TOKEN ECONOMY Anna Dian Savitri
PENGERTIAN program dimana sekelompok individu bisa mendapatkan token untuk beberapa perilaku yang diharapkan muncul, dan token yang dihasilkan bisa ditukar dengan back up reinforcer.
Token economy dibuat berdasarkan prinsip conditioning reinforcement. Conditioning reinforcement merupakan adalah stimulus yang tidak secara langsung menguatkan perilaku, namun stimulus tersebut bisa menjadi penguat jika dipasangkan dengan reinforcer lain.
Tiga Karakteristik Dasar Perilaku yang akan diperkuat dipaparkan dengan jelas. Prosedur yang digunakan adalah dengan memberikan reinforcing stimuli (token) saat perilaku target muncul. Aturan yang ada direncanakan untuk mengatur pertukaran token untuk setiap objek atau peristiwa yang akan diperkuat.
Langkah-langkah Implementasi Token Economy Menentukan Perilaku Target Semakin homogen individu kelompok yang akan dikenai token economy, maka akan semakin mudah menstandardisasikan aturan-aturan yang berlaku dalam token economy.
Mencari Garis Basal Yakni memperoleh data sebelum melakukan penanganan, biasanya melalui pengamatan selama dua minggu terhadap perilaku target. Sesudah program dimulai, kita bisa membandingkan data dengan data yang diperoleh saat menentukan garis basal, sehingga dapat menentukan efektivitas program.
Memilih Back up Reinforcer Perlu diperhatikan bagaimana karakteristik peserta program dan apa saja ikira-kira barang yang dibutuhkannya. Barang yang menjadi pengukuh pendukung haruslah barang yang dapat digunakan atau consumable. Perlu diperhatikan pula tempat penyimpanan, dan dana yang dibutuhkan untuk melaksanakan program.
Memilih Tipe Token Yang Akan Digunakan Secara umum, tipe token haruslah menarik, ringan, mudah dipindahkan, tahan lama, mudah dipegang, dan tidak mudah dipalsukan. Beberapa contoh yaitu stiker, keping logam, koin, check-mark, poin, poker chip, stempel yang dicap di buku, tanda bintang, kartu, dll.
Mengidentifikasi Sumber-sumber Yang Bisa Membantu Beberapa sumber yang bisa membantu adalah staf, relawan, mahasiswa, residen, orang yang akan dikenai token itu sendiri.
Memilih Lokasi Yang Tepat. Token dapat diberikan dimana saja, asal diberikan setelah perilaku target muncul.
Menyiapkan Manual / pedoman Token Economy Pada Klien Dan Staf.
PROSEDUR Perlu diperhatikan bagaimana cara penyimpanan data, kertas data yang akan digunakan, siapa dan bagaimana data itu akan dicatat. Siapa yang akan memberikan pengukuh atau agen pengukuh (reinforcing agent), dan untuk perilaku apa. Menentukan jumlah token yang bisa didapat pada setiap perilaku. Pemebrian token dapat mulai dikurangi bila perilaku target telah terbetuk.
PROSEDUR Menyusun prosedur dan menentukan jumlah token untuk memperoleh back up reinforcer. Pada awal program, frekuensi penyediaan pengukuh pendukung harus cukup tinggi, lalu berkurang secara bertahap. Berhati-hati terhadap kemungkinan munculnya hukuman. Ada kemungkinan hukuman bersyarat (possible punishment contingencies). Klien membayar dengan token bila ia melakukan tindakan kontraproduktif.
PROSEDUR Memastikan bahwa tugas yang harus dilakukan staf sudah jelas, dan pemberian pengukuh pada staf. Membuat rencana untuk menghadapi kemungkinan masalah yang akan timbul. Masalah yang biasa timbul antara lain, kebingungan, kekurangan staf, peserta merusak token, dan lain-lain.
Penerapan Token Economy Membantu murid yang cacat di dalam ruang kelas Menangani anak –anak dengan masalah antisocial Treatment untuk pecandu alkohol Menurunkan tingkat absent dan meningkatkan performa kerja Mengurangi perilaku agresif tahanan. Mengelola perilaku anak dalam keluarga.
Kelemahan Token Economy Kurangnya pembentukan motivasi intrinsik, karena token merupakan dorongan dari luar diri. Dibutuhkan dana lebih banyak untuk penyediaan pengukuh pendukung /back up reinforcer Adanya beberapa hambatan dari orang yang memberikan dan menerima token.