SISTEM EKSKRESI KULIT.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
Biologi mengasikkan Nim : NAMA : Nina Novita Sari
Advertisements

INTEGUMEN Membentuk lapisan terluar tubuh.
SISTEM EKSKRESI LOADING
HISTOLOGI FUNGSIONAL KULIT
ANATOMI FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
KULIT.
ALAT INDRA MANUSIA BAB 2 IPA.
KULIT & DERIVAT-DERIVATNYA
Learning More Biology 3 Unit 1 Sistem Ekskresi.
Sistem Ekskresi t K i u l by : Beryl Sadewa.
ORGANISASI KEHIDUPAN.
ULANGAN HARIAN PERTAMA SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
SISTEM INTEGUMEN Ananda PB.
Sistem ekskresi pada manusia
Peredaran darah manusia
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA DAN HUBUNGANNYA DENGAN KESEHATAN
OLEH : ASEP DIDI SURYADI (G ) WASIS TIARIANTO (G )
ANNYEONG HASEO Menu Kompetensi Materi Video Soal.
Muthiah Munawwarah SSt.Ft, M.Fis
Suwijiyo Pramono Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta
Ekskresi Melalui Kulit
Assalamualaikum wr.wb Selamat Siang.
SISTEM PENGATURAN SUHU
Oleh : maria poppy herlianty
SISTEM EKSKRESI.
EKSKRESI DAN HOMEOSTASIS
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA KAMIS, 18 Agustus 2011
SISTEM INTEGUMEN Retno Sumara.
Perubahan dan adaptasi psikologi dalam masa kehamilan ( Integument )
KULIT KULIT : Sapi : 6 – 8 % Domba : 12 – 15 % Kambing : 8 – 12 %
KULIT DAN ADNEKSA    .
SISTEM EKSKRESI MANUSIA DAN KESEHATAN
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
KULIT KULIT : Sapi : 6 – 8 % Domba : 12 – 15 % Kambing : 8 – 12 %
Muthiah Munawwarah SSt.Ft, M.Fis
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
Pengaturan Suhu Imran Tumenggung.
ANATOMI DAN FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
By Sonianto Kuddi S.Pd, B.Sc
INTEGUMEN / CUTIS / CUTAN
ANATOMI & FISIOLOGI.
SEMINAR HASIL RIA MARESTY.
BAHAN AJAR BIOLOGI SEMESTER 2 KELAS XI IPA 5-Jun-18.
SISTEM INDERA PERABA.
OLEH Dr. Moh. Natsir M. Abdul
BAHAN AJAR BIOLOGI Sri Muladi 26-Jun-18.
SISTEM PENGELUARAN (SISTEM EKSKRESI )
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
BAB 8 Sistem Ekskresi.
MATERI KELAS IV SEMESTER I Created by Elya Qomariah, S. Pd.
FISIOLOGI INTEGUMEN/KULIT
SISTEM EKSKRESI PADA MANUSIA
Sistem Ekskresi Kelompok 2 Delis amala
SISTEM PENGATURAN SUHU
Anatomi Kulit Jati Nurwigati B1.
Disusun oleh : Dra. Ratna Nirmala SMA Negeri 1 Jakarta 19-Jan-18.
BIOLOGI B 2013 R.ADITIAS HERMAWAN ( )
Sistem Ekskresi pada manusia
PERTOLONGAN PERTAMA PADA LUKA BAKAR
EKSKRESI DAN HOMEOSTASIS
Hati (hepar) Merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh manusia (2 kg) yang terletak di rongga perut sabelah kanan di bawah diafragma.
SISTEM EKSKRESI MASUK KELUAR.
KULIT / INTEGUMEN.
JARINGAN PADA KULIT.
Transcript presentasi:

SISTEM EKSKRESI KULIT

MEKANISME BERKERINGAT SISTEM EKSKRESI PENGERTIAN KULIT BAGIAN- BAGIAN KULIT GANGGUAN KULIT MEKANISME BERKERINGAT FUNGSI KULIT BERKERINGAT

Pengertian Kulit Kulit merupakan salah satu alat ekskresi. Karena kulit mengeluarkan keringat. Keringat keluar melalui pori-pori kulit. Keringat mengandung air dan garam-garam mineral.

FUNGSI KULIT Fungsi kulit: Alat pengeluaran(ekskresi) dalam bentuk keringat. Pelindung tubuh dari gangguan fisik(sinar, tekanan, dan suhu), gangguan biologis(jamur), dan gangguan kimiawi. Mengatur suhu badan. Tempat pembentukan vitamin D dari provitamin D dengan bantuan sinar matahari. Tempat menyimpan kelebihan lemak. Sebagai indra peraba. Mengurangi kehilangan air. Menerima rangsangan dari luar

Gambar Kulit

Bagian-bagian kulit 1. Epidermis(lapisan kulit ari) Merupakan bagian terluar yang sangat tipis. Bagian ini terdiri dari dua lapisan, yaitu: a. Lapisan tanduk/stratum korneum Lapisan paling luar dan tersusun dari sel yang telah mati. Mudah terkelupas. Tidak memiliki pembuluh darah dan syaraf sehingga tidak terasa sakit dan tidak mengeluarkan darah bila lapisan ini mengelupas. b. Lapisan malpighi Tersusun dari sel-sel hidup. Terdapat pigmen yang memberikan warna kulit dan melindungi dari sinar matahari. Terdapat ujung syaraf.

Lapisan epidermis tersusun atas jaringan-jaringan sebagai berikut : Stratum Korneum ( Lapisan tanduk ) Lapisan kulit paling luar yang mengalami deskuamasi (kehilangan sisiknya) secara terus menerus pada permukaan ujungnya. Inti sel jaringannya menghilang, organel, dan sitoplasma akan dihidrolisis membentuk keratin yang tahan air sehingga sering disebut sel mati. Stratum Lusidum Terdiri atas empat lapis sel tidak berinti dan berwarna bening. Stratum Granulosum Terdiri atas satu sel dan mengandung butir-butir melanin (pigmen warna kulit). Stratum Germinativum Merupakan lapisan sel yang terus-menerus membelah untuk membentuk epidermis baru, 10%-25% sel-sel dalam stratum germinativum adalah sel melanosit yang mensintesis pigmen hitam, pigmen coklat dan melanin. Pembentukan pigmen ini diatur oleh melanosit stimulating hormone (MSH).

2. Dermis(lapisan kulit jangat) Lapisan dermis lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis. Di lapisan ini terdapat bagian-bagian berikut: Pembuluh darah untuk mengangkut zat-zat makanan ke rambut. Kelenjar keringat menghasilkan keringat yang dikeluarkan melalui pori-pori kulit. Ujung syaraf. Yang terdiri dari korpuskulus pacini(reseptor tekanan), korpuskulus meissner’s(reseptor raba/sentuhan), korpuskulus ruffini(reseptor panas), reseptor rasa nyeri, dan korpuskulus krause(reseptor dingin). Kelenjar minyak. Menghasilkan minyak yang berfungsi untuk meminyaki rambut dan kulit agar tidak kering. Kantong rambut merupakan tempat tertanamnya akar rambut.

3. Jaringan bawah kulit(subkutaneus) Pada jaringan ini terdapat lemak yang berfungsi menahan panas tubuh dan melindungi tubuh bagian dalam dari benturan.

BERKERINGAT Keringat adalah air yang dikeluarkan oleh kelenjar keringat pada kulit mamalia. Berkeringat merupakan mekanisme alamiah tubuh untuk menurunkan suhu tubuh. Kandungan utama pada keringat adalah natrium klorida (bahan utama garam dapur). Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah keringat antara lain : Aktivitas Tubuh Aktivitas tubuh yang tinggi akan membawa konsekuensi pada peningkatan metabolisme yang menghasilkan zat sisa dan peningkatan suhu tubuh sehingga akibat lanjutannya adalah keringat yang dikeluarkan banyak untuk menurunkan suhu tubuh. Suhu lingkungan tinggi untuk mempertahankan suhu tubuh yang tetap, sementara suhu lingkungan lebih tinggi maka diperlukan keringat yang banyak untuk menyerap panas.

Goncangan Emosi Goncangan emosi meningkatkan proses fisiologis dan metabolisme tubuh yang membawa konsekuensi pada terbentuknya zat sisa dan peningkatan suhu tubuh. Oleh karena itu, diperlukan keringat yang banyak untuk mempertahankan suhu tubuh. Rangsangan Saraf Simpatis Saraf simpatis akan terangsang untuk mempersempit ukuran pembuluh darah sehingga menurunkan aktivitas pengeluaran keringat.

Gangguan pada kulit Jerawat merupakan gangguan pada kelenjar minyak yang umumnya dialami oleh anak remaja. Scabies atau kudis merupakan penyakit kulit karena tungau(Sarcoptes scabies). Pruvitus kutanea merupakan penyakit kulit dengan gejala timbul rasa gatal yang dipicu oleh iritasi saraf sensorik perifer. Eksim atau alergi merupakan penyakit kulit karena infeksi atau iritasi bahan luar yang termakan atau menyentuh kulit. Gangren adalah kelainan pada kulit yang disebabkan oleh matinya sel-sel jaringan tubuh. Ini disebabkan oleh suplai darah yang buruk di bagian tertentu salah satunya akibat penekanan pada pembuluh darah tertentu(seperti balutan yang terlalu ketat).

MEKANISME BERKERINGAT Proses pengeluaran keringat diatur oleh hipotalamus (otak). Hipotalamus dapat menghasilkan enzim bradikinin yang bekerja mempengaruhi kegiatan kelenjar keringat. 1 Jika hipotalamus mendapat rangsangan, misalnya berupa perubahan suhu pada pembuluh darah, maka rangsangan tersebut diteruskan oleh saraf simpatetik ke kelenjar keringat 2 Selanjutnya kelenjar keringat akan menyerap air garam dan sedikit urea dari kapiler darah dan kemudian mengirimnya ke permukaan kulit dalam bentuk keringat 3 Rangsangan area preoptik di bagian anterior hipotalamus baik secara listrik maupun panas yang berlebihan akan menyebabkan berkeringat. 4 Impuls dari area yang menyebabkan berkeringat ini dihantarkan melalui jaras saraf otonom ke medulla spinalis dan kemudian melalui jaras saraf simpatis mengalir ke kulit di seluruh tubuh. 5 Kelenjar keringat dipersarafi oleh saraf-saraf kolinergik tetapi juga dapat dirangsang di beberapa tempat oleh epinefrin atau norepinefrin yang bersikulasi dalam darah. Hal ini penting pada saat berolahraga, saat hormon ini dihasilkan oleh kelenjar adrenal dan tubuh perlu melepaskan panas yang berlebihan yang dihasilkan oleh otot yang aktif.

XI IPA 6 BY : KELOMPOK 1 ADHE RAMA FEBRIANTO (01) DEWANTI RAHMA RISTANTI (05) ERDY FAUZAN (08) ERLIN QUR’ATUL AINI (09) LELY DWI FITRIANA (14) MERRINDA AUGUSTINA (16) XI IPA 6