Oleh: Sri Hidayati Ahmad Sapta Zuidar Rachmania Widyastuti

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS PADJADJARAN
Advertisements

PRINSIP PROSEDUR ANALISIS PROKSIMAT
Logam berat ? Berbahaya ? Solusi ?
GRAVIMETRI KIMIA ANALISA.
PRINSIP KERJA PROSEDUR ANALISIS PROKSIMAT
ANALISIS KADAR KALSIUM PADA DAUN
TUGAS DASAR-DASAR PEMISAHAN ANALITIK
PENGARUH PENGERINGAN DAN FERMENTASI TERHADAP KUALITAS MINYAK NILAM MENGGUNAKAN TEKNIK DESTILASI WATER BUBBLE Oleh : VISIA QODRILAH ( ) PROGRAM.
Septantrina Puspitasari
ANALISA Na BENZOAT PRINSIP: Sampel dijenuhi dgn lar NaCl, shg asam benzoat dlm sampel diubah menjadi NaBenzoat yg larut dgn Penambahan NaOH. NaBenzoat.
STERILISASI ALAT DAN PEMBUATAN MEDIA AGAR
ANALISA L I P I D A.
PEMANFAATAN EKSTRAK LIMBAH BUNGKIL JARAK PAGAR (Jatropha curcas L
GRAVIMETRI Analisis gravimetri: proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu Analisis gravimetri meliputi transformasi unsur atau.
MINGGU KE 9 ANALISA MINERAL.
K ARANG AKTIF.
SIFAT-SIFAT FISIK DAN PARAMETER SPESIFIK KUALITAS DAGING
HUBUNGAN ANTARA GLIKOGEN -ASAM LAKTAT - pH DAGING
Briefing Praktikum NTD dan BMT
Laporan Kemajuan Perbandingan Pembuatan Sediaan Herbal Melalui Sediaan Farmasi Indonesia dengan Traditional Chinese Medicine (TCM) Berbasis Aktivitas.
Oleh : Rindy Partriana D ( )
DINAMIKA PERTUMBUHAN KRISTAL PADA SILIKA SEKAM PADI
Stoikiometri Larutan + Koloid
PEMISAHAN GOLONGAN III A
KAFEIN - BENZOAT Dwi Larasatie Nur Fibri, STP, M.Sc
EKSTRAKSI DAN UJI AKTIVITAS ENZIM LIPASE
PROSES OPTIMASI SUHU DAN KONSENTRASI SODIUM BISULFAT BERBASIS (NA)HSO4 PADA PEMBUATAN SODIUM LIKNOSULFAT BERBAHAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Oleh.
PROSES OPTIMASI SUHU DAN KONSENTRASI SODIUM BISULFAT BERBASIS (NA)HSO4 PADA PEMBUATAN SODIUM LIKNOSULFAT BERBAHAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Anggota Kelompok.
APLIKASI ASAP CAIR TEMPURUNG KELAPA TERHADAP UMUR SIMPAN SOSIS SAPI
Penentuan Vitamin C Cara Titrasi Dye
ILMU KIMIA ANALIT Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani, MP 2011.
K 12 LIQUIFIKASI.
ANALISIS PENGAWET BUATAN PADA MINUMAN
PEMBUATAN MEDIA DAN STERILISASI
Laboratorium kualitas air
Penentuan Kadar Phospor
ILMU KIMIA ANALIT Prof. Dr. Ir. Dwiyati Pujimulyani, MP 2015.
PERLAKUAN FISIKA DAN KIMIA TERHADAP HIJAUAN KUALITAS RENDAH
Pembuatan media dan sterilisasi
STUDI DAYA HANTAR LISTRIK PADA BENIH MELON ( Cucumis melo L
PENCEMARAN UDARA * Adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia,
Pembuatan ekstrak secang
Optimasi Metode Ekstraksi Fenol dari Rimpang Jahe
Analisis ABU dan MINERAL
Enggar Dwi Kartikasari
Enggar Dwi Kartikasari
Pemisahan Kation Golongan IV (Metode Sulfat)
Argento-Gravimetri.
Pengolahan Limbah Minyak Kelapa Sawit PT
AJI NAJIHUDIN Pembimbing 1 : Atun Qowiyyah, M.Si., Apt.
Praktikum mikrobiologi
Penentuan Kadar Karbohidrat Dengan Metode Anthrone
Praktikum Kimia Anorganik
OPTIMASI KECUKUPAN PANAS PADA PASTEURISASI SANTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU SANTAN YANG DIHASILKAN KELOMPOK 6.
IODOMETRI oleh: yusuf pratama.
Materi Dua : STOIKIOMETRI.
ZAT ORGANIK/ANGKA PERMANGANAT
LAPORAN PRAKTIKUM ADSORPSI ISOTHERMAL DARI LARUTAN
MUHAMMAD FAJRIN A. SALIM KIMIA
SIMPLISIA HERBA PEGAGAN Centella asiatica(L.) Urban
KEKUATAN TARIK, NODA, OPASITAS DAN DERAJAT PUTIH KERTAS PADA PROSES DAUR ULANG KERTAS KORAN Disusun Oleh : Felicity, F Parikesit Partoputro dan Nina Elyani.
Enzimologi Uma.
SINTESIS BIODIESEL MELALUI
Enggar Dwi Kartikasari
Laporan Kemajuan Perbandingan Pembuatan Sediaan Herbal Melalui Sediaan Farmasi Indonesia dengan Traditional Chinese Medicine (TCM) Berbasis Aktivitas.
OPTIMASI KECUKUPAN PANAS PADA PASTEURISASI SANTAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP MUTU SANTAN YANG DIHASILKAN KELOMPOK 6.
EKSTRAKSI TANAMAN OBAT
PEMERIKSAAN MUTU SIMPLISIA: KADAR AIR DAN SUSUT PENGERINGAN
Penegenalan Alat – Alat Laboratorium Kimia By : Wirna Eliza.
PROSES OPTIMASI SUHU DAN KONSENTRASI SODIUM BISULFAT BERBASIS (NA)HSO4 PADA PEMBUATAN SODIUM LIKNOSULFAT BERBAHAN TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT Oleh.
Transcript presentasi:

