HIDUP DUNIA ADALAH AMANAT Oleh Dr.Umay M.Dja’far Shiddieq,MA
وَاللهُ اَخْرَجَكُمْ مِنْ بُطُوْنِ اُمَّهَتِكُمْ لاَ تَعْلَمُوْنَ شَيْأً وَجَعَلَ لَكُمُ السَّمْعَ وَاْلاَبْصَرَ وَاْلاَفْئِدَةَ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ النحل 78 Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibu kamu dalam keadaan tidak tahu apa-apa, lalu Dia menjadikan untuk kamu pendengaran, penglihatan, dan akal –fikiran agar kamu bersyukur (QS.16( Al-Nahl ) :78)
Allah yg. mengeluarkan manusia dari perut ibunya, bukan Ibunya, bukan Bidan, bukan Dukun Beranak, bukan pula Dokter Bayi semasa di dalam perut ibunya bernapas melalui plasenta, ketika lahir dia memulainya dengan “teriak” ,sebagai awal berperannya paru-paru, dan sejak lahir itulah peran plasenta berakhir dan beralih ke hidung dan bernapas dg paru-paru, siapa yg. mengalihkan itu ? Bgmn sekiranya Allah tdk membuka paru-2 itu ? Bayi di dlm perut ibunya makan dari sari pati makanan yg dimakan ibunya dialirkan melalui plasenta, sejak lahir fungsi plasenta berakhir dan makan-minum bayi beralih melalui mulut ke lambung, siapa yg mengalihkan fungsi itu ? Hitung di usia kita sekarang, sudah brp kwintal makanan lewat mulut? Bayi selama dalam rahim ibunya posisi kepalanya ke atas, namun beberapa minggu menjelang lahir dia berputar sujud, kepalanya ke bawah...kennapa ? Batok kepala bayi masih lembek, sehingga jika mendapat tekanan keras akan rusak otaknya, maka sekarang yg didorong air ketuban adalah pantatnya. Siapa punya kerja ? Sifat batok kepala bayi berbentuk “ visur” sehingga elastis, dan dengan bantuan air ketuban yg sekaligus berfungsi sebagai pelumas,dapat keluar meski dari lobang yg jauh lebih kecil dari pada kepalanya itu, namun ketika sudah keluar hanya dalam hitungan detik kepala bayi berangsur mengeras, siapa yang menjadikan itu ? سبحان الله، والحمد لله ، ولا اله الا الله ،والله اكبر لا حول ولا قوة الا بالله العلي العظيم
Apakah telah datang atas manusia dari suatu masa yang dia tadinya bukan sesuatu yang disebut-sebut (1) Kami yang telah menciptakan manusia dari sperma yang bercampur (sel telur), Kami akan mengujinya, lalu Kami jadikan dia mendengar dan melihat. Kami juga tunjuki dia (manusia itu) jalan hidup, adakalanya dia bersyukur, dan adakalanya dia sangat kufur. (QS.76(al-Insan):1-3. Tadinya tidak ada, sekarang ada, tadinya, tidak tahu apa-apa, lalu Allah hendak mengujinya setelah memberi pendengaran dan penglihatan ( dan akal fikiran), ditunjuki pula jalan hidup yg harus ditempuh, atau dihindari, maka manusia terbagi dua golongan ada yang syukur ni’mat ( lulus)dan ada pula yang kufur ni’mat. ( gagal)
Pemberian ada dua; a.Sbg.Pemberian b.SebagaiTitipan Pemberian, beralihnya hak milik pihak perta ma kepada pihak kedua, dan sesudah di tangan kedua tak ada ikatan lagi dg.pihak pertama Titipan, Diserahkan kepada pihak kedua tetapi hak pertama tidak putus, dan suatu saat akan dimintai pertanggung jawabannya
لا تزول قدما عبد يوم القيمة حتى يسأل عن اربع : عن جسمه فيم ابلاه وعن عمره فيم افناه وعن علمه بم عمل به وعن ماله من اين اكتسبه وبم انفقه Tidak beranjak langkah seorang hamba pada hari Qiyamat, sehingga ditanya tentang empat hal : Jasadnya, hancur dipakai apa ? Umurnya, habis dipakai apa? Ilmunya, menjadi amal apa, dan Hartanya, dari mana diperoleh dan kemana dibelanjakannya ?
