PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia)

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
          Prinsip, Kriteria dan Indikator Panduan dan Langkah Perlindungan untuk REDD+ PUSTANLING-KEMENTERIAN KEHUTANAN, GIZ & DAEMETER CONSULTING Jakarta,
Advertisements

SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
SEMINAR: Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik
ISU STRATEGIS LINTAS AREA
FREDDI: “fund of funds.”
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
TRANSPARANSI DAN AKUNTABILITAS
Good Governance Ali Rokhman Sumber:
PERAN TRANSPARENCY INTERNATIONAL INDONESIA di Sektor Kehutanan Tool sebagai perangkat Ilham Sinambela TII-FGI, Mei 2010.
GOOD GOVERNANCE.
ANALISIS PADA INTEGRASI PERTIMBANGAN LINGKUNGAN
Mata Kuliah : CSI 402 , IT Governance
Resiko Korupsi dalam REDD+ Oleh: Team Expert. Kenapa Kita Bicara Korupsi dalam REDD? Hutan Dikelola Rusak Lestari Korupsi Good Governance REDD Lestari.
Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup pada Sektor Industri Oleh : Hermien Roosita Asisten Deputi Urusan Manufaktur, Prasarana dan.
SOP dan Audit Keamanan Keamanan Jaringan Pertemuan 12
Kerangka Penilaian PGA dan Hasil Sementara Penilaian Jakarta, 29 Oktober 2012.
BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAIN
UNDANG-UNDANG NOMOR 20 TAHUN 2014
Pembangunan Berkelanjutan Berbasis Hak, Berperspektif Kesetaraan dan Keadilan Gender serta Keadilan Lingkungan: Tinjauan untuk Pengelolaan Sumberdaya.
PEDOMAN PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR ADMINISTRASI PEMERINTAHAN A. Latar belakang Tujuan kebijakan Reformasi Birokrasi di Indonesia adalah untuk.
KEY ISSUES.
KEBIJAKAN NASIONAL PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP
Good Governance Etika Bisnis.
Tata Kelola Perusahaan Yang Baik Bagi Perusahaan Pembiayaan Syariah
KONSEP PENANGANAN KUMUH
Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Tahun 2015
ARAHAN SEKRETARIS JENDERAL PADA RAPAT KERJA PENGENDALIAN PEMBANGUNAN EKOREGION PAPUA Jakarta, 2 Desember 2015 BIRO PERENCANAAN.
KONSEP PENGELOLAAN SUMBER DAYA LINGKUNGAN
Tim Kerja Harmonisiasi Regulasi GN-SDA
Lembaga Negara yang Independen
Good Corporate Governance
SEMINAR NASIONAL PERUMUSAN RENCANA AKSI PELESTRAIAN KERIS INDONESIA
Pikiran-Pikiran Umum Masyarakat Sipil Terhadap Rancangan PP Perencanaan Hutan Bogor 28 Juni 2016.
G o o d C o r p o r a t e G o v e r n a n c e ( G C G )
Bedah Kasus 2 Sertifikasi Hutan COMPLETE….
DIREKTORAT RISET DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS INDONESIA 2009
LITERATUR YANG WAJIB DI BACA (DIPUNYAI?)
Hak Kepemilikan Hutan Nama kelompok: Masruri ( )
OTONOMI BIDANG PERTANAHAN
GOOD CORPORATE GOVERNANCE
Perlindungan dan Pengelolaan LH UU RI No. 32 Tahun 2009
ASPEK AMDAL DALAM STUDI KELAYAKAN BISNIS
HAK ASASI MANUSIA DAN PERAN KOMNAS HAM DALAM HUKUM NASIONAL DI INDONESIA Oleh Muhammad Nurkhoiron (Komisioner Komnas HAM )
TAHUN 2014 TENTANG DESA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT
Studi Kasus KEBIJAKAN KEHUTANAN COMPLETE….
KONSEP DESA/KELURAHAN TANGGUH BENCANA
Fungsi Anggaran Fungsi otorisasi: Anggaran Negara menjadi dasar untuk melaksanakan pendapatan dan belanja pada tahun yang bersangkutan. Fungsi perencanaan:
Pariwisata Bekelanjutan
Keuangan Sekolah/Madrasah
AKSI MITIGASI PERUBAHAN IKLIM DAN PEP RAD-GRK DI BIDANG KEHUTANAN
POSISI MASYARAKAT ADAT DALAM KEBIJAKAN KONSERVASI DI INDONESIA
SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
PENANGGULANGAN BENCANA DI INDONESIA
PENYELENGGARAAN PENANGGULANGAN BENCANA
DESTANA desa tangguh bencana.
SISTEM PEMERINTAHAN DESA Cahyono, M.Pd. FKIP UNPAS Cahyono, M.Pd. FKIP UNPAS.
Nixon Rammang. Undang – undang No 5 Tahun 1967 Tentang Ketentuan Pokok Kehutanan diganti dengan Undang-Undang 41 Tahun 1999 Pengelolaan hutan oleh dan.
KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK JAWA TIMUR TAHUN 2018 pada Perangkat Daerah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa Timur Surabaya, 31 Mei 2018.
DESA / KEL. TANGGUH BENCANA ( DESTANA )
Sistem Manajemen K3 OHSAS 18001:2007
IMPLEMENTASI UNDANG – UNDANG NO. 6 TAHUN 2014 TENTANG DESA UNTUK KESEJAHTERAAN RAKYAT OLEH:TUTIK KUSUMA WADHANI,SE,MM,M.Kes.
Pengelolaan Pengaduan untuk pelayanan publik lebih baik
EVALUASI KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DAN LAPORAN TAHUNAN
Pembela HAM atas lingkungan &bentuk pelanggaran ham
KOMPETISI INOVASI PELAYANAN PUBLIK JAWA TIMUR TAHUN 2018 pada Perangkat Daerah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota se-Jawa Timur Surabaya, 31 Mei 2018.
EVALUASI KETERBUKAAN INFORMASI PUBLIK DAN LAPORAN TAHUNAN
Akreditasi institusi.
Akreditasi Institusi.
INSPEKTORAT JENDERAL KEMENDIKBUD TERKAIT BANTUAN PEMERINTAH
PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR
Transcript presentasi:

