MATERI AKADEMIK PENGEMBANGAN KURIKULUM PAI 2013 & PENYUSUNAN SOAL HOTS Oleh: TIM IN PENGAWAS PAI SUBDIT PAI PADA PAUD DAN TK DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2017
Tujuan Peserta pelatihan memiliki sikap terbuka terhadap pengembangan Kurikulum 2013 Peserta pelatihan mampu menjelaskan pengembangan Kurikulum 2013 berbasis dengan mengintegrasikan penguatan pendidikan karakter, kompetensi abad 21, dan pengembangan budaya literasi Peserta mampu menyusun soal Higher Older Thinking Skills (HOTS)
ALUR KEGIATAN Penggalian Kesiapan Belajar Pengalaman 5’ 10” Refleksi 10’ Kegiatan Inti 135’ Tindak Lanjut 5’
TESTIMONI Tulislah temuan-temuan tentang implementasi kurikulum 2013 pada guru binaan Diskusikan dalam kelompok, simpulkan persoalan apakah yang paling urgen dalam implementasi k13 Presentasikan dengan Metode Mind Mapping
PETA KONSEP Permendikbud no. 20/2016 dan Permendikbud no. 24/2016 ANALISIS SKL-KI-KD PERUMUSAN IPK MENYUSUN MATERI PEMBELAJARAN MENDESAIN LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN MENYUSUN PENILAIAN Permendikbud no. 20/2016 dan Permendikbud no. 24/2016 Permendikbud no. 21/2016 tentang Standar Isi Permendikbud no. 22/2016 tentang Standar Proses Permendikbud no. 23/2016 tentang standar penilaian
1 Kebijakan Umum
Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015-2019 Kebijakan Umum Pembangunan Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015-2019 Nawacita yang telah tertuang dalam RPJMN 2015-2019 Meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Melakukan revolusi karakter bangsa. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat restorasi sosial Indonesia.
2 Kerangka Pengembangan Kurikulum 2013
Konteks Kurikulum Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan sebuah pengaturan berkaitan dengan tujuan, isi, bahan ajar dan cara yang digunakan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai sebuah tujuan pendidikan nasional. UU No. 20 Tahun 2003 TUJUAN : “menghasilkan manusia yang ... “ (kompetensi Abad 21, digital teknologi, literasi digital) ISI : konten pembelajaran (berbagai bentuk media) BAHAN AJAR : bentuk dan format materi (format digital/elektronik) CARA PEMBELAJARAN : memanfaatkan teknologi (komputer, internet, aplikasi, dsb.) belajar dengan tekologi: PJJ, E-Learning, E-Educatioan, Distance Learning, not just accumulation but also meaning Kurikulum bergerak secara dinamis mengikuti perubahan zaman, karena harus senantiasa relevan dalam menjawab kebutuhan manusia (pendidikan) yang berkembang dari masa ke masa Prof. R. Eko Indrajit
Tiga hal yang akan dicapai Kurikulum KARAKTER Penguatan Pendidikan Karakter Bagaimana menghadapi lingkungan yang terus berubah? Bagaimana mengatasi tantangan yang kompleks? Bagaimana menerapkan keterampilan inti untuk kegiatan sehari-hari? KOMPETENSI Kecakapan Abad 21/Pembelajaran HOTS LITERASI Budaya Literasi
Agenda Kecakapan Abad 21yang dibutuhkan 1 2 3 Kualitas Karakter Bagaimana menghadapi lingkungan yang terus berubah. Kompetensi Bagaimana mengatasi tantangan yang kompleks. Literasi Bagaimana menerapkan keterampilan inti untuk kegiatan sehari-hari. 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Iman & taqwa Cinta tanah air Rasa ingin tahu Inisiatif Gigih Kemampuan beradaptasi Kepemimpinan Kesadaran sosial dan budaya Berpikir kritis/memecahkan masalah Kreativitas Komunikasi Kolaborasi Baca tulis Berhitung Literasi sains Literasi informasi teknologi dan komunikasi Literasi keuangan Literasi budaya dan kewarganegaraan Agenda Kurikulum Pembelajaran Perbukuan Penilaian Monitor & feedback K13 Kurikulum kontekstual – KTSP Kurikulum vokasi Kurikulum inklusif futuristik Pembelajaran abad 21 Pembelajaran dinamis saintifik Wholistic learning Buku pendamping kurikulum Buku teks Buku pengayaan Buku bacaan Penilain Kelas & Sekolah INAP Ujian Nasional Survei Internasional
Kerangka Pengembangan Kurikulum 2013 Berbasis Kompetensi Standar Pendidik & Tenaga Kependidikan Standar Sarana Prasarana Standar Pengelolaan Standar Pembiayaan Pendidikan SKL Struktur Mata Pelajaran Kompetensi Inti Kompetensi Dasar Silabus RPP Standar Isi & Standar Penilaian Standar Proses
Kemampuan Belajar dan Berinovasi Kompetensi Kompetensi Abad 21: Kemampuan Belajar dan Berinovasi Literasi Digital Kecakapan Hidup Berpikir Kritis dan Penyelesaian Masalah Kreativitas dan Inovasi Komunikasi Kolaborasi Literasi Informasi Literasi Media Literasi Teknologi Fleksibilitas dan Adaptabilitas Inisiatif dan Mandiri Interaksi Lintas Sosial-Budaya Produktivitas dan Akuntabilitas Kepemimpinan dan Tanggung Jawab NKRI Keberagaman SDG HAM Kualitas Hidup Lingkungan Karakter Demokrasi PA-BP PPKn Bahasa Matematika IPA IPS Seni Budaya & Keterampilan PJOK Numerasi Literasi Kemampuan Berpikir Kritis Kolaborasi Kreatifitas Komunikasi Konteks Kompetensi Mata Pelajaran Karakter Ketaqwaan/religius, cinta tanah air, toleran, menghormati keberagaman, jujur, adil, empati, penyayang, rasa hormat, kesederhanaan, pengampun, rendah hati, integritas, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, tanggungjawab, kerja keras, sederhana, berani, peduli dll.
