Presented by : Nurul Amilia Ageng MUdjiani Dwi KOLONISASI PORTUGIS DI BENUA AFRIKA Presented by : Nurul Amilia Ageng MUdjiani Dwi
Imperialisme kuno: Imperialisme modern: WHAT . . Kolonisasi Portugis di pesisir pantai barat Afrika yaitu mulai dengan Gold Coast, Angola, berjalan ke selatan menuju Mozambique. Meskipun telah ada pelarangan perdagangan budak, Portugis tetap mempertahankan daerah-daerah koloninya. Imperialisme modern: Portugis tetap menjalankan praktik imperialisme kuno meskipun hampir semua negara penjajah telah berubah haluan.
WHO . . . Henry The Navigator Vasco da Gama Bartolomeus Diaz
AFRIKA ADVONTURIR PORTUGIS 1497 TANJUNG HARAPAN 1460 ABAD 15 AKHIR Pada Oktober 1486, Raja John II menunjuk Bartolomeus Diaz sebagai kepala ekspedisi untuk berlayar mengelilingi selatan Afrika dengan harapan mendapatkan rute perdagangan baru menuju Asia. Penjelajahan samuderanya diawali dengan mencapai Tanjung Harapan yaitu daerah sebelah selatan Afrika. AFRIKA TANJUNG HARAPAN ABAD 15 AKHIR 1460 1497
WHEN . . . ?? Imperialisme kuno: Pada 1900an, ada 7 negara Eropa termasuk Portugis yang berusaha melakukan imperialisme di Afrika. Hasilnya Portuis mendapatkan daerah Angola dan Mozambique. Bangsa Portugis menguasai Angola pada 1482 sedangkan Mozambique dikuasai pada 1505. Imperialisme modern : banyak negara yang memperebutkan daerah Angola sebagai lahan pendukung untuk mengembangkan daerah jajahannya, sehinga muncul beberapa perjanjian seperti : Portugis - Inggris Act 1930 Perubahan politik kolonial Portugis Kepemimpinan Oliveira Salazar Kepemimpinan Henrique Galvao
WHERE Imperialisme kuno: Perebutan Pulau Ceuta dari tangan orang Islam Menguasai Tanjung Bajador (di Sahara Barat, Maroko), Tanjung Verde, Tanjung Palmas (di Libya sekarang). Benteng Elmina di Gold Coast. Angola, Mozambique.
WHY . . . ?? Meskipun Portugis sebagai pionir eksplorasi tetapi Portugis tetap menerapkan imperialisme kuno, yaitu 3G yang berpatokan ntuk pencarian Gold, Glory, Gospel. Daerah koloni Portugis adalah daerah terbelakang jika dibandingkan dengan daerah Afrika lainnya. Walau demikian, Portugis tetap mempertahankan daerah tersebut, karena :
How (Bagaimana) menguasai daerah-daerah di tepi-tepi pantai yang digunakan sebagai pos-pos perdagangan Melakukan perjanjian tordesilas dengan Spanyol, terkait dengan konflik wilayah Koloni dilakukan dengan memanfaatkan persamaan ras dan perbedaan kultur Pembagian batas – batas wilayah oleh bangsa Eropa untuk menandai wilayahnya di Afrika Tahun 1951 gagasan The greater portugal
Kebijakan kolonisasi Portugis memperkenalkan pertanian dan persenjataan. Portugis membolehkan perang antara kerajaan untuk bersaing mempertahankan ketersediaan budak. Dalam pelayarannya ke afrika portugis hanya tertarik pada penjualan budak, dan untuk pemenuhannya portugis menjadikan guenea dan Angola sebagai tepat koloninya (settlements). Dengan hubungan yang tidak akur antar bangsa Eropa di wilayah afrika, maka terjadilah perjanjian berlin II
Pengawasan senjata dilakukan untuk menjaga perdamaian internasional, karena: Hal ini dilakukan karena terjadinya persaingan oleh negara-negara bersangkutan dalam keunggulan militer. Negara yang memiliki kemampuan nuklir akan memaksimumkan kekuatan militernya untuk mempertahankan negaranya. Batas-batas yang ditentukan sebelumnya tidak ada artinya jika sebuah negara mendapatkan keuntungan besar, yang mampu mengahancurkan negara lain dalam serangan pertama.
Seperti halnya yang dilakukan oleh amerika serikat dan uni soviet untuk menstabilkan perlombaan senjata nuklir. Cara yang digunakan terbagi menjadi tiga cara, yaitu: Adanya pembatasan produksi senjata nuklir dan alat-alat pelemparnya secara sepihak. Adanya pengendalian persenjataan berdasarkan sikap saling mengerti, tindakan sepihak atau penghapusan di benarkan sebagai contoh pihak lainnya. Adanya pengendalian senjata melalui senjata melalui persetujuan formal. Yaitu perjanjian mengenai penghapusan sebagian uji coba senjata nuklir di atas tanah maupun di dalam air namun mengijinkan uji coba di bawah tanah.
Perjanjian wilayah kutub selatan 1961 Perjanjanjuan luar angkasa 1967 Pengendalian senjata dapat juga berbentuk penghapusan jenis-jenis tertentu atau semua jenis senjata dari daerah-daerah geografis tertentu atau kelompok bangsa-bangasa. Perjanjian wilayah kutub selatan 1961 Perjanjanjuan luar angkasa 1967 Perjanjian zona bebas nuklir amerika latin 1967. Perjanjian non-profilerasi 1970, Perjanjian dasar laut tahun 1971 dan Konvensi mengenai larangan pengembangan, Produksi, dan penimbunan senjata-senjata Bakteorologi dan beracun tahun 1972. Namun, perjanjian ini tidak ada pelaksanaannya kecuali mengesahkan melalui ketentuan hukum yang di kehendaki oleh negara yang bersangkutan tersebut. Masalah pokok pengawasan senjata nuklir : masalah yang vital, karena tidak saja untuk negara adikuasa akan tetapi untuk semua umat manusia.