PERDEBATAN KEBIJAKAN MAKRO EKONOMI: ATURAN KEBIJAKAN MONETER, ATURAN KEBIJAKAN FISKAL, INKONSISTENSI WAKTU DAN KEBIJAKAN KELOMPOK 10: ADHITYA PUTRI UTAMI AGEL MEI PRIO AMBODO ANISA JULIA IRMAWATI
Kebijakan Moneter Kebijakan Moneter adalah suatu usaha dalam mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta terjadinya peningkatan output keseimbangan
Instrumen Kebijakan Moneter Operasi Pasar Terbuka (Open Market Operation) Fasilitas Diskonto (Discount Rate) Rasio Cadangan Wajib (Reserve Requirement Ratio) Himbauan Moral (Moral Persuasion)
Aturan Kebijakan Moneter Menentukan jumlah uang yang beredar disesuaikan dengan berbagai guncangan pada perekonomian. Aturan kebijakan kedua secara luas dianjurkan para ekonom adalah penetapan sasaran GDP nominal. Di bawah peraturan ini, Fed mengumumkan jalur direncanakan dari GDP nominal. Aturan kebijakan ketiga yang sering dianjurkan adalah penetapan sasaran inflasi. Di bawah peraturan ini, Fed akan mengumumkan sarsaran untuk tingkat inflasi (biasanya tingkat inflasi rendah) dan kemudian menyesuaikan jumlah uang beredar ketika inflasi aktual menyimpang dari sasarannya.
KEBIJAKAN FISKAL Kebijakan Fiskal adalah suatu kebijakan ekonomi dalam rangka mengarahkan kondisi perekonomian untuk menjadi lebih baik dengan jalan mengubah penerimaan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan ini mirip dengan kebijakan moneter untuk mengatur jumlah uang beredar, namun kebijakan fiskal lebih mekankan pada pengaturan pendapatan dan belanja pemerintah.
Macam Kebijakan Fiskal Anggaran Defisit (Defisit Budget) / Kebijakan Fiskal Ekspansif Anggaran Surplus (Surplus Budget) / Kebijakan Fiskal Kontraktif Anggaran Berimbang (Balanced Budget)
Lambannya Implementasi dan Dampak Kebijakan Kelambanan Dalam Waktu antara guncangan terhadap perekonomian dan tindakan kebijakan dalam menghadapinya Kelambanan Luar Waktu antara tindakan kebijakan dan pengaruhnya terhadap pereknomian
Inkonsistensi waktu dan kebijakan Dalam beberapa situasi para pembuat kebijakan mungkin ingin mengumumkan kebijakan yang dijalankan untuk mempengarui ekspektasi para pengambil keputusan pribadi. Namun kemudian setelah pengambil keputusan pribadi bertindak berdasarkan ekspektasi mereka. Para pembuat kebijakan ini bisa melanggar pengumuman yang mereka buat.
Contoh Kasus Inkonsistensi Waktu dari Kebijakan Untuk mendorong investasi , pemerintah mengumumkan tidak akan mengenakan pajak pendapatan dari modal. Namun, setelah pabrik- pabrik dibangun, pemerintah tergoda untuk mengingkari janjinya untuk meningkatkan lebih banyak penerimaan pajak dari mereka. Untuk mendorong riset pemerintah mengumumkan akan memberikan monopoli sementara kepada perusahaan - perusahaan yang menemukan obat-obatan baru, namun setelah obat ditemukan pemerintah tergoda untuk mencabut paten atau meregulasi harga agar obat itu lebih terjangkau.