Oleh: Sri Hidayati Ahmad Sapta Zuidar Rachmania Widyastuti PEMUTIHAN KERTAS KORAN BEKAS DENGAN MENGGUNAKAN ASAM PEROKSIDA DALAM MEDIA ASAM ASETAT Oleh: Sri Hidayati Ahmad Sapta Zuidar Rachmania Widyastuti

PENDAHULUAN Pemutihan 85oC

BAHAN DAN METODE Alat Bahan baskom oven penangas timbangan cawan porselen desikator corong alat-alat gelas untuk analisis kimia pulp Bahan koran bekas asam asetat H2O2 H2SO4 1N H2SO4 72% air suling kertas saring alumunium foil bahan analisis lainnya

Metode Penelitian Faktorial 7x2x3 dalam RKTS I. Konsentrasi larutan pemasak (asam peroksida di dalam media asam asetat): 0% (K1), 3% (K2), 6% (K3), 9% (K4), 12% (K5), 15% (K6), 18% (K7) (v/v). II. Lama pemasakan: 3 jam (L1) dan 5 jam (L2). Kesamaan ragam: uji Bartlett Kemenambahan data: uji Tuckey Data dianalisis dengan sidik ragam Data dianalisis lebih lanjut dengan uji Duncan pada taraf 1% dan 5% (Steel dan Torrie, 1995).

Pelaksanaan Penelitian Pembuatan Pulp Penghancuran kertas koran bekas (100 g) dengan penambahan air, dengan rasio air dan kertas (3 : 1) Pembuatan asam peroksida di dalam media asam asetat Asam peroksida di dalam media asam asetat dibuat berdasarkan reaksi antara asam asetat glasial 98% (v/v) dan hidrogen peroksida konsentrasi 50% (v/v)

Pemutihan Pulp Pulp dipanaskan dalam gelas piala dengan konsentrasi perlakuan perbedaan konsentrasi asam peroksida di dalam media asam asetat, pada suhu 85oC, selama variasi perlakuan (3 dan 5 jam) dengan rasio antara asam peroksida di dalam media asam asetat dengan kertas 3:1, kemudian dilakukan pencucian memakai air dengan cara penyaringan (100 mesh).

