneka ragam dan berbeda-beda pada hakekatnya satu atau tidak? Apakah benar satu, apakah gerangan yang satu itu? Apakah eksistensi yang sesuangguhnya dari segala sesuatu yang ada itu merupakan realitas yang tampak atau tidak? Ada tiga teori ontologism, yaitu: Idealisme, realitas sesungguhnya bukanlah yang kelihatan tetapi yang bukan kelihatan.Segala sesuatu yang ada adalah satu bentuk dari satu pikiran (Friedrich Hegel). Objek pengalaman kita yang ada dalam ruang dan waktu (Immanuel Khant). Materialisme, menolak hal-hal yang tidak kelihatan. Realitas yang sesuangguhnya adalah alam kebendaan, suatu realitas itu hanya mungkin dijelaskan secara materialistis. Dualisme, mengakui bahwa realitas terdiri dari atau yang ada secara fisis dan mental atau beradanya tidak kelihatan secara fisis.  

Tipologi Metafisika (2) 2. Metafisika Khusus: Kosmologi, yaitu dunia atau ketertiban yang merupakan lawan dari "chaos" (tidak tertib). Kosmologi berarti percakapan tentang dunia atau alam dan ketertiban yang paling fundamental dari seluruh realitas. Teologi metafisik mempersoalkan eksistensi Allah yang dibahas secara terlepas dari kepercayaan agama, yang dipahami secara rasional. Filsafat antropologi yaitu berupaya menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebagaimana adanya, baik menyangkut esensi, eksistensi, status maupun relasi-relasinya..

3. Logika Logika adalah bahasa latin berasal dari kata "logos" yang berarti perkataan atau sabda. Dalam bahasa Arab disebut "Mantiq" yang berarti berkata atau berucap. Dalam bahasa sehari-hari diartikan 'masuk akal'. Mantik disebut sebagai 'penyelidikan tentang dasar-dasar dan metode berpikir benar, atau hukum yang memelihara hati nurani dari kesalahan dalam berpikir".

Logika (2) Logika lahir sebagai ilmu atas jasa Aritoteles, Theoprostus dan Kaum Stoa (Yunani). Pada masa Keislaman abad II Hijrah, logika menarik minat kaum muslimin sehingga terjadi penerjemahan buku-buku Yunani ke bahasa Arab. Tokoh logika dalam Islam seperti Al-Kindi, Al-Farabi, selanjutan logika berkembang sampai abad-abad selanjutnya.

Logika (3) Logika adalah ilmu pengetahuan dan kecakapan untuk berpikir lurus (tepat): Agar dapat berpikir tepat, logika menyelidiki, merumuskan serta menerapkan hukum-hukum yang harus ditepati. Logika disebut juga filsafat yang praktis karena menerapkan hukum pemikiran dalam praktek. Berpikir adalah objek material logika, karena berpikir adalah mengolah dan mengerjakan pengetahuan yang telah diperoleh manusia. Dengan mengolah dan mengerjakan manusia memperoleh kebenaran. Mengolah dan mengerjakan terjadi dengan mempertimbangkan, menguraikan, Membandingkan serta menghubungkan pengertian yg satu dengan pengertian yg lainnya. Objek logika formal adalah berpikir yang lurus dan tepat. Suatu berpikir disebut lurus apabila sesuai dengan hukum aturan yang ditetapkan logika, sehingga logika merupakan suatu pegangan atau pedoman untuk pemikiran.

4. Etika Etika berasal dari bahasa Yunani "ethos" berarti sifat, watak, kebiasaan, tempat yang biasa. Ethikos berarti susila, keadaban atau kelakuan dan perbuatan yang baik. Istilah moral berasal dari bahasa Latin "Mores" (adap istiadat atau kebiasaan.). Etika tidak mempersoalkan apa atau siapa manusia itu, tetapi bagaimana manusia seharusnya berbuat atau bertindak. Etika dapat dibedakan atas: Etika deskriptif, yaitu menjelaskan pengalaman moral secara deskriptif, yang meliputi sejarah moral, fenomenologi moral (mempermasalahkan apa yang benar dan yang salah). Etika normative, yang mempersoalkan sifat kebaikan dan membahasa soal tingkah laku. Metaetika, merupakan suatu studi analitis terhadap disiplin etika

5. Sejarah Filsafat Sejarah filsafat: laporan suatu peristiwa yang berkaitan dengan pemikiran filsafat (Yunani Kuno, Abad Pertengahan, Modern dan Post-Modern) Sejarah filsafat penting untuk mengetahui evolusi pemikiran filsafat yang terkait dengan tokoh, waktu dan zaman.

