ASURANSI TERHADAP KERUGIAN TIDAK LANGSUNG

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
V. PERUSAHAAN ASURANSI GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ASURANSI
Advertisements

Disampaikan oleh : ERVITA SAFITRI, S.E., M.Si
PERTEMUAN 6 : MANAJEMEN PERSEDIAAN
Pertemuan 10 ASURANSI TERHADAP KERUGIAN TIDAK LANGSUNG
BAB 7 Asuransi Terhadap Kerugian Tidak Langsung
Penjualan Angsuran Penjualan Angsuran merupakan penjualan yang biasanya terdapat uang muka dan sisanya diangsur beberapa kali. Penjualan angsuran dapat.
AKUNTANSI BIAYA Konsep Biaya.
PENGERTIAN ASURANSI.
Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya
MENENTUKAN HARGA JUAL PRODUK
LAPORAN KEUANGAN.
Materi Perkuliahan.
Konsep Biaya dan Sistem Informasi Akuntansi Biaya
INFORMASI AKUNTANSI PENUH
POLIS ASURANSI.
Akuntansi Manajemen Nurhasanah, S.E, M.M.
ASURANSI TERHADAP KERUGIAN TIDAK LANGSUNG
Laporan Keuangan.
Pertemuan Minggu Satu Manajemen Modal Kerja
PREMI ASURANSI.
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
Prinsip Dasar Dalam Asuransi
PERTEMUAN XII BAB IV MERCHANDISE INVENTORY
Chapter 11 Kewajiban Lancar Chapter 11 Kewajiban Lancar
AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD (Intangible Fixed Assets) (Materi 9)
MATERI E LEARNING MANAJEMEN PAJAK SENIN 6 OKTOBER 2014 JAM KERJAKAN TUGAS SLIDE 16.
AKUNTANSI BIAYA & PENGERTIAN BIAYA
MATERI E LEARNING MANAJEMEN PAJAK SENIN 6 OKTOBER 2014 JAM KERJAKAN TUGAS SLIDE 16. dikumpulkan di pertemuan berikutnya.
Keputusan Investasi Jangka Panjang :
LAPORAN LABA-RUGI HOTEL
PEMERIKSAAN PERKIRAAN LABA RUGI
AKUNTANSI ISTISHNA'.
BAB IV PEMBENTUKAN INVESTASI ( Pertemuan ke-5 )
Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan
Sistem Biaya & Akumulasi Biaya
PERTEMUAN KELIMA PERSEDIAAN (2).
ASURANSI.
NERACA HOTEL 3rd Lecture.
METODE HARGA POKOK PESANAN (FULL COSTING)
PERUSAHAAN DAGANG.
MANAJEMEN PIUTANG ARI DARMAWAN, DR, S.AB, M.AB.
AKUNTANSI ISTISHNA'.
Kerugian Potensial Amalia Ilmiani, M.Si.
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN.
MATERI 2 KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAGANG.
Penjualan Angsuran Penjualan harta benda tak bergerak seringkali dilakukan berdasarkan rencana pembayaran yang ditangguhkan, dimana pihak penjual menerima.
Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan
PERSEDIAAN BARANG DAGANG
Laporan Arus Kas Oleh : Muhammad Zainal Abidin SE, Ak, MM.
Konsep Biaya: 1. Pengertian Konsep Biaya 2. Jenis Biaya 3. Struktur Biaya 4. Manfaat 5. Tujuan Studi Ekonomi.
BAB 6 Akuntansi untuk Perusahaan Dagang
Perhitungan Biaya untuk Produk Sampingan dan Produk Gabungan
HUBUNGAN Cost-Volume-Profit
HARIRI, SE., M.Ak Universitas Islam Malang 2016
Penentuan Biaya Produk Bersama dan Produk Sampingan
Bq. Juwita maesari 2010/20024/MRS
PREMI ASURANSI.
Pertemuan 10 ASURANSI TERHADAP KERUGIAN TIDAK LANGSUNG Tugas 3
FUNGSI KEUANGAN (PEMBELANJAAN) DALAM PERUSAHAAN
Manajemen Keuangan.
DR. AGUS TONY POPUTRA.,SE.,MM.,MA.,Ak
PREMI ASURANSI.
PIUTANG TIMBUL DARI TRANSKSI PENJULAN BARANG /JASA SECARA KREDIT
AKUNTANSI BIAYA Oleh: Surisman,SE, M.Ak
AKUNTANSI BIAYA VI. Konsep Biaya.
AKUNTANSI KEUANGAN MADYA 1
COST ACCOUNTING MATERI-7 BIAYA OVERHEAD PABRIK
4.2. PENENTUAN HARGA POKOK Bagaimana memperhitungkan biaya kepada suatu produk pokok atau pesanan atau jasa, yang dapat dilakukan dengan cara memasukkan.
PERHITUNGAN BIAYA PRODUKSI BERSAMA DAN PRODUK SAMPINGAN (Joint Products and By Products) Perhitungan biaya produk bersama dan biaya produk sampingan perlu.
PENDAPATAN – PSAK 23 1 Akuntansi Keuangan 2 - Pertemuan 9.
Transcript presentasi:

