KOMPONEN RESERVOIR MIGAS

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
DAYA REMBESAN (PERMEABILITY) (1)
Advertisements

Pengantar Teknik Kimia Sesi 1: Peralatan Proses
INSTALASI POMPA SENTRIFUGAL (single line installation)
Pengantar Teknik Kimia Sesi 1: Peralatan Proses
Perancangan sistem pembuangan dan vent
SISTEM PNEUMATIK 1.1.         Umum. Pneumatik berasal dari bahasa Yunani yang berarti udara atau angin. Semua sistem yang menggunakan tenaga yang disimpan.
POMPA yusronsugiarto.lecture.ub.ac.id.
EFI Electronic Fuel Injection
FLUIDA Fluida adalah zat yang dapat mengalir atau sering
FLUIDA BERGERAK ALIRAN FLUIDA.
AKIFER DAN BERBAGAI PARAMETER HIDROLIKNYA
SISTEM PERPIPAAN Definisi fluida Mekanika Fluida Transportasi fluida
Mekanika Fluida II Jurusan Teknik Mesin FT. UNIMUS Julian Alfijar, ST
Mekanika Fluida Membahas :
INTERMITTENT GAS LIFT Gas Lift - Design.
KLASIFIKASI SISTEM PEMBUANGAN
RIZKI ARRAHMAN KELAS C. ALIRAN FLUIDA DALAM PIPA  Sistem perpipaan adalah suatu sistem yang banyak digunakan untuk memindahkan fluida, baik.
Selamat Belajar… Bersama Media Inovasi Mandiri Semoga Sukses !!
DIPEMBELAJARAN SISTEM KEMUDI TENAGA ( POWER STEER)
BY ENDRA TJAHJONO, S.Pd (
Bab 5 Pemilihan Diameter Pipa Desain, Fabrikasi, dan inspeksi Sistem Perpipaan 1 BAB V OPTIMASI PEMILIHAN DIAMETER PIPA  Pemilihan diameter pipa berdasarkan.
rigid dapat mengalir dapat mengalir
3.5. HEAD ISAP POSITIP NETO ATAU NPSH*
HUKUM I TERMODINAMIKA:
Nikmah MAN Model Palangka Raya
ARTIFICIAL LIFT Basic Artificial Lift Methods Selection Technique
Artificial Lift Methods
Session 8 Gas Lift Design.
FLUIDA DINAMIS Oleh: STAVINI BELIA
Memahami Storage & Handling dalam Pengolahan Migas
HIDRODINAMIKA.
HUKUM TERMODINAMIKA I Disebut juga Hukum kekekalan energi :
OPERASI, PEMASANGAN, PEMELIHARAAN, DAN MENGATASI GANGGUAN PADA POMPA
HUKUM I TERMODINAMIKA:
Pertemuan 21 Pergerakan air tanah
PLTPB (PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA PANAS BUMI)
Introduction The video Jenis Sensor Pipa Pitot Pictures Flow Sensor
PERILAKU BATUAN terhadap
PRINSIP-RINSIP UMUM VENTILASI
Komponen Sistem Hidrolik (lanj)
COLLING SYSTEM Pembakaran campuran udara dan bahan bakar didalam mesin menghasilkan energi panas, tetapi hanya 25% dari keseluruhan jumlah panas yang.
MODUL 2: ALIRAN BAHAN CAIR Dr. A. Ridwan M.,ST.,M.Si,M.Sc.
Sale Point RG CW Proposed Surface Facility RG CO Well
SIFAT FISIK BATUAN RESERVOIR
Heat Exchanger Kurniawati.
COLLING SYSTEM Pembakaran campuran udara dan bahan bakar didalam mesin menghasilkan energi panas, tetapi hanya 25% dari keseluruhan jumlah panas yang.
DINAMIKA FLUIDA.
POMPA DAN PIPA Pompa adalah alat yang digunakan untuk mengalirkan Fluida Atau Cairan Atau Pulp Atau Slurry Dari Tempat Yang Rendah Ke Tempat Yang Lebih.
High Performance Liquid Chromatography
TEKNOLOGI DIBIDANG PENGANGKATAN MINYAK BUMI
Presented by Rendy R Lewenussa
BLOW OUT PREVENTER (BOP) SYSTEM
Teknik Pengendalian Pencemaran Udara (TPPU) Cyclone
Persamaan Aliran Radial Minyak  qo = laju aliran minyak dipermukaan, STB/D ko= permeabilitas efektif minyak, mD h= ketebalan lapisan, ft  o= viscositas.
OLEH : Nurwahida ( ) Rabianti ( )
PENGOLAHAN TRANSPORTASI MIGAS
PENGOLAHAN TRANSPORTASI MIGAS
Perencanaan Sumur – XX dengan Metode Gas Lift PT Medco E&P Indonesia Rifqi Dwi Ramadhani STEM- Akamigas Cepu.
DAYA REMBESAN (PERMEABILITY) (1)
IKG2B3/METODE KOMPUTASI
Optimasi Energi Terbarukan (Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi)
Pertemuan 22 Aliran Air Tanah
Tugas Akhir PENGUJIAN POMPA HIDRAM SEBAGAI POMPA RAMAH LINGKUNGAN
FLUIDA. PENDAHULUAN Berdasarkan wujudnya materi di bedakan menjadi 3 : padat, cair dan gas. Benda padat : memiliki sifat mempertahankan bentuk dan ukuran.
POMPA. Prinsip kerja Pompa Pada umumnya pompa beroperasi pada prinsip dimana kevacuman sebagai (partial vacuum) yang diciptakan pada inlet pompa sehingga.
Terjadinya sumber energi panas bumi di Indonesia serta karakteristiknya dijelaskan Budihardi (1998), yaitu ada tiga lempengan yang berinteraksi di Indonesia.
Komponen Sistem Hidrolik (lanj). 5. Pompa Pompa merupakan komponen utama pada sistem hidrolik yang berperan sebagai pembangkit tekanan. Pompa menerima.
1. Aliran bersifat steady/tunak(tetap) FLUIDA FLUIDA IDEAL FLUIDA SEJATI 2. Nonviscous (tidak kental) 2. Viscous (kental) 1. alirannya turbulen 3. Incompresibel.
Transcript presentasi:

KOMPONEN RESERVOIR MIGAS Batuan Res. Lapisan Penutup Perangkap Res. (antiklin)

STRATIGRAFI DAERAH CEPU DAN SEKITARNYA Reservoir Objective STRATIGRAFI DAERAH CEPU DAN SEKITARNYA (Menurut Harsono Pringgoprawiro, 1983)

Pengantar Penilaian Formasi 23 Composite Log Pengantar Penilaian Formasi 23

V. PENGANTAR TEKNIK PRODUKSI

DIAGRAM ALIR PRODUKSI MINYAK SP VI DISTRIK II LEDOK DISTRIK I KAWENGAN SP V SP II 4” x 2,5 km 6” x 10,5 km S S 4” x 3,8 km WATER DISPOSAL 4” x 1,5 km SP I S P U SP IV DISTRIK II NGLOBO 6” x 2,5 km 6” x 21,4 km 8” 4” x 2,2 km 13,4 km 6,2 km 22,6 km SP I 5” x 2 km 0,5 km 0,8 km SP I 4” x 19,6 km P P P S P U S P U 6” x 1 km SP II 4” x 0,4 km 4” x 1,0 km SP II 6” x 2 km SP III 3” x 9,4 km KILANG SP SMG SPBU ROAD TANK KUD / KOPERASI UPPDN KONSUMEN

V. PENGANTAR TEKNIK PRODUKSI PENDAHULUAN ALIRAN FLUIDA DALAM MEDIA BERPORI DAN IPR TAHAPAN PRODUKSI FASILITAS PRODUKSI PERMUKAAN

1. PENDAHULUAN Teknik produksi adalah cara-cara mengangkat fluida dari dalam reservoar ke permukaan ”laju produksi”  laju produksi optimum Dua hal pokok yang mendasari teknik produksi adalah: 1. Gerakan fluida dari fomasi ke dasar sumur, melalui media berpori: Inflow Performance Relationship (IPR) 2. Gerakan fluida dari dasar sumur ke permukaan, melalui media pipa: Performance dari Tubing, Choke/ Bean, dan Horizontal.

SISTIM SUMUR PRODUKSI Tubing (DPt) Choke (DPc) Separator Flowline (DPf) Tubing (DPt) FORMASI PRODUKTIF (DPr) Perforation (DPp)

Dua cara memproduksikan fluida ke permukaan: Sembur Alam * Menggunakan jepitan (choke/bean) * Tanpa jepitan Sembur Buatan * Gas Lift * Pompa Sucker Rod * Pompa Benam Listrik (Electric Submersible Pump)

Penampang Aliran Linier Melalui Media Berpori 2. ALIRAN FLUIDA DALAM MEDIA BERPORI DAN IPR Aliran Fluida Dalam Media Berpori Aliran fluida dalam reservoar dapat terjadi bila ada perbedaan tekanan (gradien tekanan) sepanjang jarak tempuh aliran tersebut di dalam reservoar. Penampang Aliran Linier Melalui Media Berpori

