Desti krismalola Hellen oktavia Maria novitasari Oktavia andriani Kelompok 5 Desti krismalola Hellen oktavia Maria novitasari Oktavia andriani Repi yualista OPTALMIK
Definisi Larutan steril, bebas partikel asing, merupakan sediaan yang dibuat dan dikemas sedemikian rupa hingga sesuai digunakan pada mata. (FI IV, 13) Suspensi obat mata adalah sediaan cair steril yang mengandung partikel-partikel yg terdispersi dalam cairan pembawa untuk pemakaian pada obat mata seperti yg tertera pada Suspensiones. (FI IV ,14) Larutan optalmik adalah larutan steril basis lemak atau air dari alkaloid, garam alkaloid, antibiotik, atau zat lain yang dimasukkan ke dalam mata. Sediaan steril berupa larutan atau suspensi, digunakan untuk mata, dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata di sekitar kelopak mata dan bola mata. (FI III ,10) Sediaan mata merupakan produk steril, tidak mengandung partikel asing, dalam campuran dan wadah yang cocok untuk digunakan pada mata. Sediaan mata adalah larutan atau suspensi dengan pembawa air atau minyak steril yang mengandung satu atau lebih zat aktif yang dibutuhkan untuk digunakan pada mata.
Perbedaan Kekurangan : Volume larutan yang dapat ditampung oleh mata sangat terbatas ( 7 L) maka larutan yang berlebih dapat masuk ke nasal cavity lalu masuk ke jalur GI menghasilkan absorpsi sistemik yang tidak diinginkan. Mis. -bloker untuk perawatan glaukoma dapat menjadi masalah bagi pasien gangguan jantung atau asma bronkhial. (Codex, 162) Kornea dan rongga mata sangat kurang tervaskularisasi, selain itu kapiler pada retina dan iris relatif non permeabel sehingga umumnya sediaan untuk mata adalah efeknya lokal/topikal. (Codex, 161) Keuntungan : Larutan mata memiliki kelebihan dalam hal kehomogenan, bioavailabilitas dan kemudahan penangananan. Suspensi mata memiliki kelebihan dimana adanya partikel zat aktif dapat memperpanjang waktu tinggal pada mata sehingga meningkatkan waktu terdisolusinya oleh air mata, sehingga terjadi peningkatan bioavailabilitas dan efek terapinya.
Obat yang digunakan pada mata Miotics misal : Pilocarpine Hcl Mydriatics misal : Atropin Cycloplegics misal : Atropin Antiperadangan misal : Kortikosteroid Anti -infeksi (antibiotik , antiviral dan antibakteri) Obat anti - glucoma misal : Pilocarpine Hcl Adjuncts bedah misal : Mengairi solusi Obat diagnostik misal : Sodiumfluorescein Anestesi misal : Tetrakain
Anatomi dan Fisiologi Mata
Anatomi dan Fisiologi Mata Lensa adalah transparan , struktur bikonveks , terbungkus dalam penutup transparan tipis . Fungsi lensa untuk membiaskan dan fokus cahaya yang masuk ke retina . Sklera : lapisan luar pelindung mata , disebut sebagai " putih mata " dan mempertahankan bentuk mata . Makula terletak di belakang mata , di tengah retina . Daerah ini menghasilkan visi tajam . Koroid adalah lapisan kedua mata dan terletak di antara sclera dan retina . Ini berisi pembuluh darah yang memberikan nutrisi pada lapisan luar retina . Kornea : Bagian depan sclera , transparan dan memungkinkan cahaya untuk masuk mata . Kornea adalah permukaan pembiasan kuat , memberikan banyak kekuatan fokus mata . Retina adalah lapisan terdalam di mata . Ini mengubah gambar menjadi impuls listrik yang dikirim sepanjang saraf optik ke otak mana gambar diinterpretasikan . Iris adalah bagian dari mata yang memberikan warna . Ini terdiri dari jaringan otot yang merespon cahaya di sekitarnya , membuat murid , atau membuka melingkar di tengah iris , lebih besar atau lebih kecil tergantung pada kecerahan cahaya .
Anatomi dan Fisiologi Mata Bagian dalam bola mata dibagi dengan lensa menjadi dua bagian cairan Semakin besar di bagian belakang mata diisi dengan massa agar-agar berwarna disebut humor vitreous . Bagian yang lebih kecil di depan mengandung , bahan seperti air jernih yang disebut aqueous humor . Konjungtiva adalah membran mukosa yang dimulai di tepi kornea dan garis permukaan bagian dalam kelopak mata dan sklera , yang berfungsi untuk melumasi mata .
Absorbsi Obat di Dalam Mata Faktor-faktor yang mempengaruhi ketersediaan obat : Lakrimal drainase hidung : 1. Solusi cepat drainase dengan gravitasi , disebabkan lachrymation , berkedip refleks , dan omset air mata yang normal : Volume normal air mata = 7 ul , mata berkedip dapat menampung volume hingga 30 ul tanpa tumpahan , volume penurunan = 50 ul
Absorbsi Obat di Dalam Mata 3. Rendah permeabilitas kornea ( bertindak sebagai penghalang lipid ) Secara umum : Pengangkutan obat hidrofilik dan makromolekul terjadi melalui scleral rute Agen lipofilik berat molekul rendah mengikuti transportasi transcorneal dengan difusi pasif dan patuh 2. Penyerapan Superficial obat ke dalam konjungtiva dan sclera dan penghapusan cepat oleh aliran darah perifer : Hukum pertama Ficks tentang difusi : J = - D . d Cm / dx
Penyerapan Kornea J = Tingkat fluks melintasi membran D = Koefisien difusi - Koefisien difusi , seperti ukuran molekul obat Cm = Konsentrasi gradien - Sebagai kelarutan obat , gradien , kekuatan pendorong untuk masuk ke dalam obat aqueous humor Catatan : Obat harus memiliki dual kelarutan ( minyak dan larut dalam air ) untuk melintasi epitel kornea ( penghalang lipid ) maka aqueous humor .
