SEJARAH PERKEMBANGAN MUKA BUMI BY ekha Meyliyanti 12 IPS 3
TUJUAN PEMBELAJARAN Mendeskripsikan proses terjadinya bumi Menganalisa sejarah perkembangan bumi Mendeskripsikan karakteristik pelapisan muka bumi. Menganalisis teori lempeng tektonik dan kaitannya dengan persebaran gunung api dan persebaran gempa bumi.
PERKEMBANGAN MUKA BUMI A. Teori lempeng tektonik 1. Teori pengapungan benua (Continental Drift) oleh Alfred Wegener. Benua terdiri atas batuan sial yang mengapung pada batuan sima yang lebih besar berat jenisnya. Wegener menyimpulkan bahwa semua benua yang ada sekarang, pada zaman dahulu pernah tergabung menjadi sebuah benua besar yang disebut “Pangea”. Pangea, yang sebagian besar terbentuk dari batuan granit, terapung pada batuan basalt yang mengelilinginya seperti es terapung (granit lebih ringan daripada basalt). Kemudian Pangea terpecah menjadi Laurasia dan Gondwana.
Bukti bahwa daratan pernah bersatu : 1. Adanya persamaan yang mencolok antara pola garis pantai timur benua Amerika Utara dengan pantai barat eropa dan pola garis pantai timur benua Amerika Selatan dengan pantai barat Afrika. 2. Adanya kesamaan formasi batuan antara pantai barat Afrika dengan pantai timur benua Amerika. 3. Adanya pergerakan daratan besar seperti Greenland bergerak menjauhi benua Eropa dengan kecepatan 36 cm tiap tahun dan Madagaskar menjauhi benua Afrika dengan kecepatan 9 cm tiap tahun.
2. Teori Kontraksi (Descartes) Bumi kita mengalami penyusutan (mengerut), karena faktor pendinginan, terjadilah pegun nungan dan lembah. 3. Teori Eduard Suess (lanjutan teori Descartes). Benua sebagai sebuah daerah yang stabil, kecuali daerah seismik, yaitu daerah yang sering terjadi gempa bumi. 4. Teori James Dana Pemandangan alam dibentuk oleh proses pelapukan dan erosi. Pendahulunya beranggapan bahwa bencana alam tidak terduga seperti gempa bumi yang ikut mempengaruhi pembentukan permukaan bumi.
Tiga tipe batas-batas lempeng berdasarkan pergerakannya Divergen. Lempeng-lempeng bergerak saling menjauh yang menyebabkan naiknya material dari mantel bumi dan membentuk lantai samudera yang luas. Konvergen. Lempeng-lempeng bergerak saling mendekati yang menyebabkan salah satu dari lempeng tersebut masuk ke dalam mantel bumi dan berada di bawah lempeng lainnya. Patahan transform. Lempeng-lempeng bergerak saling bergesekan tanpa menyebabkan penghancuran pada litosfer.
Pergerakan lempeng terjadi karena adanya arus konveksi di bagian bawah lapisan litosfer
PERGERAKAN LEMPENG
Tujuh lempeng utama bumi 1. Lempeng Afrika 2. Lempeng Amerika Utara 3. Lempeng Amerika Selatan 4. Lempeng Pasifik 5. Lempeng Eurasia 6. Lempeng Indo-Australia 7. Lempeng Antartika
LEMPENG TEKTONIK
Lempeng kecil : 1. Lempeng Cocos 2. Lempeng Nazca 3. Lempeng Scotia 4. Lempeng Caribia 5. Lempeng Arab 6. Lempeng Filipina 7. Lempeng Fiji 8. Lempeng Juan de Fuca
AKIBAT PERGERAKAN LEMPENG MENIMBULKAN AKTIVITAS VULKANIK
Hubungan Lempeng tektonik dengan persebaran gunung api
LEMPENG TEKTONIK DI INDONESIA
PETA GEMPA DI INDONESIA
B. STRUKTUR BUMI Berdasarkan hasil penelitian, para ahli menyusun kerangka struktur bumi sebagai berikut : 1. Kerak bumi (Crush) Letaknya paling atas dari permukaan bumi, dengan ketebalan rata- rata antara 10 – 50 km ( di darat 20 – 50 km, di laut 10 – 12 km). Terdiri dari materi-materi padat. Lapisan ini terbagi menjadi 2 bagian : * Lapisan Granitis (Lapisan SiAl) - Merupakan lapisan palling luar dari kerak bumi - Terdiri atas batuan granit - Ketebalan sekitar 10 – 15 km - Kecepatan gelombang primer mencapai 6,5 km/detik. *Lapisan Basaltis (Lapisan SiMa) - letaknya dibawah lapisan granites - kedalaman antara 30 – 50 km - kecepatan gelombang primer antara 6,5 – 8 km/detik
Lapisan ini berfungsi mellindungi bagian dalam bumi. 2. Selimut (Mantle) Lapisan ini berfungsi mellindungi bagian dalam bumi. Terdiri atas 3 bagian : a. Litosfer - Lapisan paling luar dari selimut bumi yang didominasi atas batuan. - Terdiri dari mataeri-materi berujud padat - Ketebalan 50 – 100 km. - Bersama dengan kerak bumi disebut lempeng litosfer.
b. Astenosfer c. Mesosfer - Letaknya dibawah litosfer - Wujud agak kental - Ketebalan sekitar 100 – 400 km - Terdapat magma c. Mesosfer - Di duga wujudnya padat - Terletak di bawah astenosfer - Ketebalan 2400 – 2750 km
3. Inti (Core) Dibedakan menjadi 2 yaitu : a) Inti luar (outer core) - Di duga berujud cair karena tidak dapat dilalui gelombang sekunder. - Diameter sekitar 2.000 km - Ketebalan 2.160 km b) Inti dalam (inner core) - Di duga berwujud padat - Diameter 2.700 km - Tersusun dari materi besi dan nikel (Nife) - Ketebalan sekitar 1.320 km