6. Filsafat Ilmu Pengetahuan dimulai dengan rasa ingin tahu, kepastian dimulai dengan rasa ragu-ragu dan filsafat dengan kedua-duanya. Berfilsafat didorong untuk mengetahui apa yang telah diketahui dan apa yang kita belum tahu. Berfilsafat tentang ilmu berarti kita berterus terang kepada diri kita sendiri: Apakah sebenarnya yang saya ketahui tentang ilmu? Apakah ciri-cirinya yang hakiki yang membedakan ilmu dengan pengetahuan lain yang bukan ilmu? Bagaimana saya ketahui bahwa ilmu merupakan pengetahuan yang benar? Kriteria apa yang kita pakai dalam menentukan kebenaran secara ilmiah? Mengapa kita mesti mempelajari ilmu? Apa kegunaan yang sebenarnya? Apakah ilmu telah mencakup segenap pengetahuan yang seyogyanya saya ketahui dalam kehidupan ini? Apakah kelebihan dan kekurangan ilmu?

Pengertian Ilmu Ilmu (bahasa Arab) : ‟alima, ya’lamu, ilman“ artinya mengerti dan memahami benar-benar. Ilmu (bahasa Inggris) disebut science. Ilmu (bahasa Latin) disebut scientia . Ilmu (kamus bahasa indonesia) : pengetahuan tentang sesuatu bidang yang disusun secara bersistem menurut metode-metode tertentu, dapat digunakan untuk menerangkan gejala-gejala tertentu dibidang pengetahuan tertentu.

Pengertian Ilmu (2) Ciri-ciri utama ilmu menurut terminologi (Amsal : 13-14) : Ilmu adalah sebagian pengetahuan bersifat koheren, empiris, sistematis, dapat diukur dan dibuktikan sedangkan iman pengetahuan berdasarkan keyakinan. Ilmu adalah seluruh kesatuan ide yang mengacu ke objek yang sama dan saling berkaitan secara logis. Ilmu tidak memerlukan kepastian karena di dalamnya ada hipotesis-hipotesis dan teori-teori yang belum sepenuhnya dimantapkan. Konsep ilmu melalui pembuktian metode-metode terbuka kepada pencari ilmu. Melalui metodologi ilmu menuntut pengamatan dan berfikir metodis, tertata rapi.

Pengertian Filsafat Ilmu Filsafat Ilmu : merupakan kajian secara mendalam tentang dasar-dasar ilmu, yang perlu menjawab beberapa persoalan (Amsal : 17-18) berikut:   Ontologis : Pertanyaan landasan ontologis adalah objek apa yang ditelaah? Bagaimana wujud yang hakiki dari objek tersebut? Bagaimana korelasi antara objek tadi dengan daya tangkap manusia (berpikir, merasa dan mengindera) yang menghasilkan ilmu? Dari landasan ontologis ini adalah dasar untuk mengklasifikasikan pengetahuan dan sekaligus bidang-bidang ilmu. Epistemologis : Bagaimana proses pengetahuan yang berserakan dan tak teratur itu menjadi Ilmu? Bagaimana prosedur dan mekanismenya? Hal-hal apa yang harus diperhatikan agar kita mendapatkan pengetahuan yang benar? Apa yang disebut kebenaran itu sendiri? Apakah kriterianya? Cara/tehnik/sarana apa yang membantu kita dalam mendapatkan pengetahuan yang berupa ilmu. Aksiologis : Untuk apa pengetahuan yang berupa ilmu itu dipergunakan? Bagaimana kaitan antara cara penggunaan tersebut dengan kaidah-kaidah moral? Bagaimana korelasi antara teknik prosedural yang merupakan operasionalisasi metode ilmiah dengan norma-norma moral?

Signifikansi Filsafat Ilmu Filsafat ilmu penting untuk melihat rancang bangun keilmuan, baik ilmu alam, kemasyarakatan (social) dan humanities, sekaligus menganalisis konsekwensi logis dari pola piker yang mendasarinya. Sehingga ekses-ekses yang ditimbulkan dapat dipahami dan akhirnya dapat dikontrol dengan baik (Muslih: 14-19).

Fenomena Filsafat Ilmu Dalam membangun wawasan keilmuan sebagaimupaya pengembangan keilmuan lebih lanjut, problematika filsafat ilmu dapat diidentifikasikan sebagai berikut:   Mempelajari struktur fundamental keilmuan (fundamental structure) suatu ilmu.    Mempelajari struktur logis (logcal structure) suatu ilmu. Sesuai dengan sifat heuristik dari filsafat, filsafat ilmu berusaha mencari terobosan baru agar suatu ilmu tetap dapat survive, marketable, aktual, berguna dan lain-lain.  Melakukan kritik (analisis kritis)