Pemberian Obat Di Therapeuctic Mata Adalah Masalah Yang Menantang Bioavailibilty miskin Protektif mekanisme Anatomi mata Tinggal waktu yang singkat Berkedip Lakrimasi refleks Drainase nasolakrimalis Sifat penghalang kornea
Syrat Ideal Sediaan Optalmik Karakteristik berikut ini diperlukan untuk mengoptimalkan sistem pengiriman obat mata : Penetrasi kornea yang baik . Memperpanjang waktu kontak dengan jaringan kornea . Kesederhanaan berangsur-angsur bagi pasien . Non iritasi dan bentuk yang nyaman Sifat reologi yang sesuai
Macam Bentuk Sediaan Optalmic Cairan Semi padat Padat Bentuk intraocular dosis Tetes mata topikal Larutan Suspensi Bubuk untuk pemulihan Larutan sistem gel Salep gel Sisipan pada mata Injeksi Implan Cairan cuci mata
Untuk mencegah kontaminasi : Tetes Mata Topikal Cara penggunaan : Tarik kebawah kelopak mata Memiringkan kepala ke belakang Lihatlah langit-langit setelah ujung menunjuk dekat dengan rendah cul - de - sac Oleskan sedikit tekanan ke bola karet atau botol plastik untuk memungkinkan penurunan jatuh ke mata . Jangan memeras tutup Untuk mencegah kontaminasi : tangan yang bersih Jangan menyentuh ujung pipet ke jaringan mata dan sekitarnya
WADAH DAN PENYIMPANAN Saat ini wadah untuk larutan mata yang berupa gelas telah digantikan oleh wadah plastik feksibel terbuat dari polietilen atau polipropilen dengan built-in dropper. Keuntungan wadah plastik : Murah, ringan, relatif tidak mudah pecah Mudah digunakan dan lebih tahan kontaminasi karena menggunakan built-in dropper. Wadah polietilen tidak tahan autoklaf sehingga disterilkan dengan iradiasi atau etilen oksida sebelum dimasukkan produk secara aseptik. Kekurangan wadah plastik : Dapat menyerap pengawet dan mungkin permeabel terhadap senyawa volatil, uap air dan oksigen. Jika disimpan dalam waktu lama, dapat terjadi hilangnya pengawet, produk menjadi kering (terutama wadah dosis tunggal) dan produk teroksidasi.
Persyaratan kompendial : Farmakope Eropa dan BP mensyaratkan wadah untuk tetes mata terbuat dari bahan yang tidak menguraikan/merusak sediaan akibat difusi obat ke dalam bahan wadah atau karena wadah melepaskan zat asing ke dalam sediaan. Wadah terbuat dari bahan gelas atau bahan lain yang cocok. Wadah sediaan dosis tunggal harus mampu menjaga sterilitas sediaan dan aplikator sampai waktu penggunaan. Wadah untuk tetes mata dosis ganda harus dilengkapi dengan penetes langsung atau dengan penetes dengan penutup berulir yang steril yang dilengkapi pipet karet/plastic Penyimpanan, dalam wadah kaca atau plastik tertutup kedap, volume 10 ml, dilengkapi dengan penetes (FI III, hal 10). Penyimpanan Tetes mata disimpan dalam wadah “tamper-evident”. Kompatibilitas dari komponen plastik atau karet harus dicek sebelum digunakan. Wadah untuk tetes mata dosis ganda dilengkapi dengan dropper yang bersatu dengan wadah. Atau dengan suatu tutup yang dibuat dan disterilisasi secara terpisah.
PENANDAAN Label harus mencantumkan nama dan konsentrasi pengawet antimikroba atau senyawa lain yang ditambahkan dalam pembuatan. Untuk wadah dosis ganda harus mencantumkan batas waktu sediaan tersebut tidak boleh digunakan lagi terhitung mulai wadah pertama kali dibuka (waktu yang menyatakan sediaan masih dapat digunakan setelah wadah dibuka). Kecuali dinyatakan lain lama waktunya tidak boleh lebih dari 4 minggu Wadah dosis tunggal karena ukurannya kecil tidak dapat memuat indikasi dan konsentrasi bahan aktif. Label harus mencantumkan nama dan konsentrasi zat aktif, kadaluarsa dan kondisi penyimpanan Untuk wadah dosis tunggal, karena ukurannya kecil hanya memuat satu indikasi bahan aktif dan kekuatan/potensi sediaan dengan menggunakan kode yang dianjurkan, bersama dengan persentasenya. Jika digunakan kode pada wadah, maka pada kemasan juga harus diberi kode Untuk wadah sediaan dosis ganda, label harus menyatakan perlakuan yang harus dilakukan untuk menghindari kontaminasi isi selama penggunaan
Label harus mencantumkan : Labelling Label harus mencantumkan : Nama dan persentase zat aktif. Tanggal dimana sediaan tetes mata tidak layak untuk digunakan lagi (ED) Kondisi penyimpanan sediaan tetes mata. Untuk wadah dosis ganda, label harus menyatakan bahwa harus dilakukan perawatan tertentu untuk mencegah kontaminasi isi sediaan selama penggunaan. thienee_tnt
Kelompok 5 STIFI bhakti pertiwi palembang TERIMAKASIH Kelompok 5 STIFI bhakti pertiwi palembang