Menjelaskan model manajemen persediaan tradisional dan JIT Pokok Baasa : Just in Time (Manajemen Persediaan) METODE : Pendekatan Konsep dan Pendekatan Lingkungan Rachman nur hardian
MANAJEMEN PERSEDIAAN Persediaan menjadi sangat penting karena persedian berhubungan dengan pembentukan keunggulan kompetitif jangka panjang. Hal-hal yang sangat dipengaruhi oleh tingkat persediaan, yaitu : Kualitas Kapasitas berlebih Rekayasa Produk Kemampuan merespon pelanggan Harga Tenggang waktu Lembur Profitabilitas keseluruhan Artinya : Perusahaan dengan tingkat persediaan lebih tinggi dari perusahaan lain memiliki kecendrungan untuk berada dalam kompetitif yang lebih rendah (persediaan tinggi biaya persediaan tinggi biaya tinggi mempengaruhi laba)
Apa Itu Biaya Persediaan ??? Ada 2 (dua) kemungkinan mengenai biaya persediaan : 1. Dunia Penuh Kepastian, dimana permintaan akan suatu produksi / bahan baku diketahui dengan pasti untuk periode tertentu, sehingga dikenal 2 biaya utama : a. Jika bahan baku dibeli dari luar adalah biaya pemesanan dan biaya penyimpanan b. Jika bahan baku diproduksi adalah biaya persiapan dan penyimpanan (mewakili biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh persediaan) 2. Dunia Tidak Pasti, dimana permintaan tidak diketahui secara pasti. muncul katagori biaya ke-3 dari biaya persediaan yaitu : biaya habisnya persediaan
Model Persediaan Tradisional Alasan Tradisional Punya Persediaan : 1.Laba Maximal merupakan biaya yang berkaitan dengan persediaan, seperti : Minimalkan biaya penyimpanan Mendukung produksi tsedikit Minimalkan biaya pemesanan Mendukurng pemesanan dalam jumlah besar, artinya menyeimbangkan biaya pemesanan / persiapan dengan biaya penyimpanan 2. Memenuhi permintaan pelanggan (dalam memenuhi tanggal pengiriman) 3. Untuk menghindari penutupan fasilitas manu faktur, akibat : a. Kerusakan Mesin b. Kerusakan Komponen c. Tidak tersedianya komponen d. Pengiriman komponen yang terlambat 4. Mendapatkan potongan harga jika beli dalam jumlah banyak 5. Proses produksi yang tidak dapat diandalkan (menghasilkan produk rusak)
Economic Order Quantity : Model Persediaan Tradisional EOQ merupakan contoh dari system persediaan yang didorong (push inventory system) dimana perolehan persediaan diawali dengan antisipasi permintaan dimasa mendatang tetapi bukan reaksi terhadap permintaan saat ini. Biaya Persediaan = Biaya pemesanan / Persiapan + Biaya penyimpanan TC = PD/Q + CQ/2 dimana : P : Biaya penempatan dan penerimaan pesanan/biaya persiapan pelaksanaan produksi D : Jumlah permintaan tahunan yang diketahui Q : Jumlah unit yang dipesan setiap kali pesanan dilakukan C : Biaya penyimpanan satu unit persediaan selama satu tahun
JIT (JUST-IN-TIME) Dalam pengertian luas, JIT adalah suatu filosofi tepat waktu yang memusatkan pada aktivitas yang diperlukan oleh segmen-segmen internal lainnya dalam suatu organisasi. JIT mempunyai empat aspek pokok sebagai berikut: Semua aktivitas yang tidak bernilai tambah terhadap produk atau jasa harus di eliminasi. Aktivitas yang tidak bernilai tambah meningkatkan biaya yang tidak perlu, misalnya persediaan sedapat mungkin nol. Adanya komitmen untuk selalu meningkatkan mutu yang lebih tinggi. Sehingga produk rusak dan cacat sedapat mungkin nol, tidak memerlukan waktu dan biaya untuk pengerjaan kembali produk cacat, dan kepuasan pembeli dapat meningkat. Selalu diupayakan penyempurnaan yang berkesinambungan (Continuous Improvement)dalam meningkatkan efisiensi kegiatan. Menekankan pada penyederhanaan aktivitas dan meningkatkan pemahaman terhadap aktivitas yang bernilai tambah.
Tingkat persediaan yang minimal Sistem JIT memotong biaya dengan mengurangi: Ruang yang dibutuhkan untuk penyimpanan bahan baku Jumlah penanganan bahan baku Jumlah persediaan yang usang
Pengaruh JIT pada Penilaian Persediaan Dalam JIT, keberadaan penentuan harga pokok produk hanya untuk memuaskan tujuan manajerial. Manajer memerlukan informasi biaya produk yang akurat untuk membuat berbagai keputusan misalnya: penetapan harga jual berdasar cost-plus analisis trend biaya analisis profitabilitas lini produk perbandingan dengan biaya para pesaing keputusan membeli atau membuat sendiri, dsb.
Perbedaan Sistem JIT dan Sistem Tradisional TRADISONAL Sistem tarikan Persediaan tidak signifikan Basis pemasok sedikit Kontrak jangka panjang dengan pemasok Pemanufakturan berstruktur seluler Karyawan berkeahlian ganda Jasa terdesentralisasi Keterlibatan karyawan tinggi Gaya manajemen sebagai penyedia fasilitas Total quality control (TQC) Sistem dorongan Persediaan signifikan Basis pemasok banyak Kontrak jangka pendek dengan pemasok Pemanufakturan berstruktur departemen Karyawan terspesialisasi Jasa tersentralisasi Keterlibatan karyawan rendah Gaya manajemen sebagai pemberi perintah Acceptable quality level (AQL)