KAJIAN DAMPAK BAHAYA RADIASI DI LINGKUP RADIASI BAGIAN KATETERISASI JANTUNG RS.Dr.WAHIDIN SUDIROHUSODO MAKASSAR
1. Sumber Radiasi Di Fasilitas Kesehatan Radio Diagnostik : Sinar X Konvensional, Intervensional, Multi Slices CT-Scan (MSCT)& PET - CT Radioterapi : Co-60, LINAC & Heavy Ion Beam Cancer Treatment Kedokteran Nuklir : Diagnostik & Terapi
APLIKASI TENAGA NUKLIR DI SEKTOR KESEHATAN Pesawat Cobalt Multi Slices CT-scan (MSCT)
Conventional X-ray imaging PET-CT
Pemeriksaan Kedokteran Nuklir In-vivo
RADIASI: RADIASI: PEMANCARAN ENERGI DALAM BENTUK GELOMBANG ELEKTROMAGNETIK ATAU PARTIKEL RADIASI: PENGION & NON PENGION, DARI SUMBER ALAMIAH & BUATAN
KELOMPOK YANG BERESIKO TERKENA PAPARAN RADIASI DI BIDANG KESEHATAN PASIEN PEKERJA RADIASI - Radiolog,Cardiolog (diagnostik intervensional), ahli radioterapi, onkologist, radiografer, fisikawan medik, petugas perawatan pada instalasi radiasi, dokter gigi, dokter hewan dll. MASYARAKAT
Interaksi Radiasi Pengion dengan Material Tubuh Manusia Ionisasi Molekul Sel Molekul DNA
RADIASI DNA, KROMOSOM RUSAK GAGAL PERBAIKAN KEMATIAN SEL SEMPURNA TAK SEMPURNA Tak terkompensasi melebihi ambang, akut SEL GANAS SEL NORMAL tunda E. STOKASTIK: E. DETERMINISTIK (NON STOKASTIK) Kanker,leukemia & e. pewarisan
KLASIFIKASI EFEK RADIASI Sumber radiasi: efek eksterna efek interna (kontaminasi) Distribusi pajanan: efek pajanan lokal efek seluruh tubuh (SRA) Jenis sel : efek genetik (pewarisan) efek somatik (segera tertunda) Dosis radiasi : efek stokastik efek deterministik
KLASIFIKASI EFEK RADIASI Dosis radiasi : Efek stokastik : tanpa dosis ambang probabilitas bergantung dosis ada masa laten terjadi pada individu & turunannya Efek deterministik : ada dosis ambang keparahan bergantung dosis umumnya tanpa masa laten terjadi pada individu terpapar
Efek Stokastik pada Sel Efek karsinogenik → sel somatik Efek pewarisan → sel genetik Efek Bystander → efek tidak langsung yang terjadi pada sel yang paling dekat dengan sel yang terpajan radiasi → perubahan pada materi genetik
Efek Stokastik Pada Individu terpajan Efek Karsinogenik (pembentukan kanker) Target : sel somatik Kanker akibat radiasi tidak spesifik Prediksi risiko kanker diperoleh dari studi epidemiologi radiasi pada populasi terpajan radiasi Koefisien peluang pada pekerja radiasi : 4 x 10-2 /Sv
Karsinogenesis Perkembangan kanker
Efek Stokastik Pada Turunan Individu terpajan Efek Genetik (pewarisan) Target :sel reproduktif Belum ada bukti konklusif pada manusia Hewan :bervariasi buta warna, kelainan metabolisme minor sampai serius (kematian) dan retardasi mental Koefisien peluang pada pekerja radiasi : 0,8 x 10-2 /Sv
ABERASI KROMOSOM
Aberasi kromosom stabil dan tidak stabil Sel yang mengandung aberasi kromosom ini tetap dapat hidup & melakukan pembelahan translokasi dan delesi Tidak stabil: Sel yang mengandung kromosom ini akan mati disentrik dan cincin
Efek Deterministik pada Sistem Pembentukan Darah Sel darah berasal dari sel stem sumsum tulang eritrosit (sdm) lekosit (sdp) granulosit dan limfosit trombosit (platelet) Dosis 0,5 Gy penurunan segera komponen darah limfosit menurun dalam beberapa jam trombosit & granulosit dalam beberapa hari – minggu eritrosit menurun lambat dalam beberapa minggu Kematian terjadi akibat dari infeksi dan hemorrhage
Efek Deterministik pada Kulit 2–3 Gy eritema awal dalam 6-24 jam utk 2-3 hari eritema 7 – 10 hari utk beberapa minggu 3–8 Gy eritema dan epilasi deskuamasi kering (pengelupasan kulit) 3-6 minggu 12-20 Gy blister (deskuamasi basah) dlm 4-6 minggu ulceration (tukak/borok) >20 Gy nekrosis (kematian jaringan ) dlm 10 minggu atropi dalam bulanan-tahunan
Efek Radiasi pada Organ Reproduksi Testis Perubahan jumlah sperma dan waktu pulih Dosis 0,15 Gy : oligospermia Dosis < 1 Gy : steril beberapa bulan Dosis 1 – 3 Gy : steril 1 – 2 tahun ICRP 60 : 3,5 - 6 Gy Ovarium Bergantung usia: usia dosis Dosis 0,65 Gy : steril sementara Dosis 5 – 7 Gy : steril pada usia 40-an Dosis 12 – 15 Gy : steril pada usia 20-an ICRP 60: 2,5 – 6 Gy
Pergeseran paradigma tentang efek radiasi dosis rendah Radiasi harus berinteraksi langsung dan mentransfer energinya pada sel untuk dapat menimbulkan suatu respon atau efek Kerusakan DNA terjadi langsung pada sel yang terpapar radiasi Ketidakstabilan Genom Perubahan diekspresikan beberapa generasi kemudian setelah sebuah sel terpapar radiasi Efek bystander Efek pada sel yang tidak terpapar radiasi langsung tetapi berada di sekitar sel yang terirradiasi aberasi kromosom, mutasi, trasnformasi neoplastik