Henry Darcy (1856) menyatakan bahwa ”kecepatan suatu fluida homogen melalui media berpori adalah berbanding lurus terhadap gradien tekanan dan berbanding terbalik terhadap viskositas fluida”, atau dalam bentuk persamaan: dimana: v = kecepatan semu, cm/detik q = laju aliran volumetris, cc/detik A = luas penampang semu atau total (materi + saluran pori) batuan, cm2 k = permeabilitas batuan (konduktivitas fluida), D (Darcy)  = viskositas fluida, cp (centipoise) dP/ds = gradien tekanan, atm/cm

Aliran Linier Dalam Satuan Lapangan Gambar di atas memperlihatkan aliran linier melalui media berpori dengan penampang tetap, dimana kedua ujungnya seluruhnya terbuka untuk aliran. Jika fluida bersifat incompressible, maka kecepatan adalah sama pada semua titik selama laju aliran total melewati setiap penampang, sehingga: dimana: (dalam satuan lapangan) v = bbl/day/ft2 q = bbl/day A = ft2 k = Darcy  = centipoise dP/dx = psi/ft

Aliran Radial di Media Berpori

Aliran Fluida dalam Media Berpori Untuk aliran radial satu phasa, homogen , Isotropic ,steady state persamaan Darcy menggambarkan aliran dari formasi produktif menuju dasar sumur menjadi

Productivity Index (PI atau J) adalah angka penunjuk (index) untuk menyatakan kemampuan produksi suatu sumur pada kondisi tertentu Secara definisi PI adalah ”perbandingan antara laju produksi yang dihasilkan suatu sumur, terhadap perbedaan tekanan (draw-down) antara tekanan statik (Ps) dengan tekanan pada saat terjadi aliran (Pwf) di dasar sumur”, atau

B. Inflow Performance Relationship (IPR) Choke Flowline Tubing Performance Tubing Q Inflow Performance P Formasi Produktif

Inflow Performance suatu sumur adalah gambaran grafis kemampuan sumur yang bersangkutan untuk memproduksikan atau menghasilkan fluida. Kemampuan sumur untuk menghasilkan fluida tergantung pada faktor berikut: Sifat fisik batuan Geometri sumur dan daerah pengurasan Sifat fisik fluida yang mengalir Perbedaan tekanan antara formasi produktif dengan lubang sumur pada saat terjadi aliran.

Sesuai dengan definisi PI, maka untuk membuat grafik IPR perlu diketahui: Laju produksi Tekanan aliran dasar-sumur Tekanan statik sumur

Gambar Grafik IPR untuk Aliran Fluida Satu-Fasa Pwf 1000 2000 100 200 qmax 260 q Ps 0 tan  = PI Gambar Grafik IPR untuk Aliran Fluida Satu-Fasa

3. TAHAPAN PRODUKSI Dua cara memproduksikan fluida ke permukaan: Tahapan Sembur Alam (Natural Flowing) Tahapan Sembur Buatan (Artificial Lift) * Gas Lift * Pompa Sucker Rod * Pompa Benam Listrik (Electric Submersible Pump)

Gambar 3.1. Skema Sistim Aliran Keseluruhan Pada Sumur Minyak

A. Sembur Alam (Natural Flowing) Adalah tahap produksi pada saat tekanan reservoar cukup besar, sehingga mampu mendorong fluida reservoar sampai ke permukaan. Sumur sembur-alam dapat diproduksikan dengan atau tanpa ”jepitan” (choke/ bean) di permukaan. Sebagian besar sumur sembur-alam menggunakan choke di permukaan dengan alasan, antara lain : Sebagai pengaman Untuk mempertahankan produksi, sebesar yang diinginkan Mempertahankan batas atas laju produksi, untuk mencegah masuknya pasir. Untuk memproduksikan reservoar pada laju yang paling efisien Untuk mencegah water atau gas coning

Q P Titik Nodal di Dasar Sumur Pr Tubing Performance Tubing Curve Pwf IPR Q Inflow Performance P Q Qmax

Instalasi Sumur Sembur Alam

B. Sembur Buatan (Artificial Lift) - Gas Lift Gas-lift adalah proses pengangkatan fluida dengan menggunakan gas tekanan relatif tinggi (minimum 250 psi). Gas diinjeksikan ke dalam sumur dan digunakan sebagai media pengangkat melalui proses mekanis. Proses pengangkatan ini berlangsung karena: Penurunan gradien fluida dalam tubing Pengembangan gas yang diinjeksikan, dan/atau Pendorongan minyak oleh gas injeksi bertekanan tinggi Ada dua metode gas-lift, yaitu : Continuous gas lift Intermittent gas lift

Gambar 3.3. Operasi Gas-Lift Aliran Kontinyu

Siklus Operasi Aliran Intermittent untuk Instalasi-Tertutup Konvensional

Beberapa kelebihan gas lift dibandingkan dengan metode sembur buatan lain yaitu: Biaya peralatan awal untuk instalasi gas-lift biasanya lebih rendah, terutama sekali untuk pengangkatan sumur dalam (deep lift). Pasir (bahan abrasif) yang ikut terproduksi tidak merusak kebanyakan instalasi gas-lift. Gas-lift tidak tergantung/dipengaruhi oleh desain sumur. Umur peralatan lebih lama Biaya operasi biasanya lebih kecil, terutama sekali untuk deep lift. Ideal untuk sumur-sumur dengan GOR tinggi atau yang memproduksikan buih gas (gas-cut foam).

Keterbatasan metode gas-lift adalah sebagai berikut: Gas harus tersedia Sentralisasi kompresor sulit untuk sumur-sumur dengan jarak terlalu jauh. Gas injeksi yang tersedia sangat korosif, kecuali diolah sebelum digunakan.

B. Sembur Buatan (Artificial Lift) - Pompa Sucker Rod

Sistim Pemompaan Beam

Peralatan Permukaan Suatu Instalasi Pemompaan Beam

B. Sembur Buatan (Artificial Lift) - Pompa Listrik Sentrifugal Submersible Electric Submersible Pump (ESP) merupakan pompa jenis sentrifugal yang digerakkan oleh tenaga motor listrik. Pompa ini disebut pompa submersible karena dalam operasinya pompa dan motor berada di bawah fluid level atau tercelup di dalam fluida. Sistim pompa ESP atau pompa listrik sentrifugal terdiri dari tujuh elemen dasar, yaitu: Motor listrik Protector Separator gas Pompa sentrifugal bertingkat banyak (multistage) Kabel listrik Switchboard Transformer

Gambar Unit Pemompaan ESP

4. FASILITAS PRODUKSI PERMUKAAN Peralatan produksi permukaan terdiri dari: Wellhead (Kepala Sumur) Gathering System Manifold System Separator (Pemisah) Treating Facilities Oil Storage (Tangki pengumpul) Pompa

Fungsi surface facility: Media pengangkut: Gathering System, Manifold System Pompa Pemisah: Separator Treating System Penimbun: Oil Storage

Conventional safety-valve Di atas well head ada master valve terus flow cross or tee, samping tee flowing valve terus choke Gambar Wellhead dan Safety Valve

B. Gathering System Fungsi: Mengatur jalannya produksi minyak dari masing-masing sumur, Agar mendapatkan laju produksi yang optimum. Mengapa perlu diatur? Masing-masing sumur mempunyai karakter (laju, tekanan, GOR dsb) yang berbeda-beda

Gambar Individual Oil and Gas Gathering System

Gambar Sistim Optimasi Gathering

C. Manifold System Manifold adalah sekumpulan pipa salur dan choke yang bertujuan untuk mengatur jalannya laju produksi dan pengetesan dari masing-masing sumur ke separator Dasar pengelompokan sumur-sumur: Kapasitas produksi masing-masing sumur Tekanan masing-masing sumur GOR sumur Ada tidaknya kandungan material produksi sumur Sifat-sifat fisik dan kimia fluida sumur

Gambar Manifold

D. Separator Fungsi separator  memisahkan gas dari cairan yang terproduksi dari sumur. Komponen Separator: Bagian Pemisah Utama, berfungsi memisahkan cairan/slug cairan masuk separator juga butir-butir cairan yang terbawa gas akan dipisahkan secara cepat. Bagian Pemisah Cairan, berfungsi tempat menampung cairan yang telah terpisahkan. Bagian Pemisah Kedua, memisahkan butir-butir cairan sangat kecil, yang tidak terpisahkan pada bagian pertama. Prinsip kerja adalah gravity setting dari aliran gas. Mist Extraction Section, memisahkan sisa cairan yang berbentuk kabut

Gambar Skema Separator Vertikal

Treating Facilities Alat ini digunakan memisahkan air yang tercampur dalam minyak. Air dalam minyak dibedakan menjadi dua yaitu air bebas dan air emulsi. Air bebas dipisahkan dengan cara settling Air emulsi yaitu air yang tersebar dalam fasa minyak memerlukan cara-cara khusus untuk menanganinya

Gambar Wash Tank

F. Oil Storage Berdasarkan fungsi : Test Tank, tangki pengukur jumlah produksi dari satu atau beberapa sumur Tangki Penimbun, tangki penyimpan gas atau minyak

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 2015 MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN