FISH AGE Umur Ikan Dr. Maria Dyah Nur Meinita, MSc Kuliah Biologi Perikanan, Jurusan Perikanan & Kelautan UNSOED, Desember 2010
Why we age the fish Basic biological data are the foundation on which all assessments of fisheries resources are built. These include parameters such as: growth rates size and age composition stock biomass, maturation mortality rates, prediction of the future stock
Long-lived vs short-lived fish Menurut Effendie (1997) Ikan-ikan berumur pendek: ikan yang tidak memiliki alat pernafasan tambahan, pergerakan cepat, Ikan berumur panjang: ikan yang tergolong primitif, pergerakan lambat, mempunyai alat pernafasan tambahan, penghuni dasar atau perairan dangkal dan luwes terhadap lingkungan.
Sturgeon, family Acipenseridae the longest-lived of the fishes, some living well over 100 years Oncorhynchus masou, (cherry salmon), Antlantic salmon Norwegian salmon
Sub-tropical vs Tropical Fish Ikan-ikan subtropis: sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungannya, dimana pada musim dingin pertumbuhan tubuh ikan hampir terhenti atau lambat sama sekali. Sehingga mempengaruhi pertumbuhan pada sisik, vertebrae, tulang, operculum, duri sirip dan tulang otolith yang menyebabkan terbentuknya susunan sirkulasi yang sangat rapat dan akhirnya membentuk annulus. Ikan tropis: walaupun mengalami hidup di dua musim, kenyataannya suhu lingkungan sekitar tidak begitu mempengaruhi pertumbuhan sirkulasi pada bagian tubuh yang keras. Jadi tanda tahunan dari hasil susunan sirkuli yang rapat tidak begitu nyata bentuknya. Penentuan umur ikan yang mungin untuk dipraktekkan saat ini adalah dengan menggunakan metode frekwensi panjang (metode petersen) yang tergantung pada sifat reproduksi dan pertumbuhan ikan.
Fish vs Mammal & reptile Undeterminate growth vs Determinate growth
How we age the fish Penentuan umur suatu individu ikan dapat dilakukan melalui 2 cara yaitu : (1) Cara langsung : cara ini hanya dapat dilakukan pada individu spesies ikan budidaya, (2) Cara tidak langsung : pada individu spesies ikan yang masih hidup diperairan alami.
Penentuan secara tidak langsung Penentuan umur ikan secara tidak langsung dapat dilakukan melalui 3 cara yaitu : Dengan mempelajari tanda-tanda tahunan (Annulus) atau harian (Sirkulus) pada bagian-bagian tubuh yang keras, Metoda prekuensi panjang (metoda petersen) Metode marking & tagging
(1) Mempelajari tanda tahunan pada bagian tubuh Teori Dasar Pengukuran Metoda ini sebenarnya hanya berlaku pada ikan-ikan yang hidup di daerah yang mengalami 4 musim, yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Ikan termasuk dalam hewan POIKILOTHERM (berdarah dingin), dimana hidupnya sangat terpengaruh oleh suhu sekelilingnya, dimana pada musim dingin pertumbuhan badan ikan lambat atau bahkan berhenti sama sekali.
Pada pertumbuhan badan yang tidak cepat ini akan tercatat pada beberapa bagian tubuhnya, seperti : Sisik, Tulang operculum (tutup insang), Duri sirip punggung atau dada, Tulang punggung dan Otolith (batu telinga)
Figure. Preparation modes for each hard structure.
1. Sisik Ada beberapa macam sisik ikan yang dikenal, yakni: 1. Sisik kosmoid (cosmoid) Sisik kosmoid yang sesungguhnya hanya dijumpai pada ikan-ikan bangsa Crossopterygi yang telah punah. Sisik ini berlapis-lapis, di mana lapisan terdalam terbangun dari tulang yang memipih. 2. Sisik ganoid Sisik-sisik ganoid ditemukan pada ikan-ikan suku Lepisosteidae dan Polypteridae. Sisik-sisik ini serupa dengan sisik kosmoid,berbentuk belah ketupat, mengkilap dan keras. 3. Sisik plakoid Sisik-sisik plakoid dimiliki oleh ikan hiu dan ikan-ikan bertulang rawan lainnya. Sisik-sisik ini memiliki struktur serupa gigi. 4. Sisik leptoid Sisik-sisik leptoid didapati pada ikan-ikan bertulang keras, dan memiliki dua bentuk. Yakni sisik sikloid (cycloid) dan ktenoid (ctenoid). Sisik-sisik sikloid memiliki tepi luar yang halus, dan paling umum ditemukan pada ikan-ikan yang lebih primitif yang memiliki sirip-sirip yang lembut. Misalnya adalah ikan-ikan salem dan karper. Sisik-sisik ktenoid bergerigi di tepi luarnya, dan biasanya ditemukan pada ikan-ikan yang lebih ‘modern’ yang memiliki sirip-sirip berduri.
Fig. 247. - Scales of different fishes Fig. 247. - Scales of different fishes. a Cycloid scale (Pike); b Ctenoid scale (Perch) ; c Placoid scale (Thornback); d Placoid scale of Rhina; e Ganoid scales (Palaeoniscus).
Sisik yang digunakan untuk menentukan umur ikan adalah sisik cycloid atau ctenoid saja, karena keduanya pipih dan mudah diambil tanpa merusak bagian tubuh. Sisik pengganti akan mudah terbentuk dalam waktu relatif singkat. Sisik pengganti tersebut dinamakan sisik palsu. Sisik palsu mudah dibedakan dengan sisik asli karena pusatnya besar. Sisik palsu tidak dapat digunakan untuk menentukan umur ikan.
hanya satu annulus yang dibentuk tiap tahun Penentuan umur dengan menggunakan metode sisik berdasarkan tiga hal, yaitu : bahwa jumlah sisik ikan tidak berubah dan tetap identitasnya selama hidup. pertumbuhan tahunan pada sisik ikan sebanding dengan pertambahan panjang ikan selama hidupnya. hanya satu annulus yang dibentuk tiap tahun
Sisik Kunci Sisik kunci adalah sisik yang diambil untuk menentukan umur ikan. Sisik kunci ikan-ikan yang memiliki sisik cycloid letaknya 3 baris di depan pina dorsalis dan diatas linea lataralis. Sisik kunci ikan ctenoid letak sisik kuncinya adalah di daerah tepat ujung sirip dada yang ditujukan ke arah ekor Semua sisik dapat digunakan sbg sisik kunci. Hal tsb diatas digunakan agar pengukuran seragam.
sisik Third Winter Second Winter First Winter
2. Operculum Pengetrapan metoda ini untuk menghitung pertumbuhan masa lalu yang telah dilakukan oleh beberapa author dengan hasil yang memuaskan. Keuntungan dari metode ini adalah tanda-tanda tahunan yang terdapat pada operculum dapat dilihat langsung tanpa alat bantu optik. Pengamatan akan lebih berhasil apabila dilakukan di kamar gelap dimana operculum diletakkan diatas kaca yang disorot lampu ber-flourescent
3. Duri sirip Metode ini digunakan untuk mengetahui umur ikan-ikan yang tidak bersisik atau sisiknya sangat kecil dan tertanam jauh ke dalam kulitnya. Dasar pemikirannya adalah terdapatnya tanda-tanda yang menunjukkan kejadian pertumbuhan yang cepat dan lambat, dimana pertumbuhan ikan itu selalu sebanding dengan tumbuh duri dari siripnya.
Duri yang diambil adalah duri sirip punggung yang terdepan atau duri sirip dada terluar, terutama pada bagian yang paling lebar yaitu paling dekat dengan dasarnya. Usahakan pada saat mematahkan duri tsb tidak jauh dari pangkalnya. Pada bagian pangkal yang paling lebar diiris tipis dengan menggunakan pemotong intan. Setelah ketipisan duri tercapai, pengamatan dilakukan di bawah mikroskop. Pada saat pertumbuhan cepat, irisan duri terlihat putih seperti tulang dan pada saat pertumbuhan lambat kelihatan agak gelap atau lebih pekat.
Sirip punggung
4. Tulang Punggung Sejalan dengan pertumbuhan ikan secara keseluruhan, tulang punggung tumbuh pula seirama dengan pertumbuhan bagian tubuh lainnya. Dapat dilihat pada bagian depan atau bagian belakang tiap-tiap ruas tulang. Tulang punggung yang lazim digunakan adalah tulang punggung yang terletak di atas rongga perut.
Bersihkan urat-urat daging, pembuluh darah & syarafnya Tanda tahunan : tonjolan sperti cincin yg mengelilingi centrum tl. punggung, berwarna lebih jernih agak hitam
Annual rings in the vertebra of a known-age porbeagle shark. The arrowhead points to the birth ring. The subsequent rings indicate that this shark was 4 years old.
5. Otolith Otolith adalah batu telinga Sering digunakan untuk menentukan umur ikan-ikan yang tidak bersisik. Kadang digunakan pula untuk ikan bersisik, disebabkan metoda sisik tidak memungkinkan untuk diinterpretasi dengan baik.
5. Otolith (lanjutan) Dari 3 pasang otolith ikan Teleost, hanya sepasang yang ukurannya terbesar , yaitu batu telinga yang terdapat pada sacculus. Bentuk otolith oval, merupakan hasil pengendapan bahan kapur yang sejalan dengan pertumbuhannya.
North Sea cod otolith - section viewed by reflected light - Age 5 Plaice otolith - 4 years old Stained sole otolith - approximately 37 years old
5. Otolith (lanjutan) Otolith dibaca dengan menggunakan mikroskop binokuler dengan air sebagai medianya (trisodium phosphat atau larutan campuran alkohol 95% dan glyserin dg perbandingan 9:1) Tanda tahunan pada otolith warnanya lebih jernih daripada bagian–bagian lainnya dan mengelilingi pusat.
Otolith American eel
Kendala dalam menggunakan otolith Pada ikan-ikan yang sudah tua. Tanda tersebut sangat berdempetan dan susah memisahkannya. Ikan harus dibunuh. Hal ini sangat merugikan terlebih apabila populasi yang sedang diteliti sangat kecil.
2. Metoda frekuensi panjang Mempelajari umur ikan dengan metode frekuensi panjang (metode Petersen) bergantung kepada sifat-sifat reproduksi dan pertumbuhan ikan. Metode ini merupakan salah satu metoda yang dapat diterapkan secara luas di seluruh perairan, termasuk Indonesia. Walaupun ada beberapa persyaratan tertentu yang harus dipenuhi.
Pengukuran Karakter MORPHOLOGI
Dasar : yaitu melalui pengukuran panjang tubuh ikan, metoda ini biasanya diterapkan pada individu-individu spesies ikan yang hidup didaerah tropis Umumnya ikan mengadakan pemijahan setahun sekali di dalam jangka waktu yang relatif pendek. Semua anak ikan yang dilahirkan (menetas) hasil satu kali pemijahan tahun yang sama, pertumbuhannya hampir seragam sehingga pada akhir tahun panjangnya dalam batas kisaran tertentu tetapi distribusinya normal.
Puncak dari distribusi normal itu dapat dibedakan dengan puncak distribusi panjang ikan kelahiran hasil pemijahan tahun sebelumnya. Biasanya, puncak-puncak tersebut jelas bagi ikan-ikan yang berumur 1-4 tahun, sedangkan bagi ikan –ikan yang berumur lebih dari 4 tahun puncak-puncaknya tidak nyata. Hal ini disebabkan ikan karena ikan-ikan yang umurnya lebih tua lebih lambat pertumbuhannya dibanding ikan-ikan yang lebih muda.
1 tahun 2 tahun 3 tahun
3. Metode marking dan tagging Tagging: pemberian tanda (tanggal, nomer & kode-kode lain)berupa benda asing pada tubuh ikan Material yang digunakan material yang tidak berkarat (plastik,perak dll) Tempat: rahang bawah,tulang operculum, di belakang sirip punggung, batang ekor
Hal-hal yang perlu diperhatikan selama perlakuan pemberian tanda pada ikan : Tanda tidak berubah selama ikan itu hidup, Tidak mengganggu tingkah laku ikan sehingga mudah ditangkap oleh pemangsa, Tidak menyebabkan mudah tersangkut pada ganggang atau tanaman, Tanda tsb mudah dan murah dalam perolehannya, Tepat untuk tiap ukuran ikan dengan penyesuaian sesedikit mungkin, Mudah diterapkan pada ikan tanpa menggunakan zat pembius dan gangguan stress diusahakan sesedikit mungkin, Cukup banyak variasi untuk membedakan kelompok ikan yang kecil perbedaannya, Tidak menyebabkan kesehatan ikan terganggu, Tidak berbahaya atau menyebabkan bahaya pada ikan sebagai ikan pangan, Tanda mudah dikenal oleh orang yang tidak mendapat latihan sekalipun
Marking: pemberian tanda pada tubuh ikan bukan berupa benda asing Marking: pemberian tanda pada tubuh ikan bukan berupa benda asing. Tanda yang termasuk ke dalam kategori ini ialah pemotongan sirip, pemberian lubang pada tutup insang dan pemberian tatoo Pada waktu pemberian tag atau mark pada ikan bersisik, juga dilakukan pengambilan sisik