ASUHAN KEPERAWATAN PX Gagal Ginjal Kronik (HEMODIALISIS) OLEH : Ns. Nunung Ernawati, Mkep
Definisi GGK Suatu keadaan dimana fungsi filtrasi glumerolus menurun Keadaan kerusakan jaringan ginjal yang progresif dan irreversible dimana ginjal gagal membuang sampah metabolisme dan kelebihan air dari sirkulasi darah Sindroma klinis karena penurunan fungsi ginjal yg menetap akibat kerusakan nefron
Tahapan penurunan FS. Ginjal 1. Decrease renal reserve stage (Penurunan cadangan ginjal) Ginjal masih berfungsi antara 40 – 75 % Tidak memberikan gejala Kerusakan marginal, ginjal yang sehat mengalami hipertropi Tidak ada akumulasi sampah / sisa metabolisme
2. Renal Insufisiensi Ginjal masih berfungsi antara 20 – 40 % ( Fs Ginjal 75 % rusak ) GFR menurun sampai 25 % .Ureum dan kreatinin dalam plasma naik Tubuler Interstisial rusak sering menyebabkan poliuria akibat menurunnya reabsorbsi air , nocturia Anemia
3. Gagal ginjal GFR kurang dari 20% dari normalnya, semakin banyak nefron yang mati
4. End stage of renal disease ( Gagal ginjal stadium akhir) Fungsi ginjal menurun sampai kurang dari 5 % normal (90 % nefron rusak / 200.000 ribu nefron yang masih utuh) Seluruh ginjal ditemukan jaringan parut dan atrofi tubulus Pengaturan hormon dan zat yang diperlukan tubuh mengalami gangguan yang berat Akumulasi sampah metabolik meningkat dalam darah Gangguan keseimbangan cairan, elektrolit, pH Ureum dan kreatinin naik (sindroma Uremia) Asidosis metabolisme Anemia
Penyebab penyakit-penyakit Ginjal : 1.Penyebab dari ginjal sendiri al; Bawaan ( polikistic ginjal) Infeksi ( pyelonefritis, uretritis, glomerulonefritis) Keganasan sal. kemih Sumbatan ( batu atau strikture ) Imunologi : NTA,Sindroma Nefrotik Trauma ginjal 2. Penyebab dari luar ginjal; Penyakit sistemik : DM, SLE, Hipertensi Obat-obatan Infeksi; TBC, sifilis, malaria Preeklamsia
Gambar ginjal polikistic
Gejala klinis GGK : Kegagalan fungsi ekskresi, penurunan GFR, gangguan reabsorbsi, sekresi tubulus penumpukan toxin uremik gangguan keseimbangan cairan gangguan keseimbangan elektrolit gangguan keseimbangan asam basa
Manifestasi klinis
Uremia Yaitu penumpukan urea, kreatinin,atau bentuk2 nitrogen lainnya yg merupakan produk akhir dari metabolisme protein dan asam amino yg menyebabkan keluhan dan gejala gagal ginjal berupa mual, muntah,anoreksia, rasa logam dimulut, bau nafas uremik, pruritis, kelainan neuoromskuler, nyeri, HT, edema, bingung, serta ganguan keseimbangan asam basa dan elektrolit
Manifestasi klinik uremia Umum: gelisah, malaise, letargi,koma Sistem syaraf: neuropati perifer, kram,mengantuk, kejang. Gastrointestinal: anoreksia, mual muntah,gastro enteritis. Kardiovaskuler : HT, kelebihan cairan tubuh, dehidrasi, perikarditis, decomp cordis. Pernafasan : sesak, pernafasan kusmaul, odema paru. Kulit : gatal2, pucat, purpura, hiperpigmentasi, ekimosis.
lanjutan Muskuloskletal : gx.pertumbuhan pada anak, kram, deformitas,nyeri tulang, pirai. Metabolik: gx.toleransi glukosa, hiperlipidemia, malnutrisi. Endokrin : hiperparatoidesme, disfungsi tyroid, amenore, infertilitas, disfungsi sexual. Saluran kemih: oliguria, nokturia, poliuria. Hematologi: anemia, kecenderungan perdarahan
Lanjutan.. Kegagalan fungsi hormonal penurunan eritropoitin penurunan vitamin D aktif gangguan sekresi renin
Penatalaksanaan GGK Konservatip Aktip : Dialisis : Peritoneal Dialisis Hemodialisis Tranplantasi
Gambar haemodialisa
Tujuan penatalaksanaan konservatif GGK Koreksi faktor reversibel yg dapat mempercepat kemunduran faal ginjal Koreksi gangg. Keseimbangan cairan dan elektrolit Pencegahan progresifitas kemunduran faal ginjal Pencegahan dan pengobatan gejala uremia
Secara garis besar pengeloaan GGK adalah Pengobatan penyakit dasar: pengendalian tekanan darah , regulasi diabetes, pengobatan infeksi. Pengendalaian keseimbangan air dan garam: Cairan disesuaikan dg produksi ureine 24 jam di tambah 500 ml. Asupan garam dikurangi Furosemide tdk bermanfaat pd fase lanjut. Monitoring BB dan produksi urine. Diet rendah protein - memperbaiaki keluhan mual - menurunkan BUN - menghambat progesifitas penurunan fungsi ginjal.
lanjutan Pengendalian tekanan darah: Target tekanan darah 125/ 75 mmhg. Diet rendah garam Pembatasan cairan mutlak dilakukan Pengendalaian gangg. Keseimbangan elektrolit dan asam basa : Diet rendah kalium Pengobatan gjl uremia spesipik: Anemia : Fe, asam folat, eritropoetin Pruritis :diet rendah protein, dipenhedarmine Mual : diet rendah protein Deteksi dini dan pengobatan infeksi Penyesuaian pemberian obat(hindari obat nefrotoksik). Persiapan dialisis dan tranplantasi.
Pemeriksaan Yang dilakukan : Tanda dan gejala Tekanan darah Sedimen kencing Radiologi Biopsi
Kimia darah : serum kreatin meningkat ( P: 0,6-1,0 mg/dl L: 0,8-1,7 mg/dl ) - BUN meningkat (5-15 mg/dl ) - Kalium meningkat (3,5-5,0 mEq/L) - Pospor meningkat ( 2,5-4,0 mg/dl ) - Calsium menurun ( 8,0-10,5 mg/dl ) - Bicarbonat menurun ( 22-28 mEq/L ) - PCO2 menurun ( 2-45 mmHg ) - PH menurun ( 7,35-7,45 ) - Hb menurun - Hct menurun ( 42%-50% ) - Kreatinin : 100-76 ml/mtinsufisiensi ginjal berkurang 75-26 ml/mt insufisiensi ginjal kronik 25-10 ml/mt GGK < 5 ml/mt GGT
Penatalaksanaan Medis : Pengobatan penyalit dasar : regulasi DM, koreksi obstruksi, pengobatan ISK Pengendalian keseimbangan air dan garam : Furosemid Pengendalian tekanan darah : obat hipertensihydralazyn, hydrokloride, prozasin, propanolol. Pengobatan gejala uremik : anemia diberika Fe,asam folat, eritropoitin Pruritus diberikan definhidramin, Mual muntah: antasida Deteksi dan pengobatan infeksi Deteksi dan pengobatan komplikasi Persiapan dialisis dan transplantasi
KONSEP KEPERAWATAN PENGKAJIAN Keluhan utama; Keluhan utama yang didpt biasanya bervariasi mulai dari produksi urine berkurang, tidak bisa BAK, selera makan menurun, gatal- gatal, nafas berbau, penurunan kesadaran b. Riwayat penyakit sekarang Kaji onset penurunan produksi urine, penrunan kesadaran, kelemahan fisik, perubahan kulit, nutrisi dll
c. Riwayat penyakit dahulu Kaji rwyt penyakit gagal ginjal akut, ISK, BPH, Batu sal. Kemih Kaji penyakit sistemik DM,HT, SLE pada masa lalu Kaji pemakaian obat-obatan nefrotoksik , rwyt alergi Kaji tindakan2 pembedahan berhub. Sistem perkemihan yang pernah dijalani
Pemeriksaan fisik Gangguan pada kulit : Pada keadaan uremia kulit akan menjadi pucat (anemia), kelabu, kering dan bersisik. Perubahan tersebut disebabkan oleh penumpukan pigmen dibawah kulit ( penimbunan urokrom) Gatal-gatal pada kulit disebabkan karenapenumpukan kalsium phospat dan toksin uremia bila digaruk dapat menimbulkan infeksi / luka
Gangguan keseimbangan cairan Dehidrasi atau over hidrasi Secara umum kebutuhan cairan pasien dlm 24 jam sekitar 500 cc + produksi urine dalam 24 jam Cara untuk memantau keseimbangan cairan : Menimbang BB setiap hari Mengkaji turgor kulit Odema TD naik
Gangguan kardiovaskuler Hipertensi (akibat penimbunan cairan garam, gangguan sistem renin angiotensin) Perikarditis ( 30%-60%) akibat toksin uremik dan infeksi menyebabkan nyeri dada dan sesak Gagal jantung kongestif akibat penimbunan cairan ,anemia, hipertensi uremic cardiomiopathy Odema
Gangguan pada Paru (pernafasan) Uremia dapat menyebabkan aktifitas mikrofag diparu berkurang shg pasien mudah terkena infeksi Oedem paru, pleuritis, pleural effusion Nafas kusmaul Nafas bau amoniak/fetor uremik Friction rub
Gangguan gastrointestinal Anoreksia, mual muntah akibat gangguan metabolisme protein diusus, terbentuknya zat toksin diusus seperti amoniak, metil quanidin dan sembab usus Faktor uremik karena ureum pada air liur diubah menjadi amoniak oleh bakteri Gastritis Esofagitis Stomatitis
Gangguan pada darah berkurangnya roduksi eritropoitin Anemia normokrom normositer yang disebabkan oleh: berkurangnya roduksi eritropoitin hemolisis akibat berkurangnya masa hidup eritrosit dan suasana uremic defisiensi besi dan asam folat perdarahan saluran cerna dan kulit
Gangguan fs. Trombosit Bleeding time memanjang Perdarahan akibat agregasi trombosit yang kurang
Gangguan fungsi leukosit Fagositosis dan kemotaksis berkurang Fungsi limfosit berkurang
Gangguan pada persyarafan Retless leg syndrome Burning feet syndrome Enselopati metabolik : lemah, tidak bisa tidur, gangguan konsentrasi, tremor dan kejang Miopati : kelemahan dan hipertropi otot terutama ekstremitas proksimal
Gangguan psikososial Pasien dengan GGK akan menggunakan berbagai macam mekanisme pertahanan tubuh untuk menjaga keseimbangan psikososialnya.
Gangguan sistem endokrin Gangguan seksual : libido, ereksi, fertilitas menurun Gangguan toleransi glukosa Gangguan metabolisme vitamin D
Daftar diagnosis keperawatan Aktual/resiko tinggi pola nafas tidak efektif b.d kongestif paru. Retensi cairan di intertitial alveolar paru Aktual/resiko tinggi kelebihan volume cairan tubuh b.d retensi natrium, peningkatan aldosteron Penurunan CO b.d perubahan kontraktilitas jantung Aktual/ resiko terjadinya penurunan perfusi serebral b.d perubahan PH cairan serebrospinalis sekunder terhadap acidosis metabolik aktual./resiko tinggi terjadinya aritmia b.d abnormalitas konduksi elektrikal jantung sekunder terhadap hiperkalemia Aktual/ resiko terjadinya kerusakan integritas kulit b.d akumulasi ureum dibawah kulit
Kurang pengetahuan tentang proses penyakit, diet, perawatan dan pengobatan b.d kurangnya informasi Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d in take yang tidak adekuat Intoleransi aktivitas b.d kelemahan Kecemasan b.d krisis situasi/ancaman kesehatan Perubahan konsep diri b.d penurunan fungsi tubuh, koping maladaptif
DIAGNOSA KEPERAWATAN Gangguan integritas kulit b/d penumpukan pigmen dibawah kulit, anemia, penumpukan kristal kalsium pospat, garukan, pembekuan darah abnormal, gangguan kelenjar dibawah kulit ditandai dengan kulit berwarna abu- abu, kasar dan kering, gatal infeksi kulit, perlukaan turgor tidak baik
Kriteria evaluasi: Kulit tidak terdapat luka, bersih dan bebas dari infeksi Klien mengerti tentang gangguan kulit dan cara penanggulangannya
Intervensi : Lakukan pengkajian pada kulit apakah ada perubahan warna, bentuk, turgor dan pembuluh darah Amati apakah terdapat memar, perdarahan dibawah kulit dan tanda-tanda infeksi Amati tanda2 anemia Observasi tanda2 oedema Jaga kebersihan kulit, bila gatal garuk dg ujung jari Oleskan krim yang dapat mengurangi gatal Kuku tidak boleh panjang Kolaborasi pemberian obat untuk mengurangi rasa gatal Pantau pospat dan kalium darah Jelaskan masalah kulit yang dialami klien Berikan HE cara perawatan kulit
Diagnosa 2 Kelebihan volume cairan tubuh b/d ketidakmampuan ginjal mempertahankan keseimbangan cairan dan elektolit ditandai dengan filtrasi glumerolus menurun, Kadar sodium dalam plasma naik, HT, Odem paru dan peningkatan tekanan vena jugularis
Kriteria evaluasi Klien memahami tentang pembatasan pemasukan cairan Klien akan mencapai keseimbangan cairan dan elektrolit BB dipertahankan tdk kurang 1 kg diatas BB ideal TD dalam batas normal Pernafasan 16 – 24 x/ mt Tidak ada tanda2 oedema Resiko komplikasi gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit diperkecil
Intervensi Lakukan penyuluhan sesuai rencana Ukur TD secara berkala Amati tanda2 kelebihan cairan Timbang BB setiap hari Catat intake dan output cairan setiap hari Kolaborasi dg dokter : emberian kardiotonik ( digoksin, digitoksin), antihipertensi, deuretik, vitamin, antasida Kolaborasi dengan ahli gizi untuk diit : rendah protein dan tinggi kalori
Diagnosa 3 Gangguan kebutuhan aktivitas b/d perdarahan kehilangan darah sewaktu dialisis, uremia ditandai dengan kadar Hb rendah, sesak nafas, lemah, pucat
Kriteria evaluasi Hb, Ht dbn Gejala anemia hilang atau berkurang Klien mengetahui cara menghindari trauma untuk mencegah terjadinya perdarahan Tromborit sedikit dibawah normal atau dbn Klien dapat melakukan aktivitas sehari hari dan tidak lelah
Intervensi Diskusikan dengan klien akibat dari uremia Bersama-sama klien rencanakan aktivitas sehari- hari Kolaborasi pemberian obat yang mengandung zat besi 30- 60’ sebelum makan
Diagnosa 4 Gangguan rasa nyaman b/d neuropati perifer akibat uremia ditandai dengan kaki terasa ball, rasa kesemutan, kram otot, kaki terasa tidak kuat untuk digerakkan, kekuatan otot menurun, foot drop
Kriteria evaluasi Klien dapat bergerak atau berjalan dan dapt melakukan aktivitas sehari-hari
Intervensi Anjurkan aktivitas yang dilakukan sesuai dengan kondisi klien Berikan dorongan ada klien untukmempertahankan aktivitas tersebut Lakukan latihan aktif maupun pasif Kolaborasi pada bagian physioterapi