MODEL KOMUNIKASI ANTAR BUDAYA Pertemuan ke-2
1. Tanda – Tanda komunikasi yang efektif menurut Stewart L 1. Tanda – Tanda komunikasi yang efektif menurut Stewart L. Tubbs dan Sylvia : Pengertian : Penerimaan yang cermat dari isi stimuli seperti yang dimaksud oleh komunikator. Kesenangan Mempengaruhi sikap Hubungan sosial yang baik Tindakan
2. Salah satu model Komunikasi Antar Budaya, dari Samovar, Porter dan Jain, dalam Understanding Intercultural Communication, 1981.
Keterangan : a. Budaya A dan budaya B relatif serupa dan masing- masing diwakili oleh suatu segi empat dan segi delapan yang tak beraturan. b. Perbedaaan yang lebih besar tampak pada bentuk melingkar budaya C dan jarak fisiknya dari budaya A dan budaya B. c. Penyandian dan penyandian balik pesan antar budaya dilukiskan oleh panah-panah yang menghubungkan budaya-budaya itu. Panah-panah ini menunjukan pengiriman pesan dari budaya yang satu ke budaya lainnya. d.Ketika suatu pesan meninggalkan budaya dimana ia disandi, pesan itu mengandung makna yang dikehendaki oleh penyandi (encoder), ini ditunjukan oleh panah yang meninggalkan sutau budaya yang mengandung pola yang sama seperti pola yang ada dalam individu penyandi.
e. Ketika suatu pesan sampai pada budaya dimana pesan itu harus disandi balik, pesan itu mengalami suatu perubahan dalam arti pengaruh budaya penyandi balik (decoder) telah menjadi bagian dari makna pesan. f. Makna yang terkandung dalam pesan yang asli telah berubah selama fase penyandian balik dalam komunikasi antar budaya, oleh karena perbendaharaan perilaku komunikatif dan makna yang dimiliki decoder tidak mengandung makna-makna budaya yang sama seperti yang dimiliki encoder. g. Derajat pengaruh budaya dalam situasi-situasi komunikasi antar budaya merupakan fungsi perbedaan antara budaya-budaya yang bersangkutan, ini ditunjukan pada model oleh derajat perubahan pola yang terlihat pada panah-panah pesan.
h. Perubahan antara budaya A dan budaya B lebih kecil daripada perubahan antara budaya A dan budaya C, ini disebabkan kemiripan yang lebih besar antara budaya A dan budaya B. i. Perbendaharan perilaku komunikatif dan makna keduanya mirip dan usaha penyandian balik terjadi, oleh karenanya menghasilkan makna yang mendekati makna yang dimaksudkan dalam penyandian pesan asli. Tetapi oleh karena budaya C tampak sangat berbeda dengan budaya A dan budaya B, penyandian baliknya juga sangat berbeda dan lebih menyerupai pola budaya C. j. Model tersebut menunjukan bahwa bisa terdapat banyak ragam perbedaan budaya dalam komunikasi antar budaya.
3. Unsur – Unsur kebudayaan : Unsur-unsur kebudayaan meliputi semua kebudayaan di dunia, baik yang kecil, bersahaja dan terisolasi, maupun yang besar, kompleks, dan dengan jaringan hubungan yang luas. Menurut konsep B. Malinowski, kebudayaan dunia mempunyai 7 unsur universal, yaitu : 1. Bahasa 2. Sistem teknologi 3. Sistem mata pencaharian 4. Organisasi sosial 5. Sistem pengetahuan 6. Religi 7. Kesenian
4. Budaya dunia terbagi menjadi 2 : a. Budaya Individualis (Eropa dan Amerika Utara) b. Budaya Kolektivis (Asia, Afrika, Amerika Selatan dan Kepulauan Pasifik) Dalam masyarakat individualis, sejalan dengan kelompok yang orang masuki, persahabatan biasanya berorientasi pada kegiatan. (teman di gereja, klub olah raga, sekolah, dll) yang bersifat dangkal tanpa komitmen penuh apalagi seumur hidup. Ciri – ciri budaya individualis : a. Sangat menghargai kebebasan (berbicara, berpendapat, hidup layak) b.Keanekaragaman (pluralitas) c. Masyarakat yang menekankan pada aspek pluraritas
Dalam masyarakat kolektivis, diri (self) tidak bersifat unik atau otonom, melainkan lebur dalam kelompok (keluarga, kelompok kerja, suku bangsa, bangsa, dsb). Perilaku individu sangat dipengaruhi kelompoknya. Dalam budaya kolektivis tidak dianjurkan untuk menonjol sendiri. Dalam berpidato individu sering menggunakan kata ganti orang (kami), persaingan terjadi secara antar kelompok alih-alih antar pribadi. Budaya kolektivis : Keberhasilan individu adalah keberhasilan kelompok. Ciri –ciri budaya kolektivis : a. Miskin terhadap inisiatif b. Masyarakat harus didorong/diarahkan c. Masyarakat yang menekankan pada tipilogi kepemimpinan tertentu. d. Pengambilan keputusan yang kolektif / individual / berdasarkan pada suara terbanyak. Hal ini tentunya berdampak pada adanya pencarian kambing hitam. Contoh ; Konteks budaya Jawa : Raja (kraton) merupakan King of the matter. e. Adanya gotong royong / mufakat untuk musyawarah
5. Budaya di Indonesia : a.Masyarakat kolektif : Masyarakat yang biasa berkumpul dalam suatu kelompok (menyukai gosip-infotainment) b.Paternalistik : Faktor maskulinitas sangat jelas/ dengan kata lain yaitu menentukan pada aspek- aspek perbedaan status yang dianggap sebagai suatu perbedaan yang luar biasa (sebagai pusat perhatian/pedoman dalam berprilaku dan bersikap). c. Kepercayaan seseorang dipengaruhi oleh pandangan dunia (diperoleh melalui budaya). Sifat budaya kolektif Bangsa Indonesia : Horizontal (masih terdapat kerabat), vertikal.