Dasar - Dasar Pemeriksaan CT Scan M. YUSRI BAGIAN RADIOLOGI RSMH
Teori CT dimulai dengan ditemukannya rekonstruksi benda 3 dimensi menjadi 2 dimensi 1917 – J. H. Radon (Austria) 1961 W. Oldendorf eksperimen I131, sinar Gamma dapat menembus objek 1963 Allan Mc Cormack (fisikus) memakai komputer untuk memproses koefisien attenuasi sinar x yang menembus objek.
Geodfrey Hounsfield (insinyur) membuat CT pertama tahun 1971 Mulanya diperlukan 9 jam untuk 1 sayatan Dipakai untuk CT kepala 1971 dipasang EMI scanner di Atkinson Mortley s hospital, memperlihatkan tumor otak pasien wanita 41 th
Satu sayatan (1971) diperlukan 4 menit 1972 presentasi pada kongres radiology (UK) dengan Ambrose 1973 terpasang EMI scanner di London- Glasgow-Manchester-Mayo clinic Boston 1979 Nobel kedokteran untuk Hounsfield dan Allan MC cormack
Prinsip dasar CT scan : Menggunakan berkas tipis sinar X untuk membuat potongan axial dari tubuh Sinar X menembus tubuh, ditangkap detector Detektor bersifat sebagai scintillation counter, menangkap data-data koefisien attenuasi tubuh Ada 2 macam detector: Xenon dan Solid state Data-data ini diubah oleh komputer menjadi gambar
Komponen CT scan: Hardware: X ray Tube – Gantry – meja pasien – komputer – work station Software: program: Histogram – 3D –BMD, dll
Pengembangan teknologi CT scan: 1971 Generasi pertama: detector tunggal – scan time 4 – 5 menit 1972 Generasi kedua: multiple detector (lebih 30) scan time 20 – 30 detik 1975 Generasi ketiga: ”fan beam”– multiple detector (280-1000), scan time 1 sampai 5 detik
1977 Generasi ke empat detector “fixed”, tabung bergerak 360 derajat 1980 Generasi kelima Ultrafast CT menggunakan electron gun, 1 detik sampai 34 sayatan Alat ini sangat mahal, dikembangkan generasi ke empat dengan helical, dimana meja pasien bergerak Saat ini dikembangkan multislice CT (2– 64 sayatan)
Rekonstruksi imejing: Beda dengan konvensional X ray (Film) Digunakan koefisien attenuasi sinar X saat menembus tubuh, direkonstruksi komputer menjadi gambar
Resolusi imejing: Dibagi atas: Kemampuan CT membedakan objek dengan perbedaan densitas kecil, misalnya antara 2 dan 5 CT number (HU) Spatial resolution (high contrast resolution) kemampuan membedakan 2 objek yang sangat dekat (space resolution) Ditentukan oleh desain alat CT scan
Desain Alat CT ditentukan: Jumlah detector – jarak antar detector– luas detector – dan data acqusition sampling rate (view rate) X ray tube focal spot size
Faktor – faktor yang mempengaruhi resolusi kontras: Pixel – Matrix size – Display FOV Reconstruksi Algorithm (Kernel) Ketebalan objek Peningkatan dosis radiasi (mAs)
Window width & Window level Konversi CT number ke gray scale dan imejing sudah dilakukan oleh masing – masing produsen sebagai standard, tetapi masih bisa di ubah – ubah Contoh: posterior fossa 150 – 250 mid brain 70 – 100 Abdomen 300 – 400
Artifact CT: Motion artifact Algorithm artifact Ring artifact Metallic artifact Artifact garis, kerusakan detektor/ komputer
Teknik Scanning: Topogram/Scout view Rapid /Fast scan Dynamic scan Cluster scan Helical scan Lain – lain: coronal–reformatting axial– sagital
Perkembangan software: Program 3D, CT angio – Volume rendering – Virtual endoscopy – perfusion CT
Terima Kasih