PRISAI (Prinsip, Kriteria, Indikator, Safeguards Indonesia) Mei 2012

Apa itu Safeguards Safeguards adalah instrumen (diterjemahkan sebagai kerangka pengaman) yang digunakan untuk membuat suatu program maupun proyek tidak merugikan manusia dan lingkungan. Awalnya muncul dalam proyek-proyek Bank Dunia. Sekarang berkembang ke berbagai lembaga internasional dan saat ini menjadi bagian integral dalam diskusi REDD+ Safeguards antara lain digunakan sebagai mekanisme penyelesaian maupun pencegahan konflik sosial, mencegah korupsi, bencana lingkungan dan masalah lain yang muncul bersamaan dengan kebijakan proyek maupun program

Tujuan Safeguards dalam REDD+ Upaya untuk membuat sebuah kebijakan, program maupun aktivitas REDD+ sesuai dengan tujuannya sendiri; Mendorong agar REDD+ tidak hanya mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan tetapi pada saat yang sama berkontribusi memberikan manfaat bagi individu atau komunitas yang berkaitan dengan aktivitas REDD+

PROSES PRISAI telah disusun dengan mengacu pada STRANAS, pengalaman berbagai safeguards yang telah ada, kerangka hukum nasional dan internasional serta melalui proses partisipatif yang melibatkan berbagai pemangku kepentingan (Pemerintah, Bisnis, LSM, Masyarakat, Lembaga Pendanaan, Pengembang). Konsultasi atas draft awal PRISAI telah dilakukan pada periode Januari-Februari 2012 melalui 10 FGD Nasional dan Provinsi, 1 KP Nasional dan 1 KP Provinsi. Masukan atas draft awal juga diterima melalui email (10 masukan)

Draft STRANAS Prinsip, kriteria dan indikator ditujukan untuk dapat memperoleh landasan hak bagi masyarakat dan kriteria lingkungan yang sesuai dengan karakter lokal yang perlu untuk diletakkan sebagai bagian dari kerangka pengaman. Penyusunan kriteria dan indikator ini setidaknya perlu memuat: Jenis‐jenis hak mendasar dari masyarakat untuk mendapatkan informasi yang mudah dipahami, berpartisipasi dan hak untuk mengajukan keberatan (sebagai bagian dari prinsip free and prior informed consent) atas keputusan publik yang berkaitan dengan proyek REDD+; Jaminan bahwa proyek atau program REDD+ melindungi dan mengakui hak masyarakat adat/lokal atas sumber daya alam yang tidak hanya berbasis pada bukti formal tetapi juga penguasaan dan klaim secara historis; Indikator yang menjamin pengakuan terhadap hak‐hak dasar masyarakat adat dan lokal untuk menyatakan keputusannya atas sebuah kegiatan REDD+ di wilayah mereka;