Nilai Pancasila Menginspirasi Ide Dasar Kurikulum Pancasila sebagai suatu filosofis kehidupan bangsa senantiasa menginspirasi ide dasar pengembangan kurikulum. Kurikulum membentuk manusia Indonesia yang: beragama dan menghormati agama lain cinta bangsa, tanah air, dan negara memiliki kepedulian untuk mengembangkan kehidupan kebangsaan, sosial dan ekonomi yang berkeadilan demokratis yang mampu menghargai pluralisme sosial dan budaya mampu berkontribusi untuk mewujudkan kehidupan umat manusia yang bermartabat dan saling menghargai membangun masyarakat yang berkeadilan sosial Kurikulum mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang menempatkan budaya Indonesia sebagai dasar pengembangan pendidikan Indonesia yang mampu dan bermanfaat untuk mengembangkan kualitas manusia Indonesia
3 Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013
Substansi Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013 Permasalahan Isu keselarasan antara KI-KD dengan silabus dan buku. Kompleksitas pembelajaran dan penilaian pada Sikap Spiritual dan Sikap Sosial. Pembatasan kemampuan siswa melalui pemenggalan taksonomi proses berpikir antar jenjang (berpikir tingkat tinggi hanya untuk jenjang menengah). Penerapan proses berpikir 5M sebagai metode pembelajaran yang bersifat prosedural dan mekanistik. Hasil Perbaikan Koherensi KI-KD dan penyelarasan dokumen. Penataan kompetensi Sikap Spiritual dan Sikap Sosial pada semua mata pelajaran. Penataan kompetensi yang tidak dibatasi oleh pemenggalan taksonomi proses berpikir (berpikir tingkat tinggi sejak SD). Pemberian ruang kreatif kepada guru dalam mengimplementasikan kurikulum.
1 1 2 3 2 Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013 1. Koherensi KI-KD dan Penyelarasan Dokumen 2. Penataan Kompetensi Sikap Spiritual & Sosial Keselarasan antara dokumen KI-KD, silabus, dan buku. 1 Pada mata pelajaran Pendidikan Agama-Budi Pekerti dan mata pelajaran PPKn, pembelajaran sikap spiritual dan sosial dilaksanakan melalui pembelajaran langsung dan tidak langsung. 1 Koherensi vertikal: Kesinambungan cakupan (scope) dan urutan (sequence) KD sejak kelas I s.d. XII. 2 Koherensi horizontal: Keselarasan cakupan (scope) dan urutan (sequence) KD antar mata pelajaran. 3 Pada mata pelajaran selain mata pelajaran Pendidikan Agama-Budi Pekerti dan mata pelajaran PPKn, pembelajaran sikap spiritual dan sosial dilaksanakan melalui pembelajaran tidak langsung. 2
Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013 Contoh Penataan KI-1: Sikap Spiritual Contoh Penataan KI-2: Sikap Sosial Mata Pelajaran Kimia SMA/MA Kelas XI Mata Pelajaran Bahasa Indonesia SD Lama Baru KI-1 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. 1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KD 1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi, kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia yang kebenarannya bersifat tentatif. (KI-1 dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik) Lama Baru KI-2 2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru. KD 2.1 Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu terhadap keberadaan wujud dan sifat benda melalui pemanfaatan Bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah. 2.2 Memiliki rasa percaya diri terhadap keberadaan tubuh melalui pemanfaatan Bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah. (KI-2 dicapai melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching) yaitu keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah, dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.) Contoh Penataan Kompetensi Sikap Spiritual & Sosial
Dimensi Proses Berpikir Dimensi Proses Berpikir Hasil Perbaikan Dokumen Kurikulum 2013 3. Penataan Kompetensi yang Tidak Dibatasi Pemenggalan Taksonomi Proses Berpikir Kerangka Penyusunan KD Lama Kerangka Penyusunan KD Revisi Dimensi Proses Berpikir Menerapkan SMA/SMK Mengingat Memahami Mengevaluasi Menganalisis Mencipta Mencipta Mengevaluasi Keluasan & Kedalaman Menganalisis SMP Dimensi Proses Berpikir SMA/SMK SD Menerapkan Memahami SMP SD Faktual Mengingat Faktual Konseptual Konseptual Prosedural Prosedural Metakognitif Dimensi Pengetahuan Metakognitif Dimensi Pengetahuan
PENGEMBANGAN KI, KD, DAN KONTEKS PENGALAMAN BELAJAR (PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN) SISWA: BERKARAKTER, KOMPETEN, DAN LITERAT LOTS HOTS PENGEMBANGAN KI, KD, DAN KONTEKS
Keterangan Gambar : Pembelajaran dalam Kurikulum 2013 bertujuan mengembangkan bakat, minat, dan potensi peserta didik agar berkarakter, kompeten dan literat. Untuk mencapai hasil tersebut diperlukan pengalaman belajar yang bervariasi mulai dari yang sederhana sampai pengalaman belajar yang bersifat kompleks. Dalam kegiatan tersebut guru harus melaksanakan pembelajaran dan penilaian yang relevan dengan karakteristik pembelajaran abad 21. Pembelajaran dalam setiap mata pelajaran terkait dengan kompetensi dan konteks yang harus memacu peserta didik untuk memiliki ketrampilan berpikir dari yang sederhana (LOTS) menuju proses berpikir tingkat tinggi (HOTS). Kegiatan pembelajaran tersebut tidak dapat sekaligus dilaksanakan, tetapi sedikit demi sedikit ada perubahan. Dari kapasitas LOTS yang banyak sedikit demi sedikit dikurangi dan menambah kapasitas HOTS, sehingga pada akhirnya kapasitas HOTS menjadi karakter peserta didik. Melalui pembelajaran tersebut pada akhirnya dapat mengahasilkan lulusan yang berkarakter, kompeten, dan literat untuk siap menghadapi tantangan Abad 21.
