PERILAKU ORGANISASI Entis Sutisna, SE, MM.

Slides:



Advertisements
Presentasi serupa
BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA
Advertisements

KONSEP DAN PERAN PERILAKU ORGANISASIONAL
KEPRIBADIAN DAN PEMBELAJARAN
Perbedaan Individu dan Prilaku Kerja
SELEKSI DAN PENEMPATAN SDM
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Prilaku Individu (Pertemuan ke-3)
KEPEMIMPINAN DALAM BERORGANISASI
LINGKUNGAN SOSIAL-BUDAYA
PENDEKATAN TEORI SIFAT,
PREPARED BY Dr. Herman Ruslim SE., Ak., MM
Pertemuan 3 Charisma Ayu Pramuditha, B. Tech Mgt, MHRM
Perilau dan Pengembangan Organisasi
MENETAPKAN TUJUAN Establishing Goal.
PRILAKU INDIVIDU Pertemuan 3 Megawati.
PowerPoint Presentation by Charlie Cook
KEPRIBADIAN.
BUDAYA ORGANISASI Budi Setiawan, S.E., M.M 10/5/2017.
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
PERBEDAAN INDIVIDU DAN PERILAKU KERJA
Nilai, Sikap dan Kepuasan Kerja
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
MEMAHAMI PERILAKU INDIVIDU
APA ITU KEPRIBADIAN? KEPRIBADIAN CIRI KEPRIBADIAN
BUDAYA ORGANISASI NAMA KELOMPOK : M. Handoko Dian Amalia Fitriyah
Perilaku Individu dalam Organisasi
Dasar-Dasar Perilaku Individual
KULTUR (BUDAYA) Definisi:
MOTIVASI KERJA.
PERILAKU INDIVIDU Program Studi Sistem Informasi
Persepsi, Sikap, dan Nilai
KEPRIBADIAN DAN PEMBELAJARAN
PERILAKU ORGANISASI PERTEMUAN 2 >> KEPRIBADIAN & EMOSI
PERILAKU ORGANISASI Bab v.
KEPRIBADIAN DAN NILAI Materi 3.
Pertemuan kedua Perilaku Individu dalam Organisasi
Kultural organisasi Institusionalisasi :pelopor Kultur
KEPRIBADIAN (PERSONALITY)
Mata Kuliah Perilaku Organisasi
PERILAKU INDIVIDU Program Studi Sistem Informasi
DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDUAL
BAB XII BUDAYA ORGANISASI
Robert R. McCrae & Paul T. Costa, Jr
PERILAKU KELOMPOK DALAM ORGANISASI
KEPRIBADIAN DAN NILAI Ahmad Nizar Yogatama, S.E., M.M.
Proses Perilaku Manusia Dasar; Kepribadian & Kemampuan
Kepribadian Dan Pembelajaran
MELLY MAULIN PURWANINGWULAN
NILAI, SIKAP DAN KEPUASAN KERJA
KELOMPOK KEPRIBADIAN DAN NILAI.
KEPRIBADIAN PERSEPSI DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN INDIVIDU
PERILAKU ORGANISASI Entis Sutisna, SE, MM.
TEORI SIFAT MODEL 5 FAKTOR APLIKASI & EVALUASI TEORI SIFAT
PERILAKU INDIVIDU Program Studi Manajemen Informatika
PERILAKU ORGANISASI Entis Sutisna, SE, MM.
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
Mengapa Manajer perlu memahami PO ?
PERILAKU ORGANISASI Entis Sutisna, SE, MM.
PERILAKU DALAM ORGANISASI
KEPRIBADIAN.
DASAR-DASAR PERILAKU INDIVIDU
Kepuasan Kerja, dan Stress
PERILAKU ORGANISASI ( Kepribadian dan Nilai) Oleh Kelompok III Sonny Sudarsono( ) Winny Novyanti( ) Rara Kurnia Fitri(
Perilaku Organisasional (Organizational Behaviour)
Oleh : Faik Agiwahyuanto
PERILAKU INDIVIDU & PERBEDAANNYA..
BAB XIII BUDAYA PERUSAHAAN SEBAGAI ETIKA PERUSAHAAN.
KEPRIBADIAN DAN NILAI Materi 3.
KEPRIBADIAN.
Transcript presentasi:

PERILAKU ORGANISASI Entis Sutisna, SE, MM

Kuliah 4, Kepribadian dan Nilai Hubungan kepribadian dan nilai dgn tempat kerja

KEPRIBADIAN Kepribadian merupakan keseluruhan cara di mana seorang individu bereaksi dan berinteraksi dengan individu lain. Kepribadian paling sering dideskripsikan dalam istilah sifat yg bisa diukur, yg ditunjukkan oleh seseorang

Faktor-faktor penentu kepribadian 1. Faktor keturunan Berfokus pd penyokong genetis dari perilaku dan temperamen anak-anak  (malu, takut, dan agresif dapat dikaitkan dgn karakteristik genetis bawaan). Berfokus pada anak-anak kembar yg dipisahkan sejak lahir. (Kepribadian anak kembar yg dibesarkan di keluarga yg berbeda ternyata lebih mirip dgn saudara kembarnya).

Faktor-faktor penentu kepribadian … 2. Faktor lingkungan Lingkungan adalah di mana tempat kita tumbuh dan dibesarkan ; norma dalam keluarga, teman-teman, dan kelompok sosial; dan pengaruh lain yang kita alami. Budaya membentuk norma, sikap, dan nilai yang diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya. Faktor keturunan membekali seseorang dengan sifat dan kemampuan bawaan, tetapi potensi penuhnya ditentukan oleh seberapa baik dia menyesuaikan diri dgn lingkungan.

Sifat-sifat kepribadian Karakteristik yg sering ditunjukkan dlm berbagai situasi disebut sifat-sifat kepribadian. Pada umumnya berupa ; malu, patuh, malas, ambisius, setia, dan takut. Sifat-sifat kepribadian telah menjadi hal yang mendapatkan perhatian yang cukup besar  mengapa ? Karena sifat-sifat kepribadian dapat membantu proses seleksi karyawan, menyesuaikan bidang pekerjaan dengan individu, dan memandu keputusan pengembangan karier.

Myers Briggs Type indicator (MBTI) MBTI adalah instrumen penilaian kepribadian yang paling sering digunakan utk mengetahui bagaimana individu akan merasa atau bertindak dalam situasi tertentu. Hasilnya sebagai berikut; Ekstraver vs Introver individu dengan karakteristik ekstraver digambarkan sebagai individu ramah, suka bergaul, dan tegas; sedangkan introver digambarkan sbg individu yg pendiam dan pemalu Sensitif vs Intuitif individu dgn karakteristik sensitif digambarkan individu yang praktis dan lebih menyukai rutinitas dan urutan (detail); sedangkan intuitif mengandalkan proses-proses tidak sadar dan melihat “gambaran umum”

Myers Briggs Type indicator (MBTI) …. Pemikir vs Perasa individu dengan karakter pemikir menggunakan alasan dan logika untuk menangani berbagai masalah; sedangkan perasa mengandalkan nilai-nilai dan emosi pribadi mereka. Memahami vs Menilai individu yang cenderung memiliki karakteristik memahami menginginkan kendali dan lebih suka dunia mereka teratur dan terstruktur; sedangkan menilai cenderung lebih fleksibel dan spontan.

The Big Five Model (Model 5 besar) Faktor-faktor Lima Besar Ekstraversi (Extraversion) ; mudah bergaul, banyak bicara, tegas, percaya diri. Mudah akur atau mudah bersepakat (Agreeableness), baik budi, kooperatif, dapat dipercaya, perhatian. Sifat hati-hati (Conscientiousness) ; bertanggung jawab, pekerja keras, ulet dan memiliki N-Ach (needs of achievement) yg tinggi. Stabilitas emosi (Emotional Stability) ; tenang, aman, tidak khawatir Terbuka thdp hal-hal baru (Openness to Experience )  imajinatif, responsif, kreatif, intelek, fleksibel.

Menilai kepribadian Alasan paling penting mengapa manajer perlu mengetahui cara menilai kepribadian adalah karena penelitian menunjukkan bahwa tes-tes kepribadian sangat berguna dalam membuat keputusan perekrutan. Terdapat tiga cara utama untuk menilai kepribadian: Survei mandiri; Survei peringkat oleh pengamat; Ukuran Proyeksi

Sifat kepribadian utama yg mempengaruhi perilaku organisasi Evaluasi inti diri  ttg harga diri & lokus kendali. Machiavellianisme  pragmatis, orientasi kpd hasil Narsisme  cenderung arogan dan “egois” Pemantauan diri  mudah menyesuaikan diri Pengambilan resiko  risk taker Vs safety player Kepribadian Type A  agresif, tdk sabaran, kurang santai Kepribadian Proaktif  cenderung oportunis, berani bertindak, inisiatif, dan tekun.

N i l a i Nilai (value) menunjukkan alasan dasar bahwa “cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara pribadi atau sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan”. Nilai memuat elemen pertimbangan yang membawa ide-ide seorang individu mengenai hal-hal yang benar, baik, atau diinginkan. Nilai mempunyai kecenderungan yang relatif stabil dan berlangsung lama.

