KELOMPOK III Abdul Malik Abbas D32112266 Andi Masitha Fasyah D32112268 Zuhri Aprianto D32112269 Yenni Chandra Wibowo D32112270 Ryan Burnang Purba D32112271 Marcelinus Marcel D32112272
TEKNOLOGI PRODUKSI BLP QUALITY ASSURANCE & QUALITY CONTROL
PENGANTAR Batasan mutu sesuai dengan ISO 8402 : Quality Policy Quality Management Quality System Quality Control Quality Assurance
KONSEP UTAMA (Principal Concept) 3 Hal yang harus dikerjakan oleh sebuah Organisasi dengan memperhatikan mutu Harus mencapai & mempertahankan mutu produk dari servis yang dilakukan Memberikan kepercayaan manajemennya bahwa mutu akan dicapai & dipertahankan Memberi keyakinan kepada pembeli bahwa mutu akan dicapai pada produk yang dikirim atau servis/jasa yang disediakan
PENDEKATAN MANAJEMEN UNTUK PERBAIKAN MUTU Dalam organisasi perusahaan harus diyakinkan bahwa perbaikan sangat perlu, dengan menunjukkan bukti-bukti, yaitu : Peningkatan pengaduan pelanggan Kehilangan pasar Pembatas ekonomis Aspek lingkungan Keperluan u/ difersivikasi bisnis Keperluan u/ competitive edge
DEFENISI Quality Assurance adalah seluruh perencanaan dan kegiatan sistematis yang diperlukan untuk memberikan suatu jaminan yang memadai bahwa suatu produk akan memenuhi suatu persyaratan tertentu Quality Control adalah kegiatan operasional yang dilakukan untuk memenuhi persyaratan kualitas produk.
PERBEDAAN Quality Assurance Berorientasi proses Lebih berfokus pada metode sistem dan strategi untuk mendeteksi kegagalan dan pencegahannya Adalah fungsi pro aktif sehingga memberikan kualitas yang lebih tinggi daripada pekerjaan Mengatur pengontrolan pembangunan Quality Control Berorientasi produk Lebih berfokus pada hasil yang sesuai harapan Adalah fungsi korektif atau berfokus pada mengoreksi penyimpangan pekerjaan Mengatur pengembangan pekerjaan
Quality Control dilakukan oleh 4 pihak yang saling berkaitan : Pemerintah : Dirjen MiGas mempunyai tugas u/ memeriksa dan mengawasi pelaksanaan peraturan pemerintah berkaitan pada proses fabrikasi Owner : selama kegiatan pembangunan, owner menugaskan engineer u/ mengawasi pelaksanaan pembangunan agar sesuai kontrak Fabricator/ QC : tugas QC melaksanakan inspeksi & pengujian sesuai gambar, spesifikasi, standard and code. Pihak Ketiga : pihak yang independent yang bertindak sebagai penengsh antara owner & fabricator.
KONTROL MATERIAL Sebelum digunakan dilakukan pemeriksaan material terlebih dahulu yaitu : Visual Check (meliputi ketebalan material, cacat yang ada, jenis korosi & kondisi fisik material ) Pengecekan Dokumen Material u/ memeriksa kesesuaian dokumen material dari pabrik.
KONTROL MUTU LAS Dalam prakteknya kontrol mutu hasil las meliputi : Visual Inspection : performance hasil las : kondisi permukaan las, stop & run serta ukuran harus sesuai spesifikasi owner. Non Destructive (NDT) yang meliputi : Magnetic particle inspection : menggunakan serbuk magnet sehingga dapat diketahui letak cacat berdasarkan letak terjadinya medan magnet Ultrasonic Test : banyak digunakan karena praktis, ekonomis, tidak berbahaya dan tidak terbatas pada ukuran ketebalan material Radiography Test : memotret benda uji dengan sinar tembus ( sinar gamma atau X ) sehingga semua cacat pada benda uji dapat diketahui jenis, bentuk dan ukurannya. Dye-penetrant : digunakan untuk melengkapi kelemahan metode MPI, karena dengan cara ini dapat dilakukan untuk material yang yang bersifat nonmagnetik.
KONTROL MUTU LAS DIMENSIONAL CONTROL (DC) Meliputi survei untuk mengetahui dimensi dan kedudukan suatu struktur sub assembly dan struktur lengkap khususnya pada waktu fit up dan tahap akhir PAINTING/COATING INSPECTION Meliputi visual inspection, profile height, wet film thickness, temperatur & kelembaban, adhesion, kalibrasi, serta kualitas akhir hasil pengecatan. SERTIFIKASI Keterlibatan QA dalam proyek sejak awal pada bentuk perencanaan Quality Program serta menerbitkan sertifikat keandalan mutu kepada owner, setelah menerima laporan dari QC.
Terima Kasih TEKNIK PRODUKSI Naval !!! Naval !!! Naval !!! Glory Man United !!! TEKNIK PRODUKSI Terima Kasih Naval !!! Naval !!! Naval !!!