HARTA DUA PERTANYAAN Dari mana, dan dikemanakan Harta dalam al-Quran disebut dengan dua kosa kata: 1.Maal, ( dalam berbagai ben tuknya di dalam al-Quran ) terulang 86 kali ( 25 x ben tuk tunggal,61x bentuk ja mak secara bahasa artinya ; miring, cenderung, nyeleweng, selingkuh , harta me nurut istilah adalah “barang-barang berharga yang dimi liki “ Se mua kata “Maal “di idhafatkan kepada kata ganti nama ja mak, karena fungsi utamanya adalah “ sosial “hanya 6 kali bentuk tunggal persona ketiga ( Maluhu ), 5 kali bersifat kecam an,Yaitu QS.2:264, 71:21, 92:11, 104:3,dan 11:2,hanya sekali dalam bentuk pujian yaitu QS.92:18
2.Khayr, terulang hanya empat kali, artinya kebaikan, atau pilihan, yaitu QS.2: 180, 2:215,73:20,100:8
SYUKUR Etimologis : Terbuka, kebalikannya Kufur (tertutup) Syukur Ni’mat x Kufur Ni’mat Cara Bersyukur : Menyadari bahwa ni’mat itu anugrah Allah QS.16:53 Mengingat keadaan hidup sebelum mendapat anugrah Allah (93:6-8) Peduli kpd kaum senasib waktu sebelum mendapat anugrah(93:9-10) Mendaya gunakan ni’mat itu sesuai dengan maksud Allah memberinya ( Fungsional ) QS.16:112) Menjaga ni’mat dari ma’shiyat dan durhaka kepada Allah. QS.7:179 Keluarlah Ungkapan “Alhamdulillah” (93:11)
Ni’mat ditambah لئن شكرتم لازيدنكم ولئن كفرتم ان عذابي لشديد Sungguh jika kamu sekalian bersyukur, maka pasti Aku tambah (ni’mat itu), dan sungguh jika kamu kufur (ni’mat) sesungguhnya siksa-Ku sangat pedih. (QS.14:7) ما يفعل الله بعذابكم ان شكرتم وآمنتم وكان الله شاكرا عليما Allah tidak akan meng’adzab kamu jika kamu bersyukur dan beriman, dan adalah Allah itu maha banyak menerima syukur dan maha mengetahui (QS.4:147) Dibebaskan dari ‘adzab/bencana Syurga dengan berbagai keni’matan
KUFUR NI’MAT وَلَقَدْ ذَرَأْناَ لِجَهَنَّمَ كَثِيْراً مِنَ الْجِنِّ وَاْلاِنْسِ لَهُمْ قُلُوْبٌ لاَ يَفْقَهُوْنَ بِهاَ وَلَهُمْ اَعْيُنٌ لاَيُبْصِرُوْنَ بِهاَ وَلَهُمْ آذاَنٌ لاَ يَسْمَعُوْنَ بِهاَ اُولآئِكَ كاَلانعمِ بَلْ هُمْ اَضَلُّ اُولآئِكَ هُمُ الْغفِلُوْنَ Dan sungguh pasti dicmpakkan ke dalam neraka Jahannam kebanyakan dari Jin dan Manusia, mereka punya hati, tetapi tidak memahami ( kebenaran ) mereka punya mata tetapi tidak melihat ( kebenaran), dan mereka punya telinga tetapi mereka tidak mendengar ( kebenaran ), mereka itu seperti binantang ternak, bahkan lebih sesat lagi, mereka itulah makhluk-makhluk yang lalai (QS. 7( Al-A’raf) : 179 )
Ghaib & Syahadah (Iman & Ilmu) Dengan Hati, Manusia dapat Ber-IMAN, yaitu : 1. Tashdieq bi al-Qalbi : Pembenaran dg hati 2. Iqrar bi al-lisani : Pengakuan dg.pernyataan 3. ‘Amal bi al-Jawarih : Perwujudan dalam perbuatan; terhadap apa yang datang dari Allah dan Rasul-Nya Diperoleh kebenaran mutlak berdasarkan keyakinan Dengan Penglihatan dan Pendengaran, disem purnakan dengan akalnya manusia dapat mem peroleh informasi dan memahami tentang sesuatu yang syahadah ( tampak), maka manusia Ber-ILMU , diperoleh kebenaran nisbi berdasar kan pembuktian
SUMBER Sumber Iman adalah Informasi ( Wahyu ), validitas kebenarannya sangat ditentukan dengan kebenaran Nabi ( Pembawanya ) dan beritanya ( Al-Quran dan al- Sunnah ) Maka Nabi wajib bersifat : Shidiq = Benar dan jujur Amanah = Terpercaya Tabligh = Menyampaikan Fathanah = Pintar atau cerdas Demikian pula seyogyanya sifat-sifat para pelanjut Risalahnya ( Da’i, Muballigh, dan Mu’allim ) Sumber ilmu adalah pengamatan penelitian tentang alam nyata, maka validitas kebenarannya ditentukan dengan pembuktian di lapangan, sebelum teruji dan terbukti masih bersifat nisbi
DAYA GUNA KEBENARAN DAYA GUNA KEBENARAN IMAN AKAN DAPAT DIRASAKAN SEJAK MANUSIA DI DUNIA, TETAPI DAYA GUNA SEPENUHNYA AKAN DITERIMA DI AKHIRAT DAYA GUNA ILMU HANYA BERGUNA SELAMA MANUSIA MENJALANI KEHIDUPANNYA DI DUNIA, HABIS DUNIA, HABISLAH PERAN ILMU.