Jenis‐jenis prinsip tata kelola pemerintahan dan tata administrasi yang baik (good governance), mencakup berbagai prinsip yang menjamin transparansi dan akuntabilitas publik dari pelaksana pengelolaan kehutanan; Indikator yang menjamin kesetaraan gender dan kaum rentan dalam berperan serta dalam pelaksanaan REDD+; Indikator untuk memastikan bahwa sebelum kegiatan REDD+ dilaksanakan, terdapat suatu mekanisme penyelesaian konflik apabila terdapat konflik dan untuk mengatasi apabila terjadi konflik di masa yang akan datang Kriteria atas segala kemungkinan dampak maupun keuntungan yang akan ditimbulkan dari penerapan REDD+ termasuk jaminan atas penentuan pembagian manfaat yang akan timbul sebagai konsekuensi REDD+; Kriteria jaminan yang memastikan REDD+ tidak bertentangan dengan upaya penyelamatan keanekaragaman hayati dan standar lingkungan hidup yang berkelanjutan; dan Indikator yang menjamin adanya tindakan pemulihan bila terjadi pelanggaran atau pengabaian terhadap hak maupun standar lingkungan hidup yang berkelanjutan.

PRISAI Draft Nol Prinsip Hak atas tanah, wilayah dan sumber daya alam diakui dan dihormati oleh program REDD Manfaat REDD dibagi secara adil ke semua pemegang hak dan pemangku kepentingan yang relevan Sumber-sumber kehidupan dan akses masyarakat adat dan lokal atas hutan diperkuat dan dipertahankan untuk jangka panjang Menghargai pengetahuan tradisional dan nilai-nilai kebudayaan masyarakat adat maupun lokal yang melekat pada hutan dengan merujuk pada kewajiban hukum internasional termasuk antara lain Deklarasi PBB tentang Hak-Hak Masyarakat Adat Mendukung keanekaragaman hayati, perlindungan hutan alam dan jasa lingkungan Menjamin pengurangan emisi secara permanen Partisipasi penuh dan efektif dari semua pemangku kepentingan Patuh pada hak hak asasi manusia dan mendukung perbaikan tata kelola kehutanan

Masukan Publik Mengacu pada tanggung jawab per aktor: masyarakat, pemerintah, Swasta, NGOs Pengembangan maupun penambahan PRISAI, antara lain: Menyesuaikan dengan 7 safeguards Cancun Keadilan gender Ownership semua pihak terutama komunitas Tidak rumit, tidak menambah beban birokrasi, memberdayakan Ada tahapan capaian yang jelas khususnya “additionality” sosial dan lingkungan yang dipersyaratkan oleh perdebatan REDD+ Harus ada kelembagaan safeguards di tingkat nasional Akan dilanjutkan dengan konsultasi atas indikator dan kriteria dengan sejumlah expert Uji coba pelaksanaan PRISAI di beberapa pilot Diskusi publik pelaksanaan uji coba (rencana kerja sama dengan DKN)

PRISAI versi draft 1: Kebutuhan Nasional + Cancun

7 Safeguards Cancun dalam 10 PRISAI Sosial Lingkungan Melengkapi atau konsisten dengan tujuan program kehutanan nasional, konvensi dan kesepakatan internasional terkait Struktur tata-kelola hutan nasional yang transparan dan efektif, mempertimbangkan peraturan-perundangan yang berlaku dan kedaulatan negara yang bersangkutan Menghormati pengetahuan dan hak masyarakat adat dan masyarakat lokal, dengan mempertimbangkan tanggung-jawab, kondisi dan hukum nasional, dan mengingat bahwa Majelis Umum PBB telah mengadopsi Deklarasi Hak Masyarakat Adat Partisipasi para pihak secara penuh dan efektif, khususnya masyarakat adat dan masyarakat lokal Konsisten dengan konservasi hutan alam dan keaneka- ragaman hayati, menjamin bahwa aksi REDD+ tidak digunakan untuk mengkonversi hutan alam, tetapi sebaliknya untuk memberikan insentif terhadap perlindungan dan konservasi hutan alam dan jasa ekosistem, serta untuk meningkatkan manfaat sosial dan lingkungan lainnya Aksi untuk menangani resiko-balik (reversals) Aksi untuk mengurangi pengalihan emisi Memastikan status hak atas tanah dan wilayah Melengkapi atau konsisten dengan target pengurangan emisi, konvensi dan kesepakatan internasional terkait Memperbaiki tata kelola kehutanan Menghormati dan memberdayakan pengetahuan dan hak masyarakat adat dan masyarakat lokal Partisipasi para pemangku kepentingan secara penuh dan efektif dan mempertimbangkan keadilan gender Memperkuat konservasi hutan alam, keanekaragaman hayati, jasa ekosistem Aksi untuk menangani resiko-balik (reversals) Aksi untuk mengurangi pengalihan emisi Manfaat REDD dibagi secara adil ke semua pemegang hak dan pemangku kepentingan yang relevan Menjamin Informasi yang transparan, akuntabel dan terlembagakan

7 PRISAI FIDUCIARY Asesmen resiko keuangan baik internal maupun eksternal SOP keuangan yang memenuhi standar keuangan yang diakui Audit keuangan yang independen oleh auditor eksternal yang memiliki Certified Public Accountant (CPA) Laporan keuangan ke publik melalui media publik yang antara lain mencakup gambaran rencana dan pelaksanaan rencana keuangan Memiliki mekanisme pencegahan atas intervensi keuangan yang tidak sesuai dengan SOP Menjunjung tinggi prinsip Anti-korupsi: pembayaran berbasis hasil yang nyata dan terukur Melalui proses pengadaan yang terbuka, kompetitif dan transparan

Kelembagaan Komite Safeguards Pemerintah Masyarakat Swasta NGOs Perwakilan dari beberapa pihak dengan mempertimbangkan keahlian Bisa menunjuk para pakar untuk membantu komite (sifatnya adhoc)

Komite Safeguards Bertugas: Menyempurnakan kriteria, indikator dan mekanisme kerangka pengamanan (safeguards) yang akan menjadi persyaratan pendanaan bagi setiap program/proyek/kegiatan REDD+; Melakukan analisis, evaluasi dan pemantauan secara berkala atas program/proyek/kegiatan REDD+ berdasarkan prinsip-prinsip kerangka pengamanan (safeguards) yang telah disetujui oleh Lembaga REDD+; Memberikan rekomendasi mengenai pemenuhan kerangka pengamanan (safeguards) oleh program/proyek/kegiatan REDD+ berdasarkan hasil analisa, evaluasi dan pemantauan secara berkala kepada Lembaga REDD+ yang selanjutnya akan dijadikan pertimbangan dalam proses pengambilan keputusan pendanaan selanjutnya; Mengelola sistem informasi kerangka pengamanan (safeguards) dan menetapkan mekanisme serta melaporkannya ke Lembaga REDD+; dan Melakukan evaluasi umum atas implementasi kerangka pengamanan (safeguards) serta mengembangkan perbaikan sistem kerangka pengamanan (safeguards);

Usulan dan Desain Pelaksanaan Safeguards Diskusi Awal dengan Komunitas & Pemangku Kepentingan terkait Konsensus awal dengan Komunitas atau Pemangku Kepentingan Lain Surat Persetujuan Awal Dilampirkan di Proposal Calon Pelaksana Proyek Desain Roadmap Pelaksanaan PRISAI dalam Proposal Mekanisme Komplain Tinjauan Laporan oleh auditor eksternal Lap. Pelaksanaan PRISAI oleh Pelaksana REDD Mekanisme Pengawasan Pelaksanaan PRISAI Keputusan Final oleh Komite Safeguards Mekanisme Penyelesaian Konflik Implementasi , Laporan dan Tinjauan Safeguards

Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat

Komunitas (Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat) NGOs Pelaksana REDD+ Pemerintah Swasta Komunitas (Pengelolaan Hutan Berbasis Masyarakat) NGOs

Sumber Pendanaan

Kelompok Program Aktivitas Pendanaan Pemohon yang Sesuai Pengelolaan bentang alam berkelanjutan Kepemilikan, lisensi, perijinan lahan, perencanaan tata ruang, penegakan hukum dan anti-korupsi Intervensi strategis Komunitas, NGOs, Pemerintah Nasional dan Daerah Pemanfaatan SDA secara lestari Produktivitas fungsi lahan, manajemen hutan dan lahan berkelanjutan, sumber penghidupan alternatif, restorasi lahan terdegradasi Intervensi strategis, hibah skala besar, investasi Komunitas, LSM, Sektor Swasta Konservasi dan Rehabilitasi Rehabilitasi, penanaman kembali, pencegahan dan kontrol kebakaran, kawasan dilindungi Pendanaan Awal Konsultasi awal di antara atau dengan komunitas, studi potensi sosial dan lingkungan, penyiapan proposal

Usulan Alur Pengajuan Proposal Pelaksanaan REDD+ Lembaga REDD+ Komunitas Komite Investasi Safeguards Lembaga Perantara