RUMAH KONSEP Buatlah Rumah Konsep (dalam lembar kerja) yang berisi tentang bagaimana meraih 3 hal yang ingin dicapai dalam kurikulum: Tema: Karakter Kompetensi Abad 21 Literasi
MPA Rumah Konsep Kelas dibagi menjadi dua zona (zona a dan b) Setiap zona akan memainkan metode market place activity Setiap kelompok menyiapkan stand presentasi dan menunjuk 2 orang sebagai penjaga stand Anggota yang tersisa diberi tugas untuk mengunjungi kelompok lain dengan membawa alat tulis untuk mencatat informasi dari penjaga stand Kunjungan dibagi menjadi 3 tahap. Tahap 1 berkunjung dan mencari informasi di dalam zona, tahap 2 berkunjung dan mencari informasi di luar zona, tahap 3 tanpa zana Setiap anggota kelompok mengumpulkan informasi di kelompok masing-masing.
TIGA Agenda Penting 1. PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER
NILAI-NILAI NILAI DESKRIPSI 1. Religius 2. Jujur 3. Toleransi Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain 2. Jujur Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan 3. Toleransi Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama, suku, etnis,pendapat, sikap dan tindakan orang lain yang berbeda dari dirinya 4. Disiplin Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh pada berbagai ketentuan dan peraturan
Lanjutan… NILAI DESKRIPSI 5. Kerja Keras 6. Kreatif 7. Mandiri Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh dalam mengatasi berbagai habatan belajar dan tugas serta menyelesaikan tugas dengan sebaik-baiknya 6. Kreatif Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara atau hasil baru dari apa yang telah dimiliki 7. Mandiri Sikap dan prilaku yang tidak mudah tergantung pada orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas 8. Demokratis cara berfikir, bersikap dan bertindak yang menilai sama hak dan kewajiban dirinya dan orang lain 9. Rasa Ingin Tahu sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk mengetahui lebih mendalam dan meluas dari apa yang dipelajarinya, dilihat, dan didengar
Lanjutan… NILAI DESKRIPSI 10. Semangat Kebangsaan 11. Cinta Tanah Air cara berpikir, bertindak, dan wawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya 11. Cinta Tanah Air Cara berfikir, bersikap dan berbuat yang menunjukkan kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa, lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsanya 12. Menghargai Prestasi Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui dan menghormati keberhasilan orang lain 13. Bersahabat/ KomunikAtif Tindakan yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain
Lanjutan… NILAI DESKRIPSI 14. Cinta Damai 15. Gemar Membaca 16. Peduli Sikap, perkataan dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya 15. Gemar Membaca Kebiasaan menyediakan waktu untuk membaca berbagai bacaan yang memberikan kebajikan bagi dirinya 16. Peduli Lingkungan Sikap dan tindakan yang selalu berupaya mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang sudah terjadi 17. Peduli Sosial Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan bagi orang lain dan masyarakat yang membutuhkan 18. Tanggung Jawab Sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial dan budaya), negara dan Tuhan YME
8/23/2018 1:58:50 PM Penumbuhan Karakter Ekosistem dan budaya sekolah yang sehat Guru sebagai panutan Lingkungan keluarga dan masyarakat Nilai-Nilai Karakter Bahasa Indonesia PPKn Pendidikan Agama dan Budi Pekerti Ekonomi, Matematika, dan lain-lain Pembelajaran yang bermakna Pembelajaran yang bermakna Ekosistem dan budaya sekolah yang sehat Guru sebagai panutan Lingkungan keluarga dan masyarakat yang memperkuat penumbuhan nilai-nilai karakter dan budi pekerti anak
Melakukan Revolusi Karakter Bangsa KARAKTER SEBAGAI POROS PENDIDIKAN Nawacita 8: Melakukan Revolusi Karakter Bangsa Membangun pendidikan kewarganegaraan (sejarah pembentukan bangsa, nilai-nilai patriotisme dan cinta Tanah Air, semangat bela negara dan budi pekerti) Penataan kembali kurikulum pendidikan nasional Mengevaluasi model penyeragaman dalam sistem pendidikan nasional Jaminan hidup yang memadai bagi para guru khususnya di daerah terpencil Memperbesar akses warga miskin untuk mendapatkan pendidikan “Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter sebagai fondasi dan ruh utama pendidikan.”
