ASKEP GLOMERULONEFRITIS Oleh: Ns. Nunung Ernawati, M.Kep ASKEP GLOMERULONEFRITIS
Konsep Teori Glomerulonefritis merupakan inflamasi yang terjadi di glomerulus sebagai akibat adanya reaksi immunologi dan menyebabkan perubahan pada struktur ginjal. Etiologi: Produk streptokokus produk infeksi virus (
Patofisiologi Reaksi Ag-Ab bakteri/virus pada tubuh Fungsi filtrasi Sirkulasi darah Masuk ke glomerulus Infiltrasi sel-sel leucocyt pada glomerulus Perubahan struktur glomerulus Proliferasi selular glomerulus Penebalan membran filtrasi glomerulus Terbentuk jaringan parut pada membran basal Penurunan Fungsi filtrasi AKUT KRONIS
ESRD Demam Nyeri panggul Malaise Edema pada wajah Nyeri tekan pada CVA Akut Kronis Pembengkakan gnjal Kongestif ginjal Nyeri pinggang Hamturia mikroskopik /makroskopik Ginjal mengecil Berkas jaringan parut merusak kortek ginjal Tubulus ginjal menjadi jaringan parut Arteri renal menebal Demam Nyeri panggul Malaise Edema pada wajah Nyeri tekan pada CVA Hipertensi ringan s/d berat Urine berwarna kuning kecoklatan ESRD
ESRD Kelelahan Oedema ungkai, periorbital Pigmen kulit kuning pucat -Malaise Kelelahan Oedema ungkai, periorbital Pigmen kulit kuning pucat Sakit kepala, pusing Kejang Nokturia peningkatan iritabilitas Konfusi Anemia Kardiomegali Tekanan darah bisa normal/meningkat
Klasifikasi Glomerulunefritis berdasarkan Etiologi Glomerulunefritis primer respon imun terhadap patogen Glomerulusnefritis aku Glomerulusnefritis kronik Glomerulunrfritis pasca infeksi Glomerulunefritis membran idiopathik Glomerulusnefritis sekunder-terkait penyakit sistemik ITP SLE Poliarteritis Sklerosis sistemik progresif Gagal ginjal post partum, dll
Penunjang diagnostik Biopsi ginjal Renal profile Urinalisis Kadar Hb
Penatalaksanaan Mengurangi inflamasi Kortikosteroid , immunosupresif Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit Koreksi infeksi Pemberian antibiotik diberikan jika pada glomerulonefritis post streptokokus
Konsep keperawatan Pengkajian Kaji riwayat kesehatan; pusatkan pada infeksi yang terakhir atau gejala gangguan immunologis kronis (SLE, skleroderma) Kaji spesimen urine untuk mengetahui adanya darah, protein, warna dan jumlah Pemeriksaan fisik; khususnya amati tanda edema, HT, bendungan vena jugularis, bunyi tambahan pada paru, gg irama jantung Evaluasi status jantung dan laboratorium serum untuk keseimbangan elektrolit
KELUHAN: Nyeri pada pinggang, panggul Nyeri ketok kostovertebrae BAK ada darah RIWAYAT PENYAKIT; Tanyakan adanya riwayat alergi ( obat, makanan atau zat lainnya) Tanyakan riwayat infeksi (ISPA dll) Riwayat penyakit autoimun, hemolitik
Diagnosis keperawatan Kelebihan volume cairan tubuh b.d retensi natrium dan H2O sekunder terhadap penurunan fungsi ginjal Penurunan perfusi ginjal b.d cedera pada glomerulus
INTERVENSI Dx 1 Monitor keseimbangan cairan/balans cairan Monitor CVP Batasi in take cairan Kolaborasi dengan ahli gizi dalam pemberian diet rendah natrium Monitor tanda-tanda overload cairan seperti sesak, suara gallop, ronchi/crakles, acites Ukur BB Ukur TTV
DX 2 Programkan klien untuk bedrest sementara waktu Monitor kadar BUN & kreatinin Monitor TTV Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian diuretik, antibiotik, OAH dsb.