Efek Deterministik Efek Skokastik Radiasi Sel Target Sel Non Target Sel Mati Sel Hidup Abnormal Efek Bystander Instabilitas Genom Efek Deterministik Efek Skokastik
EFEK BYSTANDER Efek biologik yang terjadi pada sel yang tidak terpapar radiasi secara langsung tetapi berada di sekitar sel yang terpapar radiasi SEL NON TARGET SEL TARGET SEL NON TARGET
KETIDAKSTABILAN GENOM perubahan pada genom akibat radiasi yang dijumpai pada sel beberapa waktu kemudian setelah terpajan radiasi dan termanifestasi pada beberapa turunan berikutnya aberasi kromosom, mutasi dan amplifikasi gen
PENGAWASAN KESEHATAN PEKERJA RADIASI Pengawasan kesehatan pekerja radiasi merupakan suatu kegiatan yang mutlak perlu dilakukan pada setiap fasilitas yang memanfaatkan radiasi pengion. Pengawasan kesehatan pekerja radiasi merupakan tanggungjawab bagian pelayanan kesehatan kerja yang berfungsi untuk: mengkaji kesehatan pekerja membantu memastikan kompatibilitas awal dan selanjutnya antara kesehatan para pekerja dan kondisi tempat kerja membuat dokumentasi informasi penting dan bermanfaat yang mencakup: paparan radiasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat kerja evaluasi statistik timbulnya penyakit yang kemungkinan berhubungan dengan kondisi bekerja aspek penyelidikan medikolegal
Pedoman pelaksanaan pemeriksaan kesehatan telah diberikan oleh IAEA dalam publikasi Basic Safety Standards 1996 Di Indonesia, beberapa ketentuan hukum terkait pemeriksaan kesehatan adalah: UU No. 10 Tahun 1997 tentang Ketenaganukliran PP No. 63 Tahun 2000 tentang Keselamatan dan Kesehatan Terhadap Pemanfaatan Radiasi Pengion Peraturan MenKes RI No. 172/MENKES/PER/III/1991 tentang Pengawasan Kesehatan Pekerja Radiasi Keputusan Ka. BAPETEN No. 01/Ka-BAPETEN/V-99 tentang Ketentuan Keselamatan Kerja Terhadap Radiasi
Nilai Batas Dosis Dosis yang diterima dalam jangka waktu tertentu atau dosis yang berasal dari penyinaran intensif seketika, yang menurut tingkat pengetahuan dewasa ini memberikan kebolehjadian yang dapat diabaikan tentang terjadinya cacat somatik gawat atau cacat genetik. NBD tahunan di Indonesia: 50 mSv untuk pekerja radiasi 5 mSv untuk masyarakat Rekomendasi IAEA (BSS 115): 20 mSv/tahun untuk pekerja radiasi 1 mSv/tahun untuk masyarakat
Manajemen medis pekerja yang terpapar radiasi akibat kecelakaan Tindakan terhadap pekerja yang terpapar radiasi berlebih, bergantung pada tingkat dosis yang diterima yang dibagi atas 3 kategori yaitu: dosis yang mendekati atau tepat di bawah nilai batas dosis di atas nilai batas tetapi di bawah dosis ambang efek deterministik pada organ tertentu dosis pada atau di atas dosis ambang efek deterministik
Dosis mendekati nilai batas dosis yang diizinkan: Pekerja tidak perlu terapi khusus karena paparan yang diterima tidak menimbulkan efek kesehatan yang berbahaya. Dosis di atas nilai batas yang diizinkan: Dokter harus memeriksa dan menentukan apakah indikator biologis seperti jumlah limfosit dan aberasi kromosom diperlukan untuk konfirmasi perkiraan dosis. Sampel darah harus diambil segera untuk keperluan pemeriksaan khusus tetapi umumnya tidak diperlukan tindakan lebih lanjut. Dosis pada atau di atas dosis ambang efek deterministik: Pekerja perlu diperiksa secara klinik dan abnormalitas yang ada harus dicatat. Pemeriksaan hematologi perlu dilakukan untuk memonitor kondisi akibat paparan radiasi. Jika paparan cukup parah, pekerja perlu segera dibawa ke rumah sakit yang dilengkapi dengan fasilitas untuk tindakan khusus yang diperlukan.
KESIMPULAN Setiap tenaga kesehatan yang terlibat dengan sumber radiasi harus bekerja dengan mengikuti ketentuan keselamatan kerja dengan radiasi, antara lain pemakaian dosimeter fisik untuk pemantauan dosis radiasi yang diterima dan pemeriksaan kesehatan Pembatasan dosis pada proteksi radiasi bertujuan untuk mencegah terjadinya efek deterministik dan hanya memperkecil risiko terjadinya efek stokastik Jangan meremehkan paparan radiasi dosis rendah karena risikonya dalam menimbulkan efek stokastik meningkat dengan adanya fenomena efek bystander dan ketidakstabilan genom