IMPLEMENTASI KONSEP PPK FOKUS PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER 1. Struktur Program Jenjang dan Kelas Ekosistem Sekolah Penguatan kapasitas guru 2. Struktur Kurikulum PPK melalui kegiatan Intra-kurikuler dan ko-kurikuler PPK melalui kegiatan Ekstra-kurikuler PPK melalui kegiatan non-kurikuler 3. Struktur Kegiatan Praksis Kegiatan Pembentukan Karakter di lingkungan sekolah berdasarkan 4 dimensi pengolahan karakter Ki Hadjar Dewantara (Olah pikir, Olah hati, Olah rasa/karsa, Olah raga) PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS KELAS Integrasi dalam mata pelajaran Optimalisasi muatan lokal Manajemen kelas PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS MASYARAKAT Orang tua Komite Sekolah Dunia usaha Akademisi, pegiat pendidikan Pelaku Seni & Budaya, Bahasa & Sastra Pemerintah & Pemda KELUARAN Pembentukan individu yang memiliki karakter (Generasi Emas 2045) dengan dibekali keterampilan abad 21 HASIL Olah pikir: Individu yang memiliki keunggulan akademis sebagai hasil pembelajaran dan pembelajar sepanjang hayat Olah hati: Individu yang memiliki kerohanian mendalam, beriman dan bertakwa Olah rasa dan karsa: Individu yang memiliki integritas moral, rasa berkesenian dan berkebudayaan Olah raga: Individu yang sehat dan mampu berpartisipasi aktif sebagai warga negara PELIBATAN PUBLIK Orang tua Komite Sekolah Dunia Usaha Akademisi/Pegiat Pendidikan Pelaku Seni & Budaya Pemerintah & Pemda Komunikasi Mediasi CSR Partisipasi Sumber belajar Kolaborasi sumber daya: Komitmen Mobilisasi sumber daya Sumber Belajar Advokasi ABK/kelompok Marjinal Komunitas Bahasa Kemdagri, Kemenag, Konsistensi Pengawasan Media Massa Literasi Taman Budaya Kemenkes, Kemenhan, Finansial Program inovasi Sanggar Seni Kemenkopolhukam, TNI/Polri Berbagi Pengetahuan Museum Pemprov/Kota/Kab PENDIDIKAN KARAKTER BERBASIS BUDAYA SEKOLAH Pembiasaan nilai-nilai dalam keseharian sekolah Keteladanan pendidik Ekosistem sekolah Norma, peraturan, dan tradisi sekolah
Input Process Output SISTEM PENGUATAN PENDIDIKAN KARAKTER SEKOLAH 1 2 Olah Hati Olah Pikir Olah Karsa Olah Raga Hidden Curr KO -KURIKULER INTRA KURIKULER ESKTRA SEKOLAH (Etika) ORANG TUA (Kinestetika) (Literasi) Character (Estetika) MASYARAKAT 1 2 3 Pengintegrasian Tri Pusat Pendidikan dengan Intrakurikuler, Ko-kurikuler, Ekstrakurikuler, dan Hidden Curr di Sekolah Penguatan Nilai-Nilai Karakter Membangun Generasi Emas 2045 dengan dibekali Karakter, Keterampilan Abad 21, Literasi
Input : Pengintegrasian Tri Pusat Pendidikan dengan Intrakurikuler, Ko-kurikuler, Ekstrakurikuler, dan Hidden Curr di Sekolah Intra-kurikuler: Seluruh Mata Pelajaran. Ko-Kurikuler: Studi / kunjungan lapangan, karya wisata, sanggar seni, taman budaya, madrasah diniyyah, komunitas bahasa dan sastra. Estra-Kurikuler: Pramuka, Paskibraka, Palang Merah Remaja (PMR), Olah Raga, dsb. Hidden Curr: Upacara bendera, Lagu Nasional/Daerah, Membaca Buku, Berdoa Bersama, Membersihkan Lingkungan, Latihan Memimpin di Kelas
Bersahabat/Komunikatif PROSES: PENGEMBANGAN NILAI-NILAI KARAKTER Variasi Metode Pembelajaran: Metode pembelajaran berbasis masalah (problem based learning) Metode pembelajaran berbasis proyek (project based learning) Metode pembelajaran melalui penemuan/ pencarian/penelitian (inquiry/discovery learning) Dsb Religius Jujur Toleransi Disiplin Kerja Keras Kreatif Mandiri Demokratis Rasa Ingin Tahu Semangat Kebangsaan Cinta Tanah Air Menghargai Prestasi Bersahabat/Komunikatif Cinta Damai Gemar Membaca Peduli Lingkungan Peduli Sosial Tanggung Jawab (dan lain-lain) Nilai-nilai Karakter Nilai Utama Religius Nasionalis Mandiri Gotong Royong Integritas Olah Hati Olah Pikir Olah Karsa Olah Raga (Etika) (Kinestetika) (Literasi) (Estetika) Filosofi Pendidikan Karakter Ki Hajar Dewantara Kristalisasi Nilai-Nilai
Tahapan Internalisasi Nilai-Nilai Karakter Mengetahui Memahami Menerima Melakukan Membiasakan Menjadi Karakter Sumber Gambar: http://1.bp.blogspot.com/-vFUWWOPnK4c/VPhd7c3cOJI/AAAAAAAADKI/i5F7mkg1fus/s1600/Affective+Domain-+Bloom's+et.+al.+Taxonomy+of+Educational+Objectives.jpg
Pembiasaan & Peneladanan Kemudian Pembudayaan Permendikbud No. 23 Tahun 2015 Tentang Penumbuhan Budi Pekerti
TIGA Agenda Penting 2. PENGUATAN BUDAYA LITERASI
LITERASI Literasi dalam konteks GLS merupakan kemampuan mengakses, memahami, dan menggunakan informasi secara cerdas .