Pengamatan Rendemen Sifat kimia (metode Datta, 1981): kadar selulosa, hemiselulosa, lignin

HASIL

Hemiselulosa

Selulosa

Lignin

Warna

KESIMPULAN Pemutihan pulp kertas koran bekas dengan menggunakan konsentrasi asam peroksida di dalam media asam asetat dan lama pemasakan yang berbeda berpengaruh sangat nyata terhadap sifat kimia (kadar hemiselulosa, selulosa dan lignin) dan warna pulp kertas koran bekas. Hasil terbaik dapat diperoleh pada pemutihan dengan menggunakan konsentrasi asam peroksida di dalam media asam asetat 12% dan lama pemasakan 5 jam dengan kadar hemiselulosa 9,033%, kadar selulosa 58,653%, kadar lignin 22,683%, dan skor warna 4,503 (agak putih).

Penambahan konsentrasi asam perasetat pada proses pemutihan pulp kertas koran bekas, menyebabkan perbedaan yang nyata terhadap rendemen, sifat kimia dan daya terputihkan pulp kertas koran bekas; (2) Peningkatan konsentrasi asam perasetat sampai dengan 9% akan meningkatkan rendemen dan kadar selulosa, derajat putih, indeks sobek, indeks retak dan indeks tank, peningkatan di atas 9% akan menurunkan rendemen, kadar selulosa, kadar hemiselulosa dan indeks retak dan indeks tarik pulp kertas koran bekas; (3) Konsentrasi optimum untuk pemutihan pulp kertas koran bekas adalah 9% dengan rendemen 12,47%, kadar. selulosa 69,34%, kadar hemiselulosa 4,2053%, kadar lignin 32,43% dan indeks sobek 9,37 Nm 2/kg, indeks retak 1,63 MN/kg, indeks tank 36,44 Nm/g dan derajat putih 41,16 %GE.

Lampiran

Rendemen Pulp hasil pemasakan ditimbang dalam keadaan basah (A g), kemudian diambil contoh pulp sebanyak B g dan dikeringkan dalam oven pada suhu 102oC selama 3 jam dalam 24 jam sampai dicapai bobot konstan. Rendemen dihitung dengan rumus: A = Bobot total pulp basah B = Bobot contoh pulp basah C = Bobot contoh pulp kering

Kadar Hemiselulosa, selosa, dan lignin Sebanyak 2 gram bahan kering (berat konstan) dimasukkan dalam gelas Beker dan ditambah aquades 150 ml. Panaskan selama 2 jam di dalam penangas dengan suhu 100oC. Saring dan cuci dengan aquades sampai volume filtrat 300 ml, kemudian residu dikeringkan pada oven bersuhu 105oC hingga beratnya konstan (a). Residu kering (a) dimasukkan kedalam erlenmeyer 250 ml ditambah 150 ml H2SO4 1N, kemudian di panaskan pada penangas air 100oC selama 1 jam, kemudian dilakukan penyaringan dan residu dicuci dengan aquades panas sampai volume filtrat 300 ml. Residu dikeringkan hingga beratnya konstan dan ditimbang (b), selanjutnya residu kering (b) dimasukkan lagi ke dalam erlenmeyer 250 ml dan ditambahkan 10 ml H2SO4 72%, direndam selama 4 jam pada suhu kamar kemudian ditambahkan 150 ml H2SO4 1 N, dipanaskan pada penangas air suhu 100oC selama 2 jam. Dilakukan penyaringan dan di cuci dengan aquades panas hingga volume filtrat 400 ml. Residu dikeringkan hingga beratnya konstan dan di timbang (c). Residu (c) tersebut kemudian diabukan selama 6 jam (600oC).

Hemiselulosa = Selulosa = Selulosa =