ASURANSI TERHADAP KERUGIAN TIDAK LANGSUNG

PENGERTIAN KERUGIAN TIDAK LANGSUNG Kerugian tidak langsung dapat digambarkan sebagai berikut: Bila suatu perusahaan tertimpa peril, maka selama dilakukan perbaikan terhadap kerusakan yang terjadi, yang biasanya sebagian atau seluruh kegiatan perusahaan terhenti, perusahaan tetap membayar gaji karyawan, membayar pajak, membayar bunga pinjaman, listrik, dll yang jumlahnya relatif sama dengan sebelum terjadinya peril tanpa memandang volume operasi perusahaan. Disamping itu perusahaan juga akan kehilangan kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dari penjualan barang yang terkena peril.

Definisi Kontrak asuransi yg mengukur besarnya kerugian tidak langsung dalam jumlah uang untuk setiap unit waktu yang berlalu sampai objek yang terkena peril yg diasuransikan diperbaiki Jumlah dari kerugian / beban tersebut kadang-kadang dapat mengakibatkan perusahaan tidak dapat melanjutkan usahanya. Untuk mengatasi hal tersebut maka muncullah “ asuransi atas consequential loss,”

KLASIFIKASI KONTRAK/ASURANSI KERUGIAN TIDAK LANGSUNG Time element contract adalah kontrak asuransi yang mengukur besarnya kerugian tidak langsung dalam jumlah uang untuk setiap unit waktu yang berlalu sampai dengan obyek yang terkena peril yang diasuransikan selesai diperbaiki. Non time element contract bentuk asuransi kerugian tidak langsung, yang besarnya nilai asuransi tidak diukur berdasarkan berlalunya waktu.

JENIS-JENIS TIME ELEMENT CONTRACT BUSINESS INTERRUPTION INSURANCE kontrak pemberian ganti rugi kepada tertanggung atas keuntungan yang hilang dan biaya yang tetap harus dikeluarkan, karena rusaknya “property” yang diasuransikan yang disebabkan oleh peril yang disebukan dalam polis, sampai property yang terkena peril selesai diperbaiki/normal kembali. Karakteristik dari business interruption insurance Harus ada kerusakan fisik atas property yang diasuransikan, yang disebabkan oleh peril yang disebabkan dalam polis. Harus terjadi “penghentian usaha”, artinya perusahaan tidak bekerja /beroperasi untuk sementara waktu. Selama masa penghentian usaha harus dapat dipastikan bahwa perusahaan dapat melaksanakan aktivitasnya selama tidak ada kejadian yang disebabkan peril. Peril harus terjadi dalam masa kontrak di tempat yang dijelaskan dalam polis.

