GANGGUAN KESEHATAN AKIBAT KEBISINGAN Nioce Induced Hearing Loss (NIHL)
BISING Bunyi yang tidak diinginkan. Bising yang intensitasnya 85 desibel (dB) atau lebih dapat menyebabkan kerusakan reseptor pendengaran Corti pada telinga dalam Gangguan pendengaran akibat bising (noise induced hearing loss/NIHL ) Adalah tuli akibat terpapar oleh bising yang cukup keras dalam jangka waktu yang cukup lama dan biasanya diakibatkan oleh bising lingkungan kerja.
Batas suara yang dapat didengar manusia 0 dB 140 dB
Sumber kebisingan di tempat kerja Mengoperasikan mesin-mesin yang menimbilkan suara ribut karena kondisi mesin yang sudah tua dan tidak terawat dengan baik Sistem perawatan dan perbaikan mesin produksi yang sekedarnya, asal dapat berjalan Sering mengoperasikan mesin kerja pada kapasitas cukup tinggi dalam periode operasi cukup panjang Melakukan modifikasi atau penggantian komponen-komponen mesin secara parsial, termasuk menggunakan komponen mesin tiruan Pemasangan dan pelekatan komponen mesin secara tepat, terutama pada bagian penghubung antara modul mesin (bad connection) Penggunaan alat-alat yang kurang sesuai dengan fungsingya, misalnya penggunaan palu atau alat pemukul sebagai alat pembengkok benda-benda metal atau alat bantu pembuka baut
Klasifikasi Penyakit Gangguan Pendengaran Akibat Kebisingan atau Nioce Induced Hearing Loss (NIHL) Secara umum efek kebisingan terhadap pendengaran dapat dibagi atas dua kategori yaitu : Noise Induced Temporary Threshold Shift (NITTS) Seseorang yang pertama sekali terpapar suara bising akan mengalami berbagai perubahan, yang mula-mula tampak adalah ambang pendengaran bertambah tinggi pada frekuensi tinggi. Pada tingkat awal terjadi pergeseran ambang pendengaran yang bersifat sementara, yang disebut juga NITTS. Apabila tenaga kerja diberikan waktu istirahat secara cukup, daya dengarnya akan pulih kembali. Noise Induced Permanent Threshold Shift (NIPTS) “occupational hearing loss“ atau kehilangan pendengaran karena pekerjaan atau nama lainnya ketulian akibat bising industri. Dikatakan bahwa untuk merubah NITTS menjadi NIPTS diperlukan waktu bekerja di lingkungan bising selama 10 – 15 tahun
Gangguan Pendengaran Lain: Trauma Akustik Trauma akustik adalah setiap perlukaan yamg merusak sebagian atau seluruh alat pendengaran yang disebabkan oleh pengaruh pajanan tunggal atau beberapa pajanan dari bising dengan intensitas yang sangat tinggi, ledakan-ledakan atau suara yang sangat keras, seperti suara ledakan meriam yang dapat memecahkan gendang telinga, merusakkan tulang pendengaran atau saraf sensoris pendengaran. Prebycusis Penurunan daya dengar sebagai akibat pertambahan usia merupakan gejala yang dialami hampir semua orang dan dikenal dengan prebycusis (menurunnya daya dengar pada nada tinggi). Gejala ini harus diperhitungkan jika menilai penurunan daya dengar akibat pajanan bising ditempat kerja. Tinitus Tinitus merupakan suatu tanda gejala awal terjadinya gangguan pendengaran. Gejala yang ditimbulkan yaitu telinga berdenging. Orang yang dapat merasakan tinitus dapat merasakan gejala tersebut pada saat keadaan hening seperti saat tidur malam hari atau saat berada diruang pemeriksaan audiometri (ILO, 1998).
Apabila telinga berdengung setelah anda meninggalkan lokasi kerja Simptoms Harus berteriak atau berbicara keras dari jarak rentangan tangan untuk dapat dimengerti oleh lawan bicara anda Apabila telinga berdengung setelah anda meninggalkan lokasi kerja Merasa kesulitan menangkap pembicaraan biasa setelah bekerja Merasa pusing atau mengantuk karena kebisingan
Efek Kebisingan Kehilangan pendengaran sementara sampai permanen Pusing Mengantuk Tekanan darah tinggi Stres emosional yang dapat diikuti sakit maag, sulit tidur, dan sakit jantung Kehilangan konsentrasi
Mengukur kebisingan
Sound Level Meter Adalah alat untuk mengukur intensitas kebisingan. Cara pengunaan sound level meter Secara umum cara pengukuran kebisingan adalah sebagai berikut: Waktu mengukur, sound levelmeter diletakkan setinggi telinga Arahkan mikrophon kearah rambatan gelombang suara dengan membentuk sudut 70′ Lakukan pengukuran dimana tenaga kerja menghabiskan waktu kerjanya.
Mengurangi tingkat kebisingan Mengurangi tingkat kebisingan di lingkungan Mendesain kembali peralatan Memasang peredam pada lubang pemasukan dan pembuangan Mengganti peralatan yang lama Memberi pelumas oada bagian mesin yang bergerak Memasang peredam getaran dengan menggunakan bantalan karet Melindungi pekerja dari kebisingan Penggunaan Personal Protective Equipment Penerapan shift bagi pekerja ditempat kebisingan tinggi
HPD Earplug Earmuff Canal caps
Ear plug Lebih banyak digunakan terutama pada tempat-tempat bising berfrekuensi rendah Secara ekonomis lebih murah daripada earmuff Lebih kecil dan ringan
Earmuff Seluruh bagian telinga harus benar-benar tertutup Digunakan untuk tingkat kebisingan yang lebih tinggi Misalnya tempat pemotongan logam, bandar udara, dll
Canal caps Berfungsi untuk menutup lubang telinga Memberikan perlindungan yang relatif lebih rendah dari alat lainnya Lebih sesuai untuk pekerja yang biasa melepas pasang alat pelindung