Pentingnya nilai Nilai sangat penting terhadap penelitian perilaku organisasional karena menjadi dasar pemahaman dan motivasi individu, dan bisa berpengaruh pada persepsi kita. Secara umum nilai mempengaruhi sikap dan perilaku ; Contoh : sebuah perusahaan memiliki pandangan bahwa pengalokasian imbalan berdasarkan prestasi kerja adalah benar, sementara pengalokasian imbalan berdasarkan senioritas adalah salah.

Kelompok Kerja Kontemporer Merupakan penggabungan bbrp analisis terbaru mengenai nilai kerja ke dalam empat kelompok yang berusaha mendapatkan nilai unik dari kelompok atau generasi yang berbeda dalam angkatan kerja. Veteran  1950-1960 (kerja keras, konservatif, patuh, loyal thdp organisasi. Boomer  1965-1985 (keberhasilan, pencapaian, ambisi, loyal thdp perkerjaan Generasi X  1985-2000 (keseimbangan kerja & kehidupan, orientasi tim, setia thdp hubungan Nexter  2000 – skrg (percaya diri, keberhasilan finansial, setia thdp diri sendiri

Kepribadian dan Nilai di tempat kerja Dulu, organisasi hanya mengkhawatirkan masalah kepribadian krn fokusnya adlh mencocokkan individu dgn pekerjaan tertentu. Sekarang, perhatian telah berkembang hingga mencakup “seberapa cocok kepribadian dan nilai individu tsb dgn organisasi ?”. Fleksibilitas seorang pelamar utk memenuhi situasi yg berubah dan komitmen thdp organisasi dianggap lebih penting drpd kemampuan mereka utk melakukan pekerjaan tertentu.

Kesesuaian individu-pekerjaan Teori kesesuaian kepribadian-pekerjaan (personality-job fit theory) didasarkan pada pendapat tentang kesesuaian antara karakteristik kepribadian seseorang individu dengan pekerjaannya. Realistis  mekanik, operator, perkaitan, petani Investigatif  Ahli ; biologi, ekonomi, matematika Sosial  pekerja sosial, guru, konselor, psikolog klinis Konvensional  akuntan, manajer perusahaan, kasir bank Giat  pengacara, agen real estat, humas Artistik  pelukis, musisi, penulis, desain interior.

Kesesuaian Individu – Organisasi Organisasi menghadapi lingkungan yang dinamis dan berubah-ubah serta membutuhkan karyawan yang siap mengubah tugas dan bergerak secara mudah dalam tim Kepribadian para karyawan harus sesuai dengan keseluruhan kultur organisasi daripada hanya dengan karakteristik dari pekerjaan tertentu. Kesesuaian antara nilai karyawan dgn kultur organisasi menjadi dasar kepuasan kerja, komitmen terhadap organisasi, dan tingkat perputaran karyawan yang lebih rendah.

Terima Kasih

Jenis-jenis nilai Milton Rokeach menciptakan Rokeach Value Survey (RVS) yg terdiri dari dua kumpulan nilai.; Nilai terminal (terminal value) merujuk pada keadaan – keadaan akhir yang diinginkan yang merupakan tujuan yang dicapai seseorang selama hidupnya. Nilai instrumental (Instrumental value), merujuk pada perilaku atau cara-cara yg lebih disukai untuk mencapai suatu terminal.

Kepribadian dan Kultur Nasional Tidak ada tipe kepribadian umum untuk suatu Negara tertentu. Kultur suatu Negara mempengaruhi karakteristik kepribadian yang dominan dari populasinya. Dalam beberapa kultur, orang-orang yakin bahwa mereka bisa mendominasi lingkungan mereka, sedangkan di negara lain yakin bahwa kehidupan pada dasarnya telah ditentukan sebelumnya oleh kekuatan yang lain.

Nilai, kesetiaan, dan perilaku etis Skandal terbaru perusahaan seperti manipulasi laporan keuangan, penyembunyian fakta, dan konflik kepentingan cenderung terjadi penurunan. Tindakan Manajemen mempengaruhi perilaku etis dan tidak etis dalam organisasi mereka. Kesetiaan generasi Boomer adalah pada karier mereka serta fokus utk menjadi “nomor satu” dlm perusahaan. Generasi X cenderung mempertimbangakan implikasi etis dari tindakan-tindakan mereka.

Nilai lintas kultur Hofstede menemukan bahwa manajer dan karyawan memiliki lima dimensi nilai kultur nasional yang berbeda–beda : Jarak kekuasaan (power distance). Individualisme (individualism) versus kolektivisme (collectivism). Maskulinitas versus feminitas. Penghindaran ketidakpastian (uncertainity avoidance). Orientasi jangka panjang (LTO) versus orientasi jangka pendek (STO).