BUSINESS INTERRUPTION INSURANCE Coinsurance adalah persyaratan nilai minimal penghasilan per tahun yang harus dimiliki oleh tertanggung dan bila persyaratan minimal tsb tidak terpenuhi maka tertanggung ikut menjadi co-penanggung” (coinsurer). Biasanya besarnya berkisar 50% ke atas. Biaya tambahan untuk mengurangi kerugian seringkali terjadi bahwa reparasi atau perbaikan terhadap properti yang terkena peril dapat dipercepat, sehingga dengan demikian besarnya kerugian tidak langsung dapat diperkecil, tetapi untuk itu mengakibatkan harus dikeluarkan biaya tambahan.

CONTOH SOAL COINSURANCE Sebuah perusahaan pada tahun 1994 mendapatkan keuntungan dan menanggung beban sebesar Rp 96 juta. Pada Tahun 1995 dibeli polis business interruption insurance dengan insurable value sebesar Rp 80 juta, dengan coinsurable 50%. Karena terkena suatu peril, terjadi penghentian kegiatan usaha selama 3 bulan. Berapakah besar ganti rugi yang diberikan oleh perusahaan asuransi?

BIAYA TAMBAHAN UNTUK MENGURANGI KERUGIAN Perbaikan terhadap alat-alat produksi yang terkena seharusnya dapat selesai selama 4 bulan, dengan kerugian tidak langsung tiap bulannya 50 juta. Hitunglah total kerugian jika perusahaan tidak mengeluarkan biaya tambahan! Hitunglah total kerugian jika perusahaan mengeluarkan biaya tambahan 10 juta per bulan dan menyelesaikan perbaikannya satu bulan lebih cepat!

BUSINESS INTERRUPTION INSURANCE Special provisions polis business interruption insurance biasanya membatasi jumlah ganti rugi hanya selama jangka waktu normal yang dibutuhkan untuk mengembalikan properti yang rusak karena peril ke dalam kondisi normal, seperti sebelum terkena peril. Karena biasanya akibat peril perbaikan tidak hanya mengenai alat-alat produksinya saja tetapi juga mencakup hal-hal yg lain, misalnya mensortir atau memperbaiki bahan-bahan baku pembantu yang ikut rusak,dsb yang biasanya juga perlu waktu.

PENDEKATAN UNTUK MENENTUKAN “INSURABLE VALUE”DAN PERSYARATAN COINSURANCE Gross Earning Form Untuk perusahaan dagang : Hasil Penjualan Rp......... Penghasilan lain-lain Rp.......... Rp.......... Dikurangi: Harga pokok barang yg dijual Rp........... Biaya Material Rp........... Supplies Rp........... Jasa pihak ketiga Rp........... Gross Earning Rp.............

PENDEKATAN UNTUK MENENTUKAN “INSURABLE VALUE”DAN PERSYARATAN COINSURANCE Two item form dalam model ini laporan laba rugi perusahaan perlu dipisahkan Keseluruhan pos-pos biaya tetap dan keuntungan merupakan kelompok kerugian item I. Keseluruhan pos-pos biaya tetap, keuntungan dan ordinary pay roll (maksimum selama 90 hari), merupakan kelompok kerugian Item II. Dalam two item form minimum coinsurennya 80%.

PENDEKATAN UNTUK MENENTUKAN “INSURABLE VALUE”DAN PERSYARATAN COINSURANCE Contoh: suatu perusahaan memiliki data-data sbb: Hasil Penjualan Rp20.000.000 Harga Pokok Rp10.000.000 – Gross earning Rp 10.000.000,- Biaya-Biaya Ordinary payroll Rp4.800.000 Biaya tetap Rp4.200.000 + Total Biaya Rp9.000.000- Laba bersih Rp1.000.000,- maka dengan gross earning profit jumlah business interruption insurable valuenya Rp 10.000.000, sedangkan jumlah minimum asuransinya 50% x Rp 10.000.000=Rp5.000.000,-

CONTOH SOAL PT Surya Sejahtera memiliki data-data tahun 2013 sebagai berikut : Hasil Penjualan Rp 35.000.000 Harga pokok Rp 21.000.000 Ordinary payroll Rp 6.300.000 Biaya tetap Rp 2.500.000 Hitunglah jumlah business interruption insurable valuenya dengan menggunakan pendekatan gross earning form! Hitunglah jumlah business interruption insurable valuenya dengan menggunakan pendekatan two item form!