Literasi Perpustakaan KOMPONEN LITERASI kemampuan untuk menyimak, memahami bahasa lisan, dan berkomunikasi melalui gambar dan tutur yang dibentuk oleh pengalaman berinteraksi dengan lingkungan sosial di rumah. Literasi Dini (Early Literacy) kemampuan untuk mendengarkan, berbicara, membaca, menulis, dan menghitung (counting) berkaitan dengan kemampuan analisis untuk memperhitungkan (calculating), mempersepsikan informasi (perceiving), mengomunikasikan, serta menggambarkan informasi (drawing) berdasarkan pemahaman dan pengambilan kesimpulan pribadi. Literasi Dasar (Basic Literacy) Kemampuan memahami cara membedakan bacaan fiksi dan nonfiksi, memanfaatkan koleksi referensi dan periodikal, memahami Dewey Decimal System, menggunakan katalog dan indeks, hingga memiliki pengetahuan dalam memahami informasi ketika sedang menyelesaikan sebuah tulisan, penelitian, pekerjaan, atau mengatasi masalah Literasi Perpustakaan (Library Literacy)
(Technology Literacy) KOMPONEN LITERASI kemampuan mengetahui berbagai bentuk media yang berbeda seperti media cetak, media elektronik (media radio, media televisi), media digital (media internet), dan memahami tujuan penggunaannya Literasi Media (Media Literacy) kemampuan memahami kelengkapan yang mengikuti teknologi seperti peranti keras (hardware), peranti lunak (software), serta etika dan etiket dalam memanfaatkan teknologi. kemampuan memahami teknologi untuk mencetak, mempresentasikan, dan mengakses internet. Literasi Teknologi (Technology Literacy) pemahaman tingkat lanjut antara literasi media dan literasi teknologi dengan memanfaatkan materi visual dan audio-visual secara kritis dan bermartabat. Literasi Visual (Visual Literacy)
GERAKAN LITERASI SEKOLAH (GLS) Sebuah upaya yang dilakukan secara menyeluruh dan berkelanjutan untuk menjadikan sekolah sebagai organisasi pembelajaran yang warganya literat sepanjang hayat melalui pelibatan publik. TUJUAN GLS Menumbuhkembangkan budi pekerti peserta didik melalui pembudayaan ekosistem literasi sekolah agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Prinsip-prinsip Literasi Sekolah Sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik berdasarkan karakteristiknya Dilaksanakan secara berimbang; menggunakan berbagai ragam teks dan memperhatikan kebutuhan peserta didik Berlangsung secara terintegrasi dan holistik di semua area kurikulum Kegiatan literasi dilakukan secara berkelanjutan Melibatkan kegiatan kecakapan berkomunikasi lisan Mempertimbangkan keberagaman
Strategi Membangun Budaya Literasi mengondisikan lingkungan fisik ramah literasi mengupayakan lingkungan sosial dan afektif mengupayakan sekolah sebagai lingkungan akademik yang literat
Tiga Tahap Pelaksanaan Literasi Sekolah Meningkatkan kemampuan literasi di semua mata pelajaran: menggunakan buku pengayaan dan strategi membaca di semua mata pelajaran (ada tagihan akademik) Meningkatkan kemampuan literasi melalui kegiatan menanggapi buku pengayaan (ada tagihan nonakademik) III Pembelajaran Penumbuhan minat baca melalui kegiatan 15 menit membaca (Permendikbud 23/2015) II Pengembangan I Pembiasaan
Guru yang Literat 1. gemar membaca; 2. menjadi teladan membaca; 3. menciptakan lingkungan yang kaya literasi; 4. menjadikan kegiatan membaca menyenangkan; 5. memperlakukan seluruh peserta didik dengan baik; 6. menyesuaikan kegiatan membaca dengan gaya belajar peserta didik yang unik; dan 7. meningkatkan profesionalisme.
PERSIAPAN Sosialisasi Persiapan Sarana Prasarana Rapat Koordinasi Pembentukan Tim Literasi Sekolah Sosialisasi Persiapan Sarana Prasarana
TIGA Agenda Penting 3. KOMPETENSI ABAD 21
penilaian Higher Order Thinking Skills Dalam PAI (HOTS) SUBDIT PAI PADA PAUD DAN TK DIREKTORAT PENDIDIKAN AGAMA ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI
CURAH PENDAPAT Pembelajaran HOTS dalam PAI…???
Pengertian HOTS Penekanan HOTS diberikan terhadap : Kemampuan berpikir yang tidak sekadar mengingat (recall), menyatakan kembali (restate), atau merujuk tanpa melakukan pengolahan (recite) Penekanan HOTS diberikan terhadap : transfer satu konsep ke konsep lainnya, memproses dan menerapkan informasi, mencari kaitan dari berbagai informasi yang berbeda-beda, menggunakan informasi untuk menyelesaikan masalah, menelaah ide dan informasi secara kritis.
Higher-order thinking tidak terpaku hanya untuk siswa yang lebih dewasa atau kurikulum yang lebih ‘sulit’: Penilaian yang fokus pada ‘higher-order thinking’ turut melibatkan: Pertanyaan dan jawaban; Eksplorasi dan analisis; Memakai nalar ketika memperoleh informasi, bukan mengingatnya kembali; Memecahkan, menilai, mengkritik dan menerjemahkan. *Pertanyaan yang sifatnya higher-order thinking tidak selalu harus lebih sulit.
‘Sulit’ tidak sama dengan Higher-Order Thinking. Contoh: Mengetahui arti dari kata yang jarang digunakan, mungkin termasuk sulit, tetapi itu bukan Higher-Order Thinking, kecuali turut melibatkan proses penalaran (seperti mencari arti dari konteks/stimulus).
Kaitan antara kurikulum, pembelajaran, dan penilaian Kumpulan kompetensi yang akan dipelajari Pembelajaran Untuk menjadi kompeten Penillaian Memberi nilai “kompeten” atau “tidak kompeten”
PROSES dan HASIL BELAJAR KETERAMPILAN (BERPIKIR/BERTINDAK) APA YANG DINILAI? PROSES dan HASIL BELAJAR PENGETAHUAN (COGNITIVE/BERPIKIR) SIKAP (AFFEKTIVE/BERSIKAP) KETERAMPILAN (BERPIKIR/BERTINDAK)
KOMPETEN ? ! EVALUASI! Kriteria . Bacaan . Posisi badan Standar TINGKAT: . KIYAI/Guru PAI? . SANTRI? . ANAK SD/SMP/SMA/MHS? EVALUASI! Kriteria . Bacaan . Posisi badan Standar - Lancar - Fasih - bungkuk 900 - tangan di lutut NILAI = COMPETENT YA TIDAK NILAI = UNCOMPETENT LANJUT ! PERBAIKI !
Kompeten = Keterpaduan Kompetensi Penge-tahuan Keterampilan Sikap
Pencapaian Kompetensi Dibedakan dengan ranah (domain) yang berbeda. Memiliki tingkatan yang beragam (rendah – tinggi; buruk – baik) Memilki indikator pencapaian yang sesuai dengan masing- masing tingkatannya (Indikator Pencapaian Kompetensi--IPK)
RANAH KOMPETENSI 1. BERSIKAP (Afektif --Krathwohl, Bloom & Masia) 2. BERPIKIR (Kognitif--Bloom 56 & 01, Gagne 66 &77, Merril, 83) 3. BERTINDAK (Psikomotor--Simpson, 66)
Ranah Afektif Krathwohl, Bloom dan Masia merumuskan ranah afektif atas dasar prinsip internalisasi Tingkat 1. Penerimaan (receiving) 2. Pemberian Respon (responding) 3. Penilaian (valuing) 4. Pengorganisasian (organization) 5. Pembentukan Watak (Characterization)
Tingkatan Ranah Afektif 1. Penerimaan (acuh): (1.1) kesadaran, (1.2) kemuauan untuk menerima, (1.3) memberi perhatian 2. Pemberian Respon: (2.1) merespon secara diam-diam, (2.2) kemauan untuk merespon, (2.3) senang dalam merespon 3. Penilaian (valuing): (3.1) penerimaan nilai, (3.2) menghargai nilai, (3.3) komitmen 4. Pengorganisasian (organization): (4.1) pembentukan nilai, (4.2) organisasi sistem nilai 5. Pembentukan watak dengan nilai: (5.1) menjadikan karakteristik umum, (5.2) menjadikan nilai sebagai watak yang melekat.
Tingkatan Ranah Psikomotor Persepsi: sensori yang mengarahkan kepada aktivitas motor Kesiapan: kesiapan mental, fisik, dan emosi yang memungkinkan sesorang merespon situasi dengan cara tertentu Tanggapan terarah: mulai berusaha mencoba keterampilan fisik. Mencoba dan salah, yang diikuti dengan praktik menuju unjuk kerja yang lebih baik. Mekanisme: tahap belajar keterampilan fisik sudah mencapai kemampuan sedang Tanggapan gerakan sulit: mampu melakukan gerakan rumit dengan sedikit kesalahan Adaptasi: dimodifikasi gerakan untuk situasi tetentu. Keaslian: gerakan baru dapat dilakukan dalam situasi tertentu.
Dimensi Proses Kognitif (Level Kognitif) Sumber: Anderson&Krathwohl (2001) @ Ditjen Guru dan Tenaga Kependidikan
Kerangka Penyusunan IPK Dimensi Proses Berpikir Menganalisis Mengevaluasi Menerapkan Mengingat Memahami Mencipta SEMAKIN jelas warnanya SEMAKIN HOTS SD SMP Faktual Konseptual Dimensi Pengetahuan SMA/SMK Prosedural Metakognitif
Standar Level Kemampuan LEVEL 1 (c1 DAN c2): Peserta didik memiliki kemampuan standar minimum dalam menguasai pelajaran (Knowing) LEVEL 2 (c3) : Peserta didik memiliki kemampuan aplikatif (Applying) LEVEL 3 (c4, C5, C6) : Peserta didik memiliki kemampuan penalaran dan logika (Reasoning).
LEVEL 1 (c1 DAN c2): Memperlihatkan ingatan dan pemahaman dasar terhadap materi pelajaran dan dapat membuat generalisasi yang sederhana. Memperlihatkan tingkatan dasar dalam pemecahan masalah dalam pembelajaran, paling tidak dengan satu cara. Memperlihatkan pemahaman dasar terhadap grafik-grafik, label-label, dan materi visual lainnya. Dapat mengkomunikasikan fakta-fakta dasar dengan menggunakan terminologi yang sederhana.
LEVEL 2 (C3) : Memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman terhadap materi pelajaran dan dapat mengaplikasikan gagasan- gagasan dan konsep-konsep dalam konteks tertentu. Dapat menginterpretasi dan menganalisis informasi dan data. Dapat memecahkan masalah-masalah rutin dalam pelajaran. Dapat menginterpretasi grafik-grafik, tabel-tabel, dan materi visual lainnya. Dapat mengkomunikasikan dengan jelas dan terorganisir penggunaan terminologi.
LEVEL 3 (c4, C5, C6): Memperlihatkan pengetahuan dan pemahaman yang luas terhadap materi pelajaran dan dapat menerapkan gagasan-gagasan dan konsep-konsep dalam situasi yang familiar, maupun dengan cara yang berbeda. Dapat menganalisis, mensintesis, dan mengevaluasi gagasan-gagasan dan informasi yang faktual. Dapat menjelaskan hubungan konseptual dan informasi yang faktual Dapat menginterpretasi dan menjelaskan gagasan-gagasan yang kompleks dalam pelajaran. Dapat mengekspresikan gagasan-gagasan nyata dan akurat dengan menggunakan terminologi yang benar. Dapat memecahkan masalah dengan berbagai cara dan melibatkan banyak variabel. Dapat mendemonstrasikan pemikiran-pemikiran yang original.
Tabel Taksonomi Kompetensi Pengetahuan The Knowledge Dimension The Cognitive Process Dimension 1. Re-membering 2. Under- standing 3. Apply 4. Analyze 5. Evaluate 6. Create A. Factual Knowledge B. Conceptual Knowledge C. Procedural Knowledge D. Metacognitive Knowledge Lorin W. Anderson and David Krathwohl, A Taxonomy for Learning, Teaching, and Assessing: A Revision of Bloom’s Taxonomy of Educational Objectives (New York: Longman, 2001), p. 28.
Enam Kategori Dimensi Proses Kognitif (berpikir) dan beberapa proses kognitifnya 1. Mengingat (Remember) 1.1. Mengingat kembali (recognizing) 1.2. Mengungkapkan kembali (recalling) 4. Menganalisis (Analyze) 4.1. Membedakan (differentiating) 4.2. Mengorganisasikan (organizing) 4.3. Mengatribusi (attributing) 2. Memahami (Understand) 2.1. Menafsirkan (interpreting) 2.2. Memberikan contoh (exemplifying) 2.3. Mengklasifikasikan (classifying) 2.4. Merangkum (summarizing) 2.5. Menyimpulkan (inferring) 2.6. Membandingkan (comparing) 2.7. Menjelaskan (explaining) 5. Menilai (Evaluate) 5.1. Mengecek (Checking) 5.2. Mengkritik (Critiquing) 6. Mencipta (Create) 6.1. Merumuskan (Generating) 6.2. Merencanakan (Planning) 6.3. Menghasilkan (Producing) 3. Menerapkan (Apply) 3.1. Melaksanakan (excecuting) 3.2. Mengimplementasikan (implementing)
Menyusun stimulus Soal HOTS Pilihlah beberapa informasi dapat berupa gambar, grafik, tabel, wacana, dll yang memiliki keterkaitan dalam sebuah kasus. Stimulus hendaknya menuntut kemampuan menginterpretasi, mencari hubungan, menganalisis, menyimpulkan, atau menciptakan. Pilihlah kasus/permasalahan konstekstual dan menarik (terkini) untuk dibaca oleh peserta didik. Pengecualian untuk mapel Bahasa, Sejarah boleh tidak kontekstual. Terkait langsung dengan pertanyaan (pokok soal).
Tipe dan Subtipe Dimensi Pengetahuan (Kategori yang lingkup materi yang dipikirkan) A. Pengetahuan Fakta Pengetahuan tentang terminologi Pengetahuan tentang bagian-bagian khusus. B. Pengetahuan Konsep Pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori. Pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi. Pengetahuan tentang teori, model, dan struktur. C. Pengetahuan Prosedur Pengetahuan tentang suatu keterampilan dan algoritma. Pengetahuan tentang suatu metode dan teknik. Pengetahuan tentang kriteria menggunakan prosedur secara tepat. D. Pengetahuan Metakognitif Pengetahuan strategik Pengetahuan tentang tugas-tugas kognitif, berkaitan dengan konteks dan kondisi pengetahuan yang tepat Self-knowledge (misalnya kesadaran tentang tingkat pengetahuan diri sendiri).
PETA MATERI (PENGETAHUAN) Makna Iman kepada Malaikat berdasarkan Dalil Naqli DIMENSI PENGETAHUAN Materi Iman Kepada Malaikat FAKTA Pengertian iman kepada malaikat Nama-nama malaikat ………. KONSEP Iman kepada Malaikat Malaikat yang wajib diketahui PROSEDUR 3. Cara-cara beriman kepada malaikat META KOGNITIF 4. Alasan mengap ada 10 malaikat yang wajib diketahui
Perumusan Indikator Pencapaian Kompetensi KD dari KI 3 : 3.4 Memahami makna iman kepada malaikat berdasarkan dalil naqli. Indikator Pencapaian Kompetensi : 3.4.1 Menjelaskan pengertian iman kepada malaikat. 3.4.2 Menyebutkan dalil naqli beriman kepada malaikat. 3.4.3 Mengartikan dalil naqli beriman kepada malaikat. 3.4.4 Menjelaskan tugas para malaikat.
Instrumen penilaian pengetahuan Soal-soal uraian: Jelaskan pengertian iman kepada malaikat! Sebutkan dalil bahwa malaikat diciptakan dari cahaya! Tulislah arti dalil naqli beriman kepada malaikat berikut ini! Jelaskan tugas malaikat Malik dan Ridwan!
CONTOH PETA MATERI KD: menganalisis Q.S. al-Hujurat/49: 10 dan 12 serta Hadis tentang kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzzan), dan persaudaraan (ukhuwah) DIMENSI PENGETAHUAN Materi (HOTS) FAKTA Perbedaan pendapat dalam peribadatan KONSEP Ayat 10: konsep ukhuwah, islah, dan mukmin Ayat 12: konsep PROSEDUR Tata cara tazkiyatunnafs Tata cara mendamaikan perselisihan META KOGNITIF Mengapa perdamaian? IPK HOTS: Memililih konsep utama dalam Q.S. Al-hujurat: 10 Merumuskan pengertian mukmin, islah Menghubungkan konsep mukmin dengan konsep persaudaraan dan perdamaian menggunakan peta konsep bagus.mustakim@yahoo.co.id 085735108806
DIMENSI PROSES KOGNITIF DIMENSI PENGETAHUAN DIMENSI PROSES KOGNITIF Mengingat (c1) Memahami (c2) Menerapkan (c3) Menganalisis (c4) Mengevaluasi (c5) Mencipta (C6) PENGETAHUAN FAKTUAL Sebutkan huruf-huruf hijaiyah yang termasuk ke dalam alif lam qoamariah Jelaskan pengertian shalat dengan kata-kata sendiri. Ceritakan bagaimana cara melakukan tayamum Manakah tradisi Islam yang berasal dari asli dari Indonesia dengan tradisi Islam dari luar Indonesia? Apakah praktek demokrasi di Indonesia sudah sejalan dengan konsep Musyawarah dalam Islam Tempatkan beberapa jenis legenda atau simbol- simbol pada peta. PENGETAHUAN KONSEPTUAL Sebutkan rukun-rukun haji Jelaskan pengertian Iman kepada kepada Allah dengan kata-kata sendiri. Temukan dua cara membaca hukum AL apabila menghadapi kalimat isim dalam al- Qurân Menyusun bukti-bukti faktor pendorong dan penarik dalam pelaksanaan ibadah haji di Indonesia. Karakter mana dalam cerita hikmah berikut yang akan kita jadikan teman? Tuliskan kembali kisah Nabi Ayyub As (atau cerita lain) dalam format berita. PENGETAHUAN PROSEDURAL Tuliskan secara berurutan tahap-tahap melaksakan ibadah haji baik dari miqat makani maupun jamani Bagaimana cara wudhu bagi orang yang salah satu bagian tangannya terluka dan tidak boleh terkena air Rincilah cara wudhu bagi orang yang salah satu bagian tangannya terluka dan tidak boleh terkena air Ayat-ayat al-Qurân mana saja yang berkaitan dengan dakwah Rasulullah secara sembunyi-sembunyi dan dakwah secara terang-terangan Kritiklah cara-cara pelaksanaan dakwah yang terjadi di sekitarmu Rancanglah sebuah desain busana karnaval bertema “Go Islam”. PENGETAHUAN METAKOGNITIF Membuat cara agar mudah dalam menghafalkan 5 rukun Islam secara urut Menetapkan strategi belajar agar mudah memahami nilai-nilai yang terkandung dalam rukun Islam Melaksanakan langkah- langkah pembelajaran inkuiri dalam materi rukun Islam Membedakan tingkat penguasaan kompetensi sebelum dan sesudah pembelajaran Mengidentifikasi kelemahan dan kelebihan diri sendiri ketika mempeljari al- Qurân Menyusun proposal rencana kegiatan Manasik Haji
CONTOH SOAL HOTS Perhatikan beberapa pernyataan berikut! (1). Menganggap rendah pada orang lain. (2). Mendapatkan banyak teman. (3). Dicintai oleh Allah dan RasulNya. (4). Tidak pernah bersyukur kepada Allah Swt. (5.).Senantiasa bersikap tawadu’ kepada orang lain. Berdasarkan pernyataan tersebut, hikmah menghindari sikap takabbur terdapat pada nomor… A. (2), (3) dan (5) B. (3), (4)dan (5) C. (1), (2) dan (3) D. (2), (3)dan (4)
REFLEKSI