“Kesesatan dalam Berpikir Ilmiah” FILSAFAT ILMU “Kesesatan dalam Berpikir Ilmiah”
Muhammmad Ridwan Himawan K E L O M P 2 Dewi Purnama Sari Isnayati Supeno Putri Muhammmad Ridwan Himawan Risa Anggraini Sinaga Widy Astuti
Penalaran Manusia adalah makhluk ‘multi dimensional’, dengan segala kemampuan yang dimiliki manusia mampu mengembangkan ilmu pengetahuan, dan ilmu pengetahuan itulah yang menjadi senjata pamungkas bagi manusia dalam menguasai atau memberdayakan alam seisinya. Diantara bagian terpenting dalam proses pengembangan ilmu pengetahuan adalah ‘kemampuan manusia untuk menalar’. Dari kemampuan menalar itulah manusia dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi secara maksimal
Penalaran Ketidakcermatan dalam menentukan arti kata atau arti kalimat itu dapat menimbulkan kesesatan penalaran.Kesesatan berfikir adalah kesalahan yang terjadi dalam aktivitas berpikir dikarenakan penyalahgunaan bahasa terhadap relevansinya. Klasifikasi kesesatan berfikir : Kesesatan formal Kesesatan material
Logika Pengertian logika adalah ‘cabang filsafat ilmu yang melakukan kajian tentang cara berpikir sahih, runtut, dan benar berdasarkan kaidah-kaidah atau hukum-hukum tertentu’ Secara umum ada dua macam logika: logika formal atau logika deduktif logika material atau logika induktif.
Logika Bahasa sebagai sarana berpikir ilmiah Manusia merupakan makhluk yang paling multiaspek, multidimensi dalam menggunakan simbol-simbol dalam bentuk beragam bahasa, dan bahkan bahasa menjadi aspek yang paling sentral dalam proses-proses sosial di masyarakat. Logika, matematika dan statistik Menurut Wittgenstein dalam Suriasumantri (1996), bahwa matematika pada dasarnya merupakan hasil dari metode berpikir logis. Berdasarkan perkembangannya maka masalah yang dihadapi logika makin lama makin rumit dan membutuhkan struktur analisis yang lebih sempurna.
Logika Berikut ini adalah beberapa bentuk kesesatan karena penggunaan bahasa berdasarkan logika : Kesesatan Aksentuasi Kesesatan Amfiboli Kesesatan Ekuivokasi Kesesatan Metaforis Kesesatan Relevansi
Sumber Pengetahuan Salah satu bagian yang paling penting dalam proses kehidupan manusia dewasa ini adalah kebutuhan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, karena tidak ada aspek atau bagian dalam kehidupan manusia di dunia ini yang tidak bersentuhan dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, terlebih di era modern dewasa ini.
Kriteria Kebenaran Ilmu Pengetahuan mampu menemukan kebenaran melalui kriteria atau teori kebenaran, dan macam-macam teori kebenaran antara lain: Teori Kebenaran Korespondensi Positivisme Positivisme Teori Kebenaran Koherensi. Esensialisme Religiusisme Teori Kebenaran Pragmatis. Konstruktivisme
Asumsi Asumsi dalam perspektif filsafati, mengandung makna ‘anggapan dasar tentang hakikat kehidupan’ ini.
Kesesatan dalam berpikir ilmiah Kesesatan dalam berpikir ialah kekeliruan penalaran yang disebabkan oleh pengambilan kesimpulan yang tidak sahih dengan melanggar ketentuan-ketentuan logika atau susunan dan penggunaan bahasa serta penekanan kata-kata yang secara sengaja atau tidak, telah menyebabkan pertautan atau asosiasi gagasan tidak tepat.
Kesesatan dalam berpikir ilmiah Kesalahan berpikir dapat terjadi dalam berbagai hal, antara lain sebagai berikut: Definisi Dalam membuat definisi yang tidak memperjelas (kata-katanya sulit, abstrak, negatif, dan mengulang).
Penggolongan Perlawanan Kontraris, dikira hukumnya: jika salah satu proposisi salah maka yang lain tentu benar. Dasar penggolongan tidak jelas. Tidak konsisten. Tidak lengkap karena tidak bisa menampung seluruh fenomena yang ada.
Dalam mengolah proposisi majemuk Menyamakan antara proposisi hipotesis kondisional dan proposisi hipotesis bikondisiona
Faktor-Faktor Penyebab Kesalahan Dalam Berpikir Ada beberapa hal yang mengakibatkan kesalahan berfikir dan itu sering tidak disadari orang, baik orang yang berfikir sendiri, maupun orang yang mengikuti buah pikiran itu. Kesesatan di dalam logika deduktif Kesesatan di dalam logika induktif
Peluang Makna ‘peluang’ dalam perspektif kehidupan manusia sehari-hari sejatinya dapat dibedakan menjadi dua ,yaitu: Pertama, makna ‘peluang’ yang melekat dengan ‘perjuangan atau ikhtiar’ hidup manusia. Kedua, makna ‘peluang’ yang melekat pada ‘esensi keterbatasan manusia dan adanya kekuatan diluar diri manusia (supranatural).