CONTINGENT BUSINESS INTERRUPTION INSURANCE Adalah asuransi kerugian tidak langsung yang diakibatkan oleh peril yang menimpa perusahaan lain, yang mempunyai kaitan erat dengan perusahaan yang bersangkutan yang mengakibakan perusahaan yang bersangkutan harus menghentikan operasinya untuk sementara.

EXTRA EXPENSE INSURANCE Asuransi terhadap biaya extra yang terpaksa harus dikeluarkan oleh perusahaan yang terkena peril yang terpaksa harus menggunakan fasilitas lain agar operasinya tetap berjalan, meskipun terkena peril.

ADDITIONAL LIVING INSURANCE Asuransi yang ditujukan bagi pemilik rumah yang harus mengeluarkan biaya hidup yang lebih tinggi akibat dia harus pindah rumah karena rumahnya terbakar atau terkena peril  Jenis asuransi ini merupakan perluasan dari asuransi tempat tinggal yang umum.

RENTAL VALUE INSURANCE Asuransi yang ditujukan untuk individu yang tidak mungkin memiliki business interruption insurance. Asuransi ini bisa ditujukan untuk penyewa rumah atau pemilik rumah yang disewakan.

LEASEHOLD INTEREST INSURANCE Asuransi terhadap interest atas real property yang dipakai orang lain melalui kontrak leasing yang memberikan hak kepada penyewa untuk memanfaatkan property tersebut selama suatu jangka waktu tertentu

NON TIME ELEMENT CONTRACT Profit Insurance kontrak asuransi yang menutup kerugian tidak langsung karena hilangnya kesempatan untuk memperoleh keuntungan atas barang-barang yang telah selesai diproduksi tetapi sebelum sempat dijual, karena barang tsb terkena peril. Account Receivable Insurance kontrak asuransi untuk memberikan ganti rugi atas kerugian yang timbu karena tertanggung tidak berhasil menagih piutang-piutangnya dari para kreditur. Temperature Damage Insurance kontrak asuransi terhadap kerugian yang diakibatkan oleh perusahaan/kacaunya temperatur sebagai akibat rusaknya properti yang diasuransikan.

Tugas Soal = 1. Perusahaan otomotif pada tahun 2013 mendapatkan keuntungan dan menanggung beban tetap sebesar 100 juta. Pada tahun 2014 dibeli polis business interuption insurance dengan insurable value sebesar Rp 60 juta dengan co insurance sebesar 50%. Karena terkena peril, terjadinya penghentian kegiatan usaha selama 4 bulan. Bila diasumsikan rate tiap bulannya sama maka kerugiannya dan co insurance yang ditanggung perusahaan adalah sebesar? a. Hitunglah besarnya coinsurance penalties yang harus dibayarkan! Perbaikan terhadap alat-alat produksi yang terkena peril direncanakan selesai selama 5 bulan, dengan kerugian tidak langsung sebesar Rp 5 juta. Tetapi Dengan mengeluarkan biaya Rp 2 juta/ bulan pekerjaan dapat diselesaikan dalam 3 bulan saja. b. Dapatkah biaya itu dapat dimintakan ganti rugi ke penanggung? Hitung berapa besarnya penghematan yang dapat dilakukan!

Tugas 2. Hasil penjualan Rp 50.000.000 HPP Rp 30.000.000 _ Gross earning Rp 20.000.000 Biaya-biaya = Ordinary Payroll Rp 4.800.000 Biaya tetap Rp 4.200.000 + Total biaya Rp 9.000.000 _ Laba bersih Rp 11.000.000 Dengan tambahan : Minimum asuransi Gross Earning sebesar = 50% dan Two Item form 80 %. Sementara payroll selama 90 hari = 3/12 a. Berapakah Gross earning form jumlah business interruption insurable valuenya ? b. Berapakah jumlah minimum asuransinya ? c. Hitung two item jumlah business interuption valuenya !