Kemiskinan, Ketimpangan, dan Pembangunan Pengantar Ekonomi Pembangunan
Pendahuluan Pembangunan memerlukan GNP yang tinggi dan pertumbuhan yang cepat Masalah dasarnya adalah bukan hanya bagaimana menumbuhkan GNP, tapi siapakah yang menumbuhkan GNP Di negara berkembang, kesenjangan masih merupakan masalah besar. Hasil pembangunan hanya dinikmati oleh segelintir kelompok masyarakat.
Ketimpangan dan kemiskinan Untuk mengukur ketimpangan dengan menggunakan dua ukuran pokok distribusi pendapatan Ukuran tersebut, adalah: Ukuran distribusi pendapatan Yakni besar atau kecilnya bagian pendapatan yang diterima masing-masing orang; Distribusi Fungsional Yaitu, distribusi kepemilikan faktor-faktor produksi
DISTRIBUSI PENDAPATAN (Personal Income Distribution) Ukuran ini menghitung jumlah penghasilan yang diterima oleh individu atau rumah tangga, tanpa melihat profesi, berapa lama dia bekerja, lokasi dan sumber pendapatan tersebut diperoleh. Ukuran ketimpangan yang digunakan adalah rasio Kuznetz, yaitu ukuran ketimpangan antara dua kelompok ekstrim; yaitu kelompok yang sangat miskin dan kelompok yang sangat kaya dalam suatu negara. Ukuran ketimpangan Kuznets adalah jumlah pendapatan 40% rumah tangga termiskin dibagi dengan jumlah pendapatan 20% rumah tangga terkaya.
Kurva lorenz Metode yang lain yang digunakan untuk mengukur ketimpangan adalah kurva lorenz; yaitu dengan memperlihatkan hubungan kuantitatif aktual antara persentase penerima pendapatan dengan persentase pendapatan total yang diterima selama satu periode. Garis diagonal menunjukkan “pemerataan sempurna” (perfect equality) Semakin jauh jarak kurva lorenz dari garis diagonal maka semakin timpang atau tidak merata distribusi pendapatannya.
Gambar Kurva Lorenz
Koefisien gini dan ketimpangan aggregate Koefisien gini adalah ukuran ketimpangan aggregate yang angkanya berkisar antara 0 (pemerataan sempurna) hingga 1 (ketimpangan sempurna) Koefisien gini adalah rasio bidang antara garis diagonal dengan kurva lorens’ dibagi dengan luas separuh segi empat dimana kurva lorenz itu berada.
Distribusi fungsional (factor share distribution of income) Ukuran ini berfokus pada bagian dari pendapatan nasional total yang diterima oleh masing-masing faktor produksi (tanah, tenaga kerja dan modal) Teori ini pada dasarnya mempersoalkan persentase penghasilan tenaga kerja secara keseluruhan di bandingkan dengan persentase pendapatan total yang di bagikan dalam bentuk sewa, bunga dan laba
Kemiskinan ABSOLUT Sejumlah penduduk yang yang tidak mampu mendapatkan sumber daya yang cukup untuk memenuhi “kebutuhan dasar” Jurang kemiskinan (poverty gap) penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan absolut
Indeks Kemiskinan Manusia (Human poverty index) Diperkenalkan oleh UNDP, 1997; bahwa kemiskinan manusia harus diukur dalam satuan hilangnya tiga hal utama (three keys deprivations), yaitu Kehidupan (lebih dari 30% penduduk paling miskin cenderung hidup kurang dari 40 tahun) Pendidikan (persentase penduduk yang buta huruf) Kesehatan (persentase penduduk yang tidak memiliki akses terhadap air bersih ditambah persentase anak balita yang kekurangan berat badan)
Dampak buruk ketimpangan Dampak buruk dari ketimpangan ekonomi adalah Inefisiensi ekonomi dan alokasi asset yang tidak efisien Melemahkan stabilitas sosial dan solidaritas Ketidakadilan
Kemiskinan dan Ketimpangan Pendekatan kebijakan atas masalah kemiskinan terkait dengan ketimpangan distribusi pendapatan di negara-negara berkembang Maka, diperlukan satu "paket" kebijakan yang komponen-komponennya bersifat saling melengkapi dan saling menunjang:.
Unsur Fundamental dalam Penanggulangan Kemiskinan dan Ketimpangan Satu atau serangkaian kebijakan yang dirancang guna mengoreksi berbagai distorsi harga-harga relatif dari masing-masing faktor produksi Tujuannya untuk menjamin pembentukan harga-harga pasar, yang selanjutnya akan mampu memberikan sinyal-sinyal dan insentif yang tepat (sesuai dengan kepentingan sosial), bagi para produsen maupun pemasok sumber-sumber daya
Unsur Fundamental dalam Penanggulangan Kemiskinan dan Ketimpangan Satu atau serangkaian kebijakan yang khusus dibuat untuk memodifikasi ukuran distribusi pendapatan: Pada kelompok masyarakat berpenghasilan tinggi, melalui pajak progresif atas pendapatan dan kekayaan mereka Pada kelompok masyarakat berpendapatan rendah, melalui: tunjangan langsung upaya-upaya penyediaan berbagai macam barang konsumsi peningkatan jasa-jasa pelayanan yang dibiayai oleh pemerintah, misalnya program ketenagakerjaan
Unsur Fundamental dalam Penanggulangan Kemiskinan dan Ketimpangan Seperangkat target kebijakan yang secara langsung memperbaiki kaum miskin dan komunitasnya, melalui skema jaring pengaman yang menawarkan program pengembangan kapabilitas serta modal manusia dan sosial dari kaum miskin, antara lain: Keuangan mikro Kesehatan Pendidikan Pembangunan pertanian Keberlangsungan lingkungan Program pengembangan dan pemberdayaan
Perkembangan Kemiskinan di Indonesia 2004-2011 (Sumber data Susenas-diolah)