PENELITIAN EKSPERIMEN Zuraida Hanum 2016
Penelitian Eksperimen Adalah penelitian yang dilakukan dengan cara memberi treatmen atau perlakuan kepada sampel penelitian guna mempengaruhi atau meningkatkan variabel terikat.
KOMPONEN UTAMA Variabel kriterion Perlakuan Rancangan Monitoring Instrumen
VARIABEL KRITERION Masalah Mayor Tolok Ukur Keberhasilan Perlakuan Terpengaruh oleh Perlakuan Dapat diukur atau diamati
PERLAKUAN Perlakuan bertujuan untuk mengubah variabel kriterion kearah yg lebih baik Rancangan Perlakuan berbasis teori. Rancangan Perlakuan final dan jelas. Ada dasar teori yang kuat untuk membuat inferensi bahwa Perlakuan Eksperimen lebih efektif
RANCANGAN Tata kelola dan tata penempatan perlakuan agar efektifitas perlakuan dapat diuji. Dibuat sedemikian sehingga informasi yang berhubungan atau diperlukan untuk persoalan yang diselidiki dapat diperoleh. Rancangan dapat berbentuk: - Pra Eksperimen - Kuasi Eksperimen - True Eksperimen -Rancangan Eksperimen (factorail design) terdiri atas: - Rancangan satu faktor (sederhana) - Rancangan dua faktor - Rancangan tiga faktor, dst..
Disain Penelitian Eksperimen One shot Case Study Pre Experimental One group pre-post test design Intact group comparison Post test control design True Experimental Pre-post test control design Disain Penelitian Eksperimen Factorial Experimental Time series design Quasi Experimental Nonequivalent control group design
VALIDITAS INTERNAL Mempersoalkan seberapa jauh perubahan variabel kriterion benar-benar adalah akibat perlakuan bukan karena faktor lain. Untuk menjamin validitas internal, peneliti harus mengontrol faktor-faktor yang mengancam: - Peristiwa (sejarah) - Kematangan - EfekTesting - Instrumen - Regresi Statistik - Mortalitas - Kontaminasi - Bias oleh seleksi kelompok
I. Pre Experimental Design Biasa digunakan untuk penelitian pendahuluan (belum eksperimen sunguh-sungguh)
Pre Experimental Design One shot Case Study X : Treatmen X O O : Observasi Disain Pre Experimental One group pre-post test design O1 : Pre test O1 X O2 X : Treatmen O2 : Post test Intact group comparison O1 X O2 O1 : Setengah kelompok. Tanpa perlakuan X : Treatmen O2 : Setengah kelompok perlakuan
II. True Experimental Design Post test Only Control Design R X O1 R O2 Disain True Experimental Dua kelompok dipilih secara random, satu kelompok diberi perlakuan yang atu lagi tidak Pre test-post test Control Group Design R X O1 R O2 Dua kelompok dipilih secara random (O2 – O1) : (O4 – O3) Diuji beda
Kuasi Eksperiental Desain ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit dilaksanakan. Desain ini memiliki kelompok control tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Terdapat dua bentuk desain ini diantaranya adalah:
III. Quasi Experimental Design 1. Time Series Design O1 O2 O3 O4 X O5 O6 O7 O8 Pre test diulang 4x Post test diulang 4x Pengaruh Perlakuan (O5+ O6+ O7+ O8) - (O1+ O2+ O3+ O4) Grafik yang berbalik O5 O6 O7 O8 X O1 O2 O3 O4
Lanjutan.. kuasi Time Series Design Dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi perlakuan, kelompok diberi pretest sampai empat kali Hasil pretest yang baik adalah O1 = O2 = O3 = O4 dan hasil perlakuan yang baik adalah O5 = O6 = O7 = O8. Besarnya pengaruh perlakuan adalah (O5 + O6 + O7 + O8) – (O1 + O2 + O3 + O4).
2. Non equivalent Control Design O1 X O2 O3 O4 Mirip True Experimental tapi kelompok tidak dipilih secara random Mirip dengan Pre-post test Control Design (O2 – O1) : (O4 – O3) Diuji beda
Nonequivalent Control Group Design Desain ini hamper sama dengan pretest-posttest control group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok control tidak dipilih secara random.
Contoh: Dilakukan penelitian untuk mencari pengaruh perlakuan senam pagi terhadap derajad keshatan karyawan sekolah. Desain penelitian dipilih satu kelompok karyawan. Selanjutnya dari satu kelompok tersebut setengah diberi perlakuan senam pagi setiap hari dan yang setengah lagi tidak. O1 dan O3 merupakan derajad kesehatan karyawan sebelum ada perlakuan senam pagi. O2 adalah derajad kesehatan karyawan setelah senam pagi selama 1 tahun. O4, adalah derajad kesehatan karyawan yang tidak diberi perlakuan senam pagi. Pengaruh senam pagi terhadap derajad kesehatan karyawan adalah (O2 – O1) – (O4 – O3).
Factorial Design Atribut Perlakuan A1 A2 B1 A1B1 A2B1 B2 A1B2 A2B2 Uji faktorial 2 x 2
JENIS PENGARUH PERLAKUAN THD Y dlm Treatment by Level Main Effect (Efek Utama) Efek Utama A:Membandingkan: Y ( A1 dan A2 ) Interaction Effect (efek interaksi) Efek interaksi A x B terhadap Y Simple Effect (Efek Sederhana) Efek sederhana A: Membandingkan Y: - A1B1 dan A2B1 - A1B2 dan A2B2
(Rancangan Dua Faktor) Factorial Design B A A1 A2 B1 B2 A = Perlakuan, mis: metode pembelajaran A1 = Met. CTL A2 = Met. Ekspositori B = Bentuk Soal Tes Formatif B1 = Uraian B2 = Obyektif Y = hasil belajar Math
JENIS PENGARUH PERLAKUAN TERHADAP Y DLM DESAIN FAKTORIAL Main Effect (Efek Utama) Efek Utama A: A1 banding A2 Efek Utama B: B1 banding B2 Interaction Effect (efek interaksi) Efek interaksi A x B terhadap Y Simple Effect (Efek Sederhana) Efek sederhana A: - A1B1 banding A2B1 - A1B2 banding A2B2 Efek Sederhana B: - A1B1 banding A1B2 - A2B1 banding A2B2
Karakter peneliti Peneliti itu boleh salah Salah hipotesis Salah analisis Salah pengujian hipotesis dll Tapi peneliti tidak boleh bohong atau menipu Mempermainkan data Manipulasi hasil pengolahan statistik dsb