NAMA KELOMPOK: AIDA ROHMANI EVI NURLAILI ASSALAMU’ALAIKUM NAMA KELOMPOK: AIDA ROHMANI EVI NURLAILI
Pengertian Pengorganisasian Istilah Organisasi secara etimologi berasal dari bahasa latin organum yang berarti “alat”. Sedangkan organize (bahasa Inggris) berarti “mengorganisasikan” yang menunjukkan tindakan atau atau usaha untuk mencapai sesuatu. “Organizing” (pengorganisasian) menunjukkan sebuah proses untuk mencapai sesuatu. Kata “organisasi” pada dasarnya memiliki dua pengertian umum. Pertama, organisasi diartikan sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsional, misalnya: sebuah sekolah, sebuah perkmpulan, sebuah perusahaan, badan-badan perusahaan.
Kedua, berkenaan dengan proses pengorganisasian, yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan diantara para anggota, sehingga tujuan organisasi itu dapat tercapai secara efektif. Sedangkan organisasi itu sendiri diartikan sebagai kumpulan orang dengan system kerja sama untuk mencapai tujuan bersama. Pengorganisasian adalah proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya.
PENGERTIAN PENGORGANISASIAN MENURUT PARA AHLI: Hani Handoko, Pengorganisasian adalah pengaturan kerja bersama sumber daya keuangan, fisik, dan manusia dalam organisasi. Pengorganisasian merupakan penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimilikinya, dan lingkungan yang melingkupinya. Gr. Terry, Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerjasama secara efisien, dan dengan demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
Lanjutan.... Koontz dan Donnell, Fungsi pengorganisasian manajer meliputi penentuan golongan kegiatan-kegiatan yang diperlakukan untuk tujuan-tujuan perusahaan, pengelompokan kegiatan tersebut ke dalam suatu bagian yang dipimpin oleh seorang manajer serta melimpahkan wewenang untuk melaksanakannya. Sp Hasibuan, Pengorganisasian adalah suatu proses penentuan, pengelompokan dan pengaturan bermacam-macam aktifitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktifitas, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relative di delegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktifitas tersebut Husaini Usman, manajemen Teori Praktik dan Riset Pendidikan, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2008), 141.
Proses Pengorganisasian Merinci pekerjaan adalah menentukan tugas-tugas apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Membagi seluruh beban kerja menjadi kegiatan-kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh perorangan atau perkelompok. Menggabungkan pekerjaan para anggota dengan cara yang rasional dan efisien. Menetapkan mekanisme kerja untuk mengkoordinasikan pekerjaan dalam satu kesatuan yang harmonis. Melakukan monitoring dan mengambil langkah-langkah penyesuaian ntuk mempertahankan dan meningkatkan efektifitas.
Struktur Pengorganisasian Struktur organisasi didefinisikan sebagai susunan komponen-komponen (unit-unit kerja) dalam organisasi. Struktur organisasi menunjukkan adanya pembagian kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda-beda tersebut di integrasikan (koordinasi). Selain daripada itu, struktur organisasi juga menunjukkan spesialisasi pekerjaan, saluran perintah dan penyampaian laporan. Pada struktur organisasi tergambar posisi kerja, pembagian kerja, jenis kerja yang harus dilakukan, hubungan atasan dengan bawahan, kelompok, komponen atau bagian, tingkat manajemen dan saluran komunikasi.
Wewenang dan Kekuasaan Wewenang (otoritas) mengacu pada hak-hak yang inheren (tertanam) dalam posisi manajerial untuk memberi perintah dan mengharapkan perintah itu dipatuhi. Lebih lanjut Robbins dan Fattah (2006) juga menyatakan bahwa tanggung jawab merupakan kewajiban seseorang dalam melakukan fungsinya. Dengan demikian, pengorganisasian dapat dimaknai sebagai suatu proses menentukan sistem dan prosedur kerja sesuai tugas masing-masing. Pembagian wewenang untuk melaksanakan suatu pekerjaan dapat dipahami sebagai bagian dari setrategi menggerakkan sumber daya organisasi untuk dapat berperan meningkatkan kapasitas pelayanan pendidikan bagi masyarakat.
Sentralisasi dan Desentralisasi 1. Sentralisasi Pendidikan Sentralisasi adalah seluruh wewenang terpusat pada pemerintah pusat. Daerah tinggal menunggu instruksi dari pusat untuk melaksanakan kebijakan-kebijakan yang telah digariskan menurut Undang-Undang. Kelemahan sistem sentralisasi adalah dimana sebuah kebijakan dan keputusan pemerintah daerah dihasilkan oleh orang-orang yang berada di pemerintah pusat sehingga waktu untuk memutuskan suatu hal menjadi lebih lama.
2. Desentralisasi Pendidikan Desentralisasi adalah pendelegasian wewenang dalam membuat keputusan dan kebijakan kepada orang-orang pada level bawah (daerah). Desentralisasi pendidikan merupakan salah satu model pengelolaan pendidikan yang menjadikan sekolah sebagai proses pengambilan keputusan dan merupakan salah satu upaya untuk memperbaiki kualitas pendidikan serta sumber daya manusia termasuk profesionalitas guru.
Beberapa alasan yang mendasari desentralisasi sebagai berikut: Mendorong terjadinya partisipasi dari bawah secara lebih luas. Mengakomodasi terwujudnya prinsip demokrasi. Mengurangi biaya akibat alur birokrasi yang panjang sehingga dapat meningkatkan efisiensi. Memberi peluang untuk memanfaatkan potensi daerah secara optimal. Mengakomodasi kepentingan politik. Mendorong peningkatan kualitas produk yang lebih kompetitif.
Hubungan dalam organisasi Hubungan dalam organisasi mununjukkan kaitan antara tanggung jawab, wewenang dan pelaporan atau akontabilitas. Akontabilitas adalah keharusan mempertanggung jawabkan pelaksanaan tugas yang mengacu pada sasaran yang ingin di capai oleh organisasi. hubungan organisasi mencakup aspek sasaran, fungsi atau perangkat tugas, tanggung jawab, wewenang, dan akontabilitasnya
Efektifitas kelompok organisasi Organisasi dinyatakan efektif apabila tujuan anggota organisasi dan tujuan organisasi tercapai sesuai atau di atas target yang telah ditetapkan. Artinya, baik pihak pelanggan internal maupun pihak pelanggan eksternal organisasi merasa puas. Organisasi akan berjalan efektif dan efisien harus memiliki keterkaitan satu dengan yang lainnya baik individu maupun kelompok kerja memiliki kontribusi penting dalam menentukan efektivitas organisasi. Karena sebagai sistem terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan eksternal sehingga proses mencapai tujuan dapat lebih optimal
Baik individu maupun kelompok bermuara kepada pencapaian efektivitas supaya efektivitas organisasi dapat tercapai. Tetapi yang perlu diketahui para manajer adalah bahwa ada banyak faktor yang menyebabkan efektivitas individu dan efektivitas kelompok. Dalam konteks ini efektivitas individu didukung oleh faktor kemampuan, pengetahuan, sikap, motivasi dan tekanan. Sedangkan yang menyebabkan efektivitas kelompok adalah faktor kohesivitas (kepaduan), kepemimpinan, struktur, status, peran dan norma yang ada dalam kelompok kerja. Selanjutnya efektivitas organisasi disebabkan oleh faktor lingkungan, teknologi, strategi, pilihan, struktur, proses dan budaya organisasi. Berikut ini dapat dijelaskan mengenai sumber efektivitas organisasi dalam konteks manajemen sebagai berikut.
Efektifitas kelompok organisasi Gibson mengelompokkan efektivitas menjadi tiga perspektif: Efektifitas dari perspektif individu Efektifitas dari perspektif kelompok Efektifitas dari perspektif organisasi
WASALAMUALAIKUM Wr